Anda di halaman 1dari 46

CVA (INFARK EMBOLI)

OLEH:

Gigih Rekza Pratama

PEMBIMBING : dr. Zainal Abidin Sp.S


PENDAHULUA
N
LATAR BELAKANG
Cerebrovascular Accident (CVA) atau yang
lebih dikenal dengan stroke adalah . Menurut American Heart Association (AHA), di
kumpulan gejala klinis yang ditandai Amerika angka kematian akibat stroke setiap
dengan defisit neurologis baik fokal tahunnya sekitar 50-100 dari 100.000 penderita
maupun global yang terjadi secara sedangkan di Indonesia sekitar 15.4%.3 Hal ini
mendadak dan berlangsung selama 24 jam ditunjukkan dengan peningkatan prevalensi
atau lebih stroke di Indonesia dari 8.3 per mil di tahun 2007

12 menjadi 12.1 per mil di tahun 2013.

34
1. Bagaimana anatomi Kepala
2. Apa definisi, etiologi,
patogenesis dan cara
mendiagnosis CVA Infark.
3. Bagaimanai algoritma
RUMUSAN MASALAH penatalaksanaan dan komplikasi
CVA Infark.

1. Mengetahui anatomi saluran kepala


TUJUAN MASALAH 2. Memahami definisi, etiologi,
patogenesis dan cara
mendiagnosis CVA Infark.
3. Mengetahui algoritma
penatalaksanaan CVA Infark.
LAPORAN
KASUS
DATA PASIEN LAPORAN KASUS

Nama :ny. S

Umur : 61 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

TTL : 05 Mei 1960

Agama : Islam

Pendidikan terakhir: SD

Suku : Madura

Alamat : Lepelle, Robatal, Sampang

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Status Pernikahan : Menikah

No RM. : 258827

Tanggal MRS : 14-03-2022 6


Keluhan utama
pasien
Tangan dan kaki kiri lemas

Onset : 1 hari SMRS

Lokasi : Tangan dan kaki bagian kanan

Kualitas : Aktivitas dibantu keluarga karena pasien tidak


bisa berjalan

Kuantitas : Mendadak

Kronologis : tiba-tiba pada malam hari pukul 23.00


Anamanesa
RPS
Pasien datang ke RSUD Syamrabu di antar oleh keluarga dengan keluhan tangan kiri
dan kaki kiri lemas dan susah untuk digerakan, hal ini terjadi saat pasien sedang
duduk-duduk di ruang tamu bersama keluarga sore kira-kira pukul 17.00 WIB
menjelang magrib. Keluarga mengatakan sebelumnya pasien tidak ada mengatakan
nyeri kepala, namun tiba-tiba bicara pasien tampak pelo (+), susah menelan dan
bibirnya agak mencong ke arah kanan, mual (+). Pasien mengeluh dengan keluhan
yang sama 1 tahun yang lalu namun tidak pernah periksa. Pada hari yang sama pasien
tiba-tiba pingsan dan tidak segera sadar pada pukul 23.00 WIB, pingsan tidak diikuti
dengan keluhan lain seperti kejang (-), dan tidak ada muntah.

3
Riwayat Penyakit Dahulu :

Hipertensi (-) Kolesterol (-) DM (-)

Penyakit Keluarga :

Hipertensi disangkal, riwayat stroke disangkal, riwayat diabetes disangkal

Riwayat Pengobatan:
tidak ada

Riwayat sosial:

Menengah, Tidak merokok, tidak minum alkohol, tidak minum kopi,

9
FISIK DIAGNOSTIK

Keadaan umum : koma


Kesadaran : koma - GCS: 2-1-1
Tanda Vital
- Tekanan darah : 117/65 mmHg
- Frekuensi nadi : 80 x/menit
- Frekuensi napas : 20 x/menit
- Suhu : 37.3 oC

Pemeriksaan Fisik Umum


- Mata : anemis -/-, ikterus -/-, cyanosis -/-, dypsneu –
- Jantung : S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
- Paru : vesikuler +/+, ronki (-), wheezing (-)
- Abdomen : soepel, H/L ttb, met (-),
- Ekstremitas : edema - /- akral teraba dingin + /+
10
STATUS NEUROLOGIS
REFLEKS FISIOLOGIS
Biseps SDE
Triseps SDE
Kesadaran koma Patela SDE
G.C.S 2-1-1 Achiles SDE

REFLEKS PATOLOGIS
Hoffman SDE
Trommer SDE
Babinski SDE
Bentuk kepala : simetris Chaddok SDE
Pupil : miosis 3 mm +/+
N. VII : SDE RANGSANG MENINGEAL
Kekuatan motoric : SDE Kaku Kuduk -
Brudzinsky I -
Brudzinsky II –
R. Sensorik: SDE
Brudzinsky III –
Brudzinsky IV –
11
PEMERIKSAAN SARAF KRANIALIS
Nevus I : SDE

Nervus II : Pupil bulat isokor, diameter 3mm/3mm


• Reflek Cahaya : +/+

Nervus III : SDE

Nervus IV : SDE

Nervus V : SDE

Nervus VI : SDE

Nervus VII : SDE

Nervus VIII : SDE

Nervus IX : SDE

Nervus X : SDE

Nervus XI : SDE

Nervus XII : SDE


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


HEMATOLOGI
Hematologi lengkap
Hemoglobin 12.1 13,2-17,3 gr/dl
Eritrosit 4.14 4,4-5,9 juta/ul
Leukosit 9.5 3,8-10,6 ribu/ul
Trombosit 217 150-440 ribu/mm3
MPV 5.8 7,2-11,1 fl
Hematokrit 32.7 40-52%
     
Index Eritrosit
MCV 78.9 70-96 fL
MCH 29.1 26-34 pg
MCHC 36.9 30-36%
RDW-CV 14.1 11,5-14,5%
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 1.1 0-1 %
Neutrofiil 80.4 40-70 %
Limfosit 12 22-40 %
Eosinofil 1.9 2-4 %
Monosit 4.3 4-8 %
     
KIMIA KLINIK
Elektrolit

     
Fungsi Ginjal    
BUN 7,0 4,6-23,0 mg/dl
Kreatinin 0,57 0,62-1,10
13 mg/dl
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama :ny. S
Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
TTL : 05 Mei 1960

KESIMPULAN : iskemik infark di


temperoparietal sinistra, capsula interna
dan basalganglia sinistra kesan karena
tromboemboli
14
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama :ny. S
Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
TTL : 05 Mei 1960

KESIMPULAN : cardio megali dengan congestif


pulmonum

15
Head up 30 derajat,
Monitoring keadaan umum, GCS, tanda vital, defisit
neurologis, juga keluhan pasien.
Diet lunak RGRL

NON- Fisioterapi

FARMAKOLOG
I Edukasi :
Mengendalikan faktor resiko

PLANING Minum obat teratur


Fisioterapi sendiri juga oleh keluarga

TERAPI
FARMAKOLOG Infus RL 2 Fl NB/5000
Inj. Citicholin 2x1000 g
Pasang NGT dan DC

I Manittol 6x100 cc
Metylcobalamin 3x500 mg PO
Resume

• Pasien datang ke RSUD di antar oleh keluarga dengan keluhan


tangan dan kaki kiri lemas. Pasien tiba-tiba pingsan pada pukul
23.00 WIB, bicara pelo (+), mual (+). Pasien mengeluh dengan
keluhan yang sama 1 tahun yang lalu
• Pada pemeriksaan penunjang Darah Lengkap
peningkatan Neutrofil, MCHC, basophil dan penurunan
Eosinofil, limfosit, Hematokrit, MCV. pada ct-scan
didapatkan gambaran iskemik infark di temperoparietal
sinistra, capsula interna dan basalganglia sinistra kesan
karena tromboemboli, dan pada foto thorax PA
didapatkan cardiomegaly dengan congestif pulmonum.
DIAGNOSA KERJA

Diagnosa topis
Diagnosa klinis Diagnosa etiologis
Capsula interna dan
Hemiparese kanan CVA Infark Emboli
basalganglia Sinistra
Hari S O A
Tanggal P
Selasa,15  Tidak bisa  KU: Sakit sedang Cva infark emboli - Non farmakologi : Bed rest, head up 30
03 2022 menggerak- derajat
 GCS : 456
kan tangan
 TD : 118/70 mmHg Farmakologi:
dan kaki kiri Infus RL 2 Fl NB/5000
serta pelo  Nadi : 82 x/menit regular Inj. Citicholin 2x1000 g
sejak siang Pasang NGT dan DC
 RR : 20 x/menit
hari SMRS. Manittol 6x100 cc
Pusing (+)  Suhu : 36,6 oC Metylcobalamin 3x500 mg PO
Mual (-)  MS: (-)
 
muntah (-)
 N. VII: Parese sinistra (+)  
 Lemas(+)
 Lateralisasi sinistra (+)
 demam (-)
 Sensitibilitas sde
 batuk (-)  Vegetatif Retensi urin/alvi -/-
sesak (-)  Inkontinensia urin/alvi -/-
 
16 Maret  Tidak bisa  KU: Sakit sedang CVA INFARK - Inj. Citicholin 2x1000 g
2022 menggerak
 GCS : 456 EMBOLI - Inj. OMZ 1x1
-kan
tangan dan  TD : 114/68 mmHg - Inf. Manitol 5x 100cc
kaki kiri  Nadi : 64 x/menit regular - RL + NB 5000 2HS
  (+)
 RR : 20 x/menit - Po meticobalamin 3x 500
  Pelo (+)

   Suhu : 36 oC - Aspilet 80 mg 1-0-0
   Pusing (+) - CPG 75mg 0-0-1
   MS: (-)
Mual (-)  
  muntah (-)  N. VII: Parese sinistra (+)
 
lemas(+) Vegetatif Retensi urin/alvi
  
 demam (-) -/-
Inkontinensia urin/alvi -/-
 batuk (-)
sesak (-)
PROGNOSIS

Ad vitam : Dubia bonam

Ad fungsionam : Dubia malam

Ad Sanationam : Dubia malam


TINJAUAN
PUSTAKA
CVA INFARK

 Stroke non hemoragik didefinisikan


sebagai sekumpulan tanda klinik yang
berkembang oleh sebab vaskular.
 Gejala ini berlangsung 24 jam atau lebih
pada umumnya terjadi akibat
berkurangnya aliran darah ke otak, yang
menyebabkan cacat atau kematian
Anatomi Otak
Pembuluh darah otak
Sirkulus willisi
MARI KENALI STROKE SEJAK DINI
Stroke karena penyumbatan pembuluh
darah otak
 Stroke terjadi ketika oksigen dan aliran
darah terputus dari otak. Sebagian
besar stroke terjadi karena pembuluh
darah utama terhalang oleh gumpalan
darah atau bekuan darah.
Faktor Risiko
1. Usia lanjut (resiko meningkat setiap pertambahan
dekade)

2. Hipertensi

3. Merokok

4. Hiperkolesterolemia

5. Penyakit jantung (penyakit jantung koroner,


hipertrofi ventrikel kiri, dan fibrilasi atrium kiri)

6. Riwayat mengalami penyakit serebrovaskuler


Patofiologi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Tekanan darah
• GDS
• EKG

• Darah lengkap • Profil lipid • Analisa Gas Darah


• Elektrolit • HBA1C, GDP
• Fungsi ginjal • Hemostasis
LAB • Fungsi hati • Enzim jantung

• Rontgen thorax
• CT-SCAN non kontras
• MRI
IMAGING
Pilih irisan CT SCAN dengan volume
perdarahan terbesar
A : diameter terbesar hematom pada
salah satu potongan ctscan (dalam cm)
B : diameter perpendicular terhadap A
(cm)
C: jumlah potongan ctscan yang terdapat
hematom
Stroke CVA infark tromboemboli

• Stabilisasi jalan napas dan pernapasan


Tatalaksana •

Stabilisasi hemodinamik
Tatalaksana peningkatan TIK
umum •

Pengendalian suhu tubuh
TataLaksana cairan

• Perawatan di Unit Stroke


Tatalaksana •

Koreksi koagulopati
Tekanan darah
khusus •

Mempertahankan CPP
Tatalaksana bedah
PRINSIP TATALAKSANA ICH DENGAN 3B
Breathing  pemberian oksigen jika saturasi <95%

Blood  target tekanan darah sistolik 160-190 mmHg dan TDD 90-100 mmHg. TD dikontrol jika sudah 7-10 hari.

-Terapi Trombolitik (Tissue plaminogen activator (recombinant t-PA) : dalam waktu tida lebih dari 3
jam setelah onset stroke, dalam dosis 0,9 mg/kg (maksimal 90 mg) dan 10% dari dosis tersebut
diberikan secara bolus IV sedang sisanya diberikan dalam tempo 1 jam
- Antikoagulan (Warfarin dan heparin)
- Antiplatelet (Antiaggregasi Trombosit) : Aspirin mulai dari 50 mg/hari, 80 mg/hari samapi 1.300
mg/hari. Tiklopidin (ticlopidine) dan klopidogrel (clopidogrel)
- Anti-oedema otak : gliserol 10% per infuse 1gr/kgBB/hari selama 6 jam atau dapat diganti dengan
manitol 10%.
Neuroprotektif
Komplikasi

 1. Dalam hal imobilisasi: Infeksi pernafasan (Pneumoni), nyeri tekan pada


decubitus, Konstipasi.
2. Dalam hal paralisis: Nyeri pada punggung, Dislokasi sendi, deformitas.
3. Dalam hal kerusakan otak: Epilepsy, Sakit kepala.
4. Hipoksia serebral.
5. Herniasi otak
6. Kontraktur
Penglihata
n ganda
Lemas mendadak
di wajah, lengan Tersandung
atau tungkai, selagi
terutama di satu
sisi tubuh berjalan

GEJALA
STROK
Pusing E
Hilangnya
keseimbanga
berputar n

Nyeri Mual,
kepala
hebat muntah
prognosis

Dubia ad bonam
PEMBAHASAN
• Pasien datang ke RSUD di antar oleh keluarga dengan keluhan tangan dan kaki kiri lemas.
Pasien tiba-tiba pingsan pada pukul 23.00 WIB, bicara pelo (+), mual (+). Pasien mengeluh
dengan keluhan yang sama 1 tahun yang lalu.berat
• Dari keluhan utama pasien menunjukkan adanya kelemahan akut pada daerah
ekstremitas, hal ini dapat merupakan manifestasi klinis dari stroke. Dari
pemeriksaan klinis dapat diketahui pasien kemungkinan menderita stroke infark
Pemeriksaan klinis tersebut dimasukkan ke dalam rumus siriraj score. Apabila
score <-1 maka pasien kemungkinan menderita stroke infark, apabila score >1
pasien kemungkinan menderita stroke haemorrage. Pada pasien ini score
sirirajnya <-1, sehingga kemungkinan menderita stroke infark

Pada pemeriksaan penunjang Darah Lengkap peningkatan Neutrofil, MCHC,


basophil dan penurunan Eosinofil, limfosit, Hematokrit, MCV. pada ct-scan
didapatkan gambaran iskemik infark di temperoparietal sinistra, capsula interna
dan basalganglia sinistra kesan karena tromboemboli, dan pada foto thorax PA
didapatkan cardiomegaly dengan congestif pulmonum.
KESIMPULAN
gambaran iskemik
infark di
Penegakan diagnosis
temperoparietal
stroke infark
sinistra, capsula
didapatkan dari
interna dan
anamnesis,
basalganglia sinistra
pemeriksaan fisik dan
kesan karena
pemeriksaan
tromboemboli, dan
penunjang. Pada kasus
pada foto thorax PA
ny.sdidapatkan defisit
didapatkan
neurologi dan motorik.
cardiomegaly dengan
congestif pulmonum.

Prognosis untuk
Penatalaksaan yang
keluhan yang dialami
dapat diberikan berupa
oleh Ny. S cenderung
terapi farmakologi dan
dubia ad bonam
non farmakologi
dengan latihan gerak
mengikuti pedoman 5B
rutin dan konsumsi
(breathing, blood,
obat teratur serta
brain, bowel, bladder).
perubahan pola hidup.
TERIMAKASIH
Daftar pustaka
1. Rughani AI. Brain Anatomy. Updated: Aug 24, 2015. Cited at:
http://emedicine.medscape.com/article/1898830-overview#a2
2. Hines T. Anatomy of the brain. CMI, Mayfield Clinic / University of Cincinnati
Department of Neurosurgery, Ohio. Updated: Feb 2016. Cited at:
http://www.mayfieldclinic.com/PE-AnatBrain.html
3. Nowinski WL. Introduction to Brain Anatomy. Biomechanics of the brain. 2011;
VIII.
4. Brust JCM. Current Diagnosis & Treatment Neurology. 2nd ed. US: McGraw-Hill;
2012. p. 102-127.
5. Ovbiagele B, Nguyen-Huynh M. Stroke Epidemiology: Advancing Our
Understanding of Disease Mechanism and Therapy. Neurotherapeutics.
2011;8(3):319-329.
6. Victor M, Ropper A, Adams R. Adams and Victor's manual of neurology. 10th ed.
New York: McGraw-Hill; 2014. p. 778-884.
7. Hemphill J, Greenberg S, Anderson C, Becker K, Bendok B, Cushman M et al.
Guidelines for the Management of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage.
Stroke. 2015;46(7):2032-2060.
8. Jauch EC, Saver JL, Adams HP, Bruno A, Connors JJ, Demaerschalk BM, et al.
Guidelines for the Early Management of Patients with Acute Ischemic Stroke.
US: AHA/ASA; 2013.

Anda mungkin juga menyukai