Anda di halaman 1dari 11

KULIAH 6

KELOMPOK DAN ORGANISASI


Koordinator :
Dr. Erna Ermawati Chotim, M.Si

Team Teaching :
Dr. Aris Munandar, M.Si
Dr. Andi Achdian, M.Si
Khairul Fuad MA
Husien Oh M.Si
Adilita Pramanti M.Si
Havizathul Hanim M.Si
Kamaruddin Salim M.Si
Definisi Kelompok Sosial
 Apa itu Kelompok Sosial
Menurut J. Macionis. Kelompok sosial adalah dua orang atau lebih yang
memiliki kesamaan identitas dan berinteraksi satu sama lain. Contoh:
keluaraga, pertemanan, kelompok keagamaan, bisnis, lingkungan dan
organisasi besar.
 Alasan Di Bentuk Kelompok Sosial
Menurt J. Macionis. Untuk menjaga individualitas mereka, para
anggota kelompok sosial mengidentifikasikan atau menentukan diri
mereka sebagai kami. menjadi bagian dari kelompok. Orang-orang di
seluruh
negara dengan status yang sama, seperti wanita, pemilik rumah,
tentara, jutawan, lulusan perguruan tinggi, dan Katolik Roma, tidak
grup tetapi kategori. Meskipun mereka tahu bahwa orang lain juga
melakukan hal yang sama
Jenis Kelompok Sosial
 J. Mcionis membagikan kelompok sosial menjadi 2 yakni;
Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
 Menurut Charles Horton Cooley, kelompok primer adalah
kelompok sosial kecil di mana anggotanya berbagi hubungan
pribadi dan bersifat abadi.  Hubungan kelompok ini saling
menunjukkan kepedulian yang nyata satu sama lain. Ditambahkan
Cooley, perpaduan simpati dan identifikasi bersama terwujud
dalam satu kata, yakni “kita” (seperti mata air kehidupan) contoh:
keluarga, rukun warga dan pertemanan. Sedangkan, kelompok
sekunder adalah kelompok sosial besar dan impersonal, di mana
anggotanya mengejar tujuan atau kegiatan tertentu. Hubungan
kelompok ini memiliki ikatan yang lemah dan sedikit pengetahuan
satu sama lain.
Kelompok Dalam (In Group) dan
Kelompok luar (Out Group).
 Kelompok dalam .In – group adalah kelompok sosial di mana
anggotanya merasa terhormati dan kesetiaan (Macionis). Konsep in
group diperkenalkan oleh William Graham Sumner (1940), kelompok
dalam dijumpai persahabatan, kerjasama, keteraturan dan kedamaian.
Contoh: keluarga dan profesi pekerjaan.
 Sedangkan, Out group adalah kelompok sosial di mana anggotanya
merasa bersaing atau oposisi (Macionis). Sumner menggambarkan
bahwa hubungan kelompok dalam dan kelompok luar kecenderungan
terjadi permusuhan, peperangan dan perampokan. Perbedaan ini tidak
dapat dihindari, karena pada dasarnya manusia memiliki sifat, tujuan
dan kepribadian yang berbeda satu sama lain. Contoh: orang Yahudi
mengidentifikasi mereka sebagai “bangsa terpilih” dan Amerika Serikat
mengokohkan dirinya sebagai negara super power atau Bangsa Yunani
dan Romawi mengaggap semua orang biadab.(Kamanto Sunarto)
Kelompok acuan (Reference group)
 Menurut Robert K Merton. kelompok sosial bagi seseorang yang menjadi
acuan bagi seseorang yang bukan anggota kelompok untuk membentuk
pribadi dan perilakunya. Disebut kelompok acuan berarti bahwa orang-
orang menjadikan suatu kelompok tertentu sebagai acuan dalam
bertindak dan berperilaku, walaupun secara fisik maupun resmi tidak
tercatat sebagai anggota kelompok. Contoh: seseorang yang tidak
diterima menjadi anggota TNI padahal itu merupakan cita-citanya,
kemudian dia bertingkah laku layaknya seorang anggota TNI. Hal itu
menunjukan bahwa TNI adalah reference group dari orang tersebut atau
Contoh lain, seorang anggota DPR yang juga seorang anggota partai
politik, walaupun dia menjadi anggota DPR, tetapi jiwa dan pikirannya
lebih mengacu pada partainya. (Kamanto Sunarto)
 Merton menekankan, dalam berperilaku dan bersikap seseorang dapat
menunjukkan pengaruh pada kelompok luar (out-group) pada aturan
dan nilai kelompok lain. Hal tersebut menunjukkan orang tersebut tidak
mengikuti aturan kelompok dalamnya sendiri. (Kamanto Sunarto)
Organisasi Formal
 Organisasi formal adalah kelompok sosial sekunder yang
diorganisasikan untuk mencapai tujuannya secara efisien. Macionis
membagi organisasi formal menjadi tiga tipe organisasi. Yakni,
organisasi utilitarian, organisasi yang membayar orang untuk usaha
mereka. Contohnya: bisnis dan lembaga pemerintahan), organisasi
normatif: orang bergabung dengan organisasi ini bukan untuk
pendapatan melainkan untuk mengejar tujuan yang secara moral
berharga. Contohnya: organisasi sukarelawan, dan organisasi koersif
orang dipaksa untuk bergabung dengan organisasi ini sebagai bentuk
hukuman (penjara) atau pengobatan (rehabilitasi). Contohnya: rumah
sakit dan penjara). Semua organisasi formal berjalan dipengaruhi oleh
lingkungan orgaisasional, meliputi teknologi, tren politik dan
ekonomi, masalah yang sedang berlangsung, dan organisasi lainnya.
Tipe Kekuasaan
 Max Weber kemudian mengidentifikasikan tiga sumber kekuasaan;
tradisional, raional-legal dan kharismatik yang ada dan menyatu di
dalam masyarakat.
 Kekuasaan Tradisional
Kekuasaan Tradisional (Traditional authority) yang didasarkan pada
kebiasaan, merupakan ciri kelompok kesukuan. Dalam masyarakat
semacam ini, kebiasaan menentukan hubungan-hubungan dasar.
Kelahiran dalam suatu keluarga tertentu, misalnya menjadikan seoarang
kepala, raja, atau ratu. Menurut James M. Henslin, Dalam masyarakat
pasca industri, misalnya para orang tua menggunakan wewenang atas
anak mereka karena selama ini orang tua memiliki kekuasaan seperti
itu. Dari generasi terdahulu, kita mewarisi ide bahwa para orang tua
harus mendisplinkan anak-anak mereka serta mengajarkan agama dan
moralitas kepada anak-anaknya.
Kekuasaan
 Kekuasaan Rasional-Legal
 Kekuasaan rasional-legal (rational-legal authority), tidaklah
disarakan pada kebiasaan, melainkan pada peraturan tertulis.
Rasional, berarti masuk akal, dan legal berarti merupakan bagian dari
hukum. Seperti suatu kontrak antara dua orang individu. Karena
birokrasi didasarkan pada peraturan tertulis, kekuasaan rasional-legal
terkadang disebut birokratis (bureaucratic authority). kekuasaan
rasioanl-legal berasal dari posisi yang diduduki seseorang, bukan dari
yang menduduki posisi. Menurut Henslin, dalam sistem demokrasi,
kekuasaan presiden berasal dari jabatannya yang terinci dalam
konstitusi, bukan dari kebiasaan atau ciri pribadi individu. Dalam
kekuasaan rasional-legal, tiap-tiap orang tidak peduli setinggi apapun
jabatannya-tunduk pada peraturan organisasi tertulis.
Kekuasaan
 Kekuasaan Kharismatis
 Kekuasaan Kharismatis (charismatic authority), Karisma berasal dari
kata Yunani yang berarti hadiah yang diberikan secara bebas dan
anggun. Menurut Lipset (1993) sebagaimana yang dikutip Henslin,
seorang individu kharismatis ialah seorang yang menarik bagi orang
lain karena mereka percaya bahwa orang tersebut telah tersentuh oleh
Tuhan atau telah dianugerahi kemampuan luar biasa oleh alam. Karena
kekuasaan mereka didasarkan pada kemampuan pribadi mereka dalam
menarik pengikut, para pemimpin kharismatis merupakan ancaman
bagi sitem politik yang baik. Mereka memimpin pengikut mereka
berdasarkan kehendak pribadi, bukan berdasarkan jalur tradisi atau
peraturan hukum sejalan dengan itu, lanjut Henslin, mereka daapat
mengilhami pengikut merekauntuk mengabaikan atau bahkan
menumbangkan pejabat tradisional atau rasional-legal.
Sumber Bacaan

 Macionis J. John, Sociology (Fourteenth


Edition), Pearson, Tahun 2012
 Sunarto kamanto, Pengantar Sosiologi Edisi
Evisi. Lembaga Penerbit FEUI.2004.
 James M. Henslin. Sosiologi dengan
Pendekatan Membumi. Edisi 6. Jilid II.
Penerjemah:, Kamanto Sunarto. Jakarta.
Penerbit Erlangga. 2006.

Anda mungkin juga menyukai