Anda di halaman 1dari 20

Seminar

Kreatif dan Cerdas Bermedia


Sosial di Era Digital
Media Sosial Sebagai Kontrol Sosial
What is social media?
Definition
Sosial Media

• Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun diatas dasar ideologi dan teknologi Web
2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content.
• Web 2.0 menjadi platform dasar media sosial. Media sosial ada dalam ada dalam berbagai
bentuk yang berbeda, termasuk social network, forum internet, weblogs, social blogs, micro
blogging, wikis, podcasts, gambar, video, rating, dan bookmark sosial.
• Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial: proyek kolaborasi (misalnya,
wikipedia), blog dan microblogs (misalnya, twitter), komunitas konten (misalnya, youtube),
situs jaringan sosial (misalnya facebook, instagram), virtual game (misalnya world of
warcraft), dan virtual social (misalnya, second life).
SOCIAL MEDIA AS THE SOCIAL CONTROL

• Sebagai penyampai informasi, hiburan, edukasi dan hal lainnya, media


sosial juga merupakan bentuk dari kontrol sosial.
• Kontrol sosial yang dimaksud adalah mekanisme formal dan informal
baik secara eksternal dan internal yang saling mempengaruhi satu
dengan yang lain untuk menciptakan keselarasan atau kesepakatan.
• Talcott Parson (1937) mengembangkan satu kajian awal mengenai
control sosial bahwa keselarasan ataupun kesepakatan tidak hanya
dibuat oleh lembaga pihak eksternal yang memaksa setiap individu
untuk mematuhi aturan dengan ancaman hukuman tetapi lebih kepada
bagaimana menginternalisasikan norma dan nilai-nilai melalui bentuk
sosialisasi (origin of the concept of social control, revisesociology.com)
New era of communication
• Era industry 4.0  era industry 5.0
• Era digitalisasi media : analog  media online, new media
communication
• Bentuk komunikasi efektif di masa sekarang
• Digitalisasi media online : salah satu contohnya hadirnya sebuah
televisi berjaringan melalui koneksi internet, ecommerce, startup,
media online/media baru (new media)
Raden Cahyo Prabowo, Kontrol Sosial & Kontrol Personal Dalam
Media Online (Media Daring) Indonesia

• Seiring berjalannya waktu peran media cetak mulai tergantikan dengan


media online dalam kehidupan masyarakat terutama di kota-kota
besar. Keberadaan Internet juga dimafaatkan oleh elemen masyarakat
Indonesia seperti misalnya belajar jarak jauh, citizen
journalism,ecommerce,transportasi online,startup, perbankan online,
cari jodoh online, mendapatkan informasi dan menyampaikan
informasi melalui online, bermedia sosial,sampai sekarang sedang
trend work form home artinya bekerja melalui rumah online dengan
menggunakan dalam jaringan internet, kantor virtual, komunikasi
virtual dengan tatap muka nya berganti dengan kamera pc,peralatan
pc,hp,laptop dan pastinya tersambung dengan internet.
QUESTIONS
1. CAN YOU USE YOUR OWN SOCIAL MEDIA (S) PROPER AND
IMPROPER?
2. CAN YOU USE YOUR OWN SOCIAL MEDIA (S) WITHOUT
TAKING ANY RISKS?
• Dalam hal ini masih saja segelintir masyarakat menyalah gunakan
media online, media sosialnya dengan menyampaikan informasi tidak
benar (hoax),ujaran kebencian dan SARA, pornografi, pencemaran
nama baik, penipuan,propaganda, menghasut, makar dan sejenis
lainnya yang menggunakan media dalam jaringan internet sebagai
sarana untuk melakukan tindak kejahatan karena kontrol personal dan
kontrol sosialnya dalam penggunaan media online/media daring (new
media communication) kurang dipahami atau memang dari awal sudah
ada itikad tidak baik dilakukannya.
Aturan Hukum
• Undang-Undang Nomor.14 Tahun 2008  UU tentang keterbukaan informasi public
• UU KIP, atau UU 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik sangat penting
sebagai landasan hukum yang berkaitan dengan pertama, hak setiap orang untuk
memperoleh Informasi; kedua, kewajiban Badan Publik menyediakan dan melayani
permintaan Informasi secara cepat, tepat waktu, biaya ringan / proporsional, dan cara
sederhana; ketiga, pengecualian bersifat ketat dan terbatas; keempat, kewajiban Badan
Publik untuk mernbenahi sistem dokumentasi dan pelayanan Informasi.
• Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menegaskan
sebagaimana dalam Pasal 28 F Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang menyebutkan bahwa setiap Orang berhak untuk berkomunikasi dan
memperoleh Informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta
berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan Informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
• Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
menggarisbawahi dengan tebal bahwa salah satu elemen penting dalam mewujudkan
penyelenggaraan negara yang terbuka adalah hak publik untuk memperoleh Informasi
Era Undang-Undang ITE Nomor.11 tahun 2008  UU No 19 Tahun
2016 (Perubahan tentang informasi dan transaksi elektronik)

•  UU No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik.


• Perbuatan Yang Dilarang (pasal 27 ayat 1-4)
1.Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau
membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki
muatan yang melanggar kesusilaan.
2.Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau
membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki
muatan perjudian.
3.Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau
membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki
muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
4.Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau
membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki
muatan pemerasan dan/atau pengancaman.
Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Nomor 24 Tahun 2017
Tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah Melalui
Sosial Media
• Fatwa ini mengatur banyak hal terkait hubungan sosial sesama
manusia mulai dari membuat kiriman di media sosial hingga
bagaimana memverifikasi informasi yang beredar Tujuannya untuk
memerangi ataupun mencegah penyebaran konten negatif di media
sosial.
References
• Copyright Disclaimer under section 107 of the Copyright Act of 1976, allowance is
made for “fair use” for purposes such as criticism, comment, news reporting,
teaching, scholarship, education and research. 
• Origins of the social control concept. Revisesociology.com
• https://indonesiabaik.id/infografis/pengguna-media-sosial-di-indonesia-19
• https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20161027153408-213-168454/tujuh-poin-p
enting-yang-diubah-di-revisi-uu-ite
• https://www.beritasatu.com/digital/733355/data-ini-media-sosial-paling-populer-di-in
donesia-20202021
• https://mui.or.id/wp-content/uploads/files/fatwa/Fatwa-No.24-Tahun-2017-Tentang-H
ukum-dan-Pedoman-Bermuamalah-Melalui-Media-Sosial.pdf
• https://nasional.tempo.co/read/1504463/simak-fatwa-mui-tentang-pedoman-bermedia
-sosial/full&view=ok
• https://www.popbela.com/career/inspiration/niken-ari/10-ilustrasi-ini-sindir-kejam-

Anda mungkin juga menyukai