Anda di halaman 1dari 9

Hukum

Perdata

Nama: Sandro Octavianus.


NIM:
KEDEWASAAN SECARA
UMUM
Sebelumnya Kedewasaan dapat kita Lihat secara umum di luar dari ketentuan Perundang-undangan yang ada
seperti

● Bahwa kedewasaan seseorang secara umum bisa di lihat dari umur, pendidikan,dan pengalaman hidup,
seseorang. atau bisa juga dipandang dari aspek biologis, bentuk fisik tubuh yang berubah, tertarik pada
lawan jenis, dan yang sudah punya keturunan atau sudah menikah.
● Bahwa Namun pada nyata nya kedewasaan ini juga bukan timbul dari tang kita lihat dari usia atau
bentuk fisik. Tetapi dari cara berbicara, pengendalian diri dalam mengadap[I masalah, dan bertanggung
jawab.
● Bahwa Di dalam hukum negara juga ikut bagian untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mendidik
dan melatih mental, dan karakter agar lebih baik. Tertulis pada UU no. 20 tahun 2003 tentang pendidikan
nasional.
a) Ter Haar, dewasa adalah cakap (volwassen), sudah
kawin dan hidup terpisah meninggalkan orang tuanya;
b) Soepomo, dewasa adalah kuwat gawe,cakap mengurus
harta keperluannya sendiri;
Pandangan Pengertian Kedewasaan c) Djojodigoeno, dewasa adalah secara lahir,
menurut Beberapa Para Ahli mentas, kuwat gawe, mencar, volwassen, 
d) Wayan P. Windia, ahli hukum adat Bali dari FH
Universitas Udayana menyatakan bahwa pada hukum
adat Bali, jika seseorang telah mampu negen
(nyuun) sesuai beban yang diujikan, mereka
dinyatakan loba sebagai orang dewasa. Misalnya, ada
warga yang mampu negen kelapa delapan butir
atau nyuun kelapa enam butir. Ia otomatis dinyatakan
sudah memasuki golongan orang dewasa
e) Menurut R Soetojo Prawirohamidjojo dan
 Marthalena Pohan Pendewasaan atau perlunakan
adalah suatu upaya hukum yang digunakan untuk
meniadakan keadaan minderjarigheid, baik untuk
keseluruhannya, maupun untuk hal-hal tertentu.
PANDANGAN HUKUM
MENGENAI
KEDEWASAAN
Penentuan batas usia dewasa seseorang merupakan hal yang penting karena akan
menentukan sah tidaknya seseorang bertindak melakukan perbuatan hukum dan kecakapan
seseorang melakukan perbuatan hukum. Sehingga dapat di simpulkan bahwa Menurut
Pandangan Hukum Kedewasaan seseorang dapat dilihat melalui Usia salah satunya , Dapat
kita lihat yaitu pada
ketentuan yang dinyatakan dalam Pasal 330 Kitab Undang Undang Hukum  Perdata
( selanjutnya disingkkat KUH Perdata) dan Pasal 47 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan. Ketentuan dalam Pasal 330 Kitab UUH Perdata menyatakan: “Seseorang dianggap
sudah dewasa jika sudah berusia 21 tahun atau sudah (pernah) menikah.” Pasal tersebut
mengharuskan bahwa seseorang dinyatakan cakap dalam melakukan perbuatan hukum harus
terlebih dahulu berusia 21 tahun atau sudah menikah sebelum berusia 21 tahun.
UU Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Dalam Pasal 47 ayat (1) menyatakan sebagai
berikut : “anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah melangsungkan
pernikahan ada dibawah kekuasaan orang tuanya selama mereka tidak dicabut dari
kekuasaannya”. Menurut Undang-Undang Perkawinan, seseorang dinyatakan cakap untuk
menikah adalah ketika mencapai umur 18 tahun atau lebih. Seseorang yang belum mencapai
umur 18 tahun maka masih dibawah kekuasaan orang tuanya
Bahwa Berdasarkan ketentuan di atas terdapat perbedaan mengenai adanya Batasan
Umur mengenai kedewasaan yakni ada yang menentukan 18 tahun dan 21 tahun,
Selanjutnya untuk mengatasi keberagaman tersebut terbitlah Surat Edaran Mahkamah
Agung Nomor 7 Tahun 2012.

bahwa dewasa adalah cakap bertindak dalam hukum yaitu orang yang telah mencapai
umur 18 tahun atau telah kawin. Selain dinyatakan dalam Hasil Rapat Kamar Perdata,
kedewasaan seseorang juga dinyatakan dalam Hasil Rapat Kamar Pidana Mahkamah
Agung Republik Indonesia. Dinyatakan dalam Hasil Rapat Kamar Pidana bagian Tindak
Pidana Khusus, bahwa ukuran kedewasaan seseorang tergantung pada kasusnya
(kasuistis)

Diharapkan dengan dikeluarkannya Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2012
ini adalah adanya kesamaan hukum dalam menerapkan ketentuan-ketentuan undang-
undang, khususnya mengenai pengaturan batas usia dewasa seseorang. Sehingga tidak
ada kebingungan dalam menerapkan ketentuan tersebut.
Contoh Kasus
Penetapan No: 242/Pdt.P/2021/PN Sda.

Pemohon atas nama Wilujeng Nirlaili Ramadhanti, mengajukan permohonan perkara perdata
pada tingkat pertama di Pengadilan Negeri Sidoarjo kelas 1A pada tanggal 21 September
2021. Mengajukan permohonan perwalian anak dibawah umur.

Latar Belakang Perkara


Pada tanggal 01 Desember 1996 Bapak Kukuh Budiono, S.E menikah pertama dengan Ibu
Anggana Hastasasi, S.Pd dikarunia tiga orang anak yaitu:
A. Wilujeng Nirlaili Ramadhanti (Anak pertama) lahir 21 januari 1998.

B. Shabrina Dwi Alyani (Anak kedua) lahir 9 juni 1999.

C. Aditya Muhammad Iqbal (Anak ketiga) 4 April 2005.


Pada tanggal 16 Maret 2013 Ibu Anggana Hatasasi, S.Pd telah meninggal dunia karena sakit
di RS Dr Soetomo Surabaya.
Pada tanggal 27 Desember 2013, Bapak Kukuh Budiono, SE menikah kedua kali denganNona
Yulia Noor Diana, S.Sos dan dikaruniai satu orang anak yaitu: Muhammad Harun Al-fath Harun
Al-Fath, lahir 21 April 2018.
Di tanggal 13 Juli 2021, Bapak Kukuh Budiono meninggal dunia di RS Dr Soetomo Surabaya
dikarenakan sakit. Berdasarkan surat keterangan Ahli Waris dari Kelurahan Siwalan Panji,
Buduran, Sidoarjo nomor dan dikuatkan oleh Kecamatan Buduran, Sidoarjo Jatim Nomor
594/204 438.7.3/2021 Meninggalkan ahli waris yaitu: Wilujeng Nirlaili Ramadhanti, Shabrina
Dwi Alyani, Aditya Muhammad Iqbal, Muhammad Harun Al-fath.
Almarhum Bapak Kukuh Budiono, S.E dan Almarhumah Ibu Anggana Hastasasi, S.Pd
meninggalkan asuransi yaitu AXA Mandiri dan Sequis Life dengan atas nama tertanggung
Kukuh Budiono, S.E kepada ahli waris dari pernikahan pertama. Bahwa penetapan perwalian
anak dibawah umur di Pengadilan Negeri Sidoarjo diperlukan untuk mengurus penetapan
perwalian anak dibawah umur yang bernama Aditya Muhammad Iqbal pada asuransi AXA
Mandiri dan Sequis Life, yang semula perwalian anak dibawah umur diberikan kepada ibu
kandung Anggana Hastasasi, S.Pd kepada anak pertama Wilujeng Nirlaili Ramadhanti selaku
pemohon.
Membuktikan kalau Pemohon Dewasa sehingga cakap melakukan perbuatan hukum, oleh
karenanya diperbolehkan untuk mewakili adik-adiknya yang masih dibawah umur

Ditetapkan pada hari Kamis, tanggal 14 Oktober 2021, oleh Sriwati, SH. MHum., Hakim
Pengadilan Negeri Sidoarjo
1. Mengabulkan Permohonan Pemohon;
2. Memerintahkan Kantor Asuransi AXA Mandiri dan Sequis Life untuk memberikan perwalian
anak dibawah umur atas nama Aditya Muhammad Iqbal kepada ahli warisnya anak ke – 1
dari pernikahan pertama yaitu Wilujeng Nirlaili Ramadhanti.
3. Membebankan biaya perkara ini kepada Pemohon sebesar Rp.140.000,00.

TERIMAH KASIH

TUHAN MEMBERKATI

—SALAM SEHAT SELALU

Anda mungkin juga menyukai