Anda di halaman 1dari 22

MATARAM

KUNO
KELOMPOK 2

 Dandy Febryan
 Akmal Fakhrian
 Anggun Hazizah
 Sifa Al Jannah
 Mutia Danish Fayaza
 Syafa Alya
Bukti-bukti tentang Mataram Kuno :
 Prasasti Canggal
 Prasasti Balitung D. Sanjaya
 Kitab Cerita Parahyangan
 Prasasti Kalasan
 Prasasti Kelurak
 Prasasti Ratu Boko D. Syailendra
 Prasasti Nalanda
 Prasasti Ligor
Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno
 Prasasti Canggal (Sruti Indra Rasa) 654
Saka / 732 M
isinya :
Di daerah Kunjarakunja didirikan lingga
sebagai lambang Siwa
Sanjaya adalah pendiri kerajaan
Mataram Kuno
Letak Karajaan Mataram Kuno :
 Kerajaan Mataram Kuno terletak di
Jawa Tengah dengan intinya sering
disebut Bumi Mataram. Daerah ini
dikelilingi oleh Gunung Sindoro,
Gunung Sumbing, Gunung Merapi–
Merbabu, Gunung Lawu, dan Pegunungan
Sewu. Daerah ini juga dialiri oleh
Sungai Bogowonto, Sungai Progo,
Sungai Elo, dan Sungai Bengawan Solo.
Itulah sebabnya daerah ini sangat
subur.
PETA MATARAM KUNO
KEHIDUPAN POLITIK
 Berdasarkan prasasti Canggal diketahui, Mataram
kuno mula-mula diperintah oleh Raja
Sanna. Sanna kemudian digantikan oleh
keponakannya, Sanjaya. Sanjaya adalah anak
Sanaha, saudara perempuan Raja Sanna (Sanna
tidak memiliki keturunan). Sanjaya memerintah
dengan bijaksana sehingga rakyat hidup makmur,
aman dan tenteram. Hal ini terlihat dari prasasti
Canggal yang menyebutkan bahwa tanah Jawa
kaya akan padi dan emas. Selain Prasasti Canggal,
nama Sanjaya juga tercantum pada prasasti
Balitung.
 Setelah Sanjaya, Mataram diperintah oleh
Panangkaran. Dari prasasti Balitung diketahui bahwa
Panangkaran bergelar Syailendra Sri Maharaja Dyah
Pancapana Raka i Panangkaran. Hal ini menunjukkan
Raka i Panangkaran berasal dari keluarga Sanjaya dan
juga keluarga Syailendra. Sepeninggal Panangkaran,
Mataram kuno terpecah menjadi dua, Mataram
bercorak Hindu dan Mataram bercorak
Buddha. Wilayah Mataram-Hindu meliputi Jawa
Tengah bagian utara, diperintah oleh dinasti Sanjaya
dengan raja-raja seperti Panunggalan, Warak, Garung
dan pikatan. Sementara wilayah Mataram-Buddha
meliputi Jawa Tengah bagian selatan yang diperintah
oleh dinasti Syailendra dengan rajanya antara lain Raja
Indra.
 Perpecahan di Mataram ini tidak
berlangsung lama. Pada tahun 850, Raka i
Pikatan dari Wangsa Sanjaya mengadakan
perkawinan politik dengan
Pramodhawardhani dari keluarga
Syailendra. Melalui perkawinan ini,
Mataram dapat dipersatukan kembali. Pada
masa pemerintahan Pikatan-
Pramodhawardhani, wilayah Mataram
berkembang luas, meliputi Jawa Tengah dan
Timur. Pikatan juga berhasil mendirikan
Candi Plaosan.
KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI
 Kehidupan ekonomi masyarakat bertumpu pada
pertanian. Kondisi alam bumi Mataram yang
tertutup dari dunia luar sulit untuk
mengembangkan aktivitas perekonomian
dengan pesat. Pada masa Raja Balitung aktivitas
perhubungan dan perdagangan dikembangkan
lewat sungai Bengawan Solo. Pada prasasti
Wonogiri (903) disebutkan bahwa desa-desa
yang terletak di kanan-kiri sungai dibebaskan
dari pajak dengan catatan harus menjamin
kelancaran lalu lintas lewat sungai tersebut.
Faktor-faktor kemunduran Mataram
Kuno
 Faktor Politik :
menghindari serangan dari Sriwijaya
 Faktor Alam :
bencana letusan gurung merapi yang kemudian
mengakibatkan wabah penyakit dan kelaparan
 Faktor Ekonomi :
a. keinginan mencari sungai yang dapat dilayari
sampai pedalaman untuk memperlancar kegiatan
perdagangan
b. banyak rakyat Mataram pindah ke Jawa Timur untuk
menghindari kerja paksa yaitu pembangunan candi-
candi
SEJARAH
BERDIRINYA KERAJAAN MATARAM KUNO

MATARAM
KUNO

Wangsa SANJAYA Wangsa SYAILENDRA


(hindu) (buddha)
didirikan oleh Sanjaya tahun 732 didirikan oleh Bhanu tahun 752

KERAJAAN
MATARAM KUNO
Nama Mataram sendiri pertama kali disebut pada
Prasasti yang ditulis dimasa raja Balitung
Raja-raja Dinasti Sanjaya
(Prasasti Balitung )
 Rakai Mataram Ratu Sang Sanjaya (732-760)
 Rakai Panangkaran (760-780)
 Sri Maharaja Rakai Pananggalan (780-800)
 Rakai Warak (800-820)
 Rakai Garung (820-840)
 Rakai Pikatan (840-856)
 Rakai Kayuwangi (856-882)
 Rakai Watuhumalang (882-889)
 Rakai Dyah Balitung (899-915)
 Rakai Daksottama (915-919)
 Rakai Tulodhong (919-921)
 Dyah Wawa (921-928)
 Rakai Mpu Sindhok (929-930)
Raja-raja Dinasti Syailendra
 Bhanu (752-775)
 Wisnu (775-782)
 Indra (782-821)
 Samaratungga (821-883)
 Pramodyawardani (883-856)
 Balaputradewa
Candi-candi Hindu

Prambanan
Candi Dieng
Candi Gedong Songo
Candi-candi Budha
Candi Sewu
Candi Borobudur
Candi Mendut
Candi Kalasan
Candi Plaosan adalah sebagai lambang penyatuan antara
Dinasti Sanjaya dan Syailendra. Dalam pembuatan candi
Plaosan ada unsur Hindu maupun Budha

Anda mungkin juga menyukai