Anda di halaman 1dari 15

KONSEP PENGARAHAN

DAN
KONSEP SUPERVISI
KELOMPOK B
2A-2019
KELOMPOK B
Siti Masitah 1911311041
Elma Sovia Zaidir 1911311044
Suci Ajeng Safitri 1911311047
Ferawati 1911311050
Lutfiana Fajri 1911312002
Regita Anjelina Putri. M 1911312005
Aisyah Purnama Sari 1911312008
Moedis Chintia Ridani 1911312011
Sukma Dwi Rahmatullah 1911312014
Rahmi Eka Fajri 1911312017
Regina Fatikahhemas 1911312020
Vita Delfi Yanti 1911312023
Konsep Pengarahan
Definisi dan Teori Pengarahan
Henry Fayol dalam Siagian (2007) menyebut penggerakan sebagai commanding atau directing,
sedangkan George R Terry (1993) menggunakan istilah actuating yaitu sebagai upaya atasan untuk
menggerakkan bawahan. Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang
mengikat. Para bawahan digerakkan supaya mereka bersedia menyumbangkan tenaganya untuk secara
bersama-sama mencapai tujuan suatu organisasi. Pengarahan dalam organisasi bersifat sangat komplek
karena menyangkut manusia dengan aberbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda (Muninjaya, 1999).
Pengarahan adalah suatu proses pembimbingan, pemberian pertunjuk, dan instruksi kepada
bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Fungsi Pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain
sebagainya
Tujuan Pengarahan
01 02 03 04 05
Menciptakan kerja Mengembangkan Menumbuhkan rasa Mengusahakan Pengarahan bertujuan
sama yang lebih kemampuan dan memiliki dan suasana lingkungan membuat organisasi
efisien keterampilan staf menyukai pekerjaan kerja yang dapat berkembang lebih dinamis.
meningkatkan
motivasi dan prestasi
kerja staf.
Kegiatan Manajer dalam Fungsi
Pengarahan
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi yaitu mengimplementasikan proses kepemimpinan,
pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien
dalam pencapaian tujuan, memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan, menjelaskan
kebijakan yang ditetapkan.
Pengarahan ( leading ) untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang
diinginkan dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading, directing motivating, atau actuating.
Indikator Pengarahan Yang Baik
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengarahan Arni (2009) menyatakan
bahwa arus komunikasi melalui media pengarahan dipengaruhi oleh
struktur hierarki dalam organisasi. Namun arus komunikasi ini tidaklah
berjalan lancar, tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain
sebagai berikut :

1. Keterbukaan Kurangnya
2. Kepercayaan pada pesan tulisan
3. Pesan yang berlebihan
4. Timing atau ketepatan waktu pengiriman pesan mempengaruhi
komunikasi ke bawah
5. Penyaringan Pesan-pesan yang dikirimkan kepada bawahan
hendaklah semuanya diterima mereka, tetapi mereka saring mana yang
mereka perlukan.
Konsep Supervisi
Pengertian
Supervisi adalah merencanakan, mengarahkan, membimbing,
mengajar, mengobservasi, mendorong, memperbaiki,
mempercayai, mengevaluasi secara terus menerus pada setiap
perawat dengan sabar, adil serta bijaksana sehingga setiap
perawat dapat memberikan asuhan keperawatan dengan baik,
terampil, aman, cepat dan tepat secara menyeluruh sesuai
dengan kemampuan dan keterbatasan dari perawat.
Komponen Supervisi
Menurut Rowe, dkk (2007) elemen proses dalam supervisi
yaitu :
1) Standar praktek keperawatan yang digunakan sebagai acuan
dalam menilai dan mengarahkan penyimpangan yang terjadi.

2) Fakta empiric dilapangan, sebagai pembanding untuk


pencapaian tujuan dan menetapkan kesenjangan.

3) Adanya tindak lanjut sebagai upaya mempertahankan


kualitas maupun upaya memperbaiki.
Menurut Suarli dan Bahtiar 2009 unsur pokok dalam supervisi yaitu :

1 Pelakasana, yang bertanggung jawab melakasanakan supervisi adalag supervisor


yang memiliki kelebihan dalam organisasi. Namun untuk keberhasilan supervisi
yang lebih diutamakan adalah kelebihan dalam hal pengetahuan dan keterampilan.

2 Sasaran objek dari supervisi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan, serta
bawahan yang melakukan pekerjaan.

3 Frekuensi yang dilakukan supervisi harus dilakukan dengan frekuensi berkala.

4 Tujuan dari supervisi adalah memberikan bantuan kepada bawahan secara


langsung sehingga dengan bantuan tersebut bawahan akan memiliki bekal yang
cukup untuk dapat melaksanakan tugas dengan hasil yang baik.

5 Teknik, teknik pokok supervisi pada dasarnya mencangkup


Sasaran yang harus dicapai dalam supervisi adalah sebagai
berikut :

1. Pelaksanan tugas sesuai dengan pola


2. Struktur dan hirarki sesuai dengan rencana
3. Staf yang berkualitas dapat dikembangkan secara
kontinue/sistematis
4. Penggunaan alat yang efektif dan ekonomis
5. Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang
6. Pembagian tugas, wewenang dan pertimbangan
objek/rational
7. Tidak terjadi penyimpangan/penyelewengan kekuasaan,
kedudukandankeuangan
Langkah-Langkah Supervisi

Perencanaan Pelaksanaan
Kegiatan perencanaan mengacu Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan
pada kegiatan identifikasi pemberian bantuan dari supervisor kepada
permasalahan. Pendidik, agar dapat terlaksana dengan efetif
pelaksanaannya harus sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan dan ada
follow up untuk melihat keberhasilan proses
dan hasil pelaksanaan supervisi.
Evaluasi Tindak Lanjut
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan Adapun bentuk tindak lanjut supervisi
untuk menelaah keberhasilan proses dan akademik dapat dilakukan melalui
hasil pelaksanaan supervisi. Evaluasi kegiatan Pembinaan.
dilaksanakan secara komprehensif. Kegiatan pembinaan dapat berupa
pembinaan langsung dan tidak
langsung
Terimakasih...

Anda mungkin juga menyukai