Anda di halaman 1dari 10

CHILD

BEHAVIOUR
MANAGEMENT
NON-PHARMACOLOGICAL STRATEGIES

Nama : Surya Dimastiar


Nim : 31102000083
SGD 6
PENDAHULUAN
Mengobati anak-anak dapat menjadi tantangan bagi semua
profesional kesehatan, terutama mereka yang baru
berkualifikasi atau kurang berpengalaman
dalam kedokteran gigi anak. Anak-anak berkembang pada
tingkat yang berbeda, dan pemahaman tentang pengaruh
perkembangan mereka adalah kunci untuk memberikan
intervensi gigi yang sukses, aman dan efisien.
TOPIK BAHASAN
1 Strategi Manajemen Perilaku

2 Penerapan Strategi yang Tepat

3 Perkembangan Anak

4 Ketakutan Dan Kecemasan Gigi


Menyediakan persiapan
STRATEGI 1
informasi
MANAJEMEN PERILAKU 2
Komunikasi lisan

3 Non-verbal komunikasi

4 Kontrol suara

5 Katakan-Tunjukkan-Lakukan

Penguatan positif
6
(pembentukan perilaku)
PENERAPAN STRATEGI
YANG TEPAT
Prosedur gigi membutuhkan perilaku
yang cukup spesifik dan kompleks dari
pasien anak kami, yang semuanya perlu
dijelaskan dan dipelajari. Setiap anak
berbeda, dan setiap situasi memerlukan
strategi yang berbeda.
Perkembangan anak

Tahap Perkembangan anak:


1. Sensorimotor (0-2 tahun)
2. Pra-operasional (2-7 tahun)
3. Operasional konkret (7-11 tahun)
4. Operasional formal (12 tahun – dewasa)
Tahap operasional konkret
(7-11 tahun)
Tahap
Selama tahap ini anak-anak memiliki kemampuan
yang lebih baik untuk bernalar dan
Perkembangan Anak
berpikir menjadi lebih logis.
Tahap operasional formal
Tahap pra-operasional (12 tahun – dewasa)
(2-7 tahun)
Selama tahap ini proses berpikir menjadi
Pada usia ini, anak-anak belajar
lebih mirip dengan orang dewasa, dan anak
melalui eksplorasi
sekarang dapat memahami konsep seperti
Tahap sensorimotor 'kesehatan', 'penyakit', dan pentingnya
(0-2 tahun) pencegahan.
Anak diharapkan dapat
memahami keberadaan obyek
dan peristiwa yang terjadi di
lingkungan sekitarnya secara
alami.
KETAKUTAN DAN
Anak-anak yang lebih kecil, dan anak-anak
KECEMASAN GIGI yang lebih cemas, mungkin menggunakan
lebih banyak strategi koping perilaku
seperti berpegangan tangan, atau
menginginkan teman dengan mereka,
dibandingkan dengan rekan-rekan mereka
yang lebih tua, yang menunjukkan
kecenderungan untuk strategi koping yang
lebih kognitif misalnya rasionalisasi
dan normalisasi
KESIMPULAN
Sebagai dokter gigi, kami semua ingin memberikan pengalaman terbaik bagi
pasien anak kami. Apresiasi interaksi usia anak, perkembangan kognitif, kepribadian dan
kecemasan gigi memfasilitasi pilihan dan penerapan strategi manajemen perilaku
nonfarmakologis. Pentingnya meluangkan waktu untuk menjalin hubungan dan mengenal
anak tidak bisa terlalu ditekankan.
Dengan waktu dan pengalaman, pemberian perawatan gigi
dapat lebih disesuaikan dengan keadaan unik setiap anak,
mendukung tujuan kami untuk menanamkan sikap dan
perilaku positif seumur hidup terhadap kesehatan mulut.
THANK
YOU
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai