Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh pegawai
sebagai balas jasa yang diberikan oleh organisasi atas pekerjaan yang telah dilakukan. Kompensasi langsung adalah kompensasi dasar yang diterima pegawai dalam bentuk gaji dan upah serta insentif . Gaji adalah imbalan finansial yang dibayarkan kepada pegawai secara teratur seperti tahunan, bulanan, atau mingguan terdiri dari gaji pokok dan tunjangan tetap (fungsional, struktural, keluarga, dan lain-lain) Kompensasi
Upah adalah imbalan finansial langsung yang diberikan para
pegawai berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan, atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Berbeda dengan gaji yang tetap, upah dapat berubah-ubah. Insentif adalah kompensasi di luar gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi yang berkaitan dengan penilain kinerja pegawai. Semakin tinggi kinerja, maka akan semakin tinggi insentif yang didapat. Insentif pada FKTP dan FKRTL dinamakan Jasa Pelayanan Kompensasi
Kompensasi tidak langsung, setiap organisasi membuat
kebijakan yang berbeda-beda disesuaikan dengan kemampuan keuangan.
Bentuk kompensasi tidak langsung :
ð Pemberian upah saat tidak bekerja saat mengambil cuti tahunan, cuti bersama, cuti sakit, ijin meninggalkan pekerjaan. ð Perlindungan asuransi Kesehatan, asuransi kecelakaan kerja (BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan) Kompensasi
Bentuk Kompensasi Tidak Langusng :
ð Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Pensiun baik melalui BPJS Ketenagakerjaan maupun asuransi swasta. ð Rekreasi ð Perumahan ð Beasiswa Pendidikan ð Seragam ð Santunan Komponen Proporsi Jasa Pelayanan di FKTP
ð Menurut Permenkes No.21 Tahun 2016 mengatur
penggunaan dana kapitasi untuk jasa pelayanan Kesehatan. ð Pembagian jasa pelayanan kesehatan kepada tenaga Kesehatan dan tenaga non Kesehatan mempertimbangkan variabel jenis ketenagaan dan/atau jabatan, serta kehadiran. Komponen Proporsi Jasa Pelayanan di FKTP
Variabel jenis ketenagaan dan/atau jabatan dinilai sebagai
berikut : ð Tenaga medis, diberi nilai 150. ð Tenaga apoteker atau Ners diberi nilai 100. ð Tenaga kesehatan paling rendah S1/D4 diberi nilai 80. ð Tenaga kesehatan D3 diberi nilai 60. ð Tenaga non kesehatan paling rendah D3 atau asisten tenaga Kesehatan diberi nilai 50. ð Tenaga non kesehatan di bawah D3 diberi nilai 25. Komponen Proporsi Jasa Pelayanan di FKTP
Tenaga yang merangkap tugas administratif diberi nilai sbb:
ð Tambahan nilai 100 untuk tenaga yang merangkap tugas sebagai kepala FKTP. ð Tambahan nilai 50 untuk tenaga yang merangkap tugas bendahara dana kapitasi JKN. ð Tambahan nilai 30 untuk tenaga yang merangkap tugas sebagai Kepala Tata Usaha atau penanggungjawab penatausahaan keuangan. ð Tenaga yang merangkap tugas sebagai penanggung jawab program atau yang setara diberi tambahan nilai 10. Komponen Proporsi Jasa Pelayanan di FKTP
Setiap tenaga yang yang memiliki masa kerja :
ð 5-10 tahun diberi tambahan nilai 5. ð 11-15 tahun diberi tambahan nilai 10. ð 16-20 tahun diberi tambahan nilai 15. ð 21-25 tahun diberi tambahan nilai 20. ð > 25 tahun diberi tambahan nilai 25. Komponen Proporsi Jasa Pelayanan di FKTP
Variabel kehadiran dinilai sebagai berikut:
ð Hadir setiap hari kerja diberi nilai 1 point per hari. ð Terlambat hadir atau pulang sebelum waktunya yang diakumulasi sampai 7 jam dikurangi 1 point. ð Ketidakhadiran karena sakit dan/atau penugasan kedinasan oleh pejabat berwenang paling banyak 3 hari kerja tetap diberikan 1 point per hari. Formula Perhitungan Pembagian Jaspel Dana Kapitasi di FKTP Pemerintah Komponen Proporsi Jasa Pelayanan di FKTP
Contoh Komponen proporsi jasa pelayanan di FKTP dapat