Anda di halaman 1dari 11

Metode Pengenalan

Literasi Agama AUD


Anggota kelompok 10

1 Malikha'sin 2 Vina Salma Khoirunnida


(214110406008) (214110406037)

3 Ade Wiwit Baeti


(214110406050)
Pengertian Literasi Agama
Literasi agama menurut Diane L. More diartikan sebagai kemampuan untuk
melihat dan menganalisis titik temu antara agama dan kehidupan sosial,
politik, dan budaya dari beragam sudut pandang.

Sedangkan literasi Islam itu berarti mempelajari ilmu pengetahuan yang


sudah diturunkan oleh Allah SWT kepada para Nabi dan Rasul lalu kepada
para sahabat, orang-orang beriman, sehingga sampai kepada kita umat Islam.
Tujuan Literasi
• Agama
Sebagai kemampuan untuk melihat dan menganalisis titik temu antara
agama dan kehidupan sosial, politik dan budaya.

• Sebagai alternatif pendidikan seseorang supaya memiliki akhlak, moral


dan budi pekerti yang baik.
• Untuk melatih seseorang untuk bisa mengkritisi sumber ilmu terkait
keagamaan atau nilai-nilai yang didapat dalam bentuk teks lisan, visual
maupun digital.
• Untuk membekali seseorang supaya bisa hidup di tengah-tengah masyarakat
dalam menyikapi perbedaan agama.
Metode Pengenalan Literasi pada
AUD
Bercerita, bermain dan bernyanyi merupakan metode yang
diterapkan dalam pengenalan literasi. Menurut Takdirotun
Musfiroh, metode bercerita sangat efektif dalam menstimulasi minat
baca-tulis anak. Membacakan cerita dapat menjadi contoh yang
efektif bagi anak bagaimana aktivitas membaca harus dilakukan.
Secara tidak langsung, anak memperoleh contoh tentang orang yang
gemar dan pintar membaca dari apa yang dilihatnya.
Menurut Mukhlis (2017) terdapat lima teknik yang
dapat digunakan untuk menstimulasi literasi anak
usia dini, yaitu:

Membaca dengan keras dan banyak


berbicara Merancang literasi
multisensor

Menempelkan logo huruf di sekitar Bergembira dengan suara


kelas atau rumah

Mewarnai, menggambar, menulis


dan membacanya kembali
Pendidikan Agama bagi AUD
Dalam proses pendidikan agama pada anak usia dini, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, antara lain:

 Pembinaan pribadi anak. Orang tua merupakan pembina pribadi pertama


dalam hidup anak. Melalui proses pendidikan, orang tua dan guru dapat
melakukan pembinaan pada anak melalui Pendidikan formal dan informal
agar anak dapat membangun kepribadian yang kuat, sikap mental yang
sehat, dan akhlak yang terpuji.

 Perkembangan agama pada anak. Pengalaman keagamaan pada anak


akan membentuk anak pada sikap dan perilaku yang sesuai dengan
agama yang dianutnya. Sehingga, Pendidikan agama pada anak usia
dini sebaiknya ditanamkan dengan pertumbuhan pribadinya.
 Pembiasaan pendidikan pada anak. Dalam menanamkan sikap
terpuji pada anak, tidak cukup bila hanya dengan penjelasan saja
melainkan perlu adanya proses pembiasaan dan latihan akan
membawa anak cenderung pada perilaku yang baik dan
meninggalkan perilaku yang kurang baik. Agama akan lebih
memiliki arti pada anak apabila dijelaskan dengan cara yang lebih
dekat pada anak dalam kehidupan sehari-hari dan lebih konkret.
Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dan guru dalam
meningkatkan perkembangan keagamaan anak yaitu melalui:

Pemberian contoh Mendidik keshalehan


social

Mengikutsertakan anak dalam Membacakan kisah Qurani


Kegiatan keagamaan dan Nabawi

Membiasakan ketaatan beribadah


Ibadah Sebagai Ajaran Agama
Ibadah menurut bahasa artinya taat,Islam
tunduk, turut, ikut, dan doa. Dilihat dari
pelaksanaanya, ibadah dapat dibagi menjadi tiga, yakni: (1) ibadah jasmaniah-
rohaniah yaitu ibadah merupakan perpaduan jasmani dan rohani, misalnya salat
dan puasa; (2) ibadah rohaniah dan maliah, yaitu ibadah perpaduan rohani dan
harta, seperti zakat; (3) ibadah jasmaniah-rohaniah-maliah sekaligus, seperti
ibadah haji.
Dalam pengertian yang luas, ibadah itu adalah segala bentuk pengabdian yang
ditujukan kepada Allah semata yang diawali oleh niat. Ibadah dalam arti yang
khusus ialah suatu upacara pengabdian yang sudah disyariatkan oleh Islam, baik
bentuk, cara, waktu, serta syarat rukunnya.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai