 NIP : 196807251988031001

 PANGKAT/GOL : PEMBINA ( IV/A )

 JABATAN : WIDYAISWARA AHLI MUDA

RUMAH : JL. TUT WURI NO. 33 SITEBA, PADANG

HP : 08126714252
EMAIL

: z_warman68@yahoo.com

ZULFIAWARMAN, SE, MSi

1
 STRUKTUR KURIKULUM
Off Campus

PESERTA DENGAN KOMPETENSI/

KONFIRMASI

PEMIMPIN PERUBAHAN
KEBUTUHAN IMPLEMENTASI PROYEK
PERUBAHAN PERUBAHAN
P E S E R T A

BUKTI
DIAGNOSA IMPLEMENTASI
PERUBAHAN RANCANGAN PROYEK
PERUBAHAN PROYEK
ORGANISASI PERUBAHAN
On Campus

Hasil Pembelajaran Diagnostic Reading, digunakan untuk

menyusun (usulan) Proyek Perubahan masing-masing peserta
diklat
 TUJUAN PEMBELAJARAN
DIAGNOSTIC READING - PIM IV
HASIL BELAJAR:
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu:
- mengidentifikasi/menilai permasalahan pengelolaan (kinerja)
kegiatan instansi/unit kerjanya, dan
- menyusun solusi penyelesaiannya

INDIKATOR HASIL BELAJAR:

1. Peserta dapat mengidentifikasi/menilai permasalahan pengelolaan
(kinerja) kegiatan instansi
2. Peserta dapat mengidentifikasi solusi penyelesaian
permasalahan pengelolaan kegiatan instansi

3
 AGENDA
DIAGNOSA PERUBAHAN ORGANISASI
A. ISU-ISU STRATEGIS mencakup
1.Bidang Ekonomi
2.Sosial Budaya
3.Politik dan Hukum
(Nara Sumber: Pejabat Struktural, Tenaga Ahli bidang terkait,
WI)

B. DIAGNOSTIC READING
4
KERANGKA
SISTEM DALAM
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN PENGATURAN

PELAYANAN PUBLIK
AKUNTABILITAS (KEBIJAKAN)

MANAJEMEN SDM
TATALAKSANA

PENGAWASAN
 • ORIENTASI PENYELENGGARAAN MASIH BERSIFAT
OUTPUT
• HASIL/MANFAAT BLM SEPENUHNYA DIRASAKAN
PERMASALAHAN MASYARAKAT
SISTEM DALAM • KINERJA MASIH RENDAH

PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN PENGATURAN

PELAYANAN PUBLIK
AKUNTABILITAS (KEBIJAKAN)
• KUALITAS PELAYANAN • TIDAK HARMONIS
RENDAH • KURANG MEMIHAK
• TDK PROFESIONAL PUBLIK
 FEODAL • TUMPANG TINDIH
 TDK DISIPLIN • MENGHAMBAT PROSES
 TDK KOMPETEN PELAYANAN
 TDK PEKA • SEKTORAL
 KURANG INOVATIF • KURANG MELIBATKAN
 KKN PUBLIK DLM PERUMUSAN

MANAJEMEN SDM
TATALAKSANA

PENGAWASAN
 APA YANG
HARUS
DILAKUKAN ?

7
 MANAJEMEN (POAC):

• Peter Drucker:

“Tak ada bangsa yang miskin atau terbelakang; yang ada

adalah negara yang kurang dikelola dengan baik dan
pengelolaannya kurang mempunyai jiwa
kepemimpinan. .......Bangsa dan masyarakat sejahtera kalau
ada manajemen yang baik.” (Buku "No Regret", Tanri Abeng,
2012)

• Tidak ada instansi/unit kerja yang buruk, yang ada adalah

instansi/unit kerja yang tidak dikelola dengan baik/benar, oleh
pimpinannya.
PEMIMPIN
 10

PEMIMPIN
YANG
BAGAIMANA ?
PEMIMPIN PERUBAHAN

11
 LEADERSHIP
1. Seorang pemimpin adalah penyampai harapan
(A leader is a dealer in hope, Napoleon Boneparte)

2. Seorang pemimpin adalah orang yang tahu jalan,

bergerak/pergi ke jalan dan menunjukkan jalan
tersebut
(A leader is one who knows the way, goes the way and
shows the way, John C. Maxwell)

12
3 Syarat Pemimpin Perubahan

1. Tahu tujuan yang akan dicapai

(punya/paham tujuan yang jelas)
2. Tahu cara (Program/kegiatan) mencapai
Tujuan Tersebut
3. Tahu mengajak stakeholders untuk mencapai
tujuan
 APA
HUBUNGANYA
DGN DIKLAT
PIM ?

14
 Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Nomor 20 Tahun 2015

DIKLAT KEPEMIMPINAN
BERTUJUAN UNTUK MENGHASILKAN
PEMIMPIN PERUBAHAN YANG DAPAT
MEMBAWA PERUBAHAN PADA UNIT
ORGANISASI YANG DIPIMPINNYA
AGENDA PEMBELAJARAN
5. 2.
Proyek Diagnosa
Perubahan Perubahan
1.
self
mastery
4. 3.
Tim Efektif Inovasi
 17

BAGAIMANA
TAHAPAN PEMIMPIN
PERUBAHAN
MELAKUKAN
PERUBAHAN ?
 PENGUASAAN DIRI:
REFLEKSI/INTROSPEKSI
TUJUANNYA AGAR PESERTA YANG MELAKUKAN GAGASAN
PERUBAHAN:
TIDAK DIKUASAI OLEH KEPENTINGAN PRIBADI, GOLONGAN,
SEKTORAL, SUKU, MATERI MAUPUN POLITIK
PROYEK PERUBAHAN YANG DILAKUKAN, DIMOTIVASI
OLEH KEPENTINGAN NEGARA, KEPENTINGAN PUBLIK, DAN
KEPENTINGAN BERSAMA

SUMBER “PUBLIC VALUE”

 Pemimpin
Perubahan
DIAGNOSTIC READING mendiagnosa

Diagnosa= menyimpulkan
DR = membaca, mengalisa, mengamati permasalahan untuk disimpulkan
20
PEMIMPIN sebagai SOLUSI

PEMIMPIN PERUBAHAN
Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi
orang untuk mencapai suatu tujuan, karena
mustahil perubahan itu dilaksanakan sendiri.

Pemimpin berperan layaknya seorang dokter

yang mendiagnosa pasien, menemukan
penyakitnya, dan memberikan resep untuk
menyembuhkan penyakit tersebut.

SULIT MENJADI PEMIMPIN PERUBAHAN JIKA TIDAK

MEMILIKI KEMAMPUAN DIAGNOSTIC READING
 MANFAAT DIAGNOSTIC READING/
MENDIAGNOSA ORGANISASI
Sebagai langkah awal untuk melakukan
perubahan, karena:
1. Pemimpin lebih percaya diri untuk
melakukan perubahan ke arah yang lebih
baik (continous improvement, better
performance)

2. Pemimpin mempunyai argumentasi yang

tepat untuk meyakinkan stakeholders
 MENGETAHUI ....
LINGKUP DIAGNOSTIC READING

01/24/23 23
Ragu ragu
Mendiagnosa Organisasi
 MENDIAGNOSA ORGANISASI:
“MELAKUKAN PENILAIAN TERHADAP
FUNGSI – FUNGSI ORGANISASI SESUAI DENGAN
JENJANG JABATANNYA DALAM RANGKA
MERANCANG PERUBAHAN SECARA TEPAT”
(Bahan: LAN, 2014).

ORGANIZATIONAL DIAGNOSIS, INVOLVES

“DIAGNOSING OR ASSESSING,
AN ORGANIZATION’S CURRENT LEVEL OF FUNCTIONING
IN ORDER TO DESIGN APPROPRIATE CHANGE
INTERVENTIONS
Diagnostic Reading
Beda Diagnosa
OPD/SKPD?
Beda Organisasi ?
masalahnya?
Beda Solusi

AKURAT
Diagnosa
Akurat
Solusi/
Perubah
an Tepat

Organisasi Kemampuan Memimpin ?

Sehat
Membawa perubahan ?
 Harapan:
Kinerja organisasi PROSES DIAGNOSTIC READING
Meningkat
( OBT)

Pemimpin menilai

Kinerja organisasi Kinerja organisasi

saat ini diharapkan

THERAPY
(PROYEK PERUBAHAN)
Menemukan area yang bermasalah
(isu-isu strategis): tentukan satu isu
strategis (GAP)

DIAGNOSA
MENGIDENTIFIKASI
GEJALA-GEJALANYA
BUKTI/DATA

MEMBACA DIAGNOSA INSTRUMEN 29

 MENILAI KINERJA UNIT ORGANISASI
1. Menilai output, outcome, input, business process dan lingkungan unit
organisasi, dari laporan kinerja, hasil observasi data dan informasi

2. Tentukan standar kinerja dari masing-masing unsur tersebut, misalnya :

kualitas sdm, sarpras, barang & jasa, pelayanan prima, tik, dan networking

3. Data dan informasi dianalisis, ternyata unsur-unsur tersebut tidak

memenuhi standar yang sudah ditetapkan, sehingga terdapat kesenjangan
atau gap

4. Gap yang terjadi menjadi sasaran obyek perubahan atau pintu masuk
untuk melakukan perubahan agar memenuhi standar dan tidak terjadi
kesenjangan
Teknik Mendiagnosa
 TAHAPAN DIAGNOSTIK

1. Menetapkan isu aktual strategis

2. Mengidentifikasi masalah-masalah
3. Menetapkan masalah prioritas
4. Menetapkan kriteria penilaian
5. Menganalisis penyebab masalah
6. Mengidentifikasi alternatif solusi
7. Menyusun langkah-langkah intervensi

01/24/23 32
2. Memprioritaskan Issue :
Tentukan 1 s/d 4 Issue yang dirasa paling
penting, yang mungkin mempunyai dampak
paling besar dan pantas mendapat perhatian
semestinya. .
Contoh issue

1.Penerimaan PBB Setiap tahunnya tidak

mencapai target yang dibebankan

2.Serapan anggaran belanja kantornya setiap

sementernya dibawah target yang diinginkan.

3.Masih lemahnya pelayanan E KTP

4.Masih Sulitnya Menemukan Arsip Dinamis

AKTUAL

PROBLEMATIK

KEKHALAYAKAN

KeLAYAKAN
Menentukan Kriteria & Prioritas Masalah :
(Dengan instrumen Linker APKL)

PENILAIAN
No Masalah TN
KRITERIA
A P K L

PENILAIAN MENGGUNAKAN SKALA LIKERT (5 – 4 – 3 – 2 – 1 )

TN = TOTAL NILAI
36
• Aktual :
APKL (Isu Strategis)
– Sangat hangat dibicarakan
– Sedang terjadi/proses
– Diperkirakan akan tjd dlm wkt dekat
– Berpotensi besar terjadi
• Problematik
– Isu yg mengandung Permasalahan
– Menyimpang dari standar/harapan/ketentuan
– Menimbulkan kegelisahan
– Perlu dicari penyebabnya
• Khalayak
– Secara langsung menyangkut orang banyak
– Bukan hanya kepentingan perorangan tertentu
• Layak
– Isu yg logis realistis dan pantas
– Dapat dibahas sesuai dgn tugas, hak, wewenang & tanggung jawab
 TAHAPAN DIAGNOSTIK

1. Menetapkan isu aktual strategis

2. Mengidentifikasi masalah-masalah
3. Menetapkan masalah prioritas
4. Menetapkan kriteria penilaian
5. Menganalisis penyebab masalah
6. Mengidentifikasi alternatif solusi
7. Menyusun langkah-langkah intervensi

01/24/23 38
 IDENTIFIKASI MASALAH
Contoh:
1. Masalah terkait struktur organisasi
2. Masalah terkait sistem kerja
3. Masalah terkait budaya kerja
4. Masalah terkait etika kerja
5. Masalah terkait karir SDM
6. Masalah terkait insentif SDM
7. Masalah terkait penempatan SDM
8. Masalah terkait penugasan SDM
9. Masalah terkait penghargaan SDM
10. Masalah terkait sarana prasarana

01/24/23 Rahmat Syahni 39

 TAHAPAN DIAGNOSTIK

1. Menetapkan isu aktual strategis

2. Mengidentifikasi masalah-masalah
3. Menetapkan masalah prioritas
4. Menetapkan kriteria penilaian
5. Menganalisis penyebab masalah
6. Mengidentifikasi alternatif solusi
7. Menyusun langkah-langkah intervensi

01/24/23 40
Contoh issue/masalah

1.Penerimaan PBB Setiap tahunnya tidak

mencapai target yang dibebankan

2.Serapan anggaran belanja kantornya setiap

sementernya dibawah target yang diinginkan.

3.Masih lemahnya pelayanan E KTP

4.Masih Sulitnya Menemukan Arsip Dinamis

 Indikator Kinerja
Kondisi Saat ini dan yang Diharapkan
Permasalahan :

No Indikator Kinerja Kondisi Saat Ini Kondisi yang

Diharapkan
1
2
3
4

5
 T OH MEMBANDINGKAN KONDISI YANG
O N
C
DIHARAPKAN DENGAN KONDISI SEKARANG
KONDISI
PELAYANAN ADMINISTRASI KONDISI
YANG
UMUM DI UPTD X SEKARANG
DIHARAPKAN

a. PROSEDUR MUDAH, CEPAT DAN (85%) (30%)

TEPAT.
b. BIAYA BERDASAR PERDA. (100%) (50%)
c. PETUGAS TRAMPIL, (80%); (45%)
MENERAPKAN 3S
d. TERPENUHINYA SARANA (80%); (55%)
PELAYANAN
e. TERPENUHINYA PRASARANA (80%) (55%)
YANG REPRESENTATIF
f. KEPASTIAN HUKUM (80%). (50%) 43
Identifikasi Masalah

Perumusan
Penyebab Masalah

44
3. Analisi penyebab Masalah:
Tahap ini merupakan tahap paling krusial
dalam proses analisis dan mengembangkan
cara-cara yang efektif untuk menghadapinya
Fishbone Diagram
 Daftar alat analisis dan penggunaannya
NO RAGAM ALAT ANALISIS KEGUNAAN
1. SWOT Analisis keadaan lingkungan internal & eksternal
2. Force field analysis Analisis merencanakan perubahan
3. Brainstorming Teknik menggali ide, kreatifitas menyelesaikan masalah
4. Diagram pohon masalah Model untuk merinci masalah dan sebab akibat
5. Diagram fishbone Model untuk merinci dan sebab akibat

6. Model causal map Model untuk pemetaan sebab akibat

7. Model matriks Model untuk penyusunan fakta dan data
8. Check Sheet Lembar periksa keadaan atau faktor/ masalah
9. Stratifikasi Pengelompokan ke dalam berbagai kriteria
10. Model skala nilai Model dalam menilai, membobot satu faktor
11. Matriks USG Matriks dalam memilih prioritas masalah
12. Diagram pareto Model penyajian dan pemilihan fakta dan data
13. Model problem priority Model pemilihan prioritas masalah
14. Teknik komparasi Teknik membandingkan atau evaluasi / menilai
15. Cost Benefit Model ratio antara biaya dan keuntungan/ manfaat
Contoh issue

1.Penerimaan PBB Setiap tahunnya tidak

mencapai target yang dibebankan

2.Serapan anggaran belanja kantornya setiap

sementernya dibawah target yang diinginkan.

3.Masih lemahnya pelayanan E KTP

4.Masih Sulitnya Menemukan Arsip Dinamis

http://www.slideshare.net/triwidodowutomo/pemecahan-masalah-pengambilan-keputusan 52
https://www.google.co.id/search?
q=contoh+diagram+pohon+masalah&biw=1600&bih=789&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&
ved=0ahUKEwiM9Zvl__zPAhXItI8KHbamCE8QsAQIKA#tbm=isch&q=contoh+diagram+pohon+s
olusi&imgrc=WjIjSlzeqk2O6M%3A

SBudi, WI Bappenas 53
 PEKERJAAN KETATA USAHAAN BELUM
BERJALAN LANCAR

ARSIP DINAMIS
SULIT DIPEROLEH

Kesempatan Sarana tempat Kurangnya Pembinaan atasan thd

mengikuti diklat penyimpanan arsip yg kemampuan staf pengelolaan arsip
terbatas dimiiki relaltif terbatas dalam menata arsip kurangn intensip
 KRITERIA PEMILIHAN PENYEBAB MASALAH
PRIORITAS
• U (Urgency) : kegawatan yaitu besarnya dampak yang
timbul terhadap keselamatan jiwa
manusia/uang/produksi/harta benda/reputasi baik individu
maupun organisasi.
• S (Seriousness) : mendesaknya yaitu banyaknya waktu
tersedia untuk penanganan suatu masalah.
• G (Growth) : pertumbuhan yaitu perkiraan bertambah
buruknya suatu keadaan dibandingkan dengan
sebelumnya/keadaan sekarang.
55
Menentukan Kriteria & Prioritas Masalah :

(Dengan instrumen USG)

PENILAIAN
No Masalah TN
KRITERIA
U S G

PENILAIAN MENGGUNAKAN SKALA LIKERT (5 – 4 – 3 – 2 – 1 )

TN = TOTAL NILAI
56
 PEKERJAAN KETATA USAHAAN BELUM
BERJALAN LANCAR

ARSIP DINAMIS
SULIT DIPEROLEH

Kesempatan Sarana tempat Kurangnya Pembinaan atasan thd

mengikuti diklat penyimpanan arsip yg kemampuan staf pengelolaan arsip
terbatas dimiiki relaltif terbatas dalam menata arsip kurangn intensip

Rendahnya tingkat Kurangnya motivasi

Rendahnya disiplin Kurangnya koordinasi
Keterampilan petugas kerja petugas Penata
pengelolan arsip sesama staf penata arsip
penata arsip arsip
PEKERJAAN KETATA USAHAAN BELUM
BERJALAN LANCAR

ARSIP DINAMIS
SULIT DIPEROLEH

Kurangnya kemampuan staf

dalam menata arsip

Rendahnya tingkat Keterampilan

petugas penata arsip
 AREA ORGANISASI YG BERMASALAH

MASALAH TERPILIH:

PENYEBAB ;
DAMPAK ;

PEMBULATAN MASALAH
 AREA ORGANISASI YG BERMASALAH

MASALAH TERPILIH:
Arsip dinamis sulit diperoleh

PENYEBAB ; Rendahnya tingkat keterampilan petugas penata Arsip

DAMPAK ; Pekerjaan ketata usahaan belum berjalan lancar

PEMBULATAN MASALAH
Arsip dinamis sulit diperoleh disebabkan oleh rendahnya tingkat
keterampilan petugas penata arsip, berdampak kepada tidak lancarnya
pekerjaan ketata usahaan.
 TAHAPAN DIAGNOSTIK

1. Menetapkan isu aktual strategis

2. Mengidentifikasi masalah-masalah
3. Menetapkan masalah prioritas
4. Menetapkan kriteria penilaian
5. Menganalisis penyebab masalah
6. Mengidentifikasi alternatif solusi
7. Menyusun langkah-langkah intervensi

01/24/23 61
http://www.slideshare.net/triwidodowutomo/pemecahan-masalah-pengambilan-keputusan 62
 POHON DAMPAK
ALTERNATIF (+)

SASARAN
UTAMA (+)

SASARAN
POKOK
Dominan (+)

SASARAN
SPESIFIK
DOMINAN (+)

ALTERNATIF ALTERNATIF ALTERNATIF

– – –
I 2 3
64
RANCANGAN JUDUL PROYEK PERUBAHAN

JUDUL PROYEK PERUBAHAN

LATIHAN
68
 LAPORAN
KEGIATAN TAKING OWNERSHIP

KESEPAKATAN
(MEMBANGUN KOMITMEN BERSAMA)

1. DISKRIPSI SINGKAT TUGAS ORGANISASI

2. AREA ORGANISASI YANG BERMASALAH
3. AREA ORGANISASI YANG MENJADI AREA
PERUBAHAN
1. PEMIMPIN PERUBAHAN PADA DASARNYA MIRIP SEORANG DOKTER,
NAMUN YANG DIDIAGNOSA BUKAN TUBUH MANUSIA, TETAPI
ORGANISASI YANG DIPIMPINNYA

2. DALAM MEN-DIAGNOSA, PEMIMPIN TERLEBIH DAHULU MENILAI KINERJA

ORGANISASINYA, MENEMUKAN AREA YANG BERMASALAH, LALU
MELAKUKAN INTERVENSI AGAR DAPAT MENINGKAT KINERJANYA

3. KEMAMPUAN MENDIAGNOSA ORGANISASI SECARA AKURAT

MENENTUKAN BERHASIL TIDAKNYA PEMIMPIN DALAM MEMBAWA
PERUBAHAN BAGI ORGANISASINYA