Anda di halaman 1dari 12

Wudhu, Tayamum,

dan Shalat Bagi


Orang Sakit

oleh : Kelompok 6
Syahfitri Melati
Tjut Jessy F
Triyuni Candra
Uswatun Hasanah
Widya Puji Astuti
Wina Sulastri
Definisi Wudhu
Wudhu adalah salah satu cara bersuci
dari hadas kecil sebelum mengerjakan
ibadah Sholat atau membaca Al-
Qur'an
Niat Wudhu

‫هلل َت َعا َلى‬ ِ َ‫ْت ْالوُ ض ُْو َء لِ َر ْف ِع ْال َحد‬


ِ ِ ‫ث ْاالَصْ َغ ِر َفرْ ضًا‬ ُ ‫َن َوي‬

Artinya: "Saya niat berwudhu untuk


menghilangkan hadats kecil fardhu karena
Allah Ta'ala"
2
Yang
Syarat Rukun
membuat
Wudhu Wudhu
batal wudhu
Islam Niat Keluar sesuatu dari
qubul dan dubur
Membasuh muka dari tempat
tumbuh rambut di kepala Hilangnya akal sama ada
Baligh sampai ke tulang dagu, dan gila, pingsan ataupun
dari batas telinga kanan mabuk
sampai  batas telinga kiri
Bersentuhan kulit laki-laki
dengan kulit perempuan
Tidak berhadas besar Membasuh dua tangan kecuali mereka itu masih
sampai ke siku. muhrim.
Mengusap sebahagian
kepala dengan air Menyentuh kemaluan
Memakai air mutlak dengan telapak tangan
Membasuh dua kaki
sampai mata kaki
Tidak ada yang Tidur
menghalangi kulit Tertib
3
Tayyamum
 Menurut istilah tayamum adalah mengusapkan tanah
ke muka dan kedua tangan sampai siku dengan
beberapa syarat..

1. Tayamum adalah pengganti wudhu atau mandi, sebagai


rukhsah (keringanan) untuk orang yang tidak dapat
memakai air karena beberapa halangan (uzur) yaitu karena
sakit, karena dalam perjalanan, dan karena tidak adanya
air.

4
Dasar pencentusan hukum tayamum
adalah firman Allah SWT dalam surat al
Maidah 6:

‫ضى َأ ْو َع َلى َس َف ٍر َأ ْو َجا َء َأ َح ٌد ِم ْن ُك ْم ِم َن ْال َغاِئ ِط‬ َ ْ‫َوِإنْ ُك ْن ُت ْم َمر‬


‫امْسحُوا ِبوُ جُو ِه ُك ْم‬ َ ‫ص ِع ْي ًدا َط ِّيبًا َف‬ َ ‫َأ ْوالَ َمس َف َل ْم َت ِج ُدوا َما ًء َف َت َي َّممُوا‬
‫َواَ ْي ِد ْي ُكم ِم ْن ُه َما ي ُِر ْي ُد هللاُ لِ َيجْ َع َل َع َل ْي ُك ْم ِمنْ َح َر ِج َو َل ِكنْ ي ُِر ْي ُد‬
)٦ ‫ (المائدة‬.‫ُون‬ َ ‫لِي‬
َ ‫ُطهِّر ُك ْم َولِ ُي ِت َّم ِنعْ َم َت ُه َع َل ْي ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت ْش ُكر‬
ْ‫ُتمُال ِّن َسا َء‬
Artinya: Dan apabila kamu sakit atau dalam perjalanan atau
kembali dari buang air atau menyentuh perempuan, lalu kamu
tidak memperoleh air. Maka bertayamumlah dengan debu yang
baik (bersih), usaplah mukamu dan tanganmu dengan debu itu.
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmatnya bagimu,
supaya kamu bersyukur. (Q.S. Al-Maidah 6)
5
Cara Tayamum

Sapukan debu atau tanah


yang suci ke muka dan
dua tangan sampai ke
siku dan disertai dengan
niat.

6
Syarat-syarat
Rukun Sunat
boleh
Tayammum Tayammum
Tayammum
Sudah masuk waktu solat
niat
Mengawali dengan bacaan
Bismillah dalam hati
Tidak ada air dan sudah
diusahakan mencarinya
Menyapu muka dengan tanah

Sakit, sehingga jika memakai


air takut penyakitnya
bertambah parah Menyapu kedua tangan sampai
siku dengan tanah Mendahulukan anggota
badan sebelah kanan
Sedang dalam perjalanan
Tertib
7
YANG
MEMBATALKAN
TAYAMUM
⊷ Hal-hal yang membatalkan
tayammum sama dengan yang
membatalkan wudhu

8
Hikmah Tayyamum
 Untuk menunjukkan sifat Rahman dan Rahim
Tuhan, bahwa syariat Islam itu tidak
mempersulit umat-Nya
 Tanah mudah didapat dan juga dapat
melemahkan nafsu amarah kita, karena tanah
yang biasanya kita injak, pada saat tayamum
harus kita sapukan pada wajah kita. Ini berarti
menuntut keikhlasan dan kesabaran kita.
 Menyadarkan akan asal manusia diciptakan,
bahwa dirinya diciptakan dari tanah.
 Memberikan kesadaran bahwa tidak ada alasan
9
untuk meninggalkan ibadah
Shalat Bagi Orang
Sakit
 Agama Islam penuh dengan kemudahan.
Semua yang diperintahkan dalam Islam
disesuaikan dengan kemampuan hamba.
Allah Ta’ala berfirman: “Maka
bertakwalah kamu kepada Allah
semaksimal kemampuanmu” (QS. At
Taghabun: 16).
 Termasuk dalam ibadah shalat, ibadah yang
paling agung dalam Islam. Terdapat banyak
kemudahan dan keringanan di dalamnya.
Dalam kesempatan kali ini akan dibahas
mengenai kemudahan dan keringanan
10 shalat bagi orang sakit.
Keringanan Shalat Bagi
Orang Sakit
 Dibolehkan untuk tidak shalat berjamaah di masjid
(bagi laki-laki)
 Dibolehkan menjamak shalat
 Dibolehkan shalat sambil duduk jika tidak mampu
berdiri
 Dibolehkan shalat sambil berbaring jika tidak mampu
duduk
 Dibolehkan shalat semampunya jika kemampuan
terbatas
 Dibolehkan tidak menghadap kiblat jika tidak mampu
dan tidak ada yang membantu

11
Sekian dan
Terimakasih
12

Anda mungkin juga menyukai