Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN KERAJAAN SRIWIJAYA

• Nama Sriwijaya sendiri berasal dari Bahasa Sansakerta, yaitu “sri” yang berarti
bercahaya atau gemilang, dan “Wijaya” yang bermakna kemenangan atau kejayaan,
maka nama Sriwijaya bermakna “Kemenangan yang gemilang.”
• Kerajaan Sriwijaya ini merupakan salah satu Kerajaan besar di Indonesia yang
bercorak agama Buddha. Kerajaan Sriwijaya dikenal juga dengan Kerajaan Maritim,
sebab dari lokasi Kerajaan Sriwijaya yang menunjukkan berada dekat dengan laut,
sehingga dalam perekonomianpun mengandalkan perdagangan dari hasil – hasil laut.
Selain itu Kerajaan Sriwijaya juga memiliki armada Laut yang kuat sehingga disebut
Kerajaan Maritim
PADA SOSIAL POLITIKNYA
• Kerajaan Sriwijaya merupakan Kerajaan yang terletak di Pulau Sumatera, dengan
cakupan Luas wilayahnya meliputi Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya,
Sumatera, dan Pesisir Kalimantan.
• Berdasarkan sumber berita dari Tiongkok, Kerajaan Sriwijaya diperkirakan berdiri
sekitar abad ke VII. Salah satu Pendeta dari Tiongkok yaitu I Tsing menjelaskan
bahwa pada tahun 671 dan 695 M, Sriwijaya menjadi pusat pembelajaran agama
Buddha. Disana pun terdapat ribuan pendeta dan pelajar yang belajar agama Buddha
di Sriwijaya, salah Satunuya adalah Sakyakirti (Seorang Pendeta Terkenal di
Sriwijaya). Pada tahun (1011-1023 M) datang seorang Pendeta dari Tibet yang
bernama Atica untuk belajar Agama Buddha di Sriwijaya.
• Kerajaan Sriwijaya mencapai zaman keemasan di bawaha Raja Balaputradewa yang
memimpin sekitar abad ke IX. Raja Balaputradewa merupakan keturunan Dinasti
Syailendra, yakni Putra dari Raja Samaratungga dan Dewi Tara.
• Dibawah Pemerintahan Raja Balaputradewa, Kerajaan Sriwijaya berkembang pesat,
karena Raja Balaputradewa menjalin hubungan dengan Kerajaan- Kerajaan di India
(Benggala dan Cholamandala), serta kekaisaran Tiongkok. Raja Kerajaan Benggala
yaitu Dewapala Dewa menghadiahkan sebidang tanah kepada Balaputradewa, untuk
pendirian sebuah asrama bagi para pelajar dan siswa yang sedang belajar di Nalanda.
Bentuk asramanya tersebut memiliki kesamaan arsitektur dengan Candi Muara Takus
yang berada di Jambi.
DALAM SISTEM PEREKONOMIANNYA
• Mayoritas masyarakat Sriwijaya hidup dari Perdagangan dan Pelayaran, hal tersebut
tidak terlepas dari lokasi Sriwijaya yang strategis di jalur perdagangan India dan
Tiongkok. Sehingga Sriwijaya menjadi Kerajaan Maritim di Sumatera serta menjadi
pengendali jalur Perdagangan antara India dan Tiongkok. Dalam upaya memperkuat
dan menjaga dominasi perdagangan, Sriwijaya mengadakan ekspedisi militer untuk
menaklukan Bandar pesaing disekitarnya. Dengan memiliki kerajaan bawahan
(Vasal), Sriwijaya banyak mendapatkan Upeti , hingga sekitar abad IX Sriwijaya
berhasil menguasai jalur perdagangan di Asia Tenggara yang membuat rakyatnya
Makmur.
• Komoditi perdagangan Sriwijaya diantaranya adalah lada, damar, penyu, emas, perak,
gading gajah, kayu gaharu, cengkih, pala, kapulaga, dan Timah.

KEMUNDURAN KERAJAAN SRIWIJAYA DISEBABKAN OLEH


• Banyak daerah kekuasaan Sriwijaya yang melepaskan diri
• Serangan dari Raja Narendra Cola kerajaan Colamandala pada tahun 1017 M dan
1030 M.
• Terdesak Kerajaan Thailand yang mengembangkan kekuasaan hingga semenanjung
Malaya
• Serangan dari Majapahit 1477 M, dan berhasil menaklukan Sriwijaya

UNTUK PENINGGALAN KERAJAAN SRIWIJAYA DIANTARANYA


• Prasasti Kedukan Bukit
• Prasasti Talang Tuo
• Prasasti Talaga Batu
• Prasasti Kota Kapur
• Prasasti Karang Berahi

PENGERTIAN KERAJAAN KALINGGA


• Kerajaan Kalingga merupakan salah satu kerajaan yang berdiri sekitar abad ke VII,
bercorak agama Buddha yang terletak di Jawa Tengah. Sumber manuskrip China yang
ditulis oleh I Tsing menyebutkan bahwa kerajaan ini beranama Ho-Ling (Kalingga)
dan berlokasi di Cho-po (Jawa), diperkirakan sekitar Jepara, Jawa Tengah, di sebelah
utara Gunung Muria.

POLITIK, SOSIAL, EKONOMI


• Raja yang terkenal adalah Ratu Sima yang memerintah sekitar tahun 674 M, dibawah
kepemimpinannya hokum dilaksanakan dengan seadil-adilnya
• Agama yang dianut oleh Kerajaan Kalingga ini adalah agama Budha. Pada tahun 664
M datang seorang pendeta Tiongkok bernama Hwa-Ning yang bermaksud untuk
menerjemahkan kitab suci agama Buddha Hinayana ke dalam Bahasa China. Dalam
usaha menerjemahkan Kitab tersebut, Hwa-Ning dibantu oleh seorang pendeta
bernama Janabadhra.
• Mata pencaharian penduduk kerajaan Kalingga adalah Bertani dan berdagang, salah
satu komoditi perdagangannya adalah Emas, Perak, Cula badak, dan Gading gajah.

PENINGGALAN KERAJAAN KALINGGA

• Prasasti Tuk Mas (Tukmas)


• Prasasti Sojomerto
• Candi Angin.
• Candi Bubrah.
• Situs Puncak Sanga Likur.
• Catatan Dinasti Tang. ...
• Catatan I-Tsing. ...
• Naskah Wai-Tai-Ta.

Anda mungkin juga menyukai