Anda di halaman 1dari 49

BAHASA INDONESIA

SEMESTER GASAL 2022


DOSEN:
ATURAN
PERKULIAHAN
Aturan perkuliahan
KETENTUAN UMUM TIDAK ADA REMEDIAL
• Dalam proses pembelajaran WAJIB menggunakan Bahasa Indonesia (ragam baku)
• Mahasiswa hanya boleh izin 3 kali dalam satu semester (lebih dari itu tidak bisa ikut UAS)
• Mahasiswa wajib hadir dan mengumpulkan tugas tepat waktu
• Keterlambatan TANPA pemberitahuan sebelumnya (dengan alasan yang dapat diterima), maka
dianggap TIDAK HADIR (Alpa).
• Batas keterlambatan kelas offline adalah 15 menit, kelas online 5 menit, dan kelas asinkron
berdasarkan batas pengumpulan tugas.
Aturan perkuliahan

• Mahasiswa wajib membuat suasana kelas menjadi kondusif


• Telepon selular, laptop, tablet, dll. diwajibkan untuk dalam mode diam (silent mode) atau jika perlu
menonaktifkannya selama perkuliahan berlangsung.
• Mahasiswa tidak diperkenankan makan minum selama di kelas (kecuali minum air mineral).
• Mahasiswa wajib berpakaian rapi (Tidak diperkenankan memakai sandal, t-shirt, ripped jeans,
celana potongan ¾ atau pakaian yang mengganggu konsentrasi mahasiswa lain selama di kelas.
Apabila melanggar, dipersilakan tidak mengikuti perkuliahan.)
• Pengumuman akan dibagikan melalui situs kuliah atau wa grup
TOPIK

01 KALIMAT EFEKTIF

02 PARAGRAF EFEKTIF

KALIMAT EFEKTIF
POLA KALIMAT DASAR BAHASA INDONESIA

S-P-O
P → Ragam Lisan
S-P-Pel
S-P → Ragam Tulis S-P-Ket
S-P-O-Pel
S-P-O-Ket
S-P-O-Pel-Ket
Kalimat Tak Bersubjek
Ciri Subjek “Untuk mengatasi masalah itu
memerlukan uluran tangan dari para
 Berupa kata benda (kelompok kata dermawan”
benda). a. Untuk mengatasi masalah itu
diperlukan uluran tangan para
 Biasanya terletak di awal kalimat. dermawan.
 Tidak dapat didahului kata depan b. Pengatasan masalah itu
memerlukan uluran tangan
(preposisi).
dermawan.
c. Penanganan masalah itu
memerlukan uluran tangan para
dermawan.
Ciri Predikat

Dapat berupa kata kerja (kelompok kata kerja), kata sifat


(kelompok kata sifat), atau kata benda (kelompok kata benda)
Biasanya terletak setelah subjek (di sebelah kanan subjek)
Kalimat Tak
Berpredikat
“Tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setara dengan
satu kali gaji pokok yang diangkat oleh pemerintah atau pemerintah daerah
pada tingkatan, masa kerja, dan kualifikasi yang sama” (Tak Berpredikat)

a.Tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan


setara dengan satu kali gaji pokok yang diangkat oleh pemerintah atau
pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
b.Tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah setara
dengan satu kali gaji pokok yang diangkat oleh pemerintah atau
pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
Ciri Objek

• Biasanya berupa kata benda (kelompok kata benda).


• Biasanya terletak di sebelah kanan predikat yang berupa kata kerja transitif.
• Tidak dapat didahului kata depan (preposisi).
• Wajib hadir dalam kalimat.
• Dapat dikedepankan menjadi subjek dalam kalimat pasif
Kalimat Tak Berobjek
“Kami mengharap atas kehadiran para capres pada Debat Para Calon
Presiden di kampus kami”(Tak Berobjek)
a. Kami mengharap kehadiran para capres pada Debat Para Calon Presiden di
kampus kami.
b.Kami mengharapkan kehadiran para capres pada Debat Para Calon
Presiden di kampus kami.
c. Kami berharap para capres menghadiri Debat Para Calon Presiden di
kampus kami.
Ciri Pelengkap

• Berupa kata benda (kelompok kata benda)


• Apabila predikat berupa kata kerja transitif, pelengkap terletak di sebelah

kanan objek(pelengkap melengkapi objek).


• Apabila predikat berupa kata kerja aktif intransitif atau kata kerja pasif,
pelengkap terletak di sebelah kanan predikat (pelengkap melengkapi
predikat)
• Wajib hadir dalam kalimat. Tanpa kehadiran pelengkap, informasi
kalimat
belum selesai.
CIRI KETERANGAN
• Biasanya berupa kata benda atau frasa kata depan (frasa preposisi)
• Letaknya dapat diubah-ubah.
• Bukan merupakan unsur utama dalam kalimat.
• Kehadirannya tidak bersifat wajib
STRUKTUR KALIMAT

S P O K

SIAPA + YANG ‘bagaimana’ jika P=kata kerja aktif Diawali oleh


+ PREDIKAT atau transitif(berawalan preposisi atau kata
atau ‘mengapa’ ‘me-‘). Objek tidak depan;
APA + YANG + si subjek ditemukan Tidak terikat
PREDIKAT dalam kalimat pasif dan posisinya.
kalimat berverba
intransitif.
JENIS KALIMAT
Kalimat Dasar atau Tunggal Kalimat Majemuk Setara
SATU SUBJEK dan SATU Gabungan dua klausa atau lebih
PREDIKAT. dengan konjungsi koordinatif.
Adik menangis di kebun belakang. (dan, atau, tetapi, serta, lalu,
kemudian, sedangkan)
Majemuk Campuran
Kalimat Majemuk Bertingkat Campuran antara struktur kalimat
Gabungan dua klausa atau lebih majemuk bertingkat dan kalimat
dengan konjungsi subordinatif. Ada majemuk setara.
klausa induk (induk kalimat: dapat Contoh: Karena persoalan belum
berdiri sendiri) dan klausa anak tuntas dibicarakan, akhirnya
(anak kalimat: tidak mampu berdiri pertemuan diperpanjang hingga
sendiri) (ditandai dengan adanya hari berikutnya, dan juga
konjungsi subordinatif pada awal didatangkan seorang mediator
kalimat). yang berpengalaman.
KONJUNGSI

KOORDINATIF
dan, atau, tetapi, serta, lalu, kemudian,
sedangkan

SUBORDINATIF
setelah, sesudah, sebelum, sehabis, sejak, ketika,
tatkala,
sewaktu, sambil, selagi, selama, sehingga, sampai;
agar, supaya, biar;
jika, kalau, jikalau, asalkan, bila, manakala, andaikan,
seandainya, andaikata, sekiranya;
biarpun, meskipun, sungguhpun, sekali­pun, walaupun,
kendatipun;
seperti, sebagai, bagaikan, laksana, ibarat, daripada;
sebab, karena, sehingga; dengan, tanpa
Harus dihindari!

PENGGUNAAN PENGHUBUNG YANG PENGGUNAAN DUA NEGASI


BERLEBIHAN DALAM SATU KALIMAT
• jika … maka …. ;
• kalau … maka …; • walaupun … tetapi ….
• bila … maka …. ; • walaupun … namun ….
• agar…supaya…; • meskipun … tetapi ….
• karena … sebab … • meskipun … namun ….
• kendatipun ...tetapi…
• kendatipun … namun ….
Pengertian
——Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil
menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun
pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau
penulis
Menurut Gorys keraf, kalimat yang efektif
memenuhi syarat – syarat berikut :
Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan
pembicara atau penulis, dan sanggup
menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam
pikiran pendengar atau pembaca seperti yang
dipikirkan oleh pembicara atau penulis
CI RI -C IRI KA LI MAT
E FE K T IF

Menurut Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


KE L UGASAN
Kelugasan dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa

informasi yang akan disampaikan dalam kalimat itu ialah

yang pokok-pokok saja (yang perlu-perlu atau yang penting-

penting saja), tidak boleh berbelit-belit, tetapi disampaikan

secara sederhana
KE T E PATAN
Ketepatan dalam kalimat efektif mensyaratkan
bahwa informasi yang akan disampaikan
dalam kalimat itu harus jitu atau kena benar KE JE L AS AN
(sesuai dengan sasaran) sehingga dibutuhkan
Kejelasan dalam kalimat efektif mensyaratkan
ketelitian.
bahwa
kalimat itu harus jelas strukturnya dan lengkap
unsur-unsurnya.
KE HE MATA N KE SE J AJ AR A N
Kehematan dalam kalimat efektif Kesejajaran dalam kalimat efektif
mensyaratkan bahwa informasi yang akan mensyaratkan bahwa bentuk dan
disampaikan dalam kalimat itu harus cermat, struktur yang digunakan dalam kalimat
efektif harus paralel, sama, atau
tidak boros, dan perlu kehati-hatian. Untuk itu,
sederajat. 
perlu dihindari bentuk-bentuk yang Dalam hal bentuk, kesejajaran terutama
bersinonim. terletak pada penggunaan imbuhan,
sedangkan dalam hal struktur,
kesejajaran terletak pada klausa-klausa
yang menjadi pengisi dalam kalimat
majemuk.
C O N TO H K E L U G A SA N

a. Peningkatan permintaan
terhadap produk kertas b. Permintaan terhadap produk
memaksa industri kertas untuk kertas yang terus meningkat
menambah produksi dan memaksa industri kertas
meningkatkan mutunya. menambah produksi dan
meningkatkan mutunya.

c. Terus meningkatnya d. Terus meningkatnya


permintaan terhadap produk permintaan terhadap produk
kertas memaksa industri kertas kertas, mau tidak mau
menambah produksi memaksa industri kertas Mana yang
dan meningkatkan mutunya. menambah produksinya dan tidak lugas?
lebih meningkatkan mutu
kertas itu sendiri.
CO N TO H K E T E PATA N

c. Rumah antik milik seniman


itu dijual dengan harga murah.
a. Rumah seniman yang antik itu
dijual dengan harga murah.

Mana yang
tidak tepat?

b. Rumah yang antik milik d. Seniman yang antik itu


seniman itu dijual dengan menjual rumahnya dengan
harga murah. harga murah.
C O N TO H K E JE L A SA N

a. Berdasarkan analisis kapasitas Mana yang


produksi yang telah dilakukan, dapat
diketahui bahwa dalam menjalankan tidak jelas?
promosi memiliki pengaruh terhadap
penjualan.
(K-P-S{K-P-O}).
b. Berdasarkan analisis kapasitas produksi
yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
promosi memiliki pengaruh terhadap
penjualan.
(K-P-S-{S-P-O}).
C O N TO H K E H E MATA N
a. *Gaji karyawan yang telah diangkat oleh
yayasan digaji berdasarkan perjanjian kerja
b. Gaji karyawan yang telah diangkat oleh
yang telah ditandatangani sebelumnya.
yayasan dibayarkan berdasarkan perjanjian
kerja yang telah ditandatangani sebelumnya.

c. Karyawan yang telah diangkat oleh yayasan


digaji berdasarkan perjanjian kerja yang telah
ditandatangani sebelumnya. Mana yang
tidak hemat?
C O N TO H
K E S E JA JA RA N
a. *Tugas tersebut dilakukan dalam rangka c. Tugas tersebut dilakukan dalam rangka
peningkatan keberterimaan produk nasional, peningkatan keberterimaan produk nasional
mendorong produktivitas dan daya guna untuk mendorong produktivitas dan daya
produksi, serta menjamin mutu barang dan jasa guna produksi serta untuk menjamin mutu
barang dan jasa sehingga meningkatkan daya
sehingga meningkatkan daya saing.
saing.
(S-P-K{FPrep + FN, + FV, + konj + FV})

(SP-K-K-{FPrep + FV, + konj + FV})


b. Tugas tersebut dilakukan dalam rangka
meningkatkan keberterimaan produk nasional,
mendorong produktivitas dan daya guna produksi,
serta menjamin mutu barang dan jasa sehingga Mana yang tidak
meningkatkan daya saing. sejajar?
PARAGRAF
EFEKTIF
Paragraf:
• Kumpulan kalimat (minimal 3 maksimal 5 kalimat dalam 1 paragraf).
• Dengan 1 ide pokok dan 1 kalimat utama yang mengandung ide pokok.
• Baris pertama dalam paragraf harus menjorok ke dalam.
• Memiliki runtutan ide.

Syarat Paragraf yang Baik JENIS-JENIS PARAGRAF


Berdasarkan Letak Ide Pokok
• Kesatuan  adanya satu gagasan yang
ada INDUKTIF CAMPURAN
dalam paragraf, makna kohesif Ide pokok ada di Ide pokok ada di
• Kepaduan  adanya kekompakkan akhir paragraf. awal paragraf,
jalinan diikuti kalimat
kalimat dalam paragraf, paragraf koheren DEDUKTIF
penegas di akhir
Ide pokok ada di
• Pengembangan  ada kalimat topik dan paragraf.
awal paragraf.
kalimat pengembang
A. Kesatuan
• Kesatuan mengandung maksud bahwa semua kalimat dalam paragraf  itu
secara bersama-sama mendukung satu ide atau gagasan pokok.Jadi, tidak
boleh ada kalimat sumbang atau menyimpang dari pikiran utamanya.
• Contoh (1) berikut ini adalah paragraf yang tidak memenuhi kesatuan
karena terdapat kalimat “sumbang”.

Contoh (1):
Hari akan hujan. Angin bertiup kencang. Debu-debu beterbangan.
Awan hitam bergerak  dengan cepat. Burung-burung berkicau riang.
Para pedagang kaki lima sibuk mengemas dagangannya.
B. Kepaduan
• Kepaduan mengandung maksud bahwa di dalam paragraf haruslah terdapat
kepaduan atau kekompakan hubungan antara kalimat satu dengan kalimat
lain. Kepaduan ini meliputi kepaduan di bidang  arti dan kepaduan di bidang
bentuk. Kepaduan di bidang arti disebut koherensi, sedangkan kepaduan di
bidang bentuk disebut kohesi. Kohesi dan koherensi merupakan dua hal yang saling
mendukung dan tak dapat dipisahkan.

• Koherensi berarti bahwa setiap kalimat dalam paragraf harus mempunyai


hubungan arti sehingga membentuk satu kesatuan ide (lihat contoh (1) ). 

Contoh (1):
Hari akan hujan. Angin bertiup kencang. Debu-debu beterbangan. Awan hitam bergerak

dengan cepat. Burung-burung berkicau riang. Para pedagang kaki lima sibuk
mengemas
dagangannya.
• Kohesi berarti bahwa kepaduan kalimat dalam suatu paragraf dapat dijalin
dengan penanda hubungan, baik penanda hubungan eksplisit (menggunakan
konjungsi secara jelas) maupun implisit (tidak
menggunakan konjungsi). 
Contoh (2) di bawah ini adalah contoh paragraf yang kohesif karena menggunakan
(2.1) pengulangan kata sebagai penanda hubungan antarkalimat.
Contoh (2):
Semua isi alam ini adalah makhluk, artinya ciptaan Tuhan. Ciptaan Tuhan yang
paling sempurna dan  paling mulia adalah manusia. Manusia diizinkan oleh Tuhan
memanfaatkan semua isi alam ini untuk keperluan hidupnya. Akan tetapi, tidak
diizinkan menyakiti, menyiksa, dan menyia-nyiakan.

Contoh (3) berikut ini adalah contoh paragraf yang kohesi karena menggunakan (2.2)
kata ganti sebagai penanda hubungan antarkalimat.
Contoh (3):
Maya anak Pak Karto. Sekarang ia kelas III SMP. Tiap pagi teman-temannya
selalu
menghampirinya. Mereka berangkat dan pulang bersama-sama.
 Contoh (4) adalah contoh paragraf yang
kohesif karena menggunakan (2.3) kata
penghubung sebagai penanda hubungan
antarkalimat. 

Contoh (4):
Semalam suntuk Darto menonton
pertandingan sepakbola di televisi. Oleh
karena itu, ia bangun kesiangan.
Akibatnya, ia terlambat masuk ke
sekolah.
C. Pengembangan

Sebuah paragraf dikatakan baik apabila ide atau gagasan dikembangkan


dengan menggunakan kalimat-kalimat pendukung yang cukup.

D. Efektif

Paragraf hendaklah disusun dengan menggunakan kalimat efektif sehingga


ide bisa tersampaikan dengan tepat (lihat kembali ciri-ciri kalimat efektif).
JENIS-JENIS
PARAGRAF
Berdasarkan Letak Ide Pokok
Seseorang akan diuji
dengan apa yang ia miliki.
Ketika ia memiliki ilmu, maka
dia akan diuji dengan ilmu
tersebut sejauh mana ilmu itu
DEDUKTIF bermanfaat. Ketika seseorang
mempunyai harta maka dia
akan diuji dengan sejauh mana
ia mampu mendistribusikan
hartanya kepada orang lain.
• Orang yang sekali melakukan
dosa dan ia enggan bertobat, maka
ia akan tergoda untuk melakukan
yang kedua kali, ketiga kali, dan
seterusnya. Lalu dosa-dosanya itu
akan semakin bertumpuk-tumpuk
sehingga mengalahkan amal
baiknya. Ibarat racun dalam tubuh,
dosanya akan menggerogoti
kesehatannya dari ke hari, sehingga
tubuhnya kian lemah dan penuh
INDUKTIFpenyakit. Sesungguhnya dosa besar
maupun kecil bila dilakukan secara
terus-menerus akan berdampak
sangat buruk bagi pelakunya.
Doa orang tua sungguh ajaib jika
itu ditujukan pada anak-anak
mereka. Jika orang tua ingin anaknya
menjadi saleh dan baik, maka
doakanlah mereka karena doa orang
tua adalah doa yang mudah CAMPUR
diijabahi. Jika orang tua mendoakan
jelek pada anaknya, maka itu pun
AN
akan terkabulkan. Jadi, orang tua
mesti hati-hati dalam mendoakan
anaknya.
a. Pengembangan Umum-Khusus 
• Paragraf dengan pengembangan umum-
khusus adalah paragraph yang
dimulai dengan pikiran pokok kemudian
Pengembangan diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas.
Paragraf Contoh : 
Pada waktu menulis surat kita harus
tenang. Kalau sedang sedih, bingung,
kesal, atau marah kita jangan menulis surat.
Kesedihan, kebingungan, kekesalan, dan
kemarahan itu akan tergambar dalam surat
kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang
kurang terpikir, terburu nafsu, dan dapat
merusak suasana.
b. Pengembangan Khusus-Umum
• Paragraf dengan pengembangan khusus-umum adalah
paragraf yang dimulai dengan pikiran-pikiran penjelas
kemudian diikuti oleh pikiran pokok atau kesimpulan.

Contoh:
Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan
bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada sesama
manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewarisi
dan mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya.
Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya
dunia ini. Memang bahasa memegang peranan
penting dalam kehidupan manusia.
c. Pengembangan Sebab-Akibat 
• Paragraf ini didahului dengan sebab terjadinya sesuatu dan diikuti
rincian-rincian sebagai akibatnya atau sebaliknya.’Sebab’
merupakan pikiran utama dan ’akibat’ sebagai pikiran-pikiran
penjelas.

Contoh:
(1) Itik Indonesia baik sekali untuk diternakkan. (2)
Pemeliharaannya
sederhana sekali. (3) Telurnya banyak. (4) Tahan terhadap berbagai
penyakit. (5) Ia kuat sekali berjalan jauh. 

• Paragraf di atas kalimat (1) sebagai sebab dan kalimat (2), (3), (4),
(5) sebagai akibat.
• Rusia menyerang dan menghancurkan kota
bagian Ukraina. Banyak penduduk Ukraina
yang mengungsi ke negara lain. Konflik
Bagaimana tersebut menyebabkan ekonomi dunia
dengan menurun. Semua orang di seluruh dunia
merasa tidak nyaman dengan hal ini dan
paragraf ini? mengharapkan kedua belah pihak berdamai. 
Tunjukan
kalimat
sebab dan
akibatnya!
d. Pengembangan dengan Perbandingan
• Pengembangan paragraf jenis ini mengungkapkan persamaan dan
perbedaan dua objek atau lebih.

Contoh:
Kota Jakarta dan Bandung mempunyai persamaan dan perbedaan.
(2)
Keduanya termasuk kota besar bahkan sebagai ibukota provinsi. (3)
Ditinjau dari suasana, Jakarta bersuhu panas sedangkan Bandung
sejuk. (4) Di
samping itu, Kota Jakarta memiliki peran lain, yaitu sebagai ibukota
negara. 
• Paragraf di atas persamaan ditunjukkan oleh kalimat (2) dan
perbedaan ditunjukkan oleh kalimat (3) dan (4).
e. Pengembangan dengan Contoh
• Pengembangan jenis ini dikemukakan suatu
pernyataan yang diikuti rincian berupa contoh-
contoh.

Contoh:
Sejalan dengan perkembangan sejarahnya,
perbendaharaan kata
Indonesia diperkaya oleh berbagai bahasa. Ada yang
berasal dari bahasa daerah, ada pula yang berasal dari
bahasa asing. Yang berasal dari bahasa daerah
misalnya nyeri, babak, beres, dan sewenang-wenang.
Adapun yang berasal dari
bahasa asing misalnya lampu, motor, ahli, dan akhlak.
• Wisatawan bisa menggunakan
berbagai cara untuk tinggal di Jogja.
Wisatawan bisa tinggal di home
stay, hotel, kos-kosan, atau guest
Pola house. Jika Anda ingin tinggal di
pengembangan tempat yang mewah, Anda bisa
paragraf contoh tinggal di hotel atau villa. Bagi yang
memiki anggaran menengah, anda
bisa tinggal di  hotel yang murah,
guset house, atau home stay.
Sementar bagi Anda yang memiliki
anggaran kecil, Anda bisa tinggal di
kos-kosan yang sederhana. 
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND

Anda mungkin juga menyukai