Factor Associated W Febrile Seizure Among Children ASHRIA-ALWAN
Factor Associated W Febrile Seizure Among Children ASHRIA-ALWAN
BERKORELASI DENGAN
KEJANG DEMAM PADA
ANAK-ANAK
Ashria Tiara Agustina (4151211428)
Hadi Alwani (4151211428)
ABSTRAK
TUJUAN:
01 Kejang demam bersifat jinak dan tidak menimbulkan manifestasi
neurologis. Tetapi, kejang demam kompleks dapat bersifat rekuren
dan memerlukan ketelitian dalam penanganannya.
METODE:
02 Pada studi retrospektif ini, anak-anak dengan kejang demam pada tahun
2019 dimasukkan ke kriteria inklusi. Data didasarkan oleh riwayat
keluhan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan rekomendasi
pemulangan pasien dicatat dalam daftar. Data dianalisis secara statistik
dan komputerisasi menggunakan SPSSv25.
ABSTRAK
HASIL:
Dari total 77 pasien yang memenuhi kriteria penelitian, rata-rata usia
03 pasien 11,8 - 47 bulan. Durasi Kejang rata-rata 1,31 - 8,87 menit dan
rata-rata temperatur kejang 37,6 - 39,2C. Pada 44 pasien, kejang tidak
disertai demam.
10 pasien mengalami kejang multipel dalam 24 jam. 70 kejang
berakhir tanpa medikasi dan 5 pasien diterapi dengan diazepam.
Jenis kelamin berkorelasi dengan leukosit (p=0,014). Parameter
laboratorik lainnya tidak menunjukan korelasi signifikan dengan jenis
kelamin (p>0,05).
Rekomendasi pemulangan berkorelasi signifikan dengan rekurensi
kejang dalam 24 jam dan tipe kejang (p<0,001). Parameter
laboratorium berkorelasi signifikan dengan riwayat keluarga
(p=0,036) dan obat obatan post-kejang (p:0,005)
ABSTRAK
KESIMPULAN:
04 Penelitian ini menunjukan temuan biokimia yang dapat tidak sugestif
terhadap kejang demam, rekurensi kejang, dan riwayat keluarga
berkorelasi dengan terapi dalam hal pengobatan dan pencitraan.
PENDAHULUAN
Kejang Demam
Kejang dengan demam suhu >38 C tanpa
infeksi neurologis. Merupakan respon
imatur otak terhadap kejadian demam.
Demam merupakan manifestasi tersering
pada infeksi saluran nafas atas (ISPA) dan
infeksi saluran kemih (ISK).
FAKTOR RISIKO
• Prevalensi 2-5% pada anak usia 6-60
bulan.
• Laki-laki
• Gen yang mengkode reseptor GABA
dan SCN1A
KLASIFIKASI
Kejang Demam Kejang Demam
o
Simpleks o Kompleks
Terjadi Rekuren dalam 24 jam
Terjadi Akut
o o Waktu pemulihan panjang
Tidak disertai abnormalitas neurologis
o o Durasi kejang > 15 enit
Darah Rutin : GDS & elektrolit
o Risiko tinggi terjadi epilepsi
TERAPI
Benzodiazepine berfungsi dalam:
- Terapi epilepsi
- Terapi profilaksis antiepilepsi
- Mengurangi insidensi epilepsi
METODE Kriteria Eksklusi :
- Kejang disertai penyakit neurologis
DESAIN STUDI & (epilepsi, cerebral palsy)
PASIEN - Demam muncul berbarengan dengan
Menggunakan Data Anak
kejang
dengan diagnosa kejang
- Demam diukur di regio axilaris dengan
demam tahun 2019.
suhu >38C
- Kejang disertai penyakit metabolik
- Data rekam medis tidak lengkap
Kriteria Inklusi :
Anak dan bayi usia 6 bulan – 5 tahun
dengan diagnosa kejang tanpa
diketahui penyebab kejang (meningtis,
ensefalitis, shigellosis, hipokalemia)
PENGUMPULAN DATA
Data yang diperoleh berupa: 16. Terapi untuk mengurangi Demam
1. Usia 17. Elektrolit
2. Jenis Kelamin 18. Gula Darah
3. Berat badan 19. LP (lumbal puncture)
4. Riwayat keluarga dengan kejang 20. Jumlah Sel Darah Putih (WBC)
5. Usia gestasional 21. Rekomendasi pemulangan pasien
6. Metoda Persalinan
7. Pengunaan Susu Bubuk
8. Pengunaan Vitamin dan Zat Besi
9. Riwayat Kejang
10. Jumlah Kejang
11. Durasi Kejang
12. Demam selama Kejang
13. Tipe Kejang
14. Obat-obatan yang digunakan selama fase akut kejang
15. Obat-obatan yang digunakan setelah kejang
ANALISIS DATA
Data dianalisis secara statistik dan terkomputerisasi
menggunakan SPSSv25.
Setelah dikalkulasi, proporsi dan distribusi sesuai.
Hasil dilaporkan menggunakan tabel dan distribusi
frekuensi.
Nilai p<0,005 menunjukan hasil signifikan
berdasarkan uji statistik.
HASIL Dari total 77 pasien, rata-rata:
Data Demografis :
- Berusia 11,8 - 47 bulan
- Berat Badan 9,32 – 16,78 kg
Tipe Kejang :
- Durasi Kejang 1,31 - 8,87 menit
- Temperatur kejang 37,6 - 39,2C
- Pada 44 pasien, penyebab demam
tidak diketahui
- 63,64% kejang tonik, 22,08% kejang
tonik-klonik, dan 2,6% penurunan
kesadaran
HASIL Distribusi frekuensi pada pasien terdiagnosa
kejang tahun 2019
- Laki-laki > Perempuan
- ASI > Susu Bubuk
- Sectio Caesarian > Spontan (40:37)
Rasio Parental
- (-) >(+) (54:23)
Usia Kehamilan
- Cukup Bulan>Preterm>Postterm (71:4:2)
Status Anak
- Anak pertama> anak kedua> anak
ketiga> anak ke empat (33>32>9>3)
- Mendapat sumpelentasi vitamin & zat
besi>tidak
- Tidak ada Riwayat kejang>riwayat kejang
- Tidak ada Riwayat Demam
konvulsif>Riwayat Demam konvulsif
- Tidak ada Riwayat Keluarga
Kejang>Riwayat Keluarga Kejang
HASIL
Berdasarkan hasil pemeriksaan
penunjang, kebanyakan hasil
menunjukkan nilai normal.
Nilai p value <0,05 menunjukan bahwa
tidak ada korelasi signifikan antara
jenis kelamin pada pasien kejang
demam dengan hasil laboratorik.
HASIL Korelasi signifikan rekomendasi
pemulangan dengan riwayat
kejang demam
Korelasi signifikan
medikasi post kejang
dengan riwayat kejang
demam