Anda di halaman 1dari 20

PUASA

Pertemuan ke 3
1. Pengertian Puasa
Pengertian PuasaPuasa merupakan rukun Islam yang ketiga. Puasa adalah salah satQu
ibadah umat Islam yang memiliki arti menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan
puasa yang dapat berupa memperturutkan syahwat, perut dan farji (kemaluan) sejak terbit
fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat khusus.Perintah untuk untuk melaksanakan
puasa Ramadhan berdasarkan Al-Quran, Hadits dan kesepakatan ulama. Dalil yang
menyatakan kewajiban berpuasa disebut dalam Al-Quran surat al-Baqarah ayat 183 yang
memiliki arti sebagai berikut:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa


sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu
bertakwa”.
Selain puasa ramadhan yang wajib,
ada pula ibadah puasa sunnah
yang dianjurkan untuk dilakukan di
momen selain Ramadhan. Puasa
sunnah sendiri merupakan ibadah
puasa yang tidak wajib hukumnya,
namun sangat dianjurkan dan
banyak pahala yang bisa kita petik
ketika dikerjakan. Terdapat waktu-
waktu tertentu dalam puasa
sunnah, namun ada juga puasa
sunnah yang bisa dilakukan kapan
saja.
2. Hakikat Puasa
Hakikat puasa sering dikaitkan dengan menahan lapar dan haus dari
terbit fajar hingga tenggelamnya. Namun jauh dari itu, hakikat puasa
memiliki makna luas bagi umat Muslim yang menjalaninya.

Puasa tak hanya dapat dilakukan saat bulan Ramadan, melainkan di bulan
lain yang disunahkan. Hakikat puasa sudah sepatutnya dipahami bagi umat
muslim yang sudah memenuhi syarat berpuasa.

Dengan memahami hakikat puasa, seseorang akan dengan ikhlas dan


mengetahui tujuannya dalam berpuasa. Selain itu dengan mengetahui
hakikat berpuasa, seseorang akan senantiasa menaati rukun dan sunah
puasa sehingga puasanya dapat diterima di mata Allah SWT.
3. Kenapa Allah SAW Mewajibkan puasa
• Memperoleh ketakwaan
Kewajiban manusia hidup di dunia ini adalah untuk menimba ilmu dan
beribadah kepada Allah SWT. Dua hal inilah yang akan mengantarkan
manusia memperoleh ketakwaan yang diberikan oleh-Nya. Ketakwaan
tentunya akan membawa kita ke surga terbaik Allah di hari akhir nanti.

• Mencegah dari perbuatan munkar


Maksiat, zina, sombong merupakan contoh dari sebagian perbuatan munkar
yang sebaiknya kita jauhi. Melaksanakan puasa sebulan penuh di Bulan
yang suci, tentu akan berdampak positif baik untuk fisik maupun jiwa kita.
Untuk itu, lakukanlah puasa sebagaimana Ia telah diatur dalam Surah Al-
Baqarah ayah 183-187.
•Mempersempit ruang gerak setan

Telah kita ketahui bahwa setan sering


kali masuk dan berjalan melalui
pembuluh darah kita yang bisa
menyebabkan penyakit-penyakit tertentu
seperti darah tinggi, serangan jantung,
bahkan stroke. Itulah kenapa Allah
menyuruh kita untuk berpuasa sebagai
pelancar peredaran darah dan
mempersempit ruang gerak setan di
tubuh kita.
4. Tujuan dan fungsi puasa

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan


atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa”. (Al-Baqarah: 183).
Ayat tesebut menjelaskan bahwa tujuan puasa
adalah untuk meraih takwa. Karena adakalanya
orang berpuasa bukan karena Allah SWT tetapi
untuk tujuan duniawi, seperti kesaktian, diet untuk
kesehatan, perdukunan dan tujuan lainnya.
Takwa dapat diraih melalui sikap dalam menjalani
puasa, karena puasa tidak cukup hanya dengan
menahan makan, minum dan seks tetapi juga
sikap dan prilaku yang baik.
Nabi Muhammad SAW bersabada: “Barangsiapa yang tidak
meninggalkan perkataan keji, maka Allah tidak mempunyai
keperluan apa pun kepada hamba-Nya untuk meninggalkan
makan dan minumnya”. HR. Bukhari.

Bahkan sikap berpuasa harus ditunjukkan saat seseorang


mendapat ancaman dan makian dari orang lain maka hendaknya
bisa menahan diri dan tetap berkata “saya sedang menjalankan
ibadah puasa”.
Dengan demikian, puasa adalah kebutuhan umat manusia untuk
senantiasa tetap menjadi manusia secara fisik dan rohani,
sekaligus untuk menjalin keintiman antara hamba dengan Sang
Maha Pencipta, sehingga manusia meraih takwa dalam beriman
dan ber Islam.
Setidaknya terdapat lima fungsi puasa yang akan diperoleh seseorang yang
menjalankan ibadah puasa. Di antaranya;

1. Membuktikan keimanan seseorang. Puasa merupakan ibadah sulit


kecuali bagi orang-orang yang memiliki keimanan kuat kepada Rabb-
nya. Karena itu dalam ayat yang menerangkan tentang syariat perintah
berpuasa, Allah mengawalinya dengan ajakan terhadap orang-orang
beriman. Sebagaimana dalam ayat berikut ini :

‫ين ِم ْن َقبْلِك ُْم ل ََعلَّك ُْم‬


َ ‫عل َى ال ّ َ ِذ‬ ‫ب‬
َ َ ِ
‫ت‬ ُ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫َم‬ ‫ك‬ ‫م‬
ُ ‫ا‬ ‫ي‬ ِ
‫الص‬ ‫ُم‬ ‫ك‬
َ ّ ُ ْ َ َ‫َي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ب‬‫ت‬ِ ُ ‫ك‬ ‫وا‬ُ ‫ن‬ ‫آم‬ ‫ين‬
َ ‫ذ‬ِ َ ّ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫َأ‬
َ ّ ‫يَا‬
ُ ‫ي‬
َ َ
‫ون‬
َ ‫تَتَّ ُق‬

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa


sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa, (QS. Al-Baqarah; 183)
2. Penyucian diri yaitu jiwa dan
rohani dengan menjauh dari
dengki, hasud dan penyakit-
penyakit hati lainnya.
Sebagaimana dalam Mafatihul
ghaib dijelaskan bahwa sekurang-
kurangnya atau minimal fungsi
puasa yaitu menyucikan perut dan
kemaluan. Tapi yang lebih penting
selain karena dapat mengurangi
pahala puasa, meninggalkan hal
buruk selama puasa bertujuan
agar kita bisa mengalami
penyucian jiwa
4. Fungsi kesehatan.
• Bagaimana berdampak
pada kesehatan padahal
tidak makan dan
minum? Dalam ilmu
3. Berfungsi sebagai iluminasi atau kesehatan jika dalam 1 hari
cahaya. makan 3 kali, berarti orang
Puasa mampu mendatangkan sinar tersebut akan makan setiap
dan cahaya bagi jiwa seseorang. Hal 8 jam
ini biasanya terjadi pada orang-orang
yang menjalankan tarekat. Ketika
puasa, hal-hal yang tidak bisa
terlihat/pandang dengan mata batin
lama-kemalaan akan terlihat sebab
puasa berfungsi sebagai cahaya bagi
mata batin untuk menyingkap hikmah.
Padahal makanan yang kita telan diproses selama 4 jam dalam
lambung kemudian dalam usus selama 4 jam. Itu berarti perut
dan usus tidak pernah istirhaat. Maka dengan berpuasa, kita
memperpanjang masa istirahat bagi perut dan usus. Sehingga
berfungsi sebagai penyehat badan dan berefek pada kesehatan.

Dalam sebuah hadis ada keterangan terkait puasa itu menyehatkan,


sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat Shumu
tashihhu puasalah kau maka kau akan sehat, meski kualitas
keshahihan hadis ini diperdepatkan oleh ulama tapi riwayat tersebut
dikuatkan dengan hadis shahih lain. Rasulullah SAW
bersabda: “Segala sesuatu ada zakatnya dan zakat tubuh adalah
puasa.” (HR. Ibnu Majah).
5. fungsi transformatif atau perubahan.

Saat puasa yang dilatih adalah mental dan jiwa.


Jika seseorang mengikuti proses ibadah puasa
selama sebulan; sahur, puasa menahan makan
dan minum, lalu buka, maka ketika keluar dari
bulan puasa akan keluar dengan mental yang
bagus. Seperti halnya seseorang sebelum
masuk militer tubuhnya biasa saja, tapi ketika
masuk militer tubuhnya berubah semakin kekar
dan kuat.
5. Hikmah Puasa

• Hikmah puasa secara umum yaitu bisa


menaikkan derajat taqwa seseorang
kepada Allah Swt dan Rasulullah Saw.
“Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS.
Al Baqarah: 183).terdapat beragam
hikmah puasa Ramadhan apabila
dilakukan dengan serius dan sepenuh hati.
9 HIKMAH PUASA RAMADHAN YANG BISA DIDAPATKAN :

1. Meningkatkan Ketaqwaan Kepada Allah Swt


2. Hikmah Puasa Ramadhan Bisa Lebih Qanaah
3. Latihan Mengontrol Hawa Nafsu
4. Hikmah Puasa Ramadhan Bisa Saling Berbagi
5. Puasa Baik Bagi Kesehatan Jasmani
6. Selalu Berusaha Menjadi Lebih Baik
7. Meninggalkan Kesenangan Dunia
8. Hikmah Puasa Ramadhan Dapat Berhati-Hati Dalam Berbuat
9. Bisa Melatih Hidup Lebih Sederhana
6. Makna spiritual puasa
puasa bisa menjadi sebuah cara yang bagus untuk dapat
melatih manusia terutama yang beriman untuk dapat
menahan diri dari yang hanya memperturutkan nafsu
belaka padahal hal itu tidak jauh berbeda seperti yang
dimiliki binatang. Untuk itu Allah memerintahkan manusia
khususnya yang beriman untuk mau melaksanakan
puasa dalam rangka menjaga manusia dari segala
perbuatan keji. Sehingga nantinya akan menjadi suatu
alat yang mudah untuk mengangkat derajat manusia
untuk selalu di atas dibanding dengan makhluk-makhluk
yang lain, disebabkan manusia tersebut telah memiliki
jiwa yang baik.Kejiwaan yang baik akan berpengaruh
pada pelaksanaan ibadah.
7. Puasa dan pembentukan insan karakter

Tujuan dari ibadah puasa yang


dikerjakan adalah membentuk pribadi
yang bertaqwa. Hal ini sebagaimana
firman Allah SWT dalam surat Al-
Baqarah ayat 183 yang artinya “hai
orang-orang yang beriman diwajbkan
atas kamu berpuasa sebagaimana
telah diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu, mdah-mudahan
kamu bertaqqa”.
Dalam ibadah puasa yang dikerjakan, terdapat banyak dimensi
yang terkandung di dalamnya. Salah satu dimensi yang paling
menonjol dalam ibadah puasa adalah dimensi ketuhanan
(ilahiah).Menurut Rasullulah, puasa itu untuk Allah dan Allah yang
akan membalas secara khusus. Makna yang bisa diperoleh dari
puasa adalah bahwa aspek tazkiyah
al-Nafs (pensucian jiwa) lebih kental, artinya aspek pembangunan
watak lebih kuat.Puasa, merupakan sebuah proses pembentukan
jiwa yang bersih dan watak yang jujur. Puasa juga merupakan
perisai bagi orang-orang yang menjalankannya. Hal ini disampaikan
oleh Rasulullah
Saw dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari yang artinya
‘’Puasa itu perisai selama ia tidak merusaknya dengan dusta dan
umpatan. Bahkan apabila ada orang yang mengajak bertengkar,
orang yang berpuasa diperintahkan untuk mengatakan:
Saya sedang berpuasa’’.Puasa yang dikerjakan akan mampu
mengantarkan menjadi pribadi yang bertaqwa ketika semua aturan yang
ada dalam puasa dipatuhi dengan sebaik-baiknya. Dalam ibadah puasa
ada banyak hal yang harus diperhatikan. Misalnya makan sahur. Makan
sahur merupakan ibadah sunat yang memiliki manfaat luar biasa. Dalam
makan sahur ada sebuah komitmen bangun bagi dan melakukan sebuah
persiapan untuk menghadapi puasa yang akan dijalankan selama kurang
lebih 13 jam lamanya.

Sebagai orang yang selalu menjalankan puasa, maka hendaknya kita


juga begitu. Kita harus mempunyai komitmen dan melakukan persiapan-
persiapan yang mantab dalam melakukan profesi kita, mulai dari
persiapan keilmuan, persiapan mental dan lain-lain. Ini semua harus
dilakukan agar pekerjaan yang kita lakukan menjadi berkualitas.Dalam
ibadah puasa ada kita kenal istilah imsak. Imsak itu berkaitan dengan
waktu untuk mulai menahan diri dari makan dan minum serta semua
perbuatan yang dapat membatalkan puasa.
Semua orang yang berpuasa harus memperhatikan waktu imsak
ini jika ingin puasa yang dikerjakannya mendapat nilai dari Allah
SWT.Ini mengajarkan bahwa kita juga harus memperhatikan
waktu/disiplin dalam melaksanakan tugasnya. Kita juga harus
mampu menahan diri dari melakukan perbuatan-perbuatan
tercela misalnya korupsi, mencari keuntungan
pribadi/kelompoknya dan lain-lain. Semua itu harus dihindari.

Saat puasa, kita tidak berani minum, makan dan melakukan


perbuatan yang membatalkan puasa, walaupun saat itu tidak ada
orang lain disekitarnya. Ini karena dalam puasa terkandung
dimensi ilahiah. Sehingga orang yang berpuasa merasa diawasi
oleh Allah. Ini hendaklah juga menjelma dalam kehidupan kita,
sehingga karakter kita khususnya dan umat Islam pada
umumnya menjadi lebih baik lagi. Karakter yang lurus yang
selalu merasa diawasi oleh Allah SWT. Wallahu A’lam.

Anda mungkin juga menyukai