Kuliah Pengantar Kimia Klinik Farmasi
Kuliah Pengantar Kimia Klinik Farmasi
(PATHOLOGY)
•Darah (serum/plasma)
•Cairan tubuh lain:
•Urine
•LCS
•Cairan sendi
•Cairan pleura
•Dsb.
menegakkan diagnosis
Penggunaan pemeriksaan laboratorium
PRE ANALITIK
ANALITIK
PASCA/POST ANALITIK
PRE ANALITIK/
PERSIAPAN SAMPEL PADA
PEMERIKSAAN KIMIA
KLINIK DAN URINALISIS
PRE ANALITIK
PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK
1. Label
2. Pemusingan (sentrifugasi)
3. Penyimpanan
4. Pengiriman
PRE ANALITIK
PEMERIKSAAN URINALISIS
wande_nyoman@yahoo 16
Freshly voided urine specimen
Formalin Terbaik untuk sedimen Mempengaruhi tes glukosa dgn reduksi copper.
(formaldehyde)
Toluen Tidak mempengaruhi tes rutin Mengapung pada permukaan spesimen dan
melekat pada pipet
Chloroform - Mengendap di dasar spesimen dan
mempengaruhi pemeriksaan sedimen.
Sodium fluoride Mencegah glikolisis Menghambat reaksi pada pemeriksaan glukosa,
darah dan leukosit dgn carik celup.
Asam borat Baik untuk protein Bila berlebihan menyebabkan presipitasi kristal.
Tidak mempengaruhi tes rutin kecuali pH
Tablet pengawet Mudah digunakan, kadar diatur sehingga Mengandung satu atau lebih zat pengawet
komersial pengaruh terhadap tes minimal sehingga harus diperhatikan komposisi tablet.
wande_nyoman@yahoo 24
URINE disimpan
> 1 jam : terjadi perubahan sel / susunan kimia.
Tidak steril : timbul bakteri
ureum CO + NH
2 3
pH urine : basa
CaSo4 , MgSo4 ,
Sedimen (torak) : rusak
Ureum
Glukosuria : kadar glukosa hasil negatif
palsu !
Bilirubin (terikat)
hidrolisis oksidasi
as. Glukorunat biliverdin
+ (hijau)
biluribin (bebas)
wande_nyoman@yahoo 25
keandalan metode pemeriksan laboratorium
A. keandalan analitik
1. presisi / impresisi
2. akurasi / inakurasi
3. sensitivitas analitik
4. spesifisitas analitik
5. detektabilitas ( daya lacak )
B. keandalan diagnostik
1. sensitivitas diagnostik
2. spesifisitas diagnostik
3. nilai ramal positif
4. nilai ramal negatif
5. efisiensi
data laboratorium
contoh :
Hb pasien = 10,7 g/dl
nilai rujukan 12,5 - 17,5 g/dl
interpretasi : kadar Hb rendah ( anemia )
200
normal abnormal
(sehat) (sakit )
0
100 150 200 250 300 350 400 mg/dl
2. berdasar nilai potong ( cut off value )
DM
halangan
Dinding halus, rata, kedap air & tahan
desinfektan
Lantai harus bersih,kering,tidak licin
Ruangan, area kerja mudah dibersihkan
Pintu laboratorium harus selalu tertutup
Yang tak berkepentingan dilarang masuk
Pasang label “bahaya infeksi” / bio-hazard /
chemical-hazard sesuai dg kegiatan lab
2. PERALATAN
- penggunaan dan pemeliharaan
alat
harus sesuai PROTAP / GLP
- penataan peralatan harus
ergonomik
3. SISTEM dan PROSEDUR
- harus ditetapkan PROTAP dan alur kerja
untuk semua kegiatan laboratorium.
- harus ada PROTAP tindakan dalam
keadaan darurat
- dilakukan audit internal terus menerus
thd pelaksanaan PROTAP.
4. PETUGAS dilarang
- menyimpan makanan, makan, minum,
merokok didalam laboratorium.
- menggunakan acessories selama
bekerja didalam laboratorium
- meletakkan barang2 pribadi di area kerja
- menggunakan alat pelindung diri keluar
laboratorium
PETUGAS wajib
- melaksanakan semua kegiatan sesuai
PROTAP / GLP
- menggunakan alat pelindung diri yang
sesuai dengan kegiatan
- menjaga kesehatan umum dan
imunitas thd penyakit tertentu
- memahami PROTAP tindakan pada
keadaan darurat
PENCEGAHAN BAHAYA KIMIA
Laksanakan PROTAP kegiatan menggunakan
bahan kimia
Sediakan Material Safety Data Sheet (MSDS)
sesuai
Pencegahan bahaya biologik…..
Bahan pajanan
- darah
- cairan tubuh lain
Status infeksi sumber pajanan :
- hepatitis B, C, HIV
- bila sumber tdk diketahui,anggap semua (+)
- jangan lakukan pmrks thd jarum bekas pakai
Kerentanan terpajan :
- pernah vaksinasi hepatitis B ?
- status serologi HBV ?
- anti HCV ?
- anti HIV ?
LANGKAH 3
- berikan Profilaksis Pasca Pajanan
- HBV : -PPP segera mungkin, <24 jam
- ibu hamil juga boleh
- HCV : -tidak dianjurkan
- HIV : - dlm bbrp jam stlh pajanan
- PPP berupa ARV jangka pendek
LANGKAH 4
- pemeriksaan laboratorium lanjutan
- laksanakan konseling bila perlu
- periksa kesehatan setiap ada gejala
penyakit apapun
Profilaksis Pasca Pajanan hepatitis B