Anda di halaman 1dari 12

Pengujian

sumur
pada hydraulic
fractured
Anggot
Annisa
a Muhammad
Khoiri Aqif
Fachrurroz
Kurniawan
(203210471) i
p (203210549)
Nabila
Mithza
Rahmadona
Aqorina
(203210350)
(203210683)
Skematik Proses
Perekahan
Hidraulik
Hydraulic Fractures
in well
1 testing
Leak-off test
Perekahan Hidraulik merupakan usaha

2 Diagnostic fracture initiation test (DFIT)


membuat rekahan untuk jalan
mengalirnya fluida reservoir ke lubang
sumur dengan cara menginjeksikan fluida
3 Step-rate test
perekah untuk meningkatkan
permeabilitas dan produktivitas dengan
injeksi cairan bertekanan tinggi
Leak-off
test

Uji kebocoran dilakukan untuk mengukur


gradien rekahan yang diperlukan untuk
menetapkan tekanan lumpur maksimum untuk
pengeboran. Pengujian dilakukan dengan
lumpur bor setelah menyemenkan casing dari
Figure 7.2: Ideal leak off test pressure response with .
bagian sebelumnya dalam lubang terbuka.
Alasan
Dilakukannya
1.
Perekahan
Tujuan dari Perekahan Hidraulik adalah memperbesar harga

2.
Hydraulic
produktivitas indeks formasi.

Kecilnya laju alir fluida di sebabkan karena permeabilitas formasi


yang memang kecil atau karena adanya kerusakan formasi.
3. Kelayakan sumur untuk di lakukan Perekahan Hidraulik di
antaranya yaitu tekanan reservoirnya relatif besar
4. Keuntungan dari hasil penjualan minyak mentah yang di peroleh
setelah di lakukan Perekahan Hidraulik jauh lebih besar dari pada
biaya
Step-rate
test
Uji laju langkah membantu menentukan
tekanan injeksi maksimum dalam lubang
sumur yang dirancang untuk injeksi konstan
dan jangka panjang. Contoh cairan yang
disuntikkan antara lain air (cair atau uap), Prosedur uji laju langkah adalah sebagai berikut :

CO2, N2, campuran polimer, busa, gas 1.Isolasi zona injeksi.


alam, dan air terproduksi. Tujuannya 2. Injeksikan cairan pada tingkat injeksi yang lebih tinggi berturut-turut selama
adalah untuk menentukan tekanan injeksi periode waktu yang sama.
maksimum yang dikenal sebagai “tekanan *Jadwal yang disarankan:LANGKAH WAKTU: 60 mnt jika k < 5md dan 15-30 mnt jika k
perpisahan formasi”. >10 md *TINGKAT INJEKSI: 5, 10, 20, 40, 60, 80, 100% dari laju injeksi maksimum yang
diharapkan
3. Plot tekanan stabil maksimum P untuk setiap langkah sebagai fungsi laju injeksi q.
4. Tekanan perpisahan formasi diidentifikasi oleh perubahan kemiringan P vs q
Diagnostic Fracture
initiation
test
Tujuan dari pengujian DFIT adalah untuk menentukan
permeabilitas, menentukan tekanan pori, dan menentukan
tegangan pokok minimum S3. Tes DFIT biasanya dilakukan di
reservoir dengan permeabilitas rendah yang ketat untuk
tujuan penyelesaian sebelum perawatan fraktur hidrolik besar.
Pengujian melibatkan interval lubang sumur yang kecil
menggunakan volume injeksi fluida rekahan yang relatif kecil
dari 10 bbl. Laju injeksi juga relatif kecil mulai dari 0,1 hingga 3
Gambar 7.6: Uji DFIT dilakukan dengan volume injeksi kecil
bbl/menit. Tes DFIT dapat dilakukan melalui perforasi pada sebelum penyelesaian rekahan hidraulik yang sebenarnya.

lubang bor yang sudah dilapisi.


Penentuan
Keberhasilan
Perekahan Hidraulik
Penentuan keberhasilan perekahan hidraulik pada sumur berdasarkan data
modified isochronal test dan Post Job Report dari pekerjaan perekahan
hidraulik, data modified isochronal test adalah data yang di dapatkan dari tes
sumur, dengan hasil berupa data tekanan dengan laju alir gas terhadap
perubahan tekanan, sementara itu data Post Job report adalah data hasil
pekerjaan hidraulik berupa data panjang rekahah, lebar rekahan tinggi
rekahan, serta data konduktifitas rekahan,
Data Modified Isochronal Test

Analisis data modified isochronal test disini adalah bertujuan untuk menentukan nilai slope (n), dimana nilai
n ini dengan menggunakan persamaan deliverability akan dapat menentukan konstanta deliverability (C),
dimana konstanta ini di gunakan dalam penentuan keberhasilan perekahan hidraulik,yaitu menentukan nilai
permeabilitas, skin dan kenaikan peroduksi setelah di lakukannya perekahan hidraulik pada sumur AL-03.

Penentuan nilai slope (n)


Berikut adalah hasil penentuan slope sumur AL-03
Langkah pertama pengolahan data Modified Isochornal Test pada sumur AL-03 adalah menentukan nilai
slope untuk tiap-tiap tes yang telah di lakukan, Penentuan Slope Untuk Tes 1 Jam
Data-data yang digunakan dalam perhitungan slope 1 jam adalah sebagai berikut :
Pe = 2100 PsigPw = 1983
Psig
Qg = 417346 SCF/D
Job Post Report
Parameter desain Perekahan Hidraulik merupakan hasil dari pekerjaan hidraulik
yang di lakukan pada sumur AL-03, Parameter Perekahan Hidraulik yang di dapatkan adalah
Panjang rekahan (Xf), tinggi rekahan (Hf), lebar rekahan (Wf), konduktifitas rekahan (Wkf) dan
lain-lain, hasil pekerjaan Perekahan Hidraulik tersebut dapat di lihat pada Tabel dibawah ini
Data Nilai Satuan
Max Half-Length 144,7 Ft
EOJ Hyd Frac Half Length 144,7 Ft

Propped Frac Half Length 121,2 Ft

EOJ Hyd Frac Height at Well 177,6 Ft

EOJ Hyd Frac Width at Well 0,786 Ft

Propped Width at Well 0,348 Ft

EOJ Net Pressure 678 Psi

Efficiency 0,345

EffectiveConductivity 13457 md.ft

EffectiveFCD 9,2
Terima
Kasih Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai