Anda di halaman 1dari 17

Etika Profesi

Bidan
Definisi
Profesi Bidan

Fungsi Etika
Profesi Bidan
Tujuan Kode
Etik dalam
Pely Keb Tujuan Etika
Dalam
Pelayanan
Kebidanan
Sumber
Indah Dewi Sari,SST,M.Kes Etika
Definisi Profesi Bidan
Profesi berasal dari kata prosefio (latin) yang berarti
pengakuan.
Etika profesi bidan adalah perilaku seorang bidan
dalam menjalankan segala tugasnya sesuai dengan
keahlian dan pengetahuan yang dimiliki
Fungsi Etika
dan Moralitas
Bidan
KEDIRI – Kasus aborsi yang berujung kematian terjadi
Kediri. Novila Sutiana (21), warga Dusun Gegeran,
Desa/Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, tewas
setelah berusaha menggugurkan janin yang
dikandungnya. Ironisnya, korban tewas setelah disuntik
obat perangsang 2 jam kemudian oleh bidan puskesmas.
Peristiwa nahas ini bermula ketika Novila diketahui
mengandung seorang bayi hasil hubungannya dengan
Santoso (38), warga Desa Tempure, Kediri. Sayangnya,
janin yang dikandung tersebut bukan buah perkawinan
yang sah, namun hasil hubungan gelap yang dilakukan
Novila dan Santoso.

Santoso sendiri sebenarnya sudah menikah dengan Sarti.
Namun karena sang istri bekerja menjadi tenaga kerja
wanita (TKW) di Hongkong, karena itulah ketika bertemu
dengan Novila yang masih kerabat bibinya di Ponorogo,
Santoso merasa menemukan pengganti istrinya. Ironisnya,
hubungan tersebut berlanjut menjadi perselingkuhan
hingga membuat Novila hamil 3 bulan.
Panik melihat kekasihnya hamil, Santoso memutuskan
untuk menggugurkan janin tersebut atas persetujuan
Novila. Selanjutnya, keduanya mendatangi Endang
Purwatiningsih (40), yang sehari-hari berprofesi sebagai
bidan di Desa Tunge,Kediri. Keputusan itu diambil setelah
Santoso mendengar informasi jika bidan Endang kerap
menerima jasa pengguguran kandungan dengan cara
suntik.
Pada mulanya Endang sempat menolak permintaan
Santoso dan Novila dengan alasan keamanan. Namun
akhirnya dia menyanggupi permintaan itu dengan imbalan
Rp2.100.000. Kedua pasangan mesum tersebut menyetujui
harga yang ditawarkan Endang setelah turun menjadi
Rp2.000.000. Hari itu juga, bidan Endang yang diketahui
bertugas di salah satu puskesmas di Kediri melakukan
aborsi
 Menurut pengakuan Endang, pasien yang disuntik obat
tersebut akan mengalami kontraksi dan mengeluarkan
sendiri janin yang dikandungnya.
“Ia (bidan Endang) mengatakan jika efek kontraksi akan
muncul 6 jam setelah disuntik. Hal itu sudah pernah dia
lakukan kepada pasien lainnya,” terang Kasat Reskrim
Polres Kediri AKP Didit Prihantoro
Akibat perbuatan tersebut, Endang diancam dengan
pasal 348 KUHP tentang pembunuhan. Hukuman itu
masih diperberat lagi mengingat profesinya sebagai
tenaga medis atau bidan. Selain itu, polisi juga
menjeratnya dengan UU Kesehatan nomor 36 tahun
2009
Fungsi Etika dan Moralitas
Bidan
1. Bidan harus menjadikan nuraninya sebagai
pedoman
2. Untuk memecahkan situasi yang sulit
3. Mampu melakukan tindakan yang benar dan
mencegah tindakan yang merugikan,
memperlakukan manusia secara adil, menjelaskan
dengan benar, menempati janji yang telah
disepakati, serta menjaga kerahasiaan
4. Membantu mengambil keputusan tentang tindakan
apa yang kita lakukan
5. Menjadi otonomi dari setiap individu khususnya
bidan dan klien
6. Menjaga privasi setiap individu
7. Megatur sikap dan tindak tanduk dalam menjalankan
tugas
Tujuan Kode Etik dalam Pelayanan
Kebidanan
Menjunjung tinggi martabat dan citra profesi
Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
Meningkatkan pengabdian para anggota profesi
Meningkatkan mutu profesi
Kode Etik Kebidanan
Kode etik bidan di Indonesia pertama kali disusun
pada tahun 1986 dan disyahkan dalam kongres
nasional IBI X tahun 1988, sedang petunjuk
pelaksanaanya disyahkan dalam rapat kerja nasional
(RAKERNAS) IBI tahun 1991, kemudian
disempurnakan dan disyahkan pada kongres nasional
IBI XII tahun 1998. Sebagai pedoman dalam
berperilaku, kode etik bidan Indonesia mengandung
beberapa kekuatan yang semuanya tertuang dalam
mukadimah, tujuan dan bab :
1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat ( 6
butir)
2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga
kesehatan lainnya (2 butir)
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir)
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa dan
tanah air (2 butir)
7. Penutup ( 1 butir)
Penyimpangan Kode Etik Profesi
Kebidanan
Bentuk dari pelanggaran ini bermacam-macam.
Seperti pemberian pelayanan yang tidak sesuai
dengan kewenangan bidan yang telah diatur dalam
Permenkes Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang
Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan.
Sumber Etika
Pancasila, adalah sumber nilai
Pancasila dapat dijadikan sebagai sumber
pembentukan norma etik ( norma moral) dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Terimakasih
 Di Jember Jawa Timur, seorang ibu muda mengalami
luka robek di bagian anusnya, hingga tidak bisa buang
air. Diduga korban yang kini harus buang air besar
melalui organ kewanitannya, disebabkan kelalaian
bidan yang masih magang di puskesmas setempat
menangani persalinannya. Kini kasus dugaan
malpraktek ini ditangani Dinas Kesehatan Kota Jember.
Kasus dugaan malpraktek ini dialami Ika Agustinawati,
warga Desa Semboro Kidul, Kecamatan Semboro,
Jember.
Ibu muda berusia 22 tahun ini, menjadi korban dugaan
malpraktek, usai menjalani proses persalinan anak
pertamanya, Irza Praditya Akbar, yang kini berusia 1
bulan.
Diduga karena kecerobohan bidan yang masih magang saat
menolong persalinannya di Puskesmas Tanggul, Ika
mengalami luka robek di bagian organ vital hingga ke bagian
anus. Akibatnya, selain terus-terusan mengalami kesakitan,
sejak sebulan lalu korban terpaksa buang kotoran melalui alat
kelaminnya.
Saat menjalani proses persalinan 3 Februari lalu, korban
dibantu oleh beberapa bidan magang, atas pengawasan bidan
puskesmas. Namun, salah seorang bidan magang diduga
melakukan kesalahan saat menggunting dinding kemaluan
korban.
Terkait kasus ini pihak Puskesmas Tanggul saat ini belum
memberikan keterangan resmi. Namun, Kepala Dinas
Kesehatan Kota Jember tengah menangani kasus ini.

Jika terbukti terjadi malpraktek, Dinas Kesehatan berjanji akan


menjatuhkan sanksi terhadap petugas persalinan tersebut,
sesuai ketentuan yang berlaku. (Tomy Iskandar/Sup)

Anda mungkin juga menyukai