Anda di halaman 1dari 21

LANJUTAN KERAJAAN

HINDU-BUDHA DI
INDONESIA
OLEH SITI HODIJAH, S.Pd, M.Pd.

SMA NEGERI 2 KOTA SERANG


KERAJAAN SRIWIJAYA
• Kerajaan maritim pada mulanya berpusat di Sumatera
kemudian menyebar ke arah timur, perluasannya lebih
ditujukan ke arah selatan, sekitar pulau Bangka dan
Lampung Selatan.
• Daerah kekuasaannya meliputi Kamboja, Thailand Selatan,
Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa Barat dan
kemungkinan sampai ke Jawa Tengah.
• Ibukotanya disimpulkan oleh beberapa ahli terletak di
Palembang (G. Coedes), di Kedah kemudian pindah ke
Muara Takus (JL Moens) dan di Jambi (Soekmono)

Dalam Bahasa Sansekerta


Sri = "bercahaya/gemilang“
Wijaya = kemenangan/kejayaan
Sriwijaya berarti "kemenangan yang gilang-gemilang".
SUMBER BERITA KERAJAN SRIWIJAYA

Sumber dari luar Sumber dari dalam


• Berita Arab • Prasasti
• Berita Cina • Benda
• Berita Tibet
• Prasasti Mancanegara
SUMBER DALAM NEGERI

Sumber Prasasti Sumber Benda


• Prasasti Kota Kapur • Candi Muara Takus
• Prasasti Palas Pasemah • Candi Muaro Jambi
• Prasasti Hujung Langit • Candi Portibi/Bahal
• Prasasti Telaga Batu • Gapura Sriwijaya
• Prasasti Kedukan Bukit • Arca
• Prasasti Talang Tuwo
• Prasasti Karang Berahi
SUMBER LUAR NEGERI

• Berita Arab
• Prasasti Ligor (Thailand)
Adanya negeri Zabag (Sriwijaya) yang mengahasilkan
emas di Swarnadwipa (Pulau Emas) karena banyak
• Prasasti Kanton (Cina)
menghasilkan emas. • Prasasti Nalanda (India)
• Kronik Cina
• Piagam Leiden (Belanda)
Pendeta I-Tsing pernah tinggal di Shi-li-fo-shih
• Prasasti Srilanka
(Sriwijaya) selama 4 tahun dan mempelajari
paramasastra (tata bahasa Sansekerta) Bersama • Prasasti Grahi (India)
Sakyakitri
• Prasasti Tanjore (India)
Kronik Dinasti Sung menyebutkan tentang pengiriman
utusan dari Shihlifoshih/Foshih (Sriwijaya) th 971-992 • Prasasti Chaiya (Malaysia)
• Berita Tibet

Pendeta Atica pernah tinggal di Sriwijaya dan belajar


agama Budha pada Dharmapala.
SUMBER BENDA

Candi Muara Takus Candi Muaro Jambi Candi Portibi


adalah candi terletak di adalah komplek
peninggalan Kecamatan Muara candi Budha aliran
kerajaan Sebo, Kabupaten Vajrayana yang
Sriwijaya yang Muara Jambi, Jambi berada di desa
terletak di desa Bahal, kecamatan
Muara Takus, Padang Bolak,
kecamatan XIII Koto, Portibi, Kabupaten
Kabupaten Kampar, Tapanuli Selatan,
Riau Sumatera Utara
GAPURA SRIWIJAYA
ARCA
PRASASTI KOTA KAPUR
PRASASTI PALAS
PASEMAH
PRASASTI HUNJUNG
LANGIT
PRASASTI TELAGA
BATU
PRASASTI
KEDUKAN
BUKIT
PRASASTI TALANG
TUWO
PRASASTI
KARANG BERAHI
Lokasi dan Kondisi Kerajaan
• Istilah Sriwijaya muncul dalam prasasti Kota Kapur yang ditemukan di P. Bangka berangka
tahun 686 M, didalamnya disebutkan istialh “bumi Jawa tidak mau tunduk pada Sriwijaya”
• Dalam prasasti Kedukan Bukit yang berangka tahun 605 S/688 M menyebutkan tentang
perjalanan Dapunta Hyang dari Minangatamwan Bersama 20.000 orang pasukan
• Prasasti Talangtuo menyebutkan tentang Dapunta Hyang Jayanasa yang telah membangun taman
Sriksetra
• Raja Dharmasetu pernah membangun pelabuhan di Semenanjung Melayu dekat Ligor serta
sejumlah bangunan suci agama Budha.
• Prasasti Telaga Batu, Kota Kapur, Karang Berahi dan Palas Pasemah berisi kutukan terhadap
siapa saja dengan tujuan untuk menancapkan hegemoninya supaya diakui sebagai kerajaan besar.
Kehidupan Politik

Raja yang memerintah (yang terkenal)
• Dapunta Hyang SriJayanasa adalah pendiri kerajaan Sriwijaya. Pada masa pemerintahannya, dia berhasil
memperluas wilayah kekuasaan sampai wilayah Jambi dengan menduduki daerah Minangatamwan yang
terletak di dekat jalur perhubungan pelayaran perdagangan di Selat Malaka
• Raja Dharmasetu mendirikan pangkalan di Semenanjung Malaka/Ligor dan berhasil membangun Sriwijaya
sebagai kerajaan yang besar.
• Balaputera Dewa diperkirakan mulai memerintah pada tahun 850 M setelah terusir dari Mataram (Jawa),
merupakan masa puncaknya kejayaan Sriwijaya dengan meningkatnya kegiatan pelayaran dan perdagangan
rakyat
• Sri SanggaramaWijayatunggawarman Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya dikhianati dan diserang oleh
kerajaan Chola. Sang raja ditawan dan baru dilepaskan pada masa pemerintahan Raja Kulottungga I di Chola
Faktor-faktor Penyebab Sriwijaya Menjadi
Kerajaan Besar
• Letaknya strategis berada di jalur perdagangan antara India dan Cina
• Menguasai jalur perdagangan Selat Sunda, Semenanjung Melayu dan Tanah
Genting Kra
• Memiliki komoditas perdagangan melimpah: emas, perak dan rempah-rempah.
• Memilik armada laut yang kuat
• Adanya pendapatan cukai dan upeti dari kerajaan taklukannya
• Raja-rajanya selalu taat dan menjadi pelindung bagi agama Budha
Kehidupan Ekonomi
• Pada   mulanya   penduduk   Sriwijaya  hidup   dengan bertani.
• Sriwijaya berhasil menguasai Selat Malaka yang merupakan urat nadi
perdagangan di Asia Tenggara sehingga menguasai perdagangan nasional dan
internasional
•  Penguasaan Sriwijaya atas Selat Malaka mempunyai arti penting terhadap
perkembangannya sebagai kerajaan maritim sebab banyak kapal-kapal asing
yang singgah untuk menambah air minum, perbekalan makanan, dan melakukan
aktivitas perdagangan
Kehidupan Sosial

• Kemungkinan bahasa Melayu Kuno telah digunakan sebagai


bahasa pengantar terutama dengan para pedagang dari Jawa
Barat, Bangka, Jambi dan Semenanjung Malaysia
• Perdagangan internasional membuat kecenderungan
masyarakat menjadi egaliter/terbuka akan berbagai pengaruh
dan budaya asing
• Sriwijaya pernah menjadi pusat agama Budha
Faktor-faktor Penyebab Runtuhnya
Kerajaan Sriwijaya
• Adanya serangan dari kerajaan Medang Kamulan dari Jawa Timur dibawah pimpinan
Raja Dharmawangsa, saat itu Sriwijaya dipimpin oleh Raja Sudarmiwarmadewa
• Adanya serangan dari Raja Colamandala dari India th 1023 M dan 1030 M disebabkan
adanya persaingan politik dan perdagangan
• Banyak kerajaan taklukannya yang melepaskan diri dari Sriwijaya
• Munculnya dominasi kerajaan Thailand yang mengembangkan kekuasaannya sampai
Semenanjung Melayu
• Serangan Majapahit tahun 1477 M, yang menandai berakhirnya kekuasaan Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai