Anda di halaman 1dari 5

Pusat Pertanggungjawaban

PUSAT LABA

Disusun Oleh :
1. Salma Rana Puspita 1119 31035
2. Stefani Cesilia Bustam 1119 31042
3. Putri Zalfa Salsabila 1119 31046
4. Theresa Maranatha 1120 31180
5. Putri Diah Esthiningrum 1120 31390
Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang
memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan
pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan
tentang investasi.

Keputusan manajemen melibatkan usulan untuk meningkatkan beban


dengan harapan bahwa hal itu akan menghasilkan peningkatan yang lebih
besar dalam peningkatan penjualan keputusan semacam ini disebut sebagai
pertimbangan biaya/pendapatan (expense/revenue trade-off).
Keunggulan pusat laba:
a. Keputusan operasional dapat dilakukan lebih cepat karena tidak
memerlukanpertimbangandarikantorpusat.
b. Kualitas keputusan cenderung lebih baik, karena dilakukan oleh orang yang benar-benar mengerti
tentang keputusan tersebut.
c. Manajemen kantor pusat bebas dari urusan operasional rutin dan bias lebih focus pada keputusan
yang lebih luas.
d. Kesadaran laba (Profit Consciousness) lebih meningkat pada manajer pusat laba,karena ukuran
prestasinya adalah laba.
e. Pengukuran prestasi pusat laba lebih luas daripada hanya pengukuran pada pusat pendapatan dan
pusat biaya yang terpisah.
f. Manajer pusat laba lebih bebas berkreasi.
g. Dapat difungsikan sebagai pusat atau sarana pelatihan yang handal, karena pusat laba hampir sama
dengan satu perusahaan yang independen.

h. Memudahkan kantor pusat untuk memperoleh informasi profitabilitas dari komponen produk-produk
perusahaan.
Kelemahan pusat laba:
a. Manajemen kantor pusat kehilangan kendali menegenai keputusan yang telah didelegasikan.
b. Manajer pusat laba cenderung hanya memperhatikan laba jangka pendek.
c. Organisasi yang pada awalnya bekerja sama antara fungsi satu dengan lainnya menjadi saling
bersaing.
d. Terdapat kemungkinan peningkatan perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan yang dapat
menimbulkan pertentangan antar pusat pertanggungjawaban.
e. Tidak ada yang menjamin bahwa divisionalisasi pada masing-masing pusat laba akan menjamin
peningkatan laba perusahaan menjadi lebih optimal.
f. Kualitas pengambilan keputusan oleh manajer divisi mungkin bisa lebih jelek daripada manajer
puncak.
g. Menimbulkan terjadinya tambahan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan manajerial divisi.

h. Kompetensi general manajer seringkali menjadi tidak diperlukan.


Penilaian kinerja pusat laba dapat diukur dengan:
a. Margin kontribusi
b. Laba langsung
c. Laba yang dikendalikan
d. Laba sebelum pajak
e. Laba bersih

Anda mungkin juga menyukai