Anda di halaman 1dari 21

Pembimbing : dr. Lenny Buana W,Sp.

THT-KL

REFERAT
PARALISIS KORDA VOKALIS

NAMA :

Dina Meiliawati (21710043)


Diana Wulandari (21710091)
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Tiga fungsi utama Paralisis pita suara Paralisis pita suara


laring yaitu proteksi merupakan sendiri hingga kini
jalan nafas, gangguan suara masih menjadi
respirasi dan fonasi ketika salah satu masalah yang serius
ataupun kedua pita dalam bidang THT.
suara tidak dapat Hal ini dikarenakan
membuka maupun kerusakan yang
menutup dengan terjadi terhadap
semestinya. sarafnya bersifat
permanen
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
O1
STRUKTUR PENYANGGA LARING
ANATOMI
O2
MUSKULUS
ANATOMI
O3
PERSARAFAN, PERDARAHAN DAN DRAINASE LIMFATIK LARING
FISIOLOGI
Laring merupakan organ penghasil
suara, serta memiliki fungsi utama
lainnya untuk proteksi jalan napas,
respirasi dan fonasi.
Nada dasar suara ditentukan oleh
panjang dan ketegangan pita suara.
Kerasnya suara tergantung atas
tekanan yang terbentuk di bawah
pita suara.
DEFINISI
Paralisis berarti terganggunya kemampuan anggota tubuh untuk bergerak dan
berfungsi, yang biasanya diakibatkan karena kerusakan saraf. Paralisis dapat terjadi
juga pada pita suara. Paralisis pita suara terjadi akibat hilangnya gerak aktif dari pita
suara, dapat terjadi pada salah satu atau kedua pita suara yang tidak dapat membuka
ataupun menutup dengan semestinya.
ETIOLOGI Unilateral
Reccurent
trauma bedah iatrogenic (misalnya
01 pembedahan pada kepala, leher khususnya
Laryngeal
tirodektomi dan pembedahan pada dada)
Paralysis.
Tipe kelumpuhan pita suara
pada orang dewasa menurut iatrogenic (seperti operasi tulang
saraf yang terkena : Unilateral
tengkorak), penyebab neurologic (seperti
multiple sclerosis, syringomyelia dan
02 Complete Vagal
ensefalitis), infark batang otak(wellenberg
Paralysis
syndrome), pertumbuhan tumor ganas,
inflamasi (osteomyelitis tulang tengkorak)

Bilateral
Reccurent pasca pembedahan tyroid dan keganasan
03
Laryngeal tiroid
Paralysis

Bilateral Infark batang otak, multiple sklerosis dan


04 Complete Vagal penyakit saraf motorik (amyotropik lateral
Paralysis sklerosis)
PATOFISIOLOGI
Pada laring, terdapat nervus
vagus yang mempersarafi pita
suara

Jika terjadi penekanan maupun


kerusakan terhadap nervus ini maka
akan terjadi paralisis pita suara

Pita suara tidak dapat


beradduksi
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS

Anamnesa dan pemeriksaan Pemeriksaan Penunjang


fisik, termasuk 1. Pencitraan
pendengaran terhadap suara 2. Endoskopi (Stroboskopi)
dan jalan napas bergantung 3. Laringeal elektromiografi
pada riwayat gejala yang
ada
Perhatikan pergerakan korda vokalis :
• Normal → simetris, gerakan abduksi dan adduksi
• Tidak bergerak → paresa unilateral/bilateral

Fonasi

Respirasi

Normal Paralisis Paralisis bilateral


unilateral
PENATALAKSANAAN

01 Medikasi

02 Voice Therapy

03 Pembedahan
-Temporary
-Permanen
PENATALAKSANAAN

01 Medikasi

Terapi dengan medikasi biasanya dipakai saat ada kelainan


penyerta seperti refluks gastroesofagus (antacid, proton
pump inhibitor), sinonasal alergi (antihistamin).
PENATALAKSANAAN

02 Voice Therapy

Terapi dapat dilakukan sendiri atau dengan dikombinasikan dengan terapi


pembedahan. Pemilihan voice therapy ini sebagai terapi sendiri karena
dalam beberapa kasus suara dapat kembali normal tanpa terapi pada tahun
pertama terjadinya kerusakan sehingga tidak memerlukan pembedahan,
jika pasien tidak bisa atau menolak pembedahan.
03 Pembedahan
Pembedahan untuk terapi paralisis pita suara juga
dapat dikategorikan sebagai :
a. Temporary : Dengan endoskopik injeksi dari
Pada paralisis bilateral pita suara biasanya material yang dapat diresorpsi pada pita suara yang
pasien membutuhkan penanganan yang rusak, di samping otot thyroaritenoid di rongga
segera akibat hilangnya fungsi abduksi paraglotis.
yang menyebabkan obstruksi jalan nafas. b. Permanen : Pada teknik injeksi permanen, teknik-
tekniknya sama dengan yang injeksi temporary,
hanya materialnya yang berbeda, untuk injeksi
permanen ini digunakan material yang lebih
permanen, seperti lemak, fascia, CaHA, Teflon.
PROGNOSIS
Hasil dari terapi pada paralisis pita suara adalah sangat baik. Kebanyakan
pasien dapat kembali berbicara hampir normal dan bahkan normal dan
dengan minimal atau tanpa limitasi dari fungsi berbicara untuk kebutuhan
berbicara sehari-hari. Tetapi untuk bernyanyi, kemungkinan tidak akan
bisa dengan sempurna, karena kemampuan pita suara sudah terbatas.
KOMPLIKASI
Komplikasi dari terapi pembedahan adalah suara yang kurang baik,
kesulitan bernafas, dan migrasi dari implan. Dan sebab yang paling sering
menyebabkan kualitas suara yang buruk setelah operasi adalah kesalahan
penempatan implan, penempatannya terlalu kearah anterior/superior,
implan terlalu kecil/besar.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai