Anda di halaman 1dari 21

ISSU

PEMBANGUNAN
KESEHATAN DI
INDONESIA
ASRI HANDAYANI S
PEMBANGUNAN KESEHATAN

DEFINISI
• Bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

2
VISI PEMERINTAH (2020-2024)
• Visi Pemerintah (Kabinet Indonesia Maju):

Visi: “Terwujudnya Indonesia Maju Yang


Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian,
Berlandaskan Gotong Royong”
MISI PEMERINTAH (2020-2024)
1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
2. Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya
Saing
3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan
4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan
5. Memajukan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa
6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan
Terpercaya
7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada
Seluruh Warga
8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya
9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan
PENINGKATAN STATUS KESEHATAN MELALUI PENGUATAN SISTEM
KESEHATAN
• Impact  HALE (healthy life expectancy)
• Outcome  AKI, AKB, CDR, Insidens
PEMBANGUNAN KESEHATAN Penyakit, Status Gizi (stunting)
• Output  Cakupan Pelayanan
Kebijakan dan
Regulasi • Upaya  Kesmas, P2P, Yankes
• Inputs  SDM, Farmalkes, Pembiayaan,
Regulasi/ kebijakan
Farmalkes
Status
Upaya Kesehatan BoD Kesehatan
SDM Kesehatan (Kesmas, P2P, Cakupan Efektivita (UHH
Yankes) Pelayana s Efisiensi Yang
n Ekuiti Berkualitas)
Pembiayaan
Pemberdayaan
Masyarakat

INPUTS PROSES OUTPUT OUTCOME


IMPACTHASIL PEMBANGUNAN KESEHATAN
Komponen sistem kesehatan

5
Insert Image

PROGRAM STRATEGIS DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN

penurunan angka
perbaikan penguatan
stunting,
pengelolaan pelayanan
kematian ibu dan
sistem JKN kesehatan
bayi

su terkait obat
dan alat
kesehatan
6
Insert Image

PENANGANAN STUNTING DAN PERCEPATAN PENURUNAN AKI AKB

PENTINGNYA KOLABORASI LINTAS SEKTOR

Ketersediaan sumber pangan


ketersediaan air bersih dan sanitasi
pemberdayaan masyarakat
peningkatan pengasuhan di tingkat keluarga dan masyarakat
Peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak mampu
pemberdayaan perempuan dan wajib belajar 12 tahun
7
Insert Image

peningkatan peran perempuan dalam sosial


ekonomi

peningkatan kesehatan reproduksi remaja dan


calon pengantin

peningkatan peran tokoh masyarakat dan


agama
8
TREN AKN, AKB &
AKBA
Tren Angka Kematian Anak (AKN, AKB dan AKBA)
Kematian per 1000 kelahiran hidup periode 5 tahun sebelum survei, CI 95%

46 Lower
44
AKBA
40

Upper
35
34

32
Lower
32
AKB
20
24 AKN

19 19 Upper

15

Lower

Upper
DIFERENSIAL AKB DAN AKBA - SDKI
2017
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 Angka Kematian Balita ( AKBA) per 1000
kelahiran hidup periode 10 tahun sebelum kelahiran hidup periode 10 tahun sebelum
survei menurut karakteristik survei menurut karakteristik
82

58
49 52
46
40 36 31 28 33 29 31 32
27 26 22 23 26 23 24 24 27 24
20

INDONESIA
Menengah

INDONESIA
Menengah atas
Perguruan tinggi
Tidak sekolah

Menengah bawah
Tamat SD

Termiskin

Terkaya

Termiskin
Tidak tamat SLTA

Tamat SLTA
Tidak tamat SD

Terkaya
Tamat SD

Menengah
Tamat SLTA
Tidak sekolah

Perguruan tinggi
Tidak tamat SLTA

Menengah atas
Menengah bawah
Tidak tamat SD
Pendidikan ibu Kuintil kekayaan . Pendidikan ibu Kuintil kekayaan .

Ibu dengan pendidikan rendah (tidak sekolah/tidak tamat SD) dari rumah tangga termiskin merupakan kelompok pendudukan yang tidak
beruntung. Hal ini terlihat sebagai kelompok populasi dengan AKB dan AKBA paling tinggi dibanding kelompok yang lain.
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
30.00
35.00
40.00
45.00

25.00
14.42

16.82

19.93

19.96

21.03

21.04

21.18

23.95

24.11

24.58

26.21

26.25

26.26

26.86

26.86

27.47

27.68

28.09

28.98

29.07

29.36

30.11

30.38

30.59

31.26

31.44

31.46

31.75
MENURUT PROVINSI, SSGBI 2019

32.30

34.18
PROPORSI STUNTING (TB/U) PADA BALITA

34.89

37.85

40.38

43.82

27.67
Penurunan Prevalensi Stunting Balita 2013-2019: Point prevalence dan 95% Confidence Interval

45

40 37.7
37.2
35 36.7
31.3
30 30.8 28.11 Apa Inovasinya?

penurunan stunting
30.3 27.67
25 27.22

percepatan
20

Program
19

15
14
10

Upper Lower Point Linear (Upper) Poly. (Upper) Linear (Lower)


INDIKATOR SASARAN POKOK RPJMN TEKNOKRATIK BIDANG KESEHATAN 2020-2024 (1)

No. Indikator Baseline Target 2024


1 Angka kematian ibu (per 100.000 KH) 305 (SUPAS 2015) 183
2 Angka kematian bayi (per 1000 KH) 24 (SDKI 2017) 16
3 Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Cara
Modern (mCPR) 57.2 (SDKI 2017) 63,4

4 Unmet Need KB (persen) 10,60% (SDKI 2017) 7,4%


5 ASFR 15-19 Tahun 36 (SDKI 2017) 18
6 Prevalensi stunting pada balita (%) 30,8% (RKD 2018) 19% [14%]
7 Prevalennsi wasting pada balita (%) 10,2% (RKD 2018) 7%
8 Insidensi HIV (per 1000 penduduk yang tidak
terinfeksi HIV) 0,24 (Kemenkes 2018) 0,18

9 Insidensi TB (per 100.000 penduduk) 319 (Global TB Report 2018) 190


10 Eliminasi malaria (kab/kota) 285 (Kemenkes 2018) 405
11 Persentase merokok penduduk usia 10-18
tahun 9,1% (RKD 2018) 8,7%

12 Prevalensi obesitas pada penduduk umur >=


18 tahun 21,8% (RKD 2018) 21,8%
19
INDIKATOR SASARAN POKOK RPJMN TEKNOKRATIK BIDANG KESEHATAN 2020-2024 (2)

No. Indikator Baseline Target 2024


13 Persentase Imunisasi Dasar Lengkap pada
anak usia 12-23 bulan 57,9% (RKD 2018) 90%

14 Persentase fasilitas kesehatan tingkat


pertama (FKTP) terakreditasi 40% (Kemkes 2018) 100%

15 Persentase rumah sakit terakreditasi 63% (Kemkes 2018) 100%


16 Persentase puskesmas dengan jenis tenaga
kesehatan sesuai standar 23% (Kemkes 2018) 83%

17 Persentase puskesmas tanpa dokter 15% (Kemkes 2018) 0%


18 Persentase puskesmas dengan ketersediaan
obat esensial 86% (Kemkes 2018) 96%

19 Persentase obat memenuhi syarat 80,9% (BPOM 2018) 92,3%


20 Persentase makanan memenuhi syarat 71% (BPOM 2018) 90%

20
Insert Image

PENGELOLAAN SISTEM JKN

• Pemerintah menjamin akses pelayanan bagi masyarakat miskin dan tidak


mampu melalui pemberian bantuan iuran program JKN
• Cakupan Kesehatan Semesta (UHC) mempunyai arti bahwa seluruh
masyarakat memiliki akses ke pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan,
kapan saja dan dimana saja mereka membutuhkannya tanpa kesulitan
finansial
• mencakup berbagai pelayanan kesehatan esensial termasuk pelayanan
promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif.

15
Insert Image

PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN

peningkatan akses • AKREDITASI


dan mutu pelayanan
kesehatan

meningkatkan
• mengefisiensikan pembiayaan
promotif dan
preventif pada kesehatan cepaian target
Puskesmas  pembangunan kesehatan.
16
AKREDITASI PUSKESMAS
12000

9983
10000

Paripurna
8000 7508
1%
Utama
Dasar
6000 11%
75,20 % 32%

4000

2475 Madya
56%
2000
24,8 %

0
Total Puskesmas
Sudah Terakreditasi
Belum Terakreditasi
AKREDITASI RUMAH SAKIT
3000
2818

2500

2004
2000

1500 Paripurna
Perdana 36%
47%
1000
71,10 %

814
Utama
Madya
9%
28,90 %
500 6%

0
Total Rumah Sakit Dasar
Sudah Terakreditasi 2%
Belum Terakreditasi
Insert Image

OBAT DAN ALAT KESEHATAN


Produksi alat kesehatan
Pengendalian harga obat
dalam negeri

Langkah-langkah percepatan :
mendorong investasi, mempercepat lisensi wajib obat yang sangat
dibutuhkan, membuka peluang investasi sebesar-besarnya dan
deregulasi perizinan yang menghambat.

19
PENDEKATAN SOSIOLOGI PEMBANGUNAN KESEHATAN (KESIMPULAN)

• Komitmen politis
• Regulasi (RPJMN,
RENSTRA) Struktural 1. Percepatan penurunan AKI dan
• Organisasi/ metoda (Instrumental) AKB (AKI: 305  183)
(Perpres, Inpres, PMK) 2. Percepatan penurunan Stunting
• Pendanaan (DIPA Balita (30,8%  14%)
Pusat, DAK, APBD) 3. Pembudayaan hidup sehat
(PHBS/ GERMAS)
MANAJEMEN SISTEM 4. Peningkatan P2P dan
KESEHATAN Kegawatdaruratan Kesehatan
Masyarakat
5. Peningkatan akses dan mutu
yankes melalui penguatan
manajemen Sistem Kesehatan

Prosesual Kultural
• Implementasi di • Perubahan perilaku masyarakat
lapangan (diukur di masyarakat)
Perubahan di • Perubahan perilaku provider
• Inovasi di tataran masyarakat
implementasi kesehatan (diukur di organisasi)
(Frontier) 48
“delivered to people”
“HATUR
NUHUN”

Anda mungkin juga menyukai