Segala puji bagi Allah, Dzat yang menciptakan langit dan bumi. Selawat dan
salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw.,
kepada keluarga serta sahabatnya dan tak lupa kepada semua pengikutnya.
Kami berharap semoga makalah ini tidak hanya berguna sebagai tugas yang
diberikan kepada dosen pengajar semata, namun setidaknya berguna dan menambah
wawasan bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis
Bab I
Pendahuluan
1. Latar belakang
B. Perwalian
Menurut Hukum Indonesia, “Perwalian didefinisikan sebagai kewenangan
untuk melaksanakan perbuatan hukum demi kepentingan, atau atas nama anak
yang orang tuanya telah meninggal, atau tidak mampu melakukan perbuatan
hukum atau suatu perlindungan hukum yang diberikan pada seseorang anak yang
belum mencapai umur dewasa atau tidak pernah kawin yang tidak berada di
bawah kekuasaan orang tua
Wali adalah seseorang yang melakukan pengurusan atas diri maupun harta
kekayaan anak yang masih di bawah umur yang tidak berada di bawah kekuasaan
orang tua. “Dalam hal pengurusan dimaksud juga dapat diartikan sebagai
pemeliharaan, baik itu dalam pemberian pendidikan, nafkah terhadap anak yang
masih di bawah umur, sehingga dengan demikian perwalian itu sendiri dapat juga
diartikan sebagai suatu lembaga yang mengatur tentang hak dan kewajiban wali.”
Seperti yang kita ketahui bahwa dalam KUH Perdata ada juga disebutkan
pengertian dari Perwalian, yaitu pada Pasal 330 ayat (3) menyatakan :“Mereka
yang belum dewasa dan tidak berada dibawah kekuasaan orang tua, berada
dibawah perwalian atas dasar dan cara sebagaimana teratur dalam bagian
ketiga,keempat, kelima dan keenam bab ini”.
2. Dalam hubungan dan tugas wali, dalam hal ini perwalian dapat berakhir
karena :
1. Ada pemecatan atau pembebasan atas diri si wali.
2. Ada alasan pembebasan dan pemecatan dari perwalian (Pasal 380
KUHP Perdata).Syarat utama untuk pemecatan adalah .karena lebih
mementingkan kepentingan anak minderjarigen itu sendiri.
Alasan lain yang dapat memintakan pemecatan atas wali didalam Pasal 382
KUHPerdata menyatakan :
1. Jika wali berkelakuan buruk.
2. Jika dalam melaksanakan tugasnya wali tidak cakap atau menyalahgunakan
kecakapannya.
3. Jika wali dalam keadaan pailit.
4. Jika wali untuk dirinya sendiri atau keluarganya melakukan perlawanan
terhadap si anak tersebut.
5. Jika wali dijatuhi hukuman pidana yang telah berkekuatan hukum tetap.
6. Jika wali alpa memberitahukan terjadinya perwalian kepada Balai Harta
Peninggalan (Pasal 368 KUHPerdata).
7. Jika wali tidak memberikan pertanggung jawaban kepada Balai Harta
Peninggalan (Pasal 372 KUHPerdata).
Dalam hukum Perdata, belum dewasa adalah belum berumur umur 21 tahun dan
belum pernah kawin. Apabila mereka yang kawin belum berumur 21 tahun itu
bercerai, mereka tidak kembali lagi dalam keadaan belum dewasa. Perkawinan
membawa serta bahwa yang kawin itu menjadi dewasa dan kedewasaan itu
berlangsung seterusnya walaupun perkawinan putus sebelum yang kawin itu
mencapai umur 21 tahun (Pasal 330 KUHPerdata).Didalam KUHPerdata Tentang
Kebelumdewasaan Dan Perwalian diatur dalam Bab XV yang terbagi kedalam tiga
belas bagian diantaranya :
A. Kesimpulan
Kedewasaan secara yuridis selalu mengandung pengertian tentang adanya
kewenangan seseorang untuk melakukan perbuatan hukum sendiri tanpa adanya
bantuan pihak lain, apakah ia, orang tua si anak atau wali si anak. Sedangkan
pendewasaan (handlichting) adalah suatu pernyataan tentang seorang yang belum
mencapai usia dewasa sepenuhnya atau hanya untuk beberapa hal saja dipersamakan
dengan seorang yang sudah dewasa.
Perwalian pada dasarnya adalah setiap orang dewasa adalah cakap atau mampu
melakukan perbuatan hukum karena mmenuhi syarat umur menurut hukum. Maka
kesimpulan perwalian menurut beberapa ahli adalah orang yang dinyatakan belum
dewasa maka diwalikan oleh walinya ketika melakukan perbuatan hukum. Pada
umumnya perwalian mempunyai 2 asas yaitu :
B. Saran
Demikian tugas makalah ini kami buat. Kami yakin bahwa tugas yang
kami buat masih jauh dari yang dari kata memadai dan sempurna,
karenanya, arahan, kritikan, dan masukan dari kawan-kawan amat kami
perlukan demi kebaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA