Anda di halaman 1dari 44

WORKSHOP

PEMBELAJARAN YANG
BERPIHAK PADA MURID

Oleh:
Muhammad Syaiful Hadi
CGP VI Gresik | Wakakur SMAS Assaadah

22 NOVEMBER 2022
SMAS ASSA’ADAH BUNGAH GRESIK
Kutipan untuk hari ini

“Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri.


Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun
tumbuhnya kodrat itu.”
(Ki Hajar Dewantara)
Kutipan untuk hari ini

“ Untuk bisa menumbuhkan inovasi, berasumsilah bahwa


kamu salah, tanyakan input dan feedback
dari sekitar ”
(Elon Musk)
Kesepakatan dan Keyakinan Kelas:
1. Saling menghormati dan menghargai;
2. Mengikuti rangkaian pelatihan sampai
selesai;
P
EMBELAJARAN
UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN
BELAJAR MURID

EMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI
LINGKUNGAN SEHARI-HARI MEREKA

KODRAT KEADAAN MURID KITA


kita tentu menyadari bahwa setiap anak
adalah unik dan memiliki kodratnya
masing-masing.
menyediakan lingkungan belajar yang
memungkinkan setiap anak untuk dapat
tumbuh dan berkembang secara
maksimal sesuai dengan kodratnya
masing-masing.
memastikan bahwa dalam prosesnya,
anak-anak tersebut merasa selamat dan
bahagia.
01 Kondisi ekonomi
murid-murid kita yang berasal dari
keluarga kurang mampu yang
02 Bahasa
murid-murid yang memiliki
kesulitan memahami bahasa yang
tidak dapat mengakses teknologi digunakan di kelas, karena ia
dari rumah; murid yang baru pindah dari
daerah lain;

03 Akselerasi

04 Kemampuan individu
murid-murid yang bosan karena ia
sebenarnya telah menguasai
murid-murid yang saat ini sedang
keterampilan yang diajarkan,
berjuang keras untuk mencoba
sehingga pembelajaran tidak
memahami apa yang diajarkan,
menantang lagi untuknya;
namun karena adanya
kesenjangan yang terlalu jauh
antara apa yang ia mampu
lakukan dengan apa yang sedang
dipelajari, akhirnya ia tidak bisa
membuat koneksi;

Keberagaman
Murid
05 murid kita yang hasil-hasil kerjanya tampak baik,
namun di sisi lain memiliki masalah sosial
emosional;

06 murid kita yang memiliki minat yang besar


terhadap bidang tertentu;

07 murid-murid kita yang memiliki


kesulitan-kesulitan dalam belajar;
dsb

Keberagaman Murid
Layanan Kebutuhan Murid
Melihat betapa luas keberagaman murid-murid
kita, maka sebagai guru, kita perlu berpikir
bagaimana caranya kita dapat menyediakan
layanan pendidikan yang memungkinkan
semua murid mempunyai kesempatan dan
pilihan untuk mengakses apa yang kita
ajarkan secara efektif sesuai dengan
kebutuhan mereka.

menyediakan lingkungan dan pengalaman belajar terbaik bagi mereka


GURU harus meyakini bahwa:
semua murid kita bisa berhasil dan
sukses dalam pembelajarannya
bersikap adil itu bukan berarti
menyamaratakan perlakuan kepada semua
murid

2 setiap murid memiliki pola belajarnya


1 sendiri yang unik
praktik-praktik pembelajaran perlu ditelaah
3 efektifitasnya lewat bukti-bukti yang diambil
4 dari pengalaman demi pengalaman
guru adalah kunci dari keberhasilan
pengembangan program pembelajaran
murid-murid di kelasnya.
guru membutuhkan dukungan dari komunitas
yang lebih besar untuk menciptakan
lingkungan belajar yang mendukung semua
siswa.
Fakta bahwa murid-murid kita memiliki karakteristik
yang beragam, dengan keunikan, kekuatan dan
kebutuhan belajar yang berbeda, tentunya perlu
direspon dengan tepat. Jika tidak, maka tentunya akan
kesenjangan belajar
terjadi

(learning gap), dimana pencapaian yang


ditunjukkan murid tidak sesuai dengan potensi
pencapaian yang seharusnya dapat ditunjukkan oleh
murid tersebut.
Salah satu cara yang dapat kita lakukan
untuk merespon karakteristik murid-murid
yang beragam ini adalah dengan
mengimplementasikan
pembelajaran berdiferensiasi.
Section Break
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Ingatlah satu persatu murid di kelas Anda
Bagaimanakah karakteristik setiap anak Siapakah yang memiliki keterampilan
di kelas Anda? menghitung paling baik di kelas Anda?
Siapakah yang sebaliknya?
Tahukah Anda apa kekuatan mereka?
Siapakah yang paling menyukai kegiatan
kelompok? Siapakah yang justru selalu
Bagaimana gaya belajar mereka? menghindar saat bekerja kelompok?
Apa minat mereka?

multitasking
untuk memastikan setiap murid di kelasnya sukses dalam proses pembelajarannya

tanpa disadari, guru dihadapkan pada keberagaman yang banyak sekali bentuknya, sehingga seringkali mereka
harus melakukan banyak pekerjaan atau membuat keputusan dalam satu waktu
KASUS PEMANTIK
Miskonsepsi Pembelajaran Berdiferensiasi
Content Here Content Here
Get a modern PowerPoint Presentation that Get a modern PowerPoint Presentation that
is beautifully designed. hope and I believe is beautifully designed. hope and I believe
that this Template will your Time. that this Template will your Time.

Content Content
Here Here

Content Here Content Here


Get a modern PowerPoint Presentation that Get a modern PowerPoint Presentation that
is beautifully designed. hope and I believe is beautifully designed. hope and I believe
that this Template will your Time. that this Template will your Time.
Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi
Section Break
Mengetahui Kebutuhan Belajar Murid
3 ASPEK Kesiapan belajar (readiness) murid

KEBUTUHAN
Minat murid
BELAJAR
MURID Profil belajar murid

Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan
kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan
keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan
belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat
dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan
TOMLINSON 2001
kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai
How to Differentiate Instruction in
(profil belajar).
Mixed Ability Classroom .
KESIAPAN BELAJAR (READINESS)

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata


“Kesiapan Belajar”?
Dalam pelajaran bahasa Indonesia, setelah menjelaskan
dan memberikan kesempatan murid-muridnya untuk  Kelompok A adalah murid yang telah memiliki
mengeksplorasi beragam teks narasi, bu Ernanda keterampilan menulis dengan struktur yang baik
meminta murid-muridnya membuat sebuah draf contoh dan memiliki kosakata yang cukup kaya. Mereka

teks narasi sendiri. Ia kemudian melakukan asesmen juga cukup mandiri dan percaya diri dalam
bekerja.
terhadap draf teks yang telah dibuat oleh murid-
muridnya.  Kelompok B adalah murid yang memiliki
keterampilan menulis dengan struktur yang baik,
namun kosakatanya masih terbatas.
Kelompok C adalah murid yang belum memiliki
keterampilan menulis dengan struktur yang baik dan
kosakatanya pun terbatas.

Informasi yang didapatkan ini kemudian digunakan oleh bu Renjana untuk


merencanakan pembelajaran di tahapan berikutnya, dimana ia memberikan
bantuan lebih banyak untuk murid-murid yang belum memiliki keterampilan
menulis dan memberikan lebih sedikit bantuan untuk murid-murid yang telah
memiliki keterampilan menulis dengan struktur yang baik.
Perlu diingat bahwa kesiapan belajar murid bukanlah tentang
tingkat intelektualitas (IQ). Hal ini lebih kepada informasi
tentang apakah pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki
murid saat ini, sesuai dengan keterampilan atau pengetahuan
baru yang akan diajarkan.  Adapun tujuan melakukan
identifikasi atau pemetaan kebutuhan belajar murid
berdasarkan tingkat kesiapan belajar adalah untuk
memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran,
sehingga dipastikan murid terpenuhi kebutuhan belajarnya
(Joseph, Thomas, Simonette & Ramsook, 2013: 29).
Minat sebenarnya dapat kita lihat dalam 2 perspektif.
Yang pertama sebagai minat situasional. Dalam Karena minat adalah salah satu motivator penting bagi murid
perspektif ini, minat merupakan keadaan psikologis yang
untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran, maka
dicirikan oleh peningkatan perhatian, upaya, dan
pengaruh, yang dialami pada saat tertentu. Seorang anak memahami kedua perspektif tentang minat di atas akan
bisa saja tertarik saat seorang gurunya berbicara tentang membantu guru untuk dapat mempertimbangkan bagaimana ia
topik hewan, meskipun sebenarnya ia tidak menyukai dapat mempertahankan atau menarik minat murid-muridnya
topik tentang hewan tersebut, karena gurunya berbicara
dengan cara yang sangat menghibur, menarik dan dalam belajar. 
menggunakan berbagai alat bantu visual.  Yang
kedua, minat juga dapat dilihat sebagai sebuah
Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menarik minat murid
kecenderungan individu untuk terlibat dalam jangka
diantaranya adalah dengan:
waktu lama dengan objek atau topik tertentu. Minat
ini disebut juga dengan minat individu. Seorang anak  menciptakan situasi pembelajaran yang menarik perhatian murid (misalnya
yang memang memiliki minat terhadap hewan, maka ia
akan tetap tertarik untuk belajar tentang hewan dengan humor, menciptakan kejutan-kejutan, dsb),
meskipun mungkin saat itu guru yang mengajar sama  menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan dengan minat individu
sekali tidak membawakannya dengan cara yang menarik
atau menghibur. murid, 

 mengkomunikasikan nilai manfaat dari apa yang dipelajari murid,

 menciptakan kesempatan-kesempatan belajar di mana murid dapat


memecahkan persoalan (problem-based learning).
Ibu Putik ingin mengajarkan murid-muridnya keterampilan membuat teks
prosedur. Setelah selesai mendiskusikan tentang apa dan bagaimana membuat teks
prosedur, Bu Putik lalu meminta murid berlatih membuat sendiri teks prosedur
tersebut. Setiap murid diperbolehkan untuk menulis dengan topik sesuai dengan
minat mereka. Anak yang memiliki minat terhadap memasak, boleh membuat teks
prosedur tentang bagaimana cara memasak makanan tertentu. Murid yang
memiliki minat terhadap kerajinan tangan boleh membuat teks prosedur tentang
membuat sebuah produk kerajinan tangan tertentu, dan sebagainya. Keterampilan
yang dilatih tetap sama, yaitu membuat teks prosedur, walaupun topiknya
mungkin berbeda.
Pada materi Sifat Koligatif Larutan, murid dapat memahami penurunan titik beku,
kenaikan titik didih, penurunan tekanan uap, dan tekanan osmotik larutan sesuai
dengan minat mereka. Murid yang mempunyai minat pada bidang otomotif bisa
melakukan pemahaman mereka dengan cara menambahkan Etilen Glikol pada
radiator. Sedangkan murid yang mempunyai hobi kuliner bisa melakukan
pemahaman mereka dengan cara membuat es krim aneka rasa buah-buahan.
Sedangkan murid yang berminat pada kesehatan, dapat melakukan pemahaman
dengan melakukan wawancara/observasi langsung ke rumah sakit tentang
penggunaan dan jenis-jenis infus.
Timeline Style
Your Text Here Your Text Here Your Text Here
You can simply impress your You can simply impress your You can simply impress your
audience and add a unique audience and add a unique audience and add a unique
zing and appeal to your zing and appeal to your zing and appeal to your
Presentations. Presentations. Presentations.

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Your Text Here Your Text Here Your Text Here


You can simply impress your You can simply impress your You can simply impress your
audience and add a unique audience and add a unique audience and add a unique
zing and appeal to your zing and appeal to your zing and appeal to your
Presentations. Presentations. Presentations.
PROFIL BELAJAR MURID

Preferensi terhadap lingkungan belajar

Pengaruh Budaya

Preferensi gaya belajar

Preferensi berdasarkan kecerdasan majemuk (multiple intelligences):


PROFIL BELAJAR MURID

Berikut ini adalah contoh Mengidentifikasi atau Memetakan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Profil
Belajar murid:

Pak Neon akan mengajar pelajaran IPA, dengan tujuan pembelajaran yaitu agar murid dapat mendemonstrasikan
pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup. Berdasarkan identifikasi yang ia lakukan, Pak Neon telah
mengetahui bahwa sebagian muridnya adalah pembelajar visual, sebagian lagi adalah pembelajar auditori, dan
pembelajar kinestetik. Untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya tersebut, Pak Neon lalu memutuskan
untuk melakukan beberapa hal berikut ini:

1. Saat mengajar,  Pak Neon:

o menggunakan banyak gambar atau alat bantu visual saat menjelaskan.

o menyediakan video yang dilengkapi penjelasan lisan yang dapat diakses oleh murid.

o membuat beberapa sudut belajar atau display yang ditempel di tempat-tempat berbeda untuk

memberikan kesempatan murid bergerak saat mengakses informasi.

2. Saat memberikan tugas, Pak Neon memperbolehkan murid-muridnya memilih cara mendemonstrasikan


pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup. Murid boleh menunjukkan pemahaman dalam bentuk
gambar, rekaman wawancara maupun performance atau role-play.
Contoh cara-cara yang dapat dilakukan guru untuk mengidentifikasi
kebutuhan belajar
beberapa murid
contoh cara-cara yang dapat dilakukan guru untuk mengidentifikasi kebutuhan
belajar murid:

1. mengamati perilaku murid-murid mereka;

2. mencari tahu pengetahuan awal yang dimiliki oleh murid terkait dengan topik  yang akan
dipelajari;

3. melakukan penilaian untuk menentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka saat ini,
dan kemudian mencatat kebutuhan yang diungkapkan oleh informasi yang diperoleh dari proses
penilaian tersebut;

4. mendiskusikan kebutuhan murid  dengan orang tua atau wali murid;

5. mengamati murid ketika mereka sedang menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas;

6. bertanya atau mendiskusikan permasalahan dengan murid;

7. membaca rapor murid dari kelas mereka sebelumnya untuk melihat komentar dari guru-guru
sebelumnya atau melihat pencapaian murid sebelumnya;

8. berbicara dengan guru murid sebelumnya;

9. membandingkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan tingkat pengetahuan atau
keterampilan yang ditunjukkan oleh murid saat ini;

10. menggunakan berbagai penilaian diagnostik untuk memastikan bahwa murid telah berada dalam
level yang  sesuai;

11. melakukan survey untuk mengetahui kebutuhan belajar murid;

12. mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran mereka sendiri untuk mengetahui
efektivitas pembelajaran mereka;

13. dll.
Dasar dalam melaksanakan praktik diferensiasi di kelas adalah dengan
melakukan pemetaan pada: 1) kesiapan belajar, 2) minat belajar, dan 3)
profil belajar.
Banyak strategi yang dapat dilakukan dalam melaksanakan diferensiasi
di kelas. Diantaranya: 1) diferensiasi konten, 2) diferensiasi proses, dan
3) diferensiasi produk.
Langkah-langkah dalam melakukan praktik diferensiasi:
Melakukan pemetaan dengan identifikasi kebutuhan belajar murid;
Menentukan strategi diferensiasi yang akan dilakukan (konten, proses,
dan produk)
Cara melaksanakan diferensiasi konten
Konten adalah apa yang kita ajarkan kepada murid. Konten
dapat dibedakan sebagai tanggapan tingkat kesiapan, minat,
profil belajar murid yang berbada atau kombinasi diantaranya.
Tomlinson memberikan alat Equalizer yang dapat membantu
guru dalam memetakan kesiapan belajar murid sehingga guru
dapat melakukan tindakan (menggeser tombol equalizer) yang
tepat dalam diferensiasi konten.

Contoh diferensiasi konten berdasarkan minat murid. Guru


melakukan pembelajaran teks narasi dengan menyediakan
topik-topik sesuai dengan minta murid. Contoh diferensiasi
kontek berdasarkan profil belajar, guru memberikan ragam
konten dalam bentuk video dan audio.
Cara melaksanakan diferensiasi proses
Strategi dalam melaksanakan diferensiasi proses:
Proses adalah mengacu pada bagaimana murid akan memahami
Di kelas menyediakan sudut-sudut minat yang berisi berbagai sub materi yang terkait
atau memaknai apa informasi atau materi yang dipelajari. dengan topik yang sedang dipelajari. Murid akan mengeksplorasi sudut-sudut tersebut
Setelah pemetaan kebutuhan belajar murid dilakukan, maka berdasarkan minat mereka.
yang harus kita pikirkan adalah: Contoh ketika mempelajari materi tentang karangan, murid dapat membuat
karangan yang sesuai dengan minat mereka. Kemudian murid menuju ke sudut-
 Bagaimana kebutuhan tersebut dipenuhi? Caranya seperti sudut sesuai dengan bakat tersebut. Pada sudut-sudut tersebut berisi berbagai
pertanyaan pemandu sesuai dengan minat.
apa? 1. Membuat agenda individual untuk murid
 Proses seperti apa yang perlu disiapkan? Agar kita Guru dapat membuat daftar tugas yang berisi pekerjaan umum untuk seluruh
kelas dan daftar pekerjaan yang terkait dengan kebutuhan individual murid. Jika
mengetahui bahwa setiap murid belajar! Apakah mereka mereka sudah selesai dengan pekerjaan umum, maka mereka dapat melihat
agenda individual dan mengerjakan pekerjaan yang dibuat khusus untuk mereka.
bekerja secara mandiri atau kelompok!
2. Memvariasi lama waktu
Seberapa banyak jumlah bantuan yang harus kita berikan? Siapa Waktu dalam menyelesaikan tugas sebagai dukungan kepada murid yang
mengalam kesulitan. Mendorong murid yang cepat untuk mengejar topik yang
saja yang memerlukan bantuan? Siapa saja yang cukup kita lebih mendalam.
berikan bantuan dalam bentuk pertanyaan pemandu, sehingga 3. Mengembangkan kegiatan bervariasi
mereka mampu bekerja secara mandiri? Menggunakan pengelompokan yang fleksibel
Diferensiasi Proses
Semua murid bekerja membangun pemahaman dan keterampilan yang sama tetapi
Kegiatan Berjenjang dilakukan dengan berbagai tingkat dukungan, tantangan, atau kompleksitas yang
berbeda.

Di kelas menyediakan sudut-sudut minat yang berisi berbagai sub materi yang terkait
Pertanyaan dengan topik yang sedang dipelajari. Murid akan mengeksplorasi sudut-sudut tersebut
Pemandu/Tantangan berdasarkan minat mereka.

Your Text Here


Agenda Individual untuk You can simply impress your audience
Murid and add a unique zing.

Your Text Here


Memvariasi Lama Waktu You can simply impress your audience
and add a unique zing.

Your Text Here


Kegiatan Bervariasi dan You can simply impress your audience
Pengelompokkan yang Fleksibel and add a unique zing.
DIFERENSIASI PRODUK
Produk adalah sesuatu yang tanggible Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk
(berwujud) kerja yang harus ditunjukkan kepada guru.

Produk harus
menggambarkan/mencerminkan Produk harus membantu murid
pemahaman murid dan secara individu atau dalam
berhubungan dengan tujuan kelompok memikirkan Kembali,
pembelajaran yang diharapkan. menggunakan, dan memperluas
apa yang mereka pelajari selama
periode waktu tertentu. Satu unit,
semester, atau tahun.
Produk penting, karena merupakan elemen
kurikulum yang langsung dapat dimiliki
oleh murid.
DIFERENSIASI PRODUK

A 01
Tagihan apa yang diminta kepada Memberikan tantangan dan
murid. keragaman/variasi;

Ekspetasi pada murid terhadap porduk


B 02 Memberikan murid pilihan
yang dihasilkan harus dikomunikasikan
dengan baik (kualitas pekerjaan, konten bagaimana mereka dapat
yang harus ada dalam produk, bagaimana mengekspresikan pembelajaran
harus dikerjakan). yang diinginkan.
Lingkungan Belajar yang Mendukung Pembelajaran Berdiferensiasi
Apa yang dapat kita lakukan sebagai guru untuk menciptakan lingkungan yang
mendukung pembelajaran berdiferensiasi? Pembelajaran berdiferensiasi harus
dibangun diatas Learning Community (komunitas belajar).
Komunitas belajar adalah komunitas yang semua anggotanya adalah pemelajar.
Guru-guru akan memimpin murid-muridnya untuk mengembangkan sikap-sikap
dan praktik-praktik yang saling mendukung tumbuhnya lingkungan belajar.
Karaktersitik komunitas belajar yang dapat secara efektif mendukung
implementasi pembelajaran berdiferensiasi (Carol & Tomlinson):
1. Setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut dengan
baik;
2. Setiap orang di dalam kelas tersebut saling menghargai;
3. Murid akan merasa aman;
4. Ada harapan bagi pertumbuhan;
5. Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan;
6. Ada keadlian dalam bentuk nyata;
7. Guru dan siswa berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan Bersama.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam membangun atmosfer
lingkungan kelas yang positif.
Sebagai konsekuensi logis dari Dengan memperhatikan konten,
keragaman kebutuhan murid proses, produk, guru dapat
yang berbeda, maka kita harus menyesuaikan perencanaan,
mempertimbangkan bagaimana pelaksanaan, dan penilaian proses
proses pembelajaran harus pembelajaran agar kesemua tahapan
secara hati-hati didesain agar proses tersebut dapat memenuhi
dapat berhasil untuk semua kebutuhan belajar murid-murid kita
murid. dan membantu kesuksesan
pembelajaran mereka.

KESIMPULAN
Kutipan hari ini:
“Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam
tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara
mengukirnya. Seperti itulah seorang guru seharusnya memiliki
pengetahuan mendalam tentang seni mendidik, Bedanya, Guru
mengukir manusia yang memiliki hidup lahir dan batin.” 
(Ki Hajar Dewantara)
TERIMA KASIH
@MartabakMatador.SH

Anda mungkin juga menyukai