KEHAMILAN
Oleh :
Herlina Ledy Rahayu Pangaribuan
Pembimbing :
dr. David Randel Christanto, Sp.OG (KFM),
M.Kes
KONTAK DENGAN
MASA KEHAMILAN KONTAK SAAT PERSALINAN LESI SIFILIS SETELAH
PERSALINAN
KLASIFIKASI
Sifilis yang didapat/
Siflis kongenital akuisita
(ditularkan dari ibu ke (ditularkan melalui
janin selama dalam hubungan seks dan
kandungan) produk darah yang
tercemar)
SIFILIS KONGENITAL
SIFILIS KONGENITAL DINI
(dari bayi lahir sampat kurang dari 2 tahun)
Sifilis lanjut
- Sifilis laten lanjut (>1 tahun)
- Sifilis tersier : gumma, neurosifilis, sifilis
kardiovaskular
PERJALANAN ALAMIAH INFEKSI
SIFILIS
Saat terinfeksi sifilis pertama kali, tubuh mengaktivasi sistem kekebalan sehingga terbentuk
antibodi anti-sifilis dalam waktu 10-45 hari. Gejala fisik pertama infeksi sifilis dapat diketahui
TES NON-TREPONEMA
untuk mendeteksi infeksi dan reinfeksi yang
RPR (rapid plasma reagin/rapid test)
bersifat aktif, serta memantau keberhasilan
terapi. VDRL (venereal diseases research labotory)
TES TREPONEMA
menunjukkan bahwa seseorang pernah terinfeksi TPHA (Treponema Pallidum Haemagglutination Assay)
treponema, namun tidak dapat menunjukkan TP-PA (Treponema pallidum particle agglutination assay)
FTA-ABS (fluorescent treponemal antibody absorption)
apakah seseorang sedang mengalami infeksi aktif. TP rapid (Treponema palidum)
Titer RPR < 1:4 (1:2 dan 1:4) dapat diinterpretasikan dan diterapi sebagai sifilis laten
lanjut dan dievaluasi tiga bulan kemudian.
Titer > 1:8 dapat diinterpretasikan dan diterapi sebagai sifilis aktif dan dievaluasi tiga
bulan kemudian. Evaluasi terhadap titer RPR dilakukan tiga bulan setelah terapi.
Jika titer RPR turun dua tahap (misalnya dari 1:64 menjadi 1:16) atau lebih, terapi
dianggap berhasil. Ulangi evaluasi setiap tiga bulan di tahun pertama dan setiap enam
bulan di tahun kedua untuk mendeteksi infeksi baru.
Jika titer tidak turun dua tahap, maka dilakukan evaluasi kemungkinan reinfeksi atau
sifilis laten
Setelah diagnosis sifilis pada ibu hamil, evaluasi
sonografi dilakukan untuk janin dengan umur gestasi
>20minggu untuk mencari tanda-tanda dari sifilis
kongenital.
KONSELING SETELAH TES
Sistem organ pendengaran dibagi menjadi perifer dan sentral.
Pendengaran perifer dimulai dengan adanya sumber bunyi yang ditangkap aurikula dan dilanjutkan ke saluran meatus
akustikus eksternus kemudian terjadi getaran pada membran timpani, membran timpani ini yang memiliki hubungan
dengan tulang
pendengaran akan menggerakkan rangkaian tulang pendengaran yang terdiri dari maleus, inkus dan stapes yang
menempel pada foramen ovale.
Gerakan stapes pada foramen ovale akan menggerakkkan cairan yang ada dalam organ koklea
akibatnya terjadi potensial listrik mengakibatkan terjadinya perubahan energi mekanik menjadi energi listrik yang
diteruskan oleh saraf auditori ke batang otak (disinilah batas sistem organ pendengaran perifer dan sentral) kemudian
energi listrik dilanjutkan ke kortek terletak pada bagian girus temporalis superior.
Kortek serebri membuat manusia mampu mendeteksi dan menginterpretasikan pengalaman auditori, Sehingga
pendengaran merupakan salah satu indera yang sangat penting bagi manusia.
DIAGNOSIS
SIFILIS KONGENITAL
1. Bayi yang dilahirkan dari ibu sifilis, dengan titer serologi minimal empat kali lebih
tinggi dari titer ibunya, atau tetap positif selama empat bulan setelah lahir. Bila titer
negatif, dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan liquor serebrospinalis. Pada ibu yang
terinfeksi sifilis perlu dilakukan pemeriksaan rontgen untuk melihat kelainan tulang
dan fungsi hati janin saat di dalam kandungan.
2. Anak dalam usia dua tahun pertama dengan bukti klinis sifilis (setidaknya dua
manifestasi klinis) dan serologi positif, lahir dari seorang ibu yang tidak diketahui
status serologisnya.
DIAGNOSIS
SIFILIS KONGENITAL
3. Bayi dilahirkan mati dari ibu sifilis yang tidak diobati atau tidak diobati adekuat, meliputi:
Bertujuan untuk eradikasi infeksi pada ibu dan mencegah atau mengobati sifilis kongenital pada
janin.
Pengobatan yang disarankan pada semua tahapan sifilis pada kehamilan Penisilin G Parenteral
dosis kedua diberikan seminggu setelah Benzatin Penisilin G dosis awal diberikan.
Bila Alergi Penisilin ......???
Regimen Non-Penisilin
REJIMEN ALTERNATIF YANG DISARANKAN WHO PADA
SIFILIS AWAL
Eritromisin 500 mg 4 kali sehari selama
14 hari, atau
Sifilis Lanjut
Eritromisin 500 mg per oral 4x1 selama 30
hari
Bayi yang baru lahir diberi pengobatan
penisilin selama 10 – 15 hari
Reaksi Jarisch-Herxheimer
Reaksi febril akut disertai dengan sakit kepala, mialgia, ruam, dan
hipotensi.
Dapat memicu kontraksi uterus, persalinan prematur, pada ibu
hamil yang diobati pada paruh kedua kehamilan.
Risiko terjadinya reaksi Jarisch-Herxheimer bukan merupakan
kontraindikasi untuk pengobatan sifilis.
BAYI DENGAN SIFILIS KONGENITAL
PERAWATAN ANTENATAL