Anda di halaman 1dari 57

TINDAK TUTUR

Vera Krisnawati
Hakikat Tindak Tutur

■ Tindak tutur adalah hasil dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan
merupakan kesatuan terkecil dari komunikasi linguistik yang dapat berwujud
pernyataan, pertanyaan, perintah atau yang lainnya (Searle, 1969)

■ Tindak tutur adalah aktivitas mengujarkan atau menuturkan tuturan dengan


maksud tertentu (Gunarwan)

2
Tindak
lokusi

Jenis tindakan yang dapat


Tindak
diwujudkan oleh seorang ilokusi

penutur menurut Searle

Tindak
perlokusi

3
o Tindak tutur untuk menyatakan sesuatu

o Diutarakan semata-mata untuk


1 menginformasikan sesuatu tanpa tendensi untuk
melakukan sesuatu, apalagi untuk
mempengaruhi lawan tuturnya (Rohmadi)

Tindak Lokusi o Tindak lokusi semata-mata merupakan tindak


tutur menyatakan sesuatu dengan makna
kalimat sesuai dengan makna kata itu di dalam
kamus dan makna kalimat itu menurut kaidah
sintaksisnya (Gunarwan)

o Tindak lokusi merupakan tindakan yang paling


mudah diidentifikasi karena dalam
pengidentifikasian tindak lokusi tanpa
memperhitungkan konteks tuturannya
(Rohmadi) 4
o “Mamat belajar membaca”

o “Gada bermain bola”

o “Ikan paus adalah binatang menyusui”

Contoh Tindak Lokusi o “Jari tangan jumlahnya lima”

o “Kami kedinginan”

o “Mereka gembira sekali”

o “Saya lapar”

5
o Tindak lokusi adalah tindak tutur yang
relatif paling mudah untuk
diidentifikasikan karena
Simpulan Tindak Lokusi pengidentifikasiannya cenderung dapat
dilakukan tanpa menyertakan konteks
tuturan yang tercakup dalam situasi
tutur.

6
o Tindak tutur yang selain berfungsi untuk
mengatakan atau menginformasikan
2 sesuatu juga digunakan untuk
melakukan sesuatu.

o Tindak tutur yang mengandung maksud


Tindak Ilokusi tuturan “Untuk apakah tuturan itu
dilakukan?”

o Tindak ilokusi tidak mudah


diidentifikasi karena berkaitan dengan
siapa bertutur kepada siapa, kapan dan
dimana tindak tutur itu dilakukan, dan
sebagainya

7
o Untuk memudahkan identifikasi, ada
beberapa verba yang menandai tindak
ilokusi, yaitu melaporkan,
mengumumkan, bertanya, menyarankan,
berterima kasih, mengusulkan,
mengakui, mengucapkan selamat,
berjanji, dan mendesak (Leech)

o Contoh:

o “Di daerah ini banyak begal”


(nasihat supaya waspada)

o “Sayur ini enak meskipun kurang


asin” (meminta diambilkan
garam)

8
o “Saya tidak dapat datang”

o Apabila diutarakan oleh seseorang


kepada teman yang baru saja
merayakan ulang tahun, tidak
hanya berfungsi untuk
Contoh Tindak Ilokusi
menyatakan sesuatu, tetapi untuk
melakukan sesuatu, yaitu meminta
maaf.

9
o “Ujian sudah dekat”

o Apabila diucapkan oleh seorang


guru kepada muridnya untuk
memberi peringatan agar
siswanya mempersiapkan diri.

o Apabila diucapkan oleh seorang


ayah kepada anaknya
dimaksudkan untuk menasihati
anaknya agar tidak hanya
bepergian menghabiskan waktu
secara sia-sia.

10
o “Rambutmu sudah panjang”

o Apabila diucapkan oleh seorang


laki-laki kepada pacarnya,
berfungsi untuk menyatakan
kekaguman.

o Akan tetapi, bila diutarakan oleh


seorang ibu kepada anak laki-
lakinya berfungsi untuk
memerintah anaknya memotong
rambutnya.

11
o “Yuli sudah seminar proposal skripsi
kemarin”

o Apabila diucapkan oleh


mahasiswa semester VIII, bukan
hanya memberikan informasi,
tetapi memberikan dorongan agar
mahasiswa lain mengerjakan
skripsinya.

12
3 o Sebiuah tuturan yang diutarakan oleh
seseorang sering mempunyai daya
pengarih atau efek bagi yang
mendengarkannya. Efek yang timbul ini
Tindak Perlokusi
dapat sengaja maupun tidak sengaja
dikreasikan penuturnya.

o Tindak tutur yang pengutaraannya


dimaksudkan untuk memengaruhi lawan
tutur disebut tindak perlokusi.

13
o Tindak perlokusi juga sulit dideteksi
karena harus melibatkan konteks
tuturannya

o Ada beberapa verba yang dapat


menandai tindak perlokusi, yaitu
membujuk, menipu, mendorong,
membuat jengkel, menakuti-nakuti,
menyenangkan, melegakan,
mempermalukan, dan menarik perhatian
(Leech)

14
o Rumahnya jauh.

o Tuturan di atas diutarakan oleh


seseorang kepada ketua
perkumpulannya, maka ilokuisnya
adalah secara tidak langsung
Contoh Tindak menginformasikan bahwa orang
Perlokusi yang dibicarakan tidak dapat
terlalu aktif di dalam
organisasinya.

o Adapun efek perlokusi yang


mungkin diharapkan adalah agar
ketua tidak terlalu banyak
memberikan tugas kepadanya.

15
o “Televisinya 32 inchi”

o Tuturan di atas diutarakan oleh


seseorang kepada temannya pada
saat akan diselenggarakan siaran
langsung kejuaraan dunia tinju
kelas berat.

o Tindak ilokusi berupa ajakan


untuk menonton di tempat
temannya.

o Efek perlokusi diharapkan lawan


tutur menyetujui ajakannya

16
o “Kemarin ayahku sakit”

o Jika diucapkan seseorang yang


tidak dapat menghadiri undangan
temannya, maka ilokusinya untuk
meminta maaf.

o Efek perlokusi yang diharapkan


agar orang yang mengundangnya
harap maklum

17
o Baru-baru ini Walikota telah membuka
Kurnia Department Store yang letaknya
di pusat perbelanjaan dengan tempat
parkir yang luas.

o Contoh di atas bukan semata-mata


untuk memberitakan sesuatu,
tetapi secara tidak langsung
merupakan undangan atau ajakan
untuk berbelanja ke department
store tersebut. Letak department
store yang strategis dengan
tempat parkir yang luas
diharapkan memiliki efek untuk
membujuk para pembacanya.

18
o Setiap tindak tutur mempunyai fungsi. Fungsi tindak tutur tampak pada maksud
atau tujuan (untuk apa tuturan itu disampaikan).

o Contoh: “Panas sekali ruangan ini”

o Jadi, fungsi tindak tutur tersebut untuk meminta. Selanjutnya, karena berfungsi
untuk meminta, tindak tutur tersebut dapat disebut tindak tutur meminta atau
permintaan. Tindak tutur yang menghendaki lawan tutur melakukan sesuatu
seperti halnya permintaan tergolong tindak tutur direktif.

19
Klasifikasi tindak tutur ilokusi berdasarkan
fungsinya (Searle)

Deklarati
Asertif
f

Ekspresif Direktif

Komisif

20
o Tindak tutur yang mengingat penuturnya
akan kebenaran atas apa yang diujarkan

o Termasuk tindak tutur asertif: tuturan-


tuturan menerima atau menolak,
1 mengusulkan, mengeluh, mengajukan
pendapat, melaporkan, menjelaskan,
memberitahukan, mempertahankan, dan
sebagainya.
Tindak Tutur Asertif
o Contoh:

o “Pemain itu tidak berhasil


melepaskan diri dari tekanan lawan”.

o “Sebentar lagi hujan”.

o “Di desa inilah pahlawan itu


dilahirkan”.

o “Pokok bahasan kita hari ini


mengenai tindak tutur”,
21
o Tindak tutur yang dimaksudkan
penuturnya agar lawan tutur melakukan

2 tindakan yang disebutkan di dalam


tuturan itu.

o Indikatornya adalah adanya tindakan


yang harus dilakukan oleh lawan tutur
Tindak Tutur Direktif
setelah mendengar tuturan tersebut.

o Termasuk tindak tutur direktif: tuturan-


tuturan memesan, menuntut, memberi
nasihat, memaksa, mengajak, meminta,
menyuruh, menagih, mendesak,
memohon, menyarankan, memerintah,
memberikan aba-aba, dan menantang

22
o “Ambilkan buku itu!”

o “Tolong belikan rokok di warung itu!”


Contoh Tindak Tutur o “Anda lebih baik pulang sekarang!”
Direktif
o Guru : Siapa yang piket hari ini?

Siswa : Ani (siswa yang bersangkutan


maju)

Guru: Coba ulangi jawabannya.

23
3
o Tindak komisif adalah tindak tutur yang
mengikat penuturnya untuk
melaksanakan sesuatu yang disebutkan
Tindak Tutur Komisif
dalam ujarannya.

o Tindak tutur komisif diantaranya


berjanji, bersumpah, mengancam, dan
berkaul.

24
o “Besok saya akan datang ke rumah
Bapak”
Contoh Tindak Tutur
Komisif o “Saya bersumpah bahwa saya akan
melaksanakan tugas ini dengan sebaik-
baiknya”

o “Jika kamu tidak kembalikan besok, aku


tidak akan memberikan pinjaman buku
lagi kepadamu”

25
o Tindak tutur ekspresif ini berfungsi

4 untuk mengekspresikan perasaan dan


sikap.

o Jenis tuturannya: mengucapkan terima


kasih, mengucapkan selamat, memberi
maaf, memuji, mengucapkan
belasungkawa, dan sebagainya.
Tindak Tutur Ekspresif
o Contoh:

o “Sudah belajar keras, hasilnya


tetap jelek ya, Bu”

o “Jawabanmu bagus sekali”

o “Terima kasih atas kebijaksanaan,


Bapak”

26
o Tindak tutur yang dimaksudkan
5 penuturnya untuk menciptakan hal
(status, keadaan, dan sebagainya)

o Jenis tuturannya: mengundurkan diri,


Tindak Tutur Deklaratif memecat, memberi nama, menjatuhkan
hukuman, mengangkat pegawai.

o Contoh:

o “Kamu saya pecat karena telah


melakukan korupsi uang
perusahaan”.

27
Tuturan Performatif (Menurut
Austin)
o Di dalam mengutarakan tuturan, seseorang dapat melakukan sesuatu selain
mengatakan sesuatu.

o Contoh:

o “Saya mohon maaf atas keterlambatan saya” (meminta maaf)

o “Saya berjanji mulai hari ini akan mematuhi disiplin kantor” (berjanji)

o “Saya berani bertaruh bahwa Leonard tidak akan menang melawan Norris”
(bertaruh)

o “Saya umumkan bahwa tarif angkutan lebaran mengalami kenaikan”


(mengumumkan)

o “Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Tuhan, seminar ini secara resmi


28
Syarat Validitas Tuturan Performatif
(Menurut Austin)

Orang yang mengutarakan dan situasi pengutaraan tuturan


harus sesuai

Tindakan itu harus dilakukan secara sungguh-sungguh oleh


penutur dan lawan tutur

Penutur dan lawan tutur harus memiliki niat yang sungguh-


sungguh untuk melakukan tindakan itu

02/21/2023 copyright 2006 www.brainybetty.com ALL RIGHTS RESERVED. 29


o Contoh:

o “Saya umumkan bahwa tarif


1 angkutan lebaran mengalami
kenaikan”.

o “Seminar ini secara resmi saya

Orang yang mengutarakan nyatakan dibuka”

dan situasi pengutaraan o Contoh diatas merupakan tuturan


tuturan harus sesuai performatif apabila diucapkan oleh
orang-orang yang berwenang, di tempat,
serta waktu yang sesuai.

o Apabila syarat ini tidak dipenuhi tuturan


tersebut tidak valid.

30
2
o Contoh:

o “Saya bertaruh AC Milan akan


menang melawan Juventus”

o Merupakan tuturan performatif apabila


Tindakan itu harus dilakukan lawan tutur menerima ajakan penutur.
secara sungguh-sungguh oleh
o Apabila tuturan tersebut dijawab oleh
penutur dan lawan tutur
lawan tutur dengan jawaban “Maaf,
berjudi itu haram bagi saya” atau “Saya
tidak hobi berjudi” tuturan tersebut tidak
valid.

31
o Contoh:

o
3
“Selamat ya, atas prestasinya”

o Merupakan tindak performatif apabila


penutur mengucapkan tuturannya
dilandasi dengan niat atau maksud yang
Penutur dan lawan tutur harus sungguh-sungguh untuk memberi
memiliki niat yang sungguh- ucapan selamat.
sungguh untuk melakukan
o Apabila penutur tidak mempunyai niat
tindakan itu
atau maksud yang bersungguh-sungguh
yang pada kenyataannya tidak senang
dengan prestasi yang dicapai rekannya,
tindak itu tidak valid.

copyright 2006
02/21/2023 www.brainybetty.com ALL 32
Syarat Validitas Tuturan Performatif
(Menurut Searle)

Penutur harus
Penutur harus memiliki Penutur harus
berkeyakinan bahwa
niat yang sungguh- berkeyakinan bahwa ia
lawan tutur percaya
sungguh terhadap apa mampu melaksanakan
tindakan itu benar-benar
yang dijanjikannya tindakan itu
akan dilaksanakan

Penutur harus Penutur harus


memprediksi tindakan memprediksi tindakan
yang akan dilakukan, yang dilakukannya
bukannya tindakan- sendiri, bukan tindakan
tindakan yang sudah yang dilakukan oleh
dilakukan orang lain

33
1 o Contoh:

o “Saya berjanji akan memberimu


sebagian keuntungan yang kita
Penutur harus memiliki niat dapat”
yang sungguh-sungguh o Dapat menjadi tuturan performatif
terhadap apa yang
apabila penutur benar-benar berniat
dijanjikannya
untuk memberikan sebagian keuntungan
kepada lawan tuturnya

34
2 o Contoh:

o “Saya berjanji akan


menyelesaikan skripsi saya dalam
Penutur harus berkeyakinan lima hari”.
bahwa lawan tutur percaya
tindakan itu benar-benar akan o Tuturan tersebut bukan tindak
dilaksanakan
performatif apabila diutarakan oleh
penutur yang belum memulai menulis
skripsi.

35
o Contoh:

o
3
“Saya berjanji akan membelikan
Anda sebuah toyota kijang”.

o Tuturan tersebut tidak akan menjadi


tuturan performatif apabila diutarakan
Penutur harus berkeyakinan oleh seorang peminta-minta karena dia
bahwa ia mampu tidak akan mampu melaksanakan apa
melaksanakan tindakan itu yang diucapkannya.

o Apabila tuturan tersebut diucapkan oleh


jutawan dan diucapkan dengan tulus,
tuturan tersebut adalah tuturan
performative.

36
4
o Contoh:

o “Saya akan ke rumahmu”


Penutur harus memprediksi (tuturan performatif)
tindakan yang akan o “Tadi pagi saya mengikuti upacra
dilakukan, bukannya bendera” (bukan tuturan
tindakan-tindakan yang sudah performatif)
dilakukan

37
o
5 Contoh:

o “Saya berjanji akan datang pada


pesta pernikahanmu” (performatif,
karena yang datang adalah
Penutur harus memprediksi penutur)
tindakan yang dilakukannya o “Ibu saya akan menyelesaikan
sendiri, bukan tindakan yang kebaya Anda minggu ini” (bukan
dilakukan oleh orang lain performatif karena yang
menyelesaikan bukan penutur
tetapi ibunya)

38
Jenis Tindak Tutur Menurut Wijana

Tindak tutur langsung dan Tindak tutur literal dan


tidak literal
tidak langsung

39
o Secara formal, berdasarkan modusnya,
kalimat dibedakan menjadi kalimat berita,

1 kalimat tanya, dan kalimat perintah.

o Secara konvensional kalimat berita


digunakan untuk mengatakan sesuatu dan
kalimat perintah untuk menyatakan perintah,
Tindak Tutur Langsung ajakan, permintaan, dan permohonan.

o Apabila kalimat berita difungsikan secara


konvensional untuk mnengatakan sesuatu,
kalimat tanya untuk bertanya, kalimat
perintah untuk menyuruh, mengajak,
memohon, dan sebagainya, tindak tutur yang
terbentuk adalah tindak tutur langsung

40
o Contoh:

1. “Sidin memiliki lima ekor kucing”

2. “Yuli merawat ayahnya”

Contoh Tindak Tutur 3. “Di manakah letak Pulau Bali?”


Langsung
4. “Siapa orang itu?”

5. “Ambilkan baju saya!”

6. “Buka jendela itu!”

41
o Tindak tutur tidak langsung adalah

tindak tutur untuk memerintah seseorang

melakukan sesuatu secara tidak

2 langsung.

o Tindakan ini dilakukan dengan

memanfaatkan kalimat berita atau

Tindak tutur tidak kalimat tanya agar orang yang diperintah


langsung tidak merasa dirinya diperintah.

o Contoh (1)

A : “Din, perutku kok lapar, ya?”

B : “Ada makanan di almari”

A : “Baik, kuambil semua, ya?”

42
o Tuturan yang diutarakan secara tidak langsung
biasanya tidak dapat dijawab secara langsung,
tetapi harus segera dilaksanakan maksud yang
terimplikasi di dalamnya.

o Contoh:

o “Saya kemarin tidak dapat hadir”

o “Jam berapa sekarang?”

o Tuturan di atas secara tidak langsung


dipergunakan untuk memohon maaf dan
menyuruh seorang tamu meninggalkan tempat
kost mahasiswa putri, tidak dapat dijawab
secara langsung, tetapi harus dengan
pemberian maklum atau maaf dan tindakan
untuk segera meninggalkan kost.

43
Modus Tindak Tutur

Langsung Tidak langsung

Berita Memberitakan Menyuruh

Tanya Bertanya Menyuruh

Perintah Memerintah -

44
o A : “Saya kemarin tidak o A : “Saya kemarin tidak dapat

dapat hadir” hadir”

B : “Ya, tidak apa-apa”


B : “Sudah tahu. Kemarin
kamu tidak kelihatan”

o A : “Jam berapa sekarang?”

o A : “Jam berapa sekarang?” B : “Ya Bu, sekarang saya


pamit”
B : “Jam 12 malam, Bu”

45
1 o Tindak tutur literal adalah tindak tutur
yang maksudnya sama dengan makna
kata-kata yang menyusunnya
Tindak Tutur Literal
o Contoh:

o “Penyanyi itu suaranya bagus”

o “Radionya keraskan! Aku ingin


mencatat lagu itu”

46
o Tindak tutur tidak literal adalah tindak
tutur yang maksudnya tidak sama

2 dengan atau berlawanan dengan makna


kata-kata yang menyusunnya.

o Contoh:

Tindak Tutur Tidak Literal o “Suaramu bagus, tapi tak usah


nyanyi saja”.

o “Radionya kurang keras. Tolong


keraskan lagi. Aku mau belajar”

47
Jenis Tindak Tutur Menurut
Wijana

Tindak tutur
Tindak tutur
tidak
langsung
langsung
literal
tidak literal

Tindak tutur
Tindak tutur
tidak
langsung
langsung
tidak literal
literal

48
o Tindak tutur yang diutarakan dengan
modus tuturan dan makna yang sama
dengan maksud pengutaraannya.

1 o Maksud memerintah disampaikan


dengan kalimat perintah.

o Memberitakan dengan kalimat berita.


Tindak Tutur Langsung
o Menanyakan sesuatu dengan kalimat
Literal
tanya.

o Contoh:

1. Orang itu sangat pandai.

2. Buka mulutmu!

3. Jam berapa sekarang?

49
2
o Tindak tutur yang diungkapkan dengan
modus kalimat yang tidak sesuai dengan
maksud pengutaraannya, tetapi makna
Tindak Tutur Tidak
kata-kata yang menyusunnya sesuai
Langsung Literal
dengan yang dimaksudkan penutur.

o Maksud memerintah diutarakan dengan


kalimat berita atau kalimat tanya.

50
o Lantainya kotor.

o Konteks: seorang ibu rumah


tangga berbicara dengan
pembantunya.

o Tuturan itu tidak hanya informasi,

Contoh Tindak Tutur tetapi terkandung maksud

Tidak Langsung Literal memerintah yang diungkapkan


secara tidak langsung dengan
kalimat berita

(a) + Lantainya sangat kotor.

- Baik, saya akan menyapu


sekarang, Bu.

Bandingkan keduanya!

(b) + Lantainya kotor.

- Memang kotor sekali ya, Bu.

51
o Di mana handuknya?

o Konteks: suami bertutur dengan


istrinya.

o Maksud memerintah untuk


mengambilkan handuk
diungkapkan secara tidak
langsung dengan kalimat tanya

(a) + Di mana handuknya?

- Sebentar, saya ambilkan

Bandingkan!

(b) + Di mana handuknya?

- Di almari

52
kalimat yang sesuai dengan maksud tuturan,

tetapi kata-kata yang menyusunnya tidak

memiliki makna yang sama dengan maksud

penuturnya.
3
o Maksud memerintah diungkapkan dengan

kalimat perintah.

o Maksud menginformasikan dengan kalimat


Tindak Tutur Langsung
berita.
Tidak Literal
o Contoh:

1. Suaramu bagus, kok (suara lawan tutur

tidak bagus)

2. Kalau makan biar kelihatan sopan, buka

saja mulutmu! (menutup mulut sewaktu

makan agar terlihat sopan)


53
o Tindak tutur yang diutarakan dengan
modus kalimat dan makna kalimat yang

4 tidak sesuai dengan maksud yang


hendak diutarakan.

o Contoh:

Tindak Tutur Tidak Langsung 1. Lantainya bersih sekali.


Tidak Literal (menyuruh seorang pembantu
untuk menyapu lantai yang
kotor)

2. Radionya terlalu pelan, tidak


kedengaran

3. Apakah radio yang pelan seperti


itu dapat kaudengar?

(2 dan 3: menyuruh untuk


54
Jenis Tindak Tutur Menurut Fraser

Jenis tindak
tutur menurut
Fraser

Vernakuler Seremonial

Tindak tutur yang dapat Tindak tutur yang dilakukan


dilakukan oleh setiap oleh orang yang berkelayakan
anggota masyarakat tutur untuk hal yang dituturkannya

55
o Tindak tutur vernakuler ditandai dengan
verba meminta, mengucapkan terima
kasih, memuji, dan lain-lain.

Tindak Tutur o Contoh:


Vernakuler o “Saya berterima kasih atas
kesempatan ini”.

o Bagaimana kalau saya ikut


berdiskusi?”

56
o Tindak tutur seremonial ditandai dengan
verba menikahkan orang, memutuskan
perkara, membuka siding MPR/DPR,
memulai upacara ritual, dan sebagainya.

o Contoh:
Tindak Tutur
Seremonial o “Dengan ini, Saudara saya
nikahkan dengan Saudara
Rohana, putri Bapak Supomo”.

o “Masa persidangan kedua tahun


2002 dengan ini saya nyatakan
dibuka”

57

Anda mungkin juga menyukai