PENDEKATAN REGIONAL
A. Paham Region dan Perkembangan
Geografi Regional
1. Konsep landschaft menurut Hattner
Hattner landschaft adalah bagian
permukaan memberikan gambaran
individualitas tersendiri dan meliputi keadaan
alamnya beserta isinya yang terdiri atas
tumbuhan, hewan, dan manusia yang
menghuninya.
Keuntungan tentang suatu wilayah
1) Telaah dapat dilakukan secara sistematis.
2) Bagan uraian sistematis unsur demi unsur telaah
mendalam untuk flap unsur dapat dilakukan
secara leluasa.
3) Dengan membuat telaah berdasarkan unsur-
unsur yang sama yang terdapat pada bagan
pembandingan akan lebih mudah dilakukan untuk
mengetahui keadaan, kemiripan, perbedaan dan
keunikan wilayah-wilayah di muka bumi.
Kelemahan tentang suatu wilayah
1)Uraian pembahasan (telaah) terkadang menjadi
kaku.
2)Dengan uraian sistematis mengikuti bagan
tersebut uraian terpadu yang mudah memberi
gambaran karakteristik atau keunikan wilayah
sukar dicapai.
3)Uraian sistematis dengan mengikuti sistem
bagan yang demikian tampak sebagai telaah
yang bersifat inventarisasi yang atomistis.
2. Pandangan Regional menurut Vidal de Blache
Menurut Vidal sasaran utama geografi de vie’ yang
karakteristiknya peradaban (siviisasai) atau
kebudayaan mania (penduduk yang tinggal di
hutan) dan kedua oleh kemungkinan-kemungkinan
lingkungan peta berpengaruhnya atas aktivitas
manusia-manusia dengan kebudayaan.
Faktor-faktor penting yang berpengaruh atas
timbulnya keanekaragaman di samping keadaan
alam meliputi juga fakkor-faktor aksial dan sejarah,
faktor ekonomi, dan juga faktor kerohanian atau
kejiwaan.
3. Pandangan Regional Menurut Hartshorne
Paham regional di Amerika dikembangkan oleh Richard
Hartshome. Pengembangan geografi regional di Amerika
sedikit banyak agak terhambat oleh adanya bentuk-
bentuk dualisme dalam praktek geografi. Dualisme
pertama menyangkut pengotakan terpisah antara
geografi fisik dan geografi manusia. Dualisme ini
tampaknya bertalian erat dengan tahapan sejarah
perkembangan ilmu alami.
Bentuk dual dualism memisahkan geografi fisis dan
geografi manusia ditelaah secara kesejarahan oleh
Hartshorne, sedangkan kedudukannya dalam geografi
mutakhir dianalisis oleh Edward A. Ackerman.
B. Sudut Pandang dalam Geografi Regional