ASWAJA AN
NAHDLIYAH
Nama Kelompok :
1. Risna Sulistianisah (22101081417)
2. Wildan Pramestia Nur Berlianto (22101081155)
3. Tegar Haydhar Alife (22101081045)
Pendahuluan
Nahdlatul Ulama (NU) awalnya adalah jamaah, perkumpulan. Isinya adalah orang-
orang yang memiliki kesamaan tradisi keagamaan. Lalu oleh para kiai, jamaah itu
dihimpun dalam wadah organisasi (jam'iyyah) dengan nama yang berarti kebangkitan
ulama. Jika sudah menjadi jamiyyah, maka mestinya tindakan NU bukan lagi seperti
model jamaah. Tapi sudah dengan manajemen organisasi. Jadi ada standar dan sistem
yang dibuat dan keputusan dibuat melalui musyawarah yang hasilnya efektif.
Berkharakter Lokal, Berkarya Global
Nahdlotul Ulama secara struktural sudah sangat elok dan apik dalam perjalanannya, baik dari
segi kegiatan keagamaan, sosial, budaya, kemasyarakatan, kerukunan, dan lain-lainnya. Nah
banyak orang menganggap kontroversial ketika mendengar “ora ngalor ngidul jas jasan paha
nangger egen tahlilan, manaqiban, perjenjenan li anu egen tetep NU“.
NU Struktural adalah NU global atau menyeluruh, sedangkan NU kultural adalah bagian dari
ruhaniyah NU global. Dalam artian bahwa NU kultural memang dianggap rentan akan
serangan faham yang berseberangan dengan amaliyah Nahdlatul Ulama. Namun, NU kuktural
tidak mudah diakses oleh mereka yang berfaham berseberangan.
Kesimpulan