Anda di halaman 1dari 24

Dosen :

Apt. Dewi Yuliana, M.Kes

NAMA KELOMPOK 6 :
1.CHRIST NATHALIA S.R.T.S (0432950721005)
2.LILIS WIDIAWATI (0432950721015)
3.PUTRI LISTIYANI (0432950721027)
4.RIZKA ANDRIANI (0432950721022)
PENDAHULUAN

Obat antijamur mempunyai beberapa sasaran yang ditujukan pada sel jamur agar
sel tersebut mengalami kematian. Sasaran primer obat kemoterapeutik antijamur adalah
selaput jamur. Sebagian besar jamur mengandung ergosterol seperti sterol selaput
utama.
Manusia tidak mensintesis ergosterol tetapi menggunakan kolesterol sebagai sterol
selaput utama. Dengan pengecualian griseofulvin dan flusitosin, obat antijamur bekerja
melalui pengikatan ergosterol (amfoterisin B) atau penghambatan biosintesis ergosterol
(antijamur azol).
Selain menghambat kerja ergosterol, antijamur juga bekerja dalam menghambat
sintesis dinding sel jamur, mengganggu fungsi dari membrane sel, menghambat sintesis
dari asam nukleat, menghambat sintesis protein, menghambat pembelahan inti sel, serta
sebagai penghambat sistem metabolisme pada sel jamur. Semua kerja antijamur
tersebut bertujuan untuk mendapatkan efek fungistatik dan fungisid.

Pengobatan antijamur dapat kita kelompokkan ke dalam dua golongan besar berdasarkan
tujuan pengobatan. Yang pertama antijamur yang bekerja sistemik, biasanya digunakan
untuk infeksi jamur sistemik seperti blastomikosis, histoplasmosis, candida,dan infeksi
jamur lainnya. Sedangkan kelompok kedua bekerja secara topikal, hanya pada daerah lesi
saja. Obat yang dipakai untuk mikosis lokal yaitu golongan azole, nistatin, tolnaftat,
naftitin, siklopiroks olenamin, asam undesilnat, dan haloprogin.
OBAT JAMUR TOPIKAL
Menurut Kuswadji dan Widaty (2001) obat
antijamur topikal yang ideal
Klasifikasi Anti Jamur Topikal
KLASIFIKASI CONTOH

Bahan Kimia Anti Septik Cestallani paint (solusio carbol


fuchsin)
Bahan Keratolitik salep Whitefield dan asam undesilenat
krim.
Polien Nystatin

Azole – Imidazole Klotrimazol, Ekonazol, Mikonazol,


Ketokonazol, Sulkonazol,
Oksikonazol, Terkonazol, Tiokonazol,
Sertakonazol

Alilamin / Benzilamin Naftifin, Terbinafin, Butenafin

Lainnya Amorolfin, Siklopiroks, Haloprogin


(Kuswadji dan Widaty, 2001; Siregar, 2005)
BAHAN KERATOLITIK

(Kuswadji dan Widaty, 2001; Tjay dan Rahardja, 2003; Hamzah, 2005; Siregar, 2005).
NISTATIN
GOLONGAN IMODAZOL
Golongan Allilamin
 Menghambat enzim epoksidase skualen pada proses pembentukan ergosterol
membran sel jamur.
 Efektivitas klinis yang tinggi dengan angka kesembuhan berkisar 70 – 100 %.

Gol Allilamin Mekanisme Kerja Sediaan Cara pakai Merk Dagang

Naftitin menurunkan ergosterol krim, gel dioleskan 4 kali exoderil


yang menghambat atau sehari pada
pertumbuhan sel jamur. solusio sekitar lesi
Pada konsentrasi 1 % selama
memiliki daya
antiinflamasi

Terbinafin menghambat Krim dioleskan 4 kali interbi, lamisil


epoksidase skualen dalam waktu 1 – dan termisil
4 minggu
Golongan Benzilamin
Butenafin
fungisidik terhadap dermatofit, seperti Trichophyton
mentagrophytes, Microsporum canis dan Trichophyton
rubrum
Butenafin bekerja pada stadium yang lebih dini dalam
alur metabolisme sehingga menyebabkan terjadinya
akumulasi skualen dan kematian sel jamur
dioleskan sebanyak 4 kali sehari selama 2 minggu
dalam bentuk krim 1 %.
Contoh nama merk dagang obat butenafin adalah
mentax
Golongan lainnya
a. Siklopiroks
 Senyawa hidroksipiridon ini berspektrum luas.
 fungisid terhadap Candida albican dan Trichophyton rubrum &
fungistatis terhadap Malassezia furfur (panu)
 dioleskan sebanyak 2 kali sehari dalam bentuk krim 1
 Solusio siklopiroks telah dilaporkan dapat berpenetrasi melalui
semua lapisan kuku pada kasus tinea unguium namun memiliki
efikasi yang rendah sehingga perlu kombinasi dengan obat antijamur
oral.
 menyebutkan contoh nama merk dagang obat siklopiroks yaitu
batrafen dan loprox nail lacquer

(Tjay dan Rahardja, 2003; Lesher, 2004; Wiederkehr, 2004; Blumberg,


2005; Robins, 2005). MIMS tahun 2005
b. Tolnaftat

(Hardyanto, 1990; Wiederkehr, 2004, Siregar, 2005).


c. Haloprogin

Kuswadji dan Widaty, 2001; Tjay dan Rahardja, 2003; Wiederkehr, 2004).
Nama obat Sediaan / Dosis obat Indikasi Efek samping

Amfoterisin B Sediaan : injeksi dalam Efektif menghambat demam dan


vial yang mengandung 50 Histoplasma menggigil,
mg, dilarutkan dalam 10 capsulatum, gangguan ginjal,
ml aquadest diencerkan Cryptococcus hipotensi, anemia,
dengan dextrose 5 % = 0,1 neoformans, efek neurologik,
mg/ml larutan. Candida, tromboflebitis
Dosis : 0,3 – 0,5 mg / kg Blastomyces
BB dermatiditis,
Aspergillus.

mikosis sistemik
seperti
koksidioidomikosis,
parakoksidiomikosis,
aspergilosis,
kandidiosis,
blastomikosis,
histoplasmosis
Nama obat Sediaan / Dosis obat Indikasi Efek samping

Flusitosin Sediaan : kapsul 250 Efektif : toksisitas


dan 500 mg. kriptokokosis, hematologik
Dosis : 50 – 150
mg/kgBB sehari kandidiosis, (neutropenia)
dibagi dalam 4 dosis kromomikosis, gangguan hati,
aspergilosis gangguan
sal.cerna
kromoblastomikos Depresi sumsum
is, meningitis tulang
(kombinasi)
Nama obat Sediaan / Dosis Indikasi Efek samping
obat

ketokonazol Sediaan : 200mg/tab Efektif terhadap gangguan


Candida, sal.cerna, efek
Dosis : Coccodioides endokrin
Dewasa : 200mg/hr, immitis, (ginekomastia,
max 400mg/hr Cryptococcus, H. penurunan libido,
capsulatum, impotensi,
Anak2 : 3mg/kg/hari Aspergillus ketidakteraturan
menstruasi)
histoplasmosis
paru, tulang, sendi Kontra indikasi :
dan jaringan tidak boleh
lemak, diberikan
kriptokokosis, bersamaan dengan
kandidosis amfoterisin B
Nama obat Sediaan / Dosis Indikasi Efek samping
obat

Flukonazol kandidiasis Efektif untuk lebih kecil


vaginal  Candida dibanding
150mg/hr neoformans, ketokonazol, mual,
semua bentuk muntah, kulit
candidiasis kemerahan,
mucocutan teratogenik, efek
endokrin (-), gangg.
Sal. Cerna (-)
Nama obat Sediaan / Dosis obat Indikasi Efek samping

Griseofulvin Sediaan : tablet berisi Obat pilihan efek samping


mikrokristal 125 mg untuk berat jarang
dan 500 mg, suspensi blastomikosis terjadi,
125 mg/ml hepatotoksik,
Efektif untuk teratogenik.
Dosis : aspergilosis,
• infeksi berat :1,5 – 2 g kandedimia, KI : kehamilan
•Anak : 10 mg/kg BB/hr koksidioidomikos
•Dewasa : 500 – is, kriptokokosis
1000mg/hr
Nama obat Sediaan / Dosis Indikasi Efek samping
obat
Nistatin kandidiasis kulit, jarang ditemukan,
selaput lendir, mual, muntah,
dan saluran cerna diare ringan

itrakonazol Dosis : Obat pilihan mual, muntah,


kandidiasis untuk kulit kemerahan,
vagina 1 x blastomikosis hipokalemia,
200mg/hr  3hr hipertensi, edema
Efektif untuk dan sakit kepala
aspergilosis,
kandedimia,
koksidioidomikos
is, kriptokokosis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai