01 KALIMAT EFEKTIF
02 PARAGRAF EFEKTIF
KALIMAT EFEKTIF
POLA KALIMAT DASAR BAHASA INDONESIA
S-P-O
P → Ragam Lisan
S-P-Pel
S-P → Ragam Tulis S-P-Ket
S-P-O-Pel
S-P-O-Ket
S-P-O-Pel-Ket
Kalimat Tak Bersubjek
Ciri Subjek “Untuk mengatasi masalah itu
memerlukan uluran tangan dari para
Berupa kata benda (kelompok kata dermawan”
benda). a. Untuk mengatasi masalah itu
diperlukan uluran tangan para
Biasanya terletak di awal kalimat. dermawan.
Tidak dapat didahului kata depan b. Pengatasan masalah itu
memerlukan uluran tangan
(preposisi).
dermawan.
c. Penanganan masalah itu
memerlukan uluran tangan para
dermawan.
Ciri Predikat
S P O K
KOORDINATIF
dan, atau, tetapi, serta, lalu, kemudian,
sedangkan
SUBORDINATIF
setelah, sesudah, sebelum, sehabis, sejak, ketika,
tatkala,
sewaktu, sambil, selagi, selama, sehingga, sampai;
agar, supaya, biar;
jika, kalau, jikalau, asalkan, bila, manakala, andaikan,
seandainya, andaikata, sekiranya;
biarpun, meskipun, sungguhpun, sekalipun, walaupun,
kendatipun;
seperti, sebagai, bagaikan, laksana, ibarat, daripada;
sebab, karena, sehingga; dengan, tanpa
Harus dihindari!
secara sederhana
KE T E PATAN
Ketepatan dalam kalimat efektif mensyaratkan
bahwa informasi yang akan disampaikan
dalam kalimat itu harus jitu atau kena benar KE JE L AS AN
(sesuai dengan sasaran) sehingga dibutuhkan
Kejelasan dalam kalimat efektif mensyaratkan
ketelitian.
bahwa
kalimat itu harus jelas strukturnya dan lengkap
unsur-unsurnya.
KE HE MATA N KE SE J AJ AR A N
Kehematan dalam kalimat efektif Kesejajaran dalam kalimat efektif
mensyaratkan bahwa informasi yang akan mensyaratkan bahwa bentuk dan
disampaikan dalam kalimat itu harus cermat, struktur yang digunakan dalam kalimat
efektif harus paralel, sama, atau
tidak boros, dan perlu kehati-hatian. Untuk itu,
sederajat.
perlu dihindari bentuk-bentuk yang Dalam hal bentuk, kesejajaran terutama
bersinonim. terletak pada penggunaan imbuhan,
sedangkan dalam hal struktur,
kesejajaran terletak pada klausa-klausa
yang menjadi pengisi dalam kalimat
majemuk.
C O N TO H K E L U G A SA N
a. Peningkatan permintaan
terhadap produk kertas b. Permintaan terhadap produk
memaksa industri kertas untuk kertas yang terus meningkat
menambah produksi dan memaksa industri kertas
meningkatkan mutunya. menambah produksi dan
meningkatkan mutunya.
Mana yang
tidak tepat?
Contoh (1):
Hari akan hujan. Angin bertiup kencang. Debu-debu beterbangan.
Awan hitam bergerak dengan cepat. Burung-burung berkicau riang.
Para pedagang kaki lima sibuk mengemas dagangannya.
B. Kepaduan
• Kepaduan mengandung maksud bahwa di dalam paragraf haruslah terdapat
kepaduan atau kekompakan hubungan antara kalimat satu dengan kalimat
lain. Kepaduan ini meliputi kepaduan di bidang arti dan kepaduan di bidang
bentuk. Kepaduan di bidang arti disebut koherensi, sedangkan kepaduan di
bidang bentuk disebut kohesi. Kohesi dan koherensi merupakan dua hal yang saling
mendukung dan tak dapat dipisahkan.
Contoh (1):
Hari akan hujan. Angin bertiup kencang. Debu-debu beterbangan. Awan hitam bergerak
dengan cepat. Burung-burung berkicau riang. Para pedagang kaki lima sibuk
mengemas
dagangannya.
• Kohesi berarti bahwa kepaduan kalimat dalam suatu paragraf dapat dijalin
dengan penanda hubungan, baik penanda hubungan eksplisit (menggunakan
konjungsi secara jelas) maupun implisit (tidak
menggunakan konjungsi).
Contoh (2) di bawah ini adalah contoh paragraf yang kohesif karena menggunakan
(2.1) pengulangan kata sebagai penanda hubungan antarkalimat.
Contoh (2):
Semua isi alam ini adalah makhluk, artinya ciptaan Tuhan. Ciptaan Tuhan yang
paling sempurna dan paling mulia adalah manusia. Manusia diizinkan oleh Tuhan
memanfaatkan semua isi alam ini untuk keperluan hidupnya. Akan tetapi, tidak
diizinkan menyakiti, menyiksa, dan menyia-nyiakan.
Contoh (3) berikut ini adalah contoh paragraf yang kohesi karena menggunakan (2.2)
kata ganti sebagai penanda hubungan antarkalimat.
Contoh (3):
Maya anak Pak Karto. Sekarang ia kelas III SMP. Tiap pagi teman-temannya
selalu
menghampirinya. Mereka berangkat dan pulang bersama-sama.
Contoh (4) adalah contoh paragraf yang
kohesif karena menggunakan (2.3) kata
penghubung sebagai penanda hubungan
antarkalimat.
Contoh (4):
Semalam suntuk Darto menonton
pertandingan sepakbola di televisi. Oleh
karena itu, ia bangun kesiangan.
Akibatnya, ia terlambat masuk ke
sekolah.
C. Pengembangan
D. Efektif
Contoh:
Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan
bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada sesama
manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewarisi
dan mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya.
Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya
dunia ini. Memang bahasa memegang peranan
penting dalam kehidupan manusia.
c. Pengembangan Sebab-Akibat
• Paragraf ini didahului dengan sebab terjadinya sesuatu dan diikuti
rincian-rincian sebagai akibatnya atau sebaliknya.’Sebab’
merupakan pikiran utama dan ’akibat’ sebagai pikiran-pikiran
penjelas.
Contoh:
(1) Itik Indonesia baik sekali untuk diternakkan. (2)
Pemeliharaannya
sederhana sekali. (3) Telurnya banyak. (4) Tahan terhadap berbagai
penyakit. (5) Ia kuat sekali berjalan jauh.
• Paragraf di atas kalimat (1) sebagai sebab dan kalimat (2), (3), (4),
(5) sebagai akibat.
• Rusia menyerang dan menghancurkan kota
bagian Ukraina. Banyak penduduk Ukraina
yang mengungsi ke negara lain. Konflik
Bagaimana tersebut menyebabkan ekonomi dunia
dengan menurun. Semua orang di seluruh dunia
merasa tidak nyaman dengan hal ini dan
paragraf ini? mengharapkan kedua belah pihak berdamai.
Tunjukan
kalimat
sebab dan
akibatnya!
d. Pengembangan dengan Perbandingan
• Pengembangan paragraf jenis ini mengungkapkan persamaan dan
perbedaan dua objek atau lebih.
Contoh:
Kota Jakarta dan Bandung mempunyai persamaan dan perbedaan.
(2)
Keduanya termasuk kota besar bahkan sebagai ibukota provinsi. (3)
Ditinjau dari suasana, Jakarta bersuhu panas sedangkan Bandung
sejuk. (4) Di
samping itu, Kota Jakarta memiliki peran lain, yaitu sebagai ibukota
negara.
• Paragraf di atas persamaan ditunjukkan oleh kalimat (2) dan
perbedaan ditunjukkan oleh kalimat (3) dan (4).
e. Pengembangan dengan Contoh
• Pengembangan jenis ini dikemukakan suatu
pernyataan yang diikuti rincian berupa contoh-
contoh.
Contoh:
Sejalan dengan perkembangan sejarahnya,
perbendaharaan kata
Indonesia diperkaya oleh berbagai bahasa. Ada yang
berasal dari bahasa daerah, ada pula yang berasal dari
bahasa asing. Yang berasal dari bahasa daerah
misalnya nyeri, babak, beres, dan sewenang-wenang.
Adapun yang berasal dari
bahasa asing misalnya lampu, motor, ahli, dan akhlak.
• Wisatawan bisa menggunakan
berbagai cara untuk tinggal di Jogja.
Wisatawan bisa tinggal di home
stay, hotel, kos-kosan, atau guest
Pola house. Jika Anda ingin tinggal di
pengembangan tempat yang mewah, Anda bisa
paragraf contoh tinggal di hotel atau villa. Bagi yang
memiki anggaran menengah, anda
bisa tinggal di hotel yang murah,
guset house, atau home stay.
Sementar bagi Anda yang memiliki
anggaran kecil, Anda bisa tinggal di
kos-kosan yang sederhana.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND