Anda di halaman 1dari 10

Teknik dalam

konseling
kelompok
Pertemuan Ketujuh
PENDEKATAN DALAM KONSELING KELOMPOK

Berfokus
Psikodinamika Gestalt
Solusi

Berpusat
Kognitif Realita
Pribadi

Rasional
Analisis
Emotif Behavioral
Transaksional
Perilaku
Pendekatan psikodinamika

 Salah satu pendiri pendekatan Psikodinamika adalah Alfred Adler


 Pendekatan Psikodinamika adler bertujuan untuk mengatasi inferioritas
 Kepribadian individu ditentukan oleh urutan kelahiran
 Konselor membantu konseli untuk menyadari maksud dibalik tingkah laku mereka dan
mengubah tingkah laku menjadi lebih adaptif.
Pendekatan Berpusat pribadi
 Pendekatan Berpusat Pribadi didirikan oleh Carl Rogers
 Konselor memberikan pemahaman, keaslian, dukungan, penerimaan, kepedulian, dan
penghargaan tanpa syarat kepada konseli.
 Pendekatan Terpusat Pribadi peran aktif dan tanggung jawab para anggota kelompok
 Teknik-teknik yang dapat digunakan yaitu mendengarkan, refleksi perasaan, klarifikasi,
menyimpulkan, membagikan pengalaman pribadi, merespon, dan konfrontasi.
Pendekatan rasional emotif perilaku
 Pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didirikan oleh Albert Ellis
 Mengajarkan konseli bahwa pikiran mempengaruhi perasaan dan perilaku
 Mengajarkan Model ABC:
A (Activating Event/Peristiwa): Mengidentifikasi peristiwa, orang, atau situasi bermasalah
B (Belief/Kepercayaan): Mengidentifikasi pikiran negatif atau irasional
C (Consequence/Konsekuensi): Mengidentifikasi perasaan dan perilaku yang dihasilkan
 Mengajarkan konseli untuk mengubah pikiran irasional menjadi pikiran rasional
D (Disputing): Menyangkal pikiran irasional konseli
E (Effect): Mengembangkan filosofi baru yang menggantikan pikiran irasional
F (New Feeling): Mengembangkan perasaan baru
Pendekatan gestalt

 Pendekatan Gestalt didirikan oleh Fritz dan Laura Perls


 Pendekatan Gestalt berfokus pada prinsip “here and now”
 Pendekatan Gestalt bertujuan untuk mengatasi unfinished business
 Teknik Gestalt salah satunya yaitu kursi kosong, dimana konseli diminta untuk
membayangkan dan berbicara kepada orang yang duduk dikursi tersebut serta
bertukar peran sebagai respon.
Pendekatan realita
 Pendekatan Realita didirikan Oleh William Glasser
 Pendekatan Realita menekankan tanggung jawab dan pilihan konseli dalam bertindak
 Langkah-langkah pendekatan realita yaitu:
W (Want): Mengidentifikasi keinginan
D (Doing): Mengidentifikasi apa saja hal sudah yang dilakukan
E (Evaluation): Mengevaluasi efek perilaku yang sudah dilakukan
P (Planning): Merencanakan tindakan untuk mencapai tujuan
 Rencana tindakan harus simpel, dapat dicapai, terukur, dilakukan segera dan dibawah
kontrol konseli.
 SAMIC (simple, attainable, measurable, immediate, control)
Pendekatan berfokus solusi
 Pendekatan berfokus solusi menekankan kekuatan konseli untuk berfokus pada solusi dan coping
positif
 Konselor dapat mengajukan beberapa pertanyaan kepada konseli diantaranya:
1. Miracle question (pertanyaan ajaib)
2. Exception question (pertanyaan pengecualian)
3. Scaling question (pertanyaan bersakala)
4. Coping question (pertanyaan penyelesaian masalah)
Pendekatan analisis transaksional

 Pendekatan Analisis Transaksional dikembangkan oleh Eric Berne


 Individu memiliki 3 ego state yaitu: Orang Tua, Orang Dewasa, dan Anak-anak
 Ego state orangtua terdiri dari orang tua yang kritis dan orang tua yang mengasuh
 Ego state anak terdiri dari dua bagian: (a) Anak yang alami, bebas, dan oke; dan (b) anak yang beradaptasi
dan tidak oke
 Konselor membantu konseli untuk menyadari bagaimana ego state mempengaruhi keputusan dan
interaksinya dengan orang lain dan mencoba ego state yang berbeda
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai