Anda di halaman 1dari 24

IMPLEMENTASI KEAMANAN

MAKANAN DALAM
PENYIMPANAN BAHAN
MAKANAN

Ayie Solih Gunawan, S.Gz., RD.


Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) DPD Jabar
Sukabumi, 12 Oktober 2018
Patient Safety Rumah
Sakit
 Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman
 Meliputi :
- assesmen risiko
- identifikasi & pengelolaan hal yg berhub dg risiko
pasien
- pelaporan & analisis insiden
- kemampuan belajar dr insiden & tindak lanjutnya
- implementasi solusi utk meminimalkan timbulnya risiko

 Sistem ini diharapkan dpt mencegah terjadinya cedera yg


disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
dilakukan
Penyebab Timbulnya “Kesalahan”
 Masalah komunikasi
 Arus informasi yang tidak adekuat
 Masalah SDM
 Hal-hal yg berhubungan dg pasien
 Transfer pengetahuan di RS
 Pola SDM/alur kerja
 Kegagalan2 teknis
 Kebijakan/prosedur yg tidak adekuat
Food Safety

 Mendapatkan keamanan pangan  hak


setiap orang

International Conference of Nutrition, Roma, 1992 :


“Ensuring continued access by all people to
sufficient supplies of safe foods for a nutritionally
adequate diet “
Food Safety

Dengan menerapkan food safety :


 menurunkan insiden yg membahayakan
keselamatan pasien yg berhubungan dengan
pelayanan makanan & minuman

 meningkatkan akuntabilitas RS thdp pasien


& masyarakat
Food Safety :

Keadaan dimana produk yang


dikonsumsi

 Tidak membahayakan
 Menyehatkan

 Tidak menimbulkan penyakit,

keracunan, kematian
Quality or Safety ??

MUTU AMAN

• Sesuai • Aman tidak


kualitas/standar menyebabkan sakit
• Sesuai kebutuhan • Bebas kontaminasi
gizi & kondisi • Hak setiap konsumen
• Rasa sesuai bahan

 ke dua nya harus diperhatikan..!!


Konsep Keamanan Pangan

FOOD SAFETY
PENGUAT
PENGUAT PROGRAMS

Program-program lain
(pest control,
SUPPORT preventive maintenance)

GMP (Good Manufacture Practices)


DASAR SSOP (Standard Sanitation
Operating Proc.)
Keamanan Pangan

 Rantai keracunan Makanan

High risk
food

Contaminated by Foodsafe breaks


pathogens the cain here

Warmth &
time-germs
multiply People eat
contaminated
food Get sick
DIE
Pengendalian Microorganisme

 Cross contamination
- Cuci tangan, selama 30’, dan keringkan
dengan tisue sekali pakai

- Pisahkan peralatan untuk bhn makanan


mentah & matang, khususnya cutting board
(talenan).

- Selalu bersihkan peralatan & tangan, diantara


persiapan makanan mentah dan matang
Sources of Foodborne illness outbreaks

 proses pemasakan yg tidak benar 27 %

Penanganan makanan yg memerlukan


waktu yg lama pd temperature yg tdk tepat 20
%

 Cross kontaminasi 19 %

Makanan dari sumber yg tidak aman 19 %

 Personal higiene yg buruk 9%

Faktor lain 6%
Good manufacturing Practices

 Cara menerima makanan dng baik


 Cara menyimpan makanan dng baik
 Cara memasak makanan dng baik
 Cara prepare makanan dng baik
 Cara mengirim makanan dng baik
 Cara berpakaian dng baik

• Pest Control
• Preventive maintenance
Kriteria pemilihan & evaluasi suplier
 Kriteria harus ditentukan sebelum menunjuk suplier,
contoh :
 ijin usaha
 Organisasi & modal yg kuat
 Kualitas barang yg ditawarkan, harga kompetitif
 Sarana & prasarana yg dimiliki : armada, lemari
pendingin, dsb
 Penerapan prinsip higiene & sanitasi
 SOP-SOP yg dimiliki
 Lokasi yg jauh dari pabrik atau TPA sampah
 dsb
Kriteria pemilihan & evaluasi suplier
 Evaluasi
contoh :
- tepat kuantitas & kualitas sesuai dgn spec
- tepat waktu
- penerapan prinsip higiene (sarana, personal)
- penerapan SOP yg dimiliki
- etika personel yg mengirim
- dsb
Penerimaan Bahan Makanan

 ada spesifikasi bahan makanan yang telah ditentukan

 Tentukan dan analisa hazard (bahaya) yg mungkin ada saat


penerimaan BM

 Tentukan titik kritis yg harus dikendalikan, misal frozen food hrs


diterima pada suhu -8 oC dan fresh food pd suhu 8 oC

 makanan kemasan tidak boleh penyok, gembung tidak kadaluarsa.


Jeli & teliti membaca expire date.

 makanan yg datang dr suplier jika tidak sesuai dng spesifikasi yg


ditetapkan, maka harus ditolak

 Ada berita acara  u/ evaluasi suplier


High Risk Food

 Daging & olahannya


 Poultry dan olahannya
 Ikan, seafood dan olahannya
 Telur & hasil olahannya
 Susu & olahannya (non UHT)
 Makanan kaleng/botol/plastik/tetra pack
• Analisa bahaya yg mungkin timbul saat
penyimpanan BM

• Tentukan titik kendali kritisnya, misal suhu


refrigerator harus < 4 o C, dan frezeer harus > - 18 o
C

• Simpan makanan matang dan mentah pada tempat


terpisah dalam lemari pendingin untuk mencegah
kontaminasi pada makanan matang.

• Jika tdk memungkinkan, letakkan BM yg mentah di


rak bawah dan yg matang di rak bagian atas,
dengan masing2 pada wadah yg tertutup

• Cek temperature refrigerator/frezeer secara rutin


(misal tiap 3 jam sekali) dan lakukan tindakan
koreksi bila terjadi penyimpangan
 measurement & observasi
 PENCATATAN
 Simpan makanan kering pada suhu dan
tempat yang benar

 suhu penyimpanan bahan makanan


kering + 25oC atau suhu ruang

 Labeling setiap barang yang datang


 untuk memudahkan sistem FIFO

 Jangan letakkan makanan pada lantai.


 Makanan harus disimpan pada rak-rak yang baik,
dengan ketinggian rak terbawah dari lantai dan
atap sekitar 20 – 25 cm, untuk menghindari
kontaminasi karena genangan air, memudahkan
pembersihan, mencegah infeksi serangga dan tidak
menghalangi kerja sprinkle bila terjadi bahaya
kebakaran

 Simpan makanan dengan kondisi tertutup dengan


baik

 Bahan pembersih dan bahan2 kimia lainnya


disimpan dalam gudang yg terpisah dengan bahan
makanan
 Jaga ruangan agar selalu bersih dan
kering

 Jika dalam masa penyimpanan di


gudang, ada makanan kemasan yang
rusak (baik isi maupun kemasannya)
maka harus dibuang.

 Jika ada lubang pada gudang yang


terjadi karena pengrusakan oleh
binatang pengerat harus segera
diperbaiki

Anda mungkin juga menyukai