Anda di halaman 1dari 127

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK

BAGIAN ILMU DAN TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH

BUDIDAYA KAMBING PERAH

Oleh : Dr.Ir. Afton Atabany, M.Si


Ternak kambing merupakan :
Ternak domestikasi pertama oleh manusia untuk
produksi susu,daging dan kulit.

Asal Usul Kambing : Kambing liar Capra aegagrus


• Capra aegagrus aegagrus / bezoar di
Asia Barat
• Capra aegagrus Ibex di Asia Barat,
Afrika Timur, Eropa, Afganistan
dan Kashmir
• Capra aegagrus Falconeri
Taksonomi Kambing:
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Super Kelas : Tetrapoda
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Sub Ordo : Ruminansia
Familia : Bovidae
Genus : Capra
Spesies : Capra hircus

Kambing mempunyai 2 genus yaitu: 1. Capra


2. Hemitagus
Fungsi Ternak Kambing :
• Produksi daging
• Produksi susu
• Kulit dan serat
• Sebagai investasi (tabungan)
• Sebagai rekrasi
• Penyedia pupuk
• Sarana angkutan
• Sebagai umpan ikan yaitu rambut kambing Gembrong
di Bali
• Hewan percobaan
• Pengendali semak
• Obat kesehatan berasal dari susu kambing
BANGSA KAMBING PERAH

Dari daerah temperate( sedang):


Eropah : Alpin, Toggenburg dan Saanen

Dari daerah Sub Tropis:


India : Etawah/Jamnapari, Benggala, Mawarni
Alpine
Ciri-ciri Alpines
• hampir semua warna kecuali putih dan coklat muda dengan tanda-tanda putih
(warna toggenburg)
• wajah dished atau lurus
• telinga tegak
• Merupakan bangsa menengah-besar
• dari pegunungan Alpina di Swiss dan Austria.
• kambing yang dipelihara di Eropa adalah berasal dari kambing Alpina
• dipelihara dalam jumlah kecil, diikat dan dikandangkan
• sebagai hewan rumah tangga bukan digembalakan
• gagal dikembangkan di Tropis
• tidak cocok dengan kelembaban sangat tinggi, masih dapat dikembangkan
di daerah tropis dengan kelembaban rendah.
• produksi susu 4.5 kg di Hindia Barat pada laktasi ke dua dan ketiga.
• anak 1.9 ekor perkelahiran seinduk
Toggenburg Betina Toggenburg Jantan

Ciri-ciri Toggenburg
warna spesifik yaitu coklat muda
Kaki bagian bawah warna putih
Sisi ekor dan dua garis-garis di wajah berwarna putih
Telinga tegak ke depan warna gelap dengan tepi putih
tinggi badan terkecil dari semua bangsa
cenderung sedikit liar dan lebih tegang daripada bangsa lainnya.
Paling kurang berhasil dipelihara di tropis
Leher panjang dan ramping, telinga tegak
Tidak bertanduk
Poduksi susu Di Brazil 3.0 kg
Saanen Jantan Saanen Betina

Ciri-ciri Kambing Saanen


• Berasal dari lembah Saanen di Negara Swiss (Switzerland)
• Warna bulu putih mulus atau sedikit crem
• Telinga sedang dan mengarah ke atas, tegak menyamping
• Ambing cukup besar dan bentuk putting susu seperti kerucut kecil,
kebawah agak miring ke depan
• Produksi susu tinggi dapat mencapai 3 kg per ekor per hari dengan
masa laktasi 8-10 bulan
• Kambing Saanen yang dipelihara di Sukabumi Jawa Barat produksi
susu 1.29 kg per ekor per hari.
Nubia

Ciri-ciri Nubia
telinga menggantung, muka cembung
warna apapun dominan putih dan keabuan, salah satu trah besar
campuran : kambing Alpina
kambing Etawah dari India
kambing Zaraibi dari Mesir.
umumnya tak bertanduk, kaki panjang sehingga ambing jauh dari tanah,
tipe dwiguna, sangat cocok dengan iklim tropis,
puncak laktasi 2-4 kg, rata-rata 1.2 kg
Peranakan Etawah Betina Peranakan Etawah Betina

Kambing Peranakan Etawah (Kambing PE)


• Bentuk tubuh antara kambing etawah dengan kambing Kacang
• Tinggi pundak 76-100 cm
• Bobot badan jantan dewasa 45 kg, betina dewasa 35 kg
• Rambut pada jantan pada bagian atas dan bawah leher, pundak dan paha
belakang lebih lebat dan panjang
Pada betina rambut panjang hanya di bagian paha belakang
• Warna bulu bervariasi dari coklat muda, hitam belang atau keabu-abuan
• Produksi susu 0.5-0.9 kg per ekor per hari
• Merupakan kambing dwi guna
Kambing Etawah
• Dari derah Jamnapari, Distrik Etawah India
• Di impor pertama kali tahun 1908
• Cirri:- profil muka dari samping hidung bengkung
• Bertanduk pada jantan dan betina, biasanya tanduk pendek
• Telinga panjang terkulai kebawah sekitar 30 cm dengan pangkal telinga
kuncup
• Tinggi gumba, jantan 90-127 cm, betina 76-103 cm
• Badan kerempeng, kaki panjang
• Rambut di leher dan paha belakang panjang
• Warna bulu belang hitam putih atau coklat putih atau merah totol putih
• Ambing besar dengan putting berbentuk botol
• Bobot badan jantan dewasa 68-91 kg, betina dewasa 36-63 kg
• Produksi susu 2-3 liter, kadar lemak 3.6-4.3%
• Merupakan kambing dwi guna
Kambing Kacang
Tahan derita, lincah, mampu beradaptasi lebih baik.
Untuk daging.
Kulit tipis, bulu kasar, jantan bulu surai panjang dan kasar.
Warna biasanya hitam.
Tanduk berbentuk pedang lengkung ke belakang.
Telinga pendek dan tegak.
Janggut ada pada jantan.
Leher pendek, punggung melengkung dan sedikit tinggi pada bahu,
anak 2.2 anak seinduk.
Tinggi gumba jantan 61-65 cm dan untuk betina 56 cm.,
lambat dewasa
Kambing Jawa Randu
• Merupakan kambing dwi guna
• Didaerah Tegal Jawa Tengah
• Mirip Anglo Nubia
• Profil muka agak bengkung, telinga lebag menggantung ke bawah
• Rambut di bagian paha belakang lebat
• Warna rambut bervariasi dari belang coklat putih, ke abu-abuan dan hitam
kecoklatan
• Ada yang bertanduk dan ada yang tidak bertanduk (dungklul)
• Tinggi pundak 75-100 cm
• Bobot badan jantan dewasa 70 kg dan betina dewasa 60 kg
Kambing Sapera

Bangsa kambing Sapera merupakan hasil dari kawin tatar antara


kambing Saanen dengan kambing PE.
Harapan pembentukan kambing Sapera adalah mempunyai produksi
susu lebih tinggi daripada kambing PE
dapat bertahan lebih baik terhadap kondisi suhu
dan kelembaban yang tinggi di Indonesia yang
beriklim tropis.
Bentuk tubuh dan ukuran tubuh kambing Sapera berada diantara
kedua tetuanya tetapi lebih mendekati bentuk dan
ukuran tubuh kambing Saanen.
Produksi susu kambing Sapera di Bogor adalah 1.15 kg/ekor / hari
dengan masa laktasi 6 bulan.
Peternak rakyat memberikan nama sendiri untuk kambing Sapera
yaitu kambing PESA.
Nama kambing Sapera diberikan oleh para peneliti di Balai Penelitian
Peternakan dan oleh para peneliti
Tabel . Manfaat Ternak Kambing, Bangsa Kambing dan Asal Daerah
Produk Keterangan Bangsa kambing Asal Daerah Kondisi Iklim
Susu Produksi Tinggi Alpina Swiss Sedang, basah
Saanen Swiss Sedang, basah
Toggenburg Swiss Sedang, basah
Anglo-Nubia Inggris Sedang, basah
French Alpina Perancis Sedang, basah
Italian Alpina Italia Sedang, basah

Produksi sedang Barbari India Tropis, kering


Beetal India Tropis, kering
Jamnapari India Tropis, kering
Malabar India Tropis, kering
Marwani India Tropis, kering
Damani Pakistan Tropis, kering
Dera Din Panah Pakistan Tropis, kering
Kamori Pakistan Tropis, kering
Damaskus Suriah Subtropis, kering
Kilis Turki Subtropis, kering
Badui Hitam Mesir Tropis, kering
Nubia Mesir Tropis, kering
Zarabi Mesir Tropis, kering
Tabel . Manfaat Ternak Kambing, Bangsa Kambing dan Asal Daerah

Produk Keterangan Bangsa kambing Asal Daerah Kondisi Iklim

Daging Boer Afrika Selatan Subtropis, kering


Fiji Fiji Subtropis, kering
Jamnapari India Tropis, kering
Kacang Indonesia Tropis, kering
Ma Tau China Tropis lembab
Sirohi India Tropis, kering

Mohair Angora Turki Subtropis, kering


Pasmina/Kashmir Kashmir Dingin

Kulit Benggala Hitam India Tropis kering


Maradi (Sekoto) Nigeria Tropis kering
Mubende Uganda Tropis kering
PROSPEK dan POTENSI PADA
KAMBING PERAH
Ternak perah adalah ternak yang mampu memproduksi susu
melebihi kebutuhan anaknya dan dapat mempertahankan
produksi susu walaupun anaknya sudah disapih.

Jenis ternak perah : Sapi perah, Kerbau perah dan kambing perah

Produksi susu nasional belum mencukupi konsumsi :


masih impor 80%
Impor susu dan produk asal susu tetap dilakukan
Proyeksi produksi, konsumsi dan impor susu terus meningkat
Peningkatan populasi, efisiensi dan diversivikasi ternak perah
Kambing perah merupakan alternative diversifikasi ternak perah

Produksi susu dipengaruhi oleh factor genetic dan lingkungan

Metode yang ditempuh adalah perbaikan manajemen dan perbaikan pakan


Produksi susu naik bila diikuti peningkatan sel-sel sekretori kelenjar ambing

Pada kambing, darah ke ambing naik 100-250% pada 6 hari setelah beranak

Kambing perah daerah Temperate rentan terhadap cekaman panas

Rendahnya bobot tubuh ternak perah di Indonesia merupakan


hasil akhir adaptasi terhadap lingkungan yang lembab dan tropis

Bobot tubuh berkorelasi positif dengan produksi susu

Volume ambing sangat berkorelasi dengan produksi susu

Ternak lambat dewasa (kurva pertumbuhan mendatar)


menghasilkan susu lebih banyak dibanding ternak yang tumbuh
lebih cepat
Produksi susu tinggi pada induk laktasi pada bulan pertama akan
menurunkan bobot tubuh
Berkisar 15-16% disebabkan factor :
nutrisi induk sebelum dan sesudah beranak
Musim beranak
Cara pemeliharaan

Kambing perah berpotensi untuk berkembang


• Memanfaatkan potensi local
• Memenuhi kebutuhan dalam negeri
• Mengurangi impor susu
• Menyediakan lapangan pekerjaan
• Kemampuan beradaptasi cukup tinggi
• Cocok untuk Negara berkembang
1. Ukuran tubuh kambing kecil penting dapat dilihat dari aspek :
• Ekonomi : Investasi awal yang sedikit,
harga kambing lebih rendah daripada sapi
resiko kehilangan atau kematian kecil.
menjadi pilihan bagi petani dan rumag tangga
sebagai mata pencaharian bagi keluarga miskin.

• Tatalaksana : dapat dipelihara oleh wanita dan anak-anak


Memerlukan ruang kandang lebih sedikit
Memasok susu dan daging dalam jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan untuk konsumsi keluarga.
Kebutuhan susu penting ditinjau adanya kesulitan
penyediaan pakan dan harga susu yang tinggi di daerah
tropis
• Biologi : kambing perah masih dapat dipelihara bila keadaan pakan ternak
tidak memadai terutama saat musim kemarau.
2. Kebiasaan makan
selalu ingin mencicipi dan kelebihsenangan akan ragutan
tetap memakan pakan hijauan tanpa ragutan
Kebiasaan yang selalu ingin mencicipi
menyebabkan kambing berontak dan tidak tahan
pengekangan (pengurungan)

3. Efisiensi yang tinggi dalam mencerna selulosa (serat kasar)


ciri khas paling penting mampu bertahan hidup pada lingkungan pakan
yang tidak dapat menunjang hidup domba dan sapi.
4. Penghasil susu yang efisien
khususnya pada lingkungan tropis yang buruk,
dimana sapi tidak dapat bertahan hidup. Produksi
susu mulai dihasilkan lima bulan setelah perkawinan
pertama atau
saat kambing berumur 15-17 bulan.
5. Kesuburan yang tinggi dan interval beranak yang pendek
mendukung kecepatan beranak, produksi susu dan
perbaikan genetic
Kambing perah dapat beranak kembar 2 atau kembar 3.
Kambing dapat dikawinkan umur 10-12 bulan
Selang beranak kambing perah adalah 8 bulan
lama bunting 5 bulan.
Ekonomi Usaha Kambing Perah
Jika dibawah kondisi pemeliharaan yang berpindah-pindah dan
menetap, penghasilan yang diperoleh dari kambing
adalah lebih tinggi dibandingkan domba.
Biaya produksi susu kambing sama dengan biaya produksisusu
kerbau tetapi lebih tinggi daripada biaya untuk sapi.
Biaya membesarkan anak untuk produksi susu lebih rendah
daripada sapi
kambing memproduksi anak lebih tinggi dengan angka kematian
yang lebih rendah
Usaha ternak kambing paling menguntungkan
penjualkan susu yang lebih mahal
memelihara anak jantan untuk dijual
Penjualan jantan umur I tahun sangat baik pada saat hari
raya kurban.
Akan tetapi di daerah yang jauh dari perkotaan pemasaran
susu tidak praktis.
Reproduksi Pada Kambing Perah
Status ternak :
Anak Kambing :
minum kolostrum : 1-7 hari
mulai makan rumput dan konsentrat : 30 hari
minum susu (prasapih) : 1- 120 hari (4 bulan)
pasca sapih : 5 – 8 bulan

Kambing dara
berahi pertama : 9 bulan
dara siap kawin : 10-12 bulan
dara bunting : 13-17 bulan

Kambing jantan muda : 9-17 bulan

Kambing dewasa (setelah beranak pertama)


Induk bunting
Induk menyusui
Induk Kering
Kambing jantan dewasa (pejantan) : > 18 bulan
Reproduksi

Reproduksi kambing jantan


Perkawinan alami 2 kali kawin (service)
Kambing jantan sebagai pemacek berumur diatas 1.5
tahun
Pejantan mampu 2 kali kawin tiap minggu

Rasio jantan : betina


daerah temperate (4 musim ) 1 : 40-50
musim kawin (breeding season)
pada musim gugur (3 bulan)
Daerah Tropis 1 : 80
jantan bersama 10 ekor induk kelompok 1 selama
1 bulan dan terdapat 8 kelompok induk
dibulan ke 9 kembali pada kelompok induk 1
Di daerah tropis tidak mengenal musim kawin
Reproduksi

Reproduksi Kambing Betina


Berahi pertama 8 bulan (dewasa kelamin)
Umur kawin pertama 9-12 bulan
Siklus berahi 21 hari
Lama Berahi 1-3 hari
Ovulasi 12 jam setelah akhir berahi

Lama bunting 5 bulan


Umur beranak pertama 15-17 bulan

Involusi uterus : 40 hari


Berahi pertama setelah beranak 45 hari (berahi diam)

Kawin kembali setelah beranak : 90-120 hari (3-4 bulan)


Selang beranak : 240 -270 hari ( 8-9 bulan)
Tabel. Reproduksi kambing betina pada
Kambing PE dan Kambing Saanen

Uraian Kambing Kambing Kondisi


PE Saanen ideal
Umur Kawin Pertama (hari) 403.22 446.87 300-360
Umur Beranak Pertama (hari) 643.24 575 450-510
Kawin Pertama Setelah Beranak (hari) 64.195 147.92 90-120
Siklus Berahi (hari ) 22.79 21.73 21
Angka Kawin per Kebuntingan (S/C) 1.95 1.35 1.5-2.0
Lama Hari Kosong (hari) 110.09 171 90-120
Lama Kebuntingan (hari) 148.87 151.46 150
Lama Selang Beranak (hari) 259.36 322.59 240
Produksi Susu

Produksi susu dipengaruhi


Musim beranak
Jumlah laktasi
Umur beranak pertama
Bangsa kambing
Suhu lingkungan
Pakan
Jumlah anak perkelahiran
Tatalaksana pemeliharaan
Susu yang dihasilkan oleh induk akan meningkat sejak induk beranak
sampai bulan ke 2 (8 minggu)
Puncak produksi susu pada bulan ke 2 atau minggu ke 8
Produksi menurun berangsur setelah puncak produksi hingga
berakhirnya masa laktasi,
Masa kering terjadi 2 bulan sebelum beranak

Jumlah pemerahan berpengaruh terhadap produksi susu


2 kali sehari meningkatkan 40% daripada satu kali
3 kali lebih tinggi 5-20% daripada 2 kali
4 kali lebih tinggi 5-10% daripada 3 kali

Produksi susu selama masa laktasi dipengaruhi


Pertumbuhan dan perkembangan sel-sel sekretori
kelenjar ambing
Ketersediaan zat-zat makanan sebagai bahan sintesa susu
Laju penyusutan sel-sel sekretori selama laktasi
Sintesa susu melalui jalur
Terjadi di jaringan sekretori ambing (alveolus), yaitu
1. Filtrasi : proses penyaringan dari darah untuk
nutrisi susu
2. Sintesis : penyusunan nutirisi kompleks

Energy produksi susu kambing diperoleh


50% dari lemak susu
23% dari protein susu
27% dari karbohidrat susu

Besarnya energy produksi susu Gross Energi (GE) pada kambing


perah 3200-3500 kalori tergantung
Bangsa kambing
Pakan
Tatalaksana pemeliharaan
Menurut peneliti lainnya :
Puncak produksi susu hari 48-72 pada laktasi ke tiga (Devendra dan Burns
(1994)
Lama laktasi Kambing Saanen 305 hari (Ensminger et al., 1990)
Lama laktasi kambing PE 175-208 hari ( Subhagiana, 1998)
Efisiensi Produksi susu berkisar 30-35 %

Lama laktasi 6 bulan, Masa kering 2 bulan


Selang beranak : 8 bulan

Tabel. Rataan Produksi Susu Total (PST), Lama Laktasi (LL), Produksi Susu Harian
(PSH) dan Efisiensi Produksi Energi Susu (EPES) pada Kambing PE dan
Kambing Saanen
Uraian Kambing PE Kambing Saanen
PST (kg) 166.53 355.99
PSH (kg/ekor/hari) 0.99 1.29
LL (hari) 170.07 267.41
EPES (%) 10.09 5.52
Puncak Produksi Susu (hari) 11 pada laktasi I 35 pada Laktasi ke 2
Tabel . Komposisi susu kambing PE, kambing Saanen dan
sapi FH

Komposisi Kambing PE Kambing Sapi FH


Saanen
Berat Jenis 1.0292 1.260 1.0280
Bahan Kering (%) 16.38 12.83 12.80
Lemak (%) 6.68 4.85 3.70
Protein (%) 2.93 2.77 3.59
Solit Non Fat (%) 9.69 7.98 9.10
HUBUNGAN KONSUMSI ENERGI DAN PRODUKSI SUSU
Dalam menyusun pakan penting diperhatikan
Keseimbangan energy dan protein disamping nutrisi lainnya
Kekurangan energy mengakibatkan protein tubuh sebagai sumber energy
Kekurangan energy akan menurunkan produksi susu
Jumlah energy dan protein selama bulan pertama laktasi
Dibutuhkan lebih banyak dibandingkan akhir kebuntingan

Substrat utama yang diekstraksi kelnjar ambing


glukosa (precursor laktosa)
asam-asam amino untuk sintesis protein
asam-asam lemak untuk sintesis lemak susu
asam asetat
asam butitat
mineral
vitamin
LOKASI, PERKANDANGAN DAN PERALATAN
PADA KAMBING PERAH
LOKASI
Pertimbangan Desain untuk Perkandangan untuk Kambing Perah
I. Lokasi :

A. Akses jalan menuju Kandang


B. Topografi wilayah
C. Orientasi arah matahari dan arah angin
D. Drainase atau aliran air
E. Luas Area yang dibutuhkan untuk ekspansi masa depan
F. Pertimbangan Lingkungan
G. Jarak dari bangunan lain
H. Jenis Tanah
I. Utilitas atau pemanfaatannya
II. Persiapan lokasi
A. Memindahkan Lapisan Top Soil
B. Menambahkan kerikil
C. Menyediakan akses jalan
D. Membuat sistem drainase
E. Lay saluran untuk menjalankan pemasangan kabel listrik
dan pipa.

III. Foundasi
A. Tekanan posting.
B. Beton slab
C. Beton pondasi
Perkandangan
Sistem Pemeliharaan
Intensif
Ekstensif
Semiintensif
Semi ekstensif

Manfaat Perkandangan
Sebagai tempat perlindungan
Untuk tempat melakukan kegiatan
istirahat
makan
buang kotoran
kawin
beranak
Model Kandang

Kandang panggung :
lebih bersih dan kering
lebih sehat
biaya pembuatan mahal
kaki kambing terperosok

Kandang lantai :
kotor dan basah
kurang sehat
biaya pembuatan murah
Kalau kandang hanya satu buah maka ada penyekatan
Urutan penyekatan adalah :
1.Jantan muda
2.Jantan dewasa
3.Induk kering/betina dewasa
4.Sapihan
5.Betina bunting
6.Induk menyusui

Betina dewasa berahi disatukan dengan jantan


Sesudah kawin dipindahkan ke tempat kandang induk bunting
Fakta kandang panggung di Lokasi
- Tidak ada standar yang baku

Kandang A : Kandang B :
-Ketinggian 50 cm dari lantai bawah -Tinggi dari lantai 110 cm
-Lantai panggung terbuat dari kayu reng - Lantai dasar berupa semen dan dibuat
-Celah lantai kandang ukuran 1.5 cm agak Miring
-Dinding dari bambu dan papan kayu -Lantai kandang terbuat dari kayu reng
Atapnya berasal dari asbes -Celah lantai kandang 2.0 cm
-Kandang berpintu untuk setiap ruangan -Dinding dan pintu terbuat dari papan
Pintu di sebelah belakang Atap dari genteng tanah liat
-Dilengkapi tempat pakan (palungan) -Dilengkapi tempat pakan
-Lantai bawah berupa semen dan dibuat -Bagian muka kandang tidak semua ke
agak miring Arah timur
-Muka kandang menghadap ke timur
Luas Pemakaian Lantai kandang
Luas pemakain lantai kandang tidak ada standar yang baku
Pemakaian disesuaikan dengan kebuthan dan kenyamanan

Kandang yang lebih luas akan memberi kenyamanan pada kambing

Animal Walfare akan memeilih kandang B

Kandang A : Kandang B :
Kambing muda 0.35 m2 per ekor Kambing laktasi 3.75 m2 per ekor
Kambing laktasi 0.75 m2 per ekor Kambing dara 1.25 m2 per ekor
Kambing Pejantan 1.5 m2 per ekor Kambing jantan muda 1.25 m2 per
Kambing bunting tua 1.5 m2 per ekor
ekor Kambing Pejantan 3.75 m2 per ekor
Anak kambing 0.25 m2 per ekor Anak kambing 0.375 m2 per ekor
Tempat Pakan

Kandang A : Kandang B :
-Berupa palungan panjang dari papan -Berupa palungan, terbuat dari papan
kayu kayu
-Menempel pada sisi depan kandang -Menempel pada sisi depan kandang
Lebar bawah 45 cm Lebar atas 40 cm
Tinggi (dalam) 30 cm Lebar bawah 30 cm
Lebar bagian atas 55 cm Tinggi (dalam) 40 cm
Panjang sesuai dengan panjang Tinggi panggung kandang 50 cm
kandang -Celah makan 25 x 25 cm dari besi
-Ketinggian 40 cm dari lantai kandang
-Celah kepala untuk makan 20 x 25 cm
MILKING PARLORS
Gambar: Kandang lantai kambing perah bagian lorong
Gambar: Kandang lantai pada kambing perah
Gambar : Kandang kambing perah dengan ventilasi dan arah angin
Gambar: Kandang kambing perah dengan ventilasi dan arah angin
Gambar: Bentuk kandang panggung dengan lorong di tengah
(a) Monitor (b) Shade

(c) Semi Monitor (d) Gable

Gambar 11 Bentuk tipe-tipe atap kandang kambing perah, (a) Monitor, (b)
Shade, (c) Semi Monitor, (d) Gable
Gambar 12 Bentuk tipe kandang panggung
 
PENYAKIT PADA KAMBING
PERAH
•Sakit Mata (Pink Eye)
Tanda-tanda klinis; mata berair
Mata kemerahan
Mata selalu menutup dan bengkak
Penyebab : benda-benda kecil yang tajam (ujung rumput, kayu kecil,
duri tanaman atau debu)
kuman : virus, bakteri, riketsia, klamydia

Pengobatan : Periksa mata yang sakit secara cermat


Bila ada benda-benda kecil yang terselip,
bersihkan dan ambil dengan hati-hati
Beri obat mata salep terramycin 0.1 %
secara merata sesuai aturan pakainya

Pencegahan : Kandang harus bersih dan bebas lalat/nyamuk


Kandang hewan sakit dipisahkan dari kandang hewan sehat
Hati-hati jangan ada benda-benda kecil dan tajam , duri,
alang-alang kecil keras dan tajam pada tempat makan
•Perut Kembung (Timpani)
Tanda-tanda : hewan gelisah, sulit bernafas
Perut sebelah kiri kembung ke atas dan kesamping
Kalu dipukul bunyi seperti gendang
Pengobatan: paksakan hewan berdiri
Ikatkan kayu pada mulut
Cekok dengan minyak kelapa/minyak goreng
0.5-1 gelas
Tekan bagian perut yang menggembung
Bila tidak sembuh tusuk dengan bambu kecil
yang tajam pada bagian perut sebelah kiri belakang
oleskan yodium/obat merah sebelum
ditusuk
Pencegahan: jangan memberikan rumput muda terlalu
banyak
Jangan memberikan terlalu banyak rumput basah
dan buah polongan/biji-bijian
•Perawatan Mencret
Tanda-tanda : Ternak terlihat mencret
Warna kotoran merah atau hijau

Pengobatan : Ternak mencret dipisah


Beri pakan segar + air + garam

Apabila ternal lemah :


Cekok dengan campuran
Gula 1 sendok makan, garam 1
sendok makan Air 2.5 liter
Berikan sebanyak 1/6 berat badannya

Pencegahan : Kandang harus bersih


•Kutu
Jumlah sedikit belum terlihat mengganggu
Jumlah banyak : kutu menghisap darah
Hewan tidak dapat istirahat
Hewan menjadi kurus
Tanda-tanda :hewan terlihat lemah, kurang segar dan pucat
Rambut hewan kusut dan tidak mengkilat
Kondisi tubuh terus menurun
Jika diperiksa, banyak kutu berwarna kemerahan
Pengobatan : cukur rambut hewan
Basmi dengan insektisida (basudin 60, diazinon,
Asuntol 0.1%)
Beri makan dan minum yang baik
Memasukkan ternak ke kandang yang bersih
Pencegahan: cukur rambut hewan secara rutin
Memandikan hewan secara rutin memakai sabun dan
sikat
Perhatikan hewan berambut gelap dan muda, biasanya
banyak terserang kutu
•Cacingan
Tanda-tanda :kurus, rambut agak berdiri, rambut tidak mengkilat
Sembelit atau mencret
Lesu dan pucat
Rahang terlihat membengkak

Pengobatan :Pengobatan rutin dengan obat cacing

Pencegahan :Kandang harus tetap bersih dan kering


Kandang berbentuk panggung
Gembalakan hewan siang hari jam 12.00-15.00
Gembalakan hewan harus berpindah-pindah
kembali 30 hari kemudian
Potong rumput bagian atas saja,
potong siang hari jam 12.00-15.00
•Keguguran/keluron
Faktor penyebab : ditanduk pejantan
Terjatuh dari kandang
Karena penyakit
Brucella, salmonella, clamydia, mulut
kuku, Listeriosis, toxoplasmosis, dll
Pengobatan : ternak keluron tetap dikandang
Ternak sehat dipindahkan ketempat lain dan diobati
Kandang bekas keluron disemprot desinfektans
Bahan keluron didesinfeksi, dikubur atau dibakar
Ternak keluron diobati atau dipotong
Peternak harus menjaga kebersihan diri
mencegah penularan kepada peternak

Pencegahan : ternak bunting dikandangkan tersendiri


Ternak divaksinasi terhadap penyakit penyebab keluron
Beli ternak yang sehat,
jangan membeli dari kelompok yang keluron
•Keracunan Tanaman

Tanda-tanda klinis : mati mendadak


Kejang-kejang
Mulut berbusa
Kotoran berdarah

Pengobatan : bila masih baru : berikan arang aktif


Atau berikan tablet norit
Berikan air kelapa muda
Bila sudah terlanjut sulit diobati

Pencegahan : Jangan berikan tanaman beracun


Jangan menggembala ternak disekitar
rumput/pinggir/sawah/perkebunan yang baru
disemprot insektisida/racun
•Kuku Busuk/Foot Rot

Tanda-tanda klinis : berjalan pincang


Telapak dan samping kuku koyak dan bau
busuk

Pengobatan :bersihkan sampai jaringan sehat terlihat


Rendam pada cairan desinfeksi seperti
Formalin 10% atau antibiotic
kaki dibungkus perban

Pencegahan :kandang harus bersih, kering , alas tidak bolong


Potong kuku secara teratur
Kuku pendek dapat mencegah kuku busuk
•Kejang Rumput
Tanda-tanda klinis :bentuk akut:jatuh tiba-tiba, kaku, kejang
lalu mati
Bentuk tidak akut :kaku, sering kencing,
kejang-kejang lalu mati

Pengobatan :Infus ternak dengan cairan mengandung ion


magnesium lewat pembuluh darah
atur alirannya agar sangat perlahan
pengobatan ini sulit oleh sebab itu lebih ditekankan
pada pengenalan penyakit dan cara
pencegahannya

Pencegahan :jangan berikan rumput muda terlalu banyak


Berikan rumput tua karena mengandung ion
magnesium
•Demam Susu/ Milk Fever
Tanda-tanda klinis :Ternak dalam keadaan bunting, lesu, berjalan
kaku, sempoyongan dan tubuh bergetar
Berbaring lesu
Kepala mengarah kebelakang
Pengobatan :infus dengan cairan kalsium (kalsium peroglukonat-
magnesium)
Lewat vena jugularis 50-100ml dan di bawah kulit 50 ml
Infus udara kedalam ambing
Pengobatan dapat dilakukan lebih dari satu kali
Pengobatan ini sulit

Pencegahan :Hewan bunting diperhatikan:


Makan banyak mengandung kalsium dan protein
Hindari rumput muda
Cukup sinar matahari
Bunting 1-4 bulan : pakan bergizi kaya kalsium
Bunting 4-5 bulan : kurangi rumput kaya kalsium
Setelah beranak : Berikan pakan kaya kalsium
•Orf/Bintungen/Dakangan

Tanda-tanda klinis :benjolan berkeropeng (kerak hitam)


terutama pada daerah mulut

Pengobatan : berikan salep antibiotic


Atau suntik antibiotic
Berikan pakan rumput yang lunak
Pencegahan : vaksinasi pada ternak
Ternak dari luar (beli, pinjam) harus
sehat dari Orf
Ternak dikandangkan terus
•Radang Susu/ Mastitis

Tanda-tanda klinis : ambing bengkak kemerahan, sakit


bila disentuh
Air susu : kemerahan atau
kuning/kehijauan
Sangat kental atau encer
Pengobatan : air susu diperah habis
Infus antibiotic melalui lubang putting
Atau kombinasi suntik lewat ambing dan
urat daging pada kondisi sakit yang berat
Pencegahan : kandang harus bersih dan kering
Setelah di perah putting direndam dalam
cairan pencegah infeksi
•Belatung / Miasis

Tanda-tanda klinis : luka/berdarah terutama di ekor, kaki


dan bagian bawah perut
Luka akan ada belatung
Ternak pincang bila luka di kaki

Pengobatan : bersihkan luka


Diobati dengan : kamper bubuk, tembakau
atau gusanek (antibiotik)
bungkus /perban bagian yang luka

Pencegahan : kandang bersih dan bebas lalat


•Kudis / Buduk
Tanda-tanda klinis : ternak menggesek-gesekkan
badannya karena gatal
Rambut rontok
Kulit bersisik
Pengobatan : obat suntik Ivomec : suntik dibawah kulit
(sub kutan)
Obat belerang dan oli bekas atau basudin 60
Caranya: ternak dimandikan dan
digosok
Gosok dengan belerang
dan oli atau basudin Ternak dijemur sampai rambautnya
kering
Pengobatan diulang 3 hari kemudian

Resep: Basudin 5 cc + air 5 liter atau Campuran oli


dan belerang
PAKAN PADA TERNAK
KAMBING PERAH
PAKAN TERNAK
Bila ternak hanya mengkonsumsi rumput
Maka pertumbuhan akan terhambat
Pakan yang dapat dikonsumsi
• Rumput
Sebagai pakan utama : dari padang penggembalaan
Atau diberikan oleh peternak di kandang
Rumput yang dipotong jangan terlalu tua, lebih banyak batang atau
rumput sudah berbunga
Jangan memotong yang masih berempun pada pagi hari
Contoh rumput : Rumput lapangan, rumput gajah, rumput raja atau
rumput benggala
• Legume.
Sebagai pakan tambahan untuk memberikan protein dan mineral
Berupa : daun kacang-kacangan, daun lamtoro atau daun turi

• Daun pohon,
memberikan protein pada ternak
• Limbah pertanian.
Sebagai sumber energy dan protein
Berupa : dedak padi , onggok (ampas singkong), bungkil kedelai,
ampas tahu, bungkil kelapa sawit, bungkil biji kapuk, tepung
ikan, bungkil biji karet, molase atau urea
Keuntungan : harga limbah relative tidak mahal

• Limbah rumah tangga,


berupa sayuran untuk konsumsi manusia contoh daun singkong,
daun ubi
• Biji-bijian,
misalnya sorgum dan jaung.
Pakan ini sangat mahal dan tidak ekonomis

• Mineral,
berupa garam dan mineral, diberikan dalam jumlah sedikit
dalam pakan
• Air.
Air penting untuk ternak kambing terutama induk kambing
sedang laktasi.
Gambar . Pohon Turi (Sesbania glandifora)
Gambar . Tumbuhan Gamal (Glicerida)

Gambar. Rumput Gajah (Penisetum purpureum)


Gambar . Pakan
konsentrat
Manfaat Pakan :
Hidup Pokok, agar hidup
Untuk produksi : Penggemukan
Badan besar
Produksi susu
Reproduksi
Pemberian tergantung status
Pakan hijauan segar lebih disukai
Hijauan beracun jangan diberikan segar :
dilayukan dijemur 2-3 jam
PAKAN TERNAK
BK Abu PK LK SK Beta-N TDN
No Bahan Pakan (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
1 Wafer BS 96,86 1,32 6,09 17,01 2,98 68,86
2 Pollard Lumbung 88,58 5,25 12,7 3,2 8,2 59,23
3 Dedak KW 1 89,97 14,37 7,7 11,13 18,98 37,79
4 Dedak KW 2 90,08 19,16 3,78 3,08 28,7 35,36
DDGS ( Destiler Dried
5 Grain with Soluble ) 86,92 5,13 24,31 6,74 6,77 43,97
6 Pelepah sawit tua 96,67 2 1 34,54
7 Pelepah sawit muda 94,79 2 1,5 33,16
6 Bungkil Biji Kapuk 83,9 7,5 29,60 7,58 30,0 25,3 73,7
7 Ampas Kecap 26,6 14,2 23,50 24,20 16,0 22,1 87,2
8 Bungkil Kelapa 88,6 8,2 21,30 10,90 14,2 45,4 78,7
9 Pollard 88,5 5,9 18,50 3,86 9,8 61,9 69,2
10 Gaplek 79,5 4,7 2,6 7,00 5,7 86,3 78,5
Pucuk tebu
Jerami padi Kulit jagung

Daun singkong Tongkol jagung Jerami kacang tanah


Beberapa bahan yang dapat dimanfaatkan

Daun Lamtoro
kaliandra

Daun Kelor
Dedak Ubi kayu (onggok
Contoh Formulasi Konsentrat Beberapa Ternak
Penggunaan
No
Bahan baku Sapi Sapi Domba Kambing
Potong Perah Perah
% kg % kg % kg % kg
1 Dedak 27 13. 10 5 13 6.5 10 5
5
2 Onggok 20 10 9 4.5 10 5 8 4
3 Pollard 0 0 32 16 7 3.5 14 7
4 Jagung 0 0 3 1.5 24 12 13 6.5
5 Bungkil 41 20. 13 6.5 30 15 13 6.5
sawit 5
6 Bungkil 0 0 9 4.5 0 0 18 19
kelapa
7 Bungkil 0 0 10 5 5 2.5 15 7.5
kedelai
8 Buffer 4 2 4 2 4 2 4 2
Mineral
9 Aditif 8 4 10 5 7 3.5 5 2.5
konsentrat
Jumlah
100 50 100 50 100 50 100 50
Pakan sumber energy :
biji-bijian : gandum,
sorgum dan jagung
Dedak
Umbi-umbian
Hijauan rumput

Pakan sumber protein :


Hijauan : turi, lamtoro, daun kacang
Sisa pertanian : daun singkong
Ampas tahu,
ampas kecap
Tempat minum
Dapat terbuat dari
Ember plastic berdiameter 25 cm diletakkan
disamping tempat pakan
Kotak dari papan, diletakkan disamping tempat
pakan
Belahan bambu besar, diletakkan dibelakng
kandang
Pemberian garam
Diberikan dalam bentuk mineral blok
menggunakan bambo yang dibuang bagian kerasnya ,
digantung di samping kandang
menggunakan ember kecil diletakkan didalam kandang
Konsumsi Pakan

Kambing merupakan ruminansia


Lebih efisien daripada domba dan sapi
Mengkonsumsi bahan kering lebih banyak yaitu 5-7%
Kambing lebih efisien mencerna pakan berserat kasar
Mengkonsumsi pakan yang tidak biasa dikonsumsi
ternak lain
Pakan utama adalaj
Tunas-tunas semak
Ranting
Gulma
Kambing sangat efisien mengubah pakan berkualitas rendah

Pemakan yang lahap pakan dari tanaman lunak, semak dan


kulit pohon

Kambing yang mendapat konsentrat diberikan


Bentuk kasar atau digiling kasar
Tidak suka pakan digiling halus dan berdebu

Kambing berat badan 40 kg dan berproduksi susu 2 liter perhari


diberikan 5 kg hijauan adan 0.5-1.0 kg konsentrat
Persentrase pakan hijauan dan konsentrat
adalah 60% : 40 %
Konsentrat yang diberikan umumnya habis dikonsumsi
Hijauan yang dikonsumsi 50-70% dari pemberian
Tabel . Rataan konsumsi pakan kambing PE pada masing-
masing kelompok ternak per hari

Kelompok Konsentrat (kg) Ampas Tahu (kg) Rumput (kg) Singkong (kg)
ternak PE Saanen PE Saanen PE Saanen PE

Induk Laktasi 0.5 0.95 3.0 1.5 5.5 16.0 0.5

Induk Kering 0.25 0.95 3.0 - 4.5 12.0 -

Pejantan 0.5 0.95 3.0 - 6.5 16.0 0.5

Anak 8 bulan/dara 0.25 0.5 1.5 - 3.5 7.0 -

Anak 4 bulan 0.10 0.25 1.0 - 2.5 5.0 -


Tabel. Perbandingan Keadaan Kambing PE dan Kambing Saanen

Uraian Kambing PE Kambing Saanen


Pemberian rumput 3 kali sehari 2 kali sehari

Pakan Konsentrat 2 kali sehari 4 kali sehari untuk


induk laktasi

Rumput yang dikonsumsi induk laktasi 76.03% (4.19 kg 44.51% ( 7.12 kg


perekor perhari) perekor perhari)

Total pakan yang dikonsumsi oleh induk 8.19 kg pakan 9.57 kg pakan
laktasi segar segar

Rasio konsumsi hijauan dan konsentrat hijauan 40%, hijauan 50%,


induk laktasi konsentrat 60% konsentrat 50%

Total konsumsi Bahan kering induk laktasi 3.7% 4.4%


PEMELIHARAAN INDUK LAKTASI KAMBING PERAH
PEMELIHARAAN INDUK BUNTING KAMBING PERAH
PEMELIHARAAN INDUK KERING KAMBING PERAH
Secara fisiologis induk baru beranak
1. Memproduksi susu untuk kebutuhan anaknya selama 3-4 bulan
2. Produksi meningkat sampai bulan ke 2 dan nafsu makan rendah
menyebabkan kehilangan berat badan
3. Perlambatan laju penyusutan sel sekretori
berhubungan erat dengan pakan sebelum beranak dan
selama laktasi akan :
Meningkatkan persistensi produksi susu

4. Keseimbangan energy yang diretensi dan produksi susu


Terjadi minggu ke 20 atau bulan kelima laktasi
Saat itu kambing sedang bunting
Memerlukan energy untuk pertumbuhan janin
dan produksi susu
Pakan berkualitas baik diberikan saat ternak dikering
kandangkan
Pengeringan untuk memberi istirahat kelenjar ambing
Saat dikeringkan pertumbuhan janin sangat cepat (70%)

Pemberian pakan minimal 2 kali sehari


Meningkatkan intake pakan
Kapasitas rumen kambing terbatas

Pakan harus padat energy dan protein


Bahan kering tinggi
Rendah serat kasar
Merupakan pakan konsentrat

Pakan konsentrat lebih tinggi daripada pakan hijauan


60% konsentrat, 40% hijauan
Pemberian konsentrat yang tinggi menyebabkan
Biaya pakan lebih tinggi

Komponen pakan konsentrat Harus murah


Mudah diperoleh
Mudah dicerna
Kadar air rendah
Tidak bersaing dengan manusia

Pemberian konsentrat yang tinggi menimbulkan


Tingginya kadar asam-asam lemak terbang (VFA)
Terutama asam propionate
Akan menyebabkan ketosis
Konsumsi energy
Meningkat setelah minggu ketiga laktasi
Selera makan induk baru beranak masih rendah
Konsumsi pakan meningkat pesat dan puncaknya pada
minggu ke 8
Awal laktasi produksi susu meningkat cepat
Diperlukan konsumsi pakan yang lebih tinggi
Sesudah minggu ke 8 penurunan produksi susu
dan konsumsi pakan
Induk kambing perah memproduksi energy susu lebih
banyak daripada retensi energy
Induk kambing perah menggunakan cadangan energy
tubuhnya
Untuk menutupi kekurangan dari
energy yang diretensi
Akibatnya bobot badan induk turun terutama
saat puncak produksi susu
Konsentrat
diberikan pada ternak sedang laktasi
lebih dari dua kali pemberian setiap hari
Terutama saat puncak produksi
Jumlah yang diberikan sesuai dengan
tingkat produksi
Tidak terjadi pemborosan biaya
Hijauan yang baik diberikan untuk mengurangi
pemberian konsentrat
Manajemen Pemberian pakan
Saat induk laktasi perlu ditingkatkan
Harus ada pola pemberian pakan yang praktis dan efisien

Induk laktasi dikelompokkan sesuai tingkat produksi susu


Untuk memudahkan pemberian pakan

Diperhatikan jenis pakan yang diberikan


Ternak yang dipelihara merupakan ruminansia
Mempunyai 4 lambung
Didalam rumen terjadi proses fermentasi
Fermentasi menggunakan mikroba
anaerob
Menghasilkan panas
Menyebabkan kerusakan pakan konsentrat
Pakan mudah dicerna dan efisiensinya tinggi
Dapat menekan energy yang hilang dalam bentuk
Energy panas
Energy urine
Energy gas methan
Panas tubuh

Tujuan menekan energy yang terbuang


\ untuk meningkatkan NE (Net Energi) atau
RE (Retensi Energi)

Penggunaan hormone sering dilakukan


Menekan produksi panas tubuh
Meningkatkan efisiensi penggunaan pakan
Dapat dicampur pada pakan konsentrat
Hormon yang digunakan berhubungan dengan
metabolism tubuh yaitu
Hormone tiroksin
Hormone somatropin
PEMELIHARAAN INDUK BERANAK KAMBING PERAH
PEMELIHARAAN ANAK KAMBING PERAH
PEMELIHARAAN ANAK DARA KAMBING PERAH
Posisi Kelahiran
Posisi kelahiran normal
Posisi kedepan
untuk kepala dan kaki depan
Posisi ke belakang
untuk kepala dan kaki depan

Posisi kelahiran tak normal


Salah satu kaki depan kebelakang,
kepala ke depan
Kepala kebelakang, kaki depan
kedepan
Melingkar
Posisi terbalik (sungsang)
Kembar tidak normal
Proses Kelahiran

Ketuban mulai keluar


Ketuban pecah
Anak mulai lahir

Biarkan induk menjilati anak sampai kering,


untuk induk mempermudah
pelepasan plasenta

Memotong tali pusar dan


mencelupkan tali pusar dengan
yodium
Membantu kesulitan beranak

Potong kuku anda agar tidak tajam


Bersihkan alat kelamin induk kambing dengan sabun
Cuci tangan anda dengan sabun
Balur tangan anda dengan sabun agar licin

Masukkan tangan perlahan dengan posisi menguncup

Betulkan posisi anak yang salah dengan hati-hati,


kemudian tarik keluar perlahan-lahan
Perawatan Anak Kambing yang baru lahir
Setelah lahir anak akan segera menyusu pada induknya

Anak yang tidak menyusu dalam waktu 2 jam setelah lahir


karena induknya mati harus diberi susu jolong buatan
pada hari ke 1 dan ke 2

Cara membuat susu jolong (kolostrum), mencampur


Susu sapi/kambing/ susu bubuk = 1.5 liter
Minyak ikan = satu sendok teh
Satu butir telur ayam
Gula pasir = 0.5 sendok makan

Berikan secara langsung (dicekok)


Pemeliharaan Anak Kambing Baru Lahir
dapat diberlakukan :

1. Anak Segera dipisah dari Induknya


Untuk mencegah agar induk tidak stress kehilangan anaknya
karena produksi susu akan turun
Lendir dibersihkan oleh peternak
Anak diberikan susu kolostrum melalui dot

2. Anak Kambing Bersama Induknya Selama 4 jam


Agar Induk Menjilati Anaknya dari Lendir yang Ada.
lender yang dijilat oleh induk akan merangsang sarat
pusat untuk mengeluarkan hormone pengeluaran
plasenta dari rahim
Mencegah Retensio Plasenta
Anak dapat minum susu kolostrum langsung dari induknya
Tabel. Berat Lahir Kambing PE dan Kambing Saanen

Uraian Kambing PE Kambing Saanen


Rataan Berat Kisaran Rataan Berat Kisaran
(kg/ekor) (kg) (kg/ekor) (kg)
Berat Lahir 3.84 2.0 - 6.0 3.13 2.0 – 4.0
Jantan 3.97 2.0 - 6.0 3.15 2.5 - 4.0
Betina 3.73 2.0 - 6.0 3.13 2.0 – 4.0
Berat Lahir Tunggal 4.29 3.0 - 6.0 3.40 2.0 - 4.0
Jantan 4.39 3.0 - 6.0 3.50 3.0 - 4.0
Betina 4.20 3.0 - 6.0 3.35 2.0 - 4.0
Berat Lahir Kembar Dua 4.08 2.0 - 6.0 3.04 2.5 - 3.5
Jantan 4.23 2.5 - 6.0 3.12 2.5 - 3.5
Betina 3.72 2.0 - 6.0 3.03 2.5 - 3.5
Berat Lahir Kembar Tiga 3.17 2.0 - 5.5 3.00
Jantan 3.25 2.0 - 5.5 3.00
Betina 3.10 2.0 - 4.0 3.00
Berat Lahir Kembar Empat 2.63 2.0 - 3.0
Jantan 2.57 2.5 - 3.0
Betina 2.70 2.0 - 3.0
Tabel. Rataan Angka Kelahiran Kambing PE dan
Kambing Saanen
Uraian Kambing PE Kambing
Saanen
Angka Kelahiran Setahun 1.89 1.51
Angka Kelahiran Seinduk 1.77 1.56
Persentase Kelahiran
Anak Jantan 51.96 51.59
Anak Betina 48.04 48.41
Anak Tunggal 14.54 32.54
Anak Kembar Dua 57.52 62.70
Anak Kembar Tiga 24.35 4.76
Anak Kembar Empat 3.59 -
Tabel. Pemberian Susu dan Pakan per hari untuk Anak Kambing Saanen

Umur Susu Susu Susu Susu Skim Rumput Konsentrat


(hari) Kolostrum Induk Sapi (g) (g) (g)
(cc) (cc) (cc)
1-7 250
8-14 420
15-21 375 375
22-28 1000
29-49 1000 500 50
50-70 1000 1000 100
71-91 1000 1500 150
92-112 1000 2000 200

Anak kambing minum susu sebanyak 8-10% dari bobot badan

Anak kambing mulai diberikan pakan hijauan dan konsentrat pada hari 30 atau
setelah satu bulan
Tabel. Pemberian Susu dan Pakan per hari untuk Anak Kambing PE

Umur Susu Susu Susu Rumput Konsentrat Ampas Tahu


(hari) Kolostrum Induk Sapi (g) (g) (g)
(cc) (cc) (cc)
1-10 300
11-15 300
16-30 400 400
31-60 500 500 Secukupnya Secukupnya Secukupny
61-90 1000 500 50 a
91-120 1000 500 100 200
400

Anak kambing minum susu sebanyak 8-10% dari bobot badan

Anak kambing mulai diberikan pakan hijauan dan konsentrat pada hari 30 atau
setelah satu bulan
Gambar. Anak-anak Kambing PE pasca sapih
Gambar. Memberi minum susu anak kambing PE
menggunakan dot
TILIK TERNAK PADA KAMBING PERAH
TATALAKSANA PEMELIHARAAN
PADA KAMBING PERAH

1. Pemerahan
2. Pemotongan Kuku
3. Pencukuran Rambut
4. Memandikan Ternak
5. Pemotongan Tanduk
1. Pemerahan Pada Kambing Perah
Cara Pemerahan dapat menggunakan mesim perah atau
menggunakan tangan (manual)
Sebelum melakukan pemerahan harus diperhatikan kesehatan ternaknya
dan kesehatan orang yang memerah (pemerah)

Persiapan Pemerahan
• Kandang harus bersih. Karena kandang kambing umumnya berbentuk
panggung maka kandang lebih bersih daripada kandang sapi perah.
Untuk itu kebersihan kandang kambing dilakukan satu kali setiap pagi
• Kambing yang akan diperah, bagian daerah lipatan paha dan paha
dibersihkan dengan kain yang dibasahkan untuk mencegah kotoran
yang menempel pada daerah tersebut jatuh kedalam susu saat
pemerahan
• Kambing yang akan diperah diberi pakan konsentrat lebih dahulu agar
kambing tersebut dalam keadaan tenang dan setelah diperah diberi pakan
hijauan
•Lanjutan Pemerahan
• Alat-alat susu (ember susu, milk can) harus bersih. Alat-alat susu
tersebut sebelum disimpan dibersihkan sebaiknya dengan air hangat
dan dengan sabun deterjen serta dengan sikat untuk menghilangkan
bekas-bekas susu yang menempel kemudian dibilas dengan air
bersih dan dikeringkan
• Mencuci ambing kambing perlu dilakukan untuk mengurangi k
ontaminasi ke dalam susu sehingga susu yang dihasilkan bersih dan
tidak rusak dan untuk merangsang pengeluaran susu. Ambing dicuci
dengan air bersih hangat (500C) dan menggunakan kain bersih,
kemudian ambing tersebut dikeringkan dengan handuk kering yang
bersih
• Tukang perah harus selalu bersih baik pakaian maupun tubuhnya.
Tangan harus dicuci bersih menggunakan sabun dan tangan pemerah
harus dicuci kembali apabila tangannya kotor sebelum memerah
kambing berikutnya. Tukang perah jangan menggunakan vaselin
(pelican) saat pemerahan karena akan mencemari susu
• Uji mastitis hendaknya dilakukan pada setiap melakukan pemerahan.
Cara pemerahan menggunakan tangan
• Tekankan ibu jari dan jari telunjuk melingkari pangkal putting sehingga
susu tidak kembali lagi ke ambing
• Tekankan jari tengah pada putting untuk memancarkan susu
• Tekankan jari manis pada putting dengan tekanan yang tetap
• Tekankan jari kelingking pada putting dan perah dengan seluruh jari
sampai susu keluar semua, tetapi putting jangan ditarik kebawah
• Lepaskan tekanan jari tangan dari putting dengan membuka semua jari
sehingga putting diisi susu kembali
• Ulangi pemerahan tersebut diatas pada putting yang lain (putting ke
dua)
• Jika susu yang keluar sudah sangat sedikit dan agar supaya sisa-sisa
susu diputing keluar maka perahlah putting dengan menggunakan ibu
jari dan jari telunjuk
• Dengan ibu jari dan jari telunjuk, pemerahan dilanjutkan sepanjang
putting tetapi tidak boleh dengan menarik-narik putting sehingga
dapat mengakibatkan rusaknya putting. Memerah dengan kedua jari
tersebut akan mengeluarkan sisa-sisa susu yang masih ada guna
mencegah terjadinya mastitis
Gambar. Mesin perah kambing perah portable

Gambar. Cara pemerahan menggunakan tangan


2. Pemotongan kuku:
Dilakukan untuk minimum 6 bulan atau kalau kuku sudah
terlihat panjang
Kuku panjang akan menyebabkan
berdiri tidak normal
menggangu perkawinan pada pejantan
menyebabkan penyakit Kuku Busuk/Foot Rot

Proses:
Ternak di ikat atau dilakukan pada kandang penjepit
Mengeluarkan kotoran di bagian dalam kuku
Menggunting seluruh kuku yang panjang dengan rata
memotong tonjolan kuku dibawah tumit
menbuang serpihan kuku diantara kedua jari
meratakan jaringan lunak di bawah tumit
Gambar. Pemotongan kuku menggunakan pisau
3. Pencukuran Rambut
Dilakukan minimum 6 bulan atau kalau rambut sudah panjang
terutama di bagian belakang disekitar anus dan ambing
Rambut panjang akan menyebabkan :
ternak induk kurang nyaman bila kotor
dapat sebagai perantara penyakit
menyebabkan susu kurang hiegenis
akan menggangu kesehatan anak

Proses :
dilakukan saat udara cerah
ternak diikat atau di lakukan pada kandang penjepit
pencukuran dilakukan terutama di daerah anus dan ambing
Gambar . Pencukuran rambut
4. Memandikan Ternak

Dilakukan minimum 7 hari (seminggu) sekali atau kalau terlihat badan


kambing kotor
terutama induk kambing laktasi

Badan kotor akan menyebabkan :


ternak kurang nyaman bila tubuhnya kotor
dapat sebagai perantara penyakit
menyebabkan susu kurang hiegenis pada induk laktasi

Proses :
dilakukan saat udara cerah dan tidak hujan
memandikan pagi hari jam 9.00
ternak diikat atau di lakukan pada kandang penjepit
setelah dimandikan ternak dijemur sebentar agar kering
5. Pemotongan Tanduk
Dilakukan minimum hari ke 7 (seminggu) sebelum akar tanduk melekat di tulang kepala
Tujuan pemotongan tanduk:
memudahkan manajemen terutama induk laktasi dan apabila kelak kambingnya
agresif maka
Dapat melukai karyawan
Melukai ternak lainnya
Merusak kandang dan peralatan
Proses :
dilakukan dengan cara mekanik/fisik atau cara kimia
1. Cara mekanik : menggunakan solder listrik
membutuhkan dua orang/karyawan
Anak kambing dipegangi lalu sekitar mata tanduk dioleskan vaselin
Solder yang sudah dipanaskan diletakkan ke mata tanduk
Akan tercium bau terbakar maka proses dihentikan

2. Cara kimia : menggunakan Coustik Soda (Soda Api)


membutuhkan dua orang/karyawan
Anak kambing dipegangi lalu sekitar mata tanduk dioleskan vaselin
Coustik soda dioleskan ke mata tanduk
Akan tercium bau terbakar maka proses sedang berlangsung
ANALISA USAHA DAN
MANAJEMEN PEMASARAN
Beberapa Cara Menjual Ternak
•Peternak menjual langsung ke pasar

•Peternak menjual tak langsung ke pasar


1. Melalui belantik pasar, lalu belantik pasar ke pasar
2. Melalui belantik desa, lalu belantik desa ke belantik pasar

Meningkatkan Nilai Jual Ternak

1.Saat yang baik untuk menjual ternak :


penjual lebih sedikit daripada pembeli

2. Saat yang tidak baik menjual ternak :


Penjual lebih banyak dari pembeli
Saat Yang Baik Untuk Membeli Ternak

• Beli ternak saat pembeli sedikit


• Pilih bibit yang bagus
• Untuk penggemukan pilihlah ternak berumur kurang
dari 1 tahun

• Beli ternak langsung kepada pemiliknya/peternak atau


dengan memperpendek rantai tataniaga
• Gunakan perhitungan ongkos pemeliharaan dan
perkiraan harga jual, berdasarkan kondisi awal (berat
badan) ternak
Waktu yang Baik untuk Menjual Ternak

•Hari Idul Fitri untuk ternak jantan dan betina


•Hari Idul Adha untuk ternak jantan

•Untuk kambing jantan sebaiknya dijual saat


berumur 12 – 16 bulan
Analisa Ekonomi
Ternak kambing perah sebaiknya memiliki
komposisi penerimaan
Penjualan air susu 70-90 %
Penjualan lainnya 10-30 %

Penaksiran Harga Kambing Potong per Ekor


• Kulit 15 %
• Karkas 45 %
• Kepala 7.5 %
• Kaki 10 %
• Jeroan 7.5 %
• Darah 3 %
• Kotoran dan isi perut 12 %
Analisa Ekonomi peternakan kambing perah

Utama Susu segar

Cempe
Kambing Perah
Sampingan
Kambing apkir

Feses
Limbah

Urine
Tabel. Struktur dan Biaya Produksi pada Peternakan Kambing PE
dan Kambing Saanen
Komponen Kambing PE Kambing Saanen
Rp % Rp %
Biaya Tetap 30.214.018 46.13 18.205.900 42.70

Penyusutan 5.395.750 8.24 8.520.000 19.98


Kandang 1.392.000 2.145.000
Gudang dan kantor 1.000.000 200.000
Pejantan Pemacek 856.250 1.425.000
Induk Laktasi 1.187.000 4.650.000
Generator 500.000 -
Milk Can 100.000 100.000
Penanaman Rumput 360.000 -

Maintenance - 595.000 1.40


Tenaga Kerja Tetap 12.600.000 19.24 9.090.000 21.32
Nilai Sewa Lahan 1.800.000 2.75 -
Bunga Modal 10.418.268 15.90 -
Tabel. Struktur dan Biaya Produksi pada Peternakan Kambing PE dan
Kambing Saanen
Komponen Kambing PE Kambing Saanen
Rp % Rp %
Biaya Variabel 35.279.000 53.87 24.433.306 57.30
Pakan 20.440.000 31.21 8.687.786 20.38
Konsentrat 11.680.000 8.687.786
Singkong 876.000 -
Ampas Tahu 7.884.000 -
Tenaga Kerja Tambahan 2.190.000 3.34 5.568.600 13.06
Pembelian Alat 947.000 1.46 -
Pengobatan Ternak 1.100.000 1.68 1.562.595 3.66
Pengobatan Manusia - 675.000 1.58
Administrasi dan Lain-lain 1.000.000 1.53 1.238.775 2.90
Tunjangan Hari Raya 1.050.000 1.60 737.300 1.73
Bonus Staf - 532.500 1.25
Perawatan rumput 320.000 0.49 -
Biaya Pemotongan Rumput 1.095.000 1.67 -
Susu Sapi Untuk Cempe 6.237.000 9.52 -
Skim Milk - 5.048.900 11.84
BBM 900.000 1.37 381.850 0.90
Total Biaya 65.493.018 42.639.206
Tabel. Komposisi Penerimaan Usaha Peternakan Kambing PE dan
Kambing Saanen

Komposisi Kambing PE Kambing Saanen


Rp % Rp %

Penjualan Susu 42.694.380 36.84 57.031.200 82.19


Penjualan Induk Laktasi 2.000.000 1.73 -
Penjualan Jantan Dewasa 5.000.000 4.31 2.750.000 3.90
Penjualan Dara Bunting 1.200.000 1.04 -
Penjualan Dara 18.000.000 15.53 -
Penjualan Jantan Muda 18.000.000 15.53 1.548.000 2.20
Penjualan Dara 6 bulan 12.400.000 10.70 -
Penjualan Jantan 6 bulan 2.560.000 2.21 -
Penjualan Kambing Afkir 2.700.000 2.33 1.760.000 2.50
Penjualan Pupuk Kandang 5.040.000 4.35 3.580.000 5.08
Selisih Nilai Akhir Ternak 6.300.000 5.44 4.500.000 6.38

Total Penerimaan 115.894.380 70.485.200


Tabel . Keuntungan Usaha Kambing Perah Peternakan Kambing
PE dan Kambing Saanen

Komponen Kambing PE Kambing Saanen

Total Penerimaan (Rp) 115.894.380 70.485.200


Penerimaan Susu (Rp) 42.694.380 57.931.200
Penerimaan Lain (Rp) 73.000.000 12.554.000

Total Biaya (Rp) 65.433.018 42.579.206

Keuntungan (Rp) 50.461.362 27.905.994


R/C Ratio 1.77 1.65

Anda mungkin juga menyukai