Anda di halaman 1dari 8

HIMPUNAN BAGIAN

PERTEMUAN 9

AAM AMALIYAH, M.Pd


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2022-2023
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
HIMPUNAN BAGIAN
Himpunan A disebut himpunan bagian dari B, jika setiap anggota A merupakan anggota B. Untuk menyatakan
suatu himpunan merupakan bagian dari himpunan lainnya dapat dinotasikan dengan lambang “”, sedangkan
apabila suatu himpunan bukan merupakan bagian dari himpunan lainnya dapat dinotasikan dengan lambang “”.
Perhatikan contoh berikut:
A= {a}

Q = {a,b,c}

Maka A Q, karena semua anggota A terdapat pada anggota Q dan tidak ada anggota A yang bukan
merupakan anggota Q.

B= {a,b}
Q = {a,b,c}

Maka B Q, karena semua anggota B terdapat pada anggota Q dan tidak ada anggota B yang bukan
merupakan anggota Q.
HIMPUNAN BAGIAN
C = {b,d}
Q = {a,b,c}

Maka C Q, karena tidak semua anggota C terdapat pada anggota Q. Ini berarti bahwa ada anggota C
yang bukan merupakan anggota Q, yaitu d.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa suatu himpunan bukan merupakan
himpunan bagian dari himpunan lain, jika dan hanya jika ada anggota dari himpunan tersebut
yang bukan merupakan anggota himpunan lain.
HIMPUNAN BAGIAN
Selain dari himpunan {a, b), tentunya masih ada himpunan-himpunan bagian yang Iain yang merupakan bagian
dari Q, yaitu {a), {b), {c), {a, c), dan Ø (himpunan kosong). Kenapa himpunan kosong termasuk ke dalam
himpunan bagian dari Q? Perhatikan penjelasan berikut:

“Jika himpunan kosong bukan merupakan himpunan bagian dari Q maka tentunya ada anggota pada himpunan
kosong yang bukan merupakan anggota Q. Padahal himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai
anggota, sehingga Ø c Q”.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa "himpunan kosong selalu merupakan himpunan
bagian dari setiap himpunan".
MenentukanBanyaknya Himpunan Bagian dari Suatu Himpunan
Cara menentukan banyaknya himpunan tersebut (bagian) dalam suatu himpunan bisa dengan menggunakan tabel.
Rumus Himpunan Bagian yaitu 2n penjelasan :
2 = Jumlah dari anggota himpunan
n = banyak anggota himpunan

Semua Himpunan (Bagian) yang Banyaknya Himpunan Bagian yang


Himpunan
Mungkin Mungkin

ᶲ ᶲ 1

{1} ᶲ, {1} 2

{1, 2} ᶲ, {1}, {2}, {1, 2} 4

ᶲ, {1}, {2}, {3}, {1,2}, {1,3},


{1, 2, 3} 8
{2,3}, {1,2,3}
DIAGRAM VENN
Diagram Venn ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang matematika berkebangsaan Inggris yaitu John Venn
pada tahun 1990. Ia mengemukakan suatu cara sederhana untuk menggambarkan hubungan antara himpunan
yang disebut dengan diagram Venn.

 Untuk membuat diagram Venn ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan, yaitu:
•  Untuk menyatakan himpunan semesta digunakan persegi Panjang
• Semua anggota semesta ditandai atau di tunjukkan dengan noktah (titik)
• Untuk menggambarkan suatu himpunan yang merupakan himpunan bagian dari semesta pembicaraan dapat
dipergunakan suatu lengkungan tertutup sederhana yakni bisa berupa lingkaran, elips, atau lengkungan
sebarang.
• Penulisan nama himpunan dapat diletakkan di dalam atau diluar lengkungan.
 

 
Contoh:
S = {x| 0 ≤ x ≤ 10, x ∈ bilangan cacah}= {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
Contoh:
S = {x| 0 ≤ x ≤ 10, x ∈ bilangan cacah}= {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
Apabila dari himpunan semesta tersebut terdapat himpunan:
P = {2, 4, 6, 8}
Q = {3, 4, 6, 8}

Anda mungkin juga menyukai