PEMBELAJARAN YANG
BERPIHAK PADA MURID
Oleh:
Muhammad Syaiful Hadi
CGP VI Gresik | Wakakur SMAS Assaadah
22 NOVEMBER 2022
SMAS ASSA’ADAH BUNGAH GRESIK
Kutipan untuk hari ini
EMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI
LINGKUNGAN SEHARI-HARI MEREKA
03 Akselerasi
04 Kemampuan individu
murid-murid yang bosan karena ia
sebenarnya telah menguasai
murid-murid yang saat ini sedang
keterampilan yang diajarkan,
berjuang keras untuk mencoba
sehingga pembelajaran tidak
memahami apa yang diajarkan,
menantang lagi untuknya;
namun karena adanya
kesenjangan yang terlalu jauh
antara apa yang ia mampu
lakukan dengan apa yang sedang
dipelajari, akhirnya ia tidak bisa
membuat koneksi;
Keberagaman
Murid
05 murid kita yang hasil-hasil kerjanya tampak baik,
namun di sisi lain memiliki masalah sosial
emosional;
Keberagaman Murid
Layanan Kebutuhan Murid
Melihat betapa luas keberagaman murid-murid
kita, maka sebagai guru, kita perlu berpikir
bagaimana caranya kita dapat menyediakan
layanan pendidikan yang memungkinkan
semua murid mempunyai kesempatan dan
pilihan untuk mengakses apa yang kita
ajarkan secara efektif sesuai dengan
kebutuhan mereka.
multitasking
untuk memastikan setiap murid di kelasnya sukses dalam proses pembelajarannya
tanpa disadari, guru dihadapkan pada keberagaman yang banyak sekali bentuknya, sehingga seringkali mereka
harus melakukan banyak pekerjaan atau membuat keputusan dalam satu waktu
KASUS PEMANTIK
Miskonsepsi Pembelajaran Berdiferensiasi
Content Here Content Here
Get a modern PowerPoint Presentation that Get a modern PowerPoint Presentation that
is beautifully designed. hope and I believe is beautifully designed. hope and I believe
that this Template will your Time. that this Template will your Time.
Content Content
Here Here
KEBUTUHAN
Minat murid
BELAJAR
MURID Profil belajar murid
Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan
kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan
keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan
belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat
dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan
TOMLINSON 2001
kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai
How to Differentiate Instruction in
(profil belajar).
Mixed Ability Classroom .
KESIAPAN BELAJAR (READINESS)
teks narasi sendiri. Ia kemudian melakukan asesmen juga cukup mandiri dan percaya diri dalam
bekerja.
terhadap draf teks yang telah dibuat oleh murid-
muridnya. Kelompok B adalah murid yang memiliki
keterampilan menulis dengan struktur yang baik,
namun kosakatanya masih terbatas.
Kelompok C adalah murid yang belum memiliki
keterampilan menulis dengan struktur yang baik dan
kosakatanya pun terbatas.
Pengaruh Budaya
Berikut ini adalah contoh Mengidentifikasi atau Memetakan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Profil
Belajar murid:
Pak Neon akan mengajar pelajaran IPA, dengan tujuan pembelajaran yaitu agar murid dapat mendemonstrasikan
pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup. Berdasarkan identifikasi yang ia lakukan, Pak Neon telah
mengetahui bahwa sebagian muridnya adalah pembelajar visual, sebagian lagi adalah pembelajar auditori, dan
pembelajar kinestetik. Untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya tersebut, Pak Neon lalu memutuskan
untuk melakukan beberapa hal berikut ini:
o menyediakan video yang dilengkapi penjelasan lisan yang dapat diakses oleh murid.
o membuat beberapa sudut belajar atau display yang ditempel di tempat-tempat berbeda untuk
2. mencari tahu pengetahuan awal yang dimiliki oleh murid terkait dengan topik yang akan
dipelajari;
3. melakukan penilaian untuk menentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka saat ini,
dan kemudian mencatat kebutuhan yang diungkapkan oleh informasi yang diperoleh dari proses
penilaian tersebut;
5. mengamati murid ketika mereka sedang menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas;
7. membaca rapor murid dari kelas mereka sebelumnya untuk melihat komentar dari guru-guru
sebelumnya atau melihat pencapaian murid sebelumnya;
9. membandingkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan tingkat pengetahuan atau
keterampilan yang ditunjukkan oleh murid saat ini;
10. menggunakan berbagai penilaian diagnostik untuk memastikan bahwa murid telah berada dalam
level yang sesuai;
12. mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran mereka sendiri untuk mengetahui
efektivitas pembelajaran mereka;
13. dll.
Dasar dalam melaksanakan praktik diferensiasi di kelas adalah dengan
melakukan pemetaan pada: 1) kesiapan belajar, 2) minat belajar, dan 3)
profil belajar.
Banyak strategi yang dapat dilakukan dalam melaksanakan diferensiasi
di kelas. Diantaranya: 1) diferensiasi konten, 2) diferensiasi proses, dan
3) diferensiasi produk.
Langkah-langkah dalam melakukan praktik diferensiasi:
Melakukan pemetaan dengan identifikasi kebutuhan belajar murid;
Menentukan strategi diferensiasi yang akan dilakukan (konten, proses,
dan produk)
Cara melaksanakan diferensiasi konten
Konten adalah apa yang kita ajarkan kepada murid. Konten
dapat dibedakan sebagai tanggapan tingkat kesiapan, minat,
profil belajar murid yang berbada atau kombinasi diantaranya.
Tomlinson memberikan alat Equalizer yang dapat membantu
guru dalam memetakan kesiapan belajar murid sehingga guru
dapat melakukan tindakan (menggeser tombol equalizer) yang
tepat dalam diferensiasi konten.
Di kelas menyediakan sudut-sudut minat yang berisi berbagai sub materi yang terkait
Pertanyaan dengan topik yang sedang dipelajari. Murid akan mengeksplorasi sudut-sudut tersebut
Pemandu/Tantangan berdasarkan minat mereka.
Produk harus
menggambarkan/mencerminkan Produk harus membantu murid
pemahaman murid dan secara individu atau dalam
berhubungan dengan tujuan kelompok memikirkan Kembali,
pembelajaran yang diharapkan. menggunakan, dan memperluas
apa yang mereka pelajari selama
periode waktu tertentu. Satu unit,
semester, atau tahun.
Produk penting, karena merupakan elemen
kurikulum yang langsung dapat dimiliki
oleh murid.
DIFERENSIASI PRODUK
A 01
Tagihan apa yang diminta kepada Memberikan tantangan dan
murid. keragaman/variasi;
KESIMPULAN
Kutipan hari ini:
“Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam
tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara
mengukirnya. Seperti itulah seorang guru seharusnya memiliki
pengetahuan mendalam tentang seni mendidik, Bedanya, Guru
mengukir manusia yang memiliki hidup lahir dan batin.”
(Ki Hajar Dewantara)
TERIMA KASIH
@MartabakMatador.SH