Budidaya Kambing Perah 2018
Budidaya Kambing Perah 2018
Ciri-ciri Toggenburg
warna spesifik yaitu coklat muda
Kaki bagian bawah warna putih
Sisi ekor dan dua garis-garis di wajah berwarna putih
Telinga tegak ke depan warna gelap dengan tepi putih
tinggi badan terkecil dari semua bangsa
cenderung sedikit liar dan lebih tegang daripada bangsa lainnya.
Paling kurang berhasil dipelihara di tropis
Leher panjang dan ramping, telinga tegak
Tidak bertanduk
Poduksi susu Di Brazil 3.0 kg
Saanen Jantan Saanen Betina
Ciri-ciri Nubia
telinga menggantung, muka cembung
warna apapun dominan putih dan keabuan, salah satu trah besar
campuran : kambing Alpina
kambing Etawah dari India
kambing Zaraibi dari Mesir.
umumnya tak bertanduk, kaki panjang sehingga ambing jauh dari tanah,
tipe dwiguna, sangat cocok dengan iklim tropis,
puncak laktasi 2-4 kg, rata-rata 1.2 kg
Peranakan Etawah Betina Peranakan Etawah Betina
Jenis ternak perah : Sapi perah, Kerbau perah dan kambing perah
Pada kambing, darah ke ambing naik 100-250% pada 6 hari setelah beranak
Kambing dara
berahi pertama : 9 bulan
dara siap kawin : 10-12 bulan
dara bunting : 13-17 bulan
Tabel. Rataan Produksi Susu Total (PST), Lama Laktasi (LL), Produksi Susu Harian
(PSH) dan Efisiensi Produksi Energi Susu (EPES) pada Kambing PE dan
Kambing Saanen
Uraian Kambing PE Kambing Saanen
PST (kg) 166.53 355.99
PSH (kg/ekor/hari) 0.99 1.29
LL (hari) 170.07 267.41
EPES (%) 10.09 5.52
Puncak Produksi Susu (hari) 11 pada laktasi I 35 pada Laktasi ke 2
Tabel . Komposisi susu kambing PE, kambing Saanen dan
sapi FH
III. Foundasi
A. Tekanan posting.
B. Beton slab
C. Beton pondasi
Perkandangan
Sistem Pemeliharaan
Intensif
Ekstensif
Semiintensif
Semi ekstensif
Manfaat Perkandangan
Sebagai tempat perlindungan
Untuk tempat melakukan kegiatan
istirahat
makan
buang kotoran
kawin
beranak
Model Kandang
Kandang panggung :
lebih bersih dan kering
lebih sehat
biaya pembuatan mahal
kaki kambing terperosok
Kandang lantai :
kotor dan basah
kurang sehat
biaya pembuatan murah
Kalau kandang hanya satu buah maka ada penyekatan
Urutan penyekatan adalah :
1.Jantan muda
2.Jantan dewasa
3.Induk kering/betina dewasa
4.Sapihan
5.Betina bunting
6.Induk menyusui
Kandang A : Kandang B :
-Ketinggian 50 cm dari lantai bawah -Tinggi dari lantai 110 cm
-Lantai panggung terbuat dari kayu reng - Lantai dasar berupa semen dan dibuat
-Celah lantai kandang ukuran 1.5 cm agak Miring
-Dinding dari bambu dan papan kayu -Lantai kandang terbuat dari kayu reng
Atapnya berasal dari asbes -Celah lantai kandang 2.0 cm
-Kandang berpintu untuk setiap ruangan -Dinding dan pintu terbuat dari papan
Pintu di sebelah belakang Atap dari genteng tanah liat
-Dilengkapi tempat pakan (palungan) -Dilengkapi tempat pakan
-Lantai bawah berupa semen dan dibuat -Bagian muka kandang tidak semua ke
agak miring Arah timur
-Muka kandang menghadap ke timur
Luas Pemakaian Lantai kandang
Luas pemakain lantai kandang tidak ada standar yang baku
Pemakaian disesuaikan dengan kebuthan dan kenyamanan
Kandang A : Kandang B :
Kambing muda 0.35 m2 per ekor Kambing laktasi 3.75 m2 per ekor
Kambing laktasi 0.75 m2 per ekor Kambing dara 1.25 m2 per ekor
Kambing Pejantan 1.5 m2 per ekor Kambing jantan muda 1.25 m2 per
Kambing bunting tua 1.5 m2 per ekor
ekor Kambing Pejantan 3.75 m2 per ekor
Anak kambing 0.25 m2 per ekor Anak kambing 0.375 m2 per ekor
Tempat Pakan
Kandang A : Kandang B :
-Berupa palungan panjang dari papan -Berupa palungan, terbuat dari papan
kayu kayu
-Menempel pada sisi depan kandang -Menempel pada sisi depan kandang
Lebar bawah 45 cm Lebar atas 40 cm
Tinggi (dalam) 30 cm Lebar bawah 30 cm
Lebar bagian atas 55 cm Tinggi (dalam) 40 cm
Panjang sesuai dengan panjang Tinggi panggung kandang 50 cm
kandang -Celah makan 25 x 25 cm dari besi
-Ketinggian 40 cm dari lantai kandang
-Celah kepala untuk makan 20 x 25 cm
MILKING PARLORS
Gambar: Kandang lantai kambing perah bagian lorong
Gambar: Kandang lantai pada kambing perah
Gambar : Kandang kambing perah dengan ventilasi dan arah angin
Gambar: Kandang kambing perah dengan ventilasi dan arah angin
Gambar: Bentuk kandang panggung dengan lorong di tengah
(a) Monitor (b) Shade
Gambar 11 Bentuk tipe-tipe atap kandang kambing perah, (a) Monitor, (b)
Shade, (c) Semi Monitor, (d) Gable
Gambar 12 Bentuk tipe kandang panggung
PENYAKIT PADA KAMBING
PERAH
•Sakit Mata (Pink Eye)
Tanda-tanda klinis; mata berair
Mata kemerahan
Mata selalu menutup dan bengkak
Penyebab : benda-benda kecil yang tajam (ujung rumput, kayu kecil,
duri tanaman atau debu)
kuman : virus, bakteri, riketsia, klamydia
• Daun pohon,
memberikan protein pada ternak
• Limbah pertanian.
Sebagai sumber energy dan protein
Berupa : dedak padi , onggok (ampas singkong), bungkil kedelai,
ampas tahu, bungkil kelapa sawit, bungkil biji kapuk, tepung
ikan, bungkil biji karet, molase atau urea
Keuntungan : harga limbah relative tidak mahal
• Mineral,
berupa garam dan mineral, diberikan dalam jumlah sedikit
dalam pakan
• Air.
Air penting untuk ternak kambing terutama induk kambing
sedang laktasi.
Gambar . Pohon Turi (Sesbania glandifora)
Gambar . Tumbuhan Gamal (Glicerida)
Daun Lamtoro
kaliandra
Daun Kelor
Dedak Ubi kayu (onggok
Contoh Formulasi Konsentrat Beberapa Ternak
Penggunaan
No
Bahan baku Sapi Sapi Domba Kambing
Potong Perah Perah
% kg % kg % kg % kg
1 Dedak 27 13. 10 5 13 6.5 10 5
5
2 Onggok 20 10 9 4.5 10 5 8 4
3 Pollard 0 0 32 16 7 3.5 14 7
4 Jagung 0 0 3 1.5 24 12 13 6.5
5 Bungkil 41 20. 13 6.5 30 15 13 6.5
sawit 5
6 Bungkil 0 0 9 4.5 0 0 18 19
kelapa
7 Bungkil 0 0 10 5 5 2.5 15 7.5
kedelai
8 Buffer 4 2 4 2 4 2 4 2
Mineral
9 Aditif 8 4 10 5 7 3.5 5 2.5
konsentrat
Jumlah
100 50 100 50 100 50 100 50
Pakan sumber energy :
biji-bijian : gandum,
sorgum dan jagung
Dedak
Umbi-umbian
Hijauan rumput
Kelompok Konsentrat (kg) Ampas Tahu (kg) Rumput (kg) Singkong (kg)
ternak PE Saanen PE Saanen PE Saanen PE
Total pakan yang dikonsumsi oleh induk 8.19 kg pakan 9.57 kg pakan
laktasi segar segar
Anak kambing mulai diberikan pakan hijauan dan konsentrat pada hari 30 atau
setelah satu bulan
Tabel. Pemberian Susu dan Pakan per hari untuk Anak Kambing PE
Anak kambing mulai diberikan pakan hijauan dan konsentrat pada hari 30 atau
setelah satu bulan
Gambar. Anak-anak Kambing PE pasca sapih
Gambar. Memberi minum susu anak kambing PE
menggunakan dot
TILIK TERNAK PADA KAMBING PERAH
TATALAKSANA PEMELIHARAAN
PADA KAMBING PERAH
1. Pemerahan
2. Pemotongan Kuku
3. Pencukuran Rambut
4. Memandikan Ternak
5. Pemotongan Tanduk
1. Pemerahan Pada Kambing Perah
Cara Pemerahan dapat menggunakan mesim perah atau
menggunakan tangan (manual)
Sebelum melakukan pemerahan harus diperhatikan kesehatan ternaknya
dan kesehatan orang yang memerah (pemerah)
Persiapan Pemerahan
• Kandang harus bersih. Karena kandang kambing umumnya berbentuk
panggung maka kandang lebih bersih daripada kandang sapi perah.
Untuk itu kebersihan kandang kambing dilakukan satu kali setiap pagi
• Kambing yang akan diperah, bagian daerah lipatan paha dan paha
dibersihkan dengan kain yang dibasahkan untuk mencegah kotoran
yang menempel pada daerah tersebut jatuh kedalam susu saat
pemerahan
• Kambing yang akan diperah diberi pakan konsentrat lebih dahulu agar
kambing tersebut dalam keadaan tenang dan setelah diperah diberi pakan
hijauan
•Lanjutan Pemerahan
• Alat-alat susu (ember susu, milk can) harus bersih. Alat-alat susu
tersebut sebelum disimpan dibersihkan sebaiknya dengan air hangat
dan dengan sabun deterjen serta dengan sikat untuk menghilangkan
bekas-bekas susu yang menempel kemudian dibilas dengan air
bersih dan dikeringkan
• Mencuci ambing kambing perlu dilakukan untuk mengurangi k
ontaminasi ke dalam susu sehingga susu yang dihasilkan bersih dan
tidak rusak dan untuk merangsang pengeluaran susu. Ambing dicuci
dengan air bersih hangat (500C) dan menggunakan kain bersih,
kemudian ambing tersebut dikeringkan dengan handuk kering yang
bersih
• Tukang perah harus selalu bersih baik pakaian maupun tubuhnya.
Tangan harus dicuci bersih menggunakan sabun dan tangan pemerah
harus dicuci kembali apabila tangannya kotor sebelum memerah
kambing berikutnya. Tukang perah jangan menggunakan vaselin
(pelican) saat pemerahan karena akan mencemari susu
• Uji mastitis hendaknya dilakukan pada setiap melakukan pemerahan.
Cara pemerahan menggunakan tangan
• Tekankan ibu jari dan jari telunjuk melingkari pangkal putting sehingga
susu tidak kembali lagi ke ambing
• Tekankan jari tengah pada putting untuk memancarkan susu
• Tekankan jari manis pada putting dengan tekanan yang tetap
• Tekankan jari kelingking pada putting dan perah dengan seluruh jari
sampai susu keluar semua, tetapi putting jangan ditarik kebawah
• Lepaskan tekanan jari tangan dari putting dengan membuka semua jari
sehingga putting diisi susu kembali
• Ulangi pemerahan tersebut diatas pada putting yang lain (putting ke
dua)
• Jika susu yang keluar sudah sangat sedikit dan agar supaya sisa-sisa
susu diputing keluar maka perahlah putting dengan menggunakan ibu
jari dan jari telunjuk
• Dengan ibu jari dan jari telunjuk, pemerahan dilanjutkan sepanjang
putting tetapi tidak boleh dengan menarik-narik putting sehingga
dapat mengakibatkan rusaknya putting. Memerah dengan kedua jari
tersebut akan mengeluarkan sisa-sisa susu yang masih ada guna
mencegah terjadinya mastitis
Gambar. Mesin perah kambing perah portable
Proses:
Ternak di ikat atau dilakukan pada kandang penjepit
Mengeluarkan kotoran di bagian dalam kuku
Menggunting seluruh kuku yang panjang dengan rata
memotong tonjolan kuku dibawah tumit
menbuang serpihan kuku diantara kedua jari
meratakan jaringan lunak di bawah tumit
Gambar. Pemotongan kuku menggunakan pisau
3. Pencukuran Rambut
Dilakukan minimum 6 bulan atau kalau rambut sudah panjang
terutama di bagian belakang disekitar anus dan ambing
Rambut panjang akan menyebabkan :
ternak induk kurang nyaman bila kotor
dapat sebagai perantara penyakit
menyebabkan susu kurang hiegenis
akan menggangu kesehatan anak
Proses :
dilakukan saat udara cerah
ternak diikat atau di lakukan pada kandang penjepit
pencukuran dilakukan terutama di daerah anus dan ambing
Gambar . Pencukuran rambut
4. Memandikan Ternak
Proses :
dilakukan saat udara cerah dan tidak hujan
memandikan pagi hari jam 9.00
ternak diikat atau di lakukan pada kandang penjepit
setelah dimandikan ternak dijemur sebentar agar kering
5. Pemotongan Tanduk
Dilakukan minimum hari ke 7 (seminggu) sebelum akar tanduk melekat di tulang kepala
Tujuan pemotongan tanduk:
memudahkan manajemen terutama induk laktasi dan apabila kelak kambingnya
agresif maka
Dapat melukai karyawan
Melukai ternak lainnya
Merusak kandang dan peralatan
Proses :
dilakukan dengan cara mekanik/fisik atau cara kimia
1. Cara mekanik : menggunakan solder listrik
membutuhkan dua orang/karyawan
Anak kambing dipegangi lalu sekitar mata tanduk dioleskan vaselin
Solder yang sudah dipanaskan diletakkan ke mata tanduk
Akan tercium bau terbakar maka proses dihentikan
Cempe
Kambing Perah
Sampingan
Kambing apkir
Feses
Limbah
Urine
Tabel. Struktur dan Biaya Produksi pada Peternakan Kambing PE
dan Kambing Saanen
Komponen Kambing PE Kambing Saanen
Rp % Rp %
Biaya Tetap 30.214.018 46.13 18.205.900 42.70