Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI

PEMERINTAHAN

KELOMPOK 3
Bayu Satrya Ramadhan (21030021)

Anggita Aulianti Safitri (21030019)


Laporan keuangan Keterbatasan
01. pemerintah 03. laporan keuangan

Hubungan antar Opini terhadap laporan


02. laporan keuangan 04. keuangan pemerintah
01. Laporan keuangan pemerintah

laporan keuangan yang dibuat oleh


Pemerintah dalam rangka
pertanggungjawaban atas pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN).
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH

untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan


seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode
pelaporan.Laporan keuangan terutama digunakan untuk mengetahui nilai sumber
daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan operasional
pemerintahan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi
suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap
peraturan perundang undangan.
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH

1. Laporan Realisasi Anggaran


2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
3. Neraca
4. Laporan Operasional
5. Laporan Arus Kas
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan atas Laporan Keuangan
02 Hubungan antar
laporan keuangan
HUBUNGAN ANTAR LAPORAN KEUANGAN

hasil dari proses akuntansi yang


dapat digunakan sebagai alat
komunikasi antara data keuangan
suatu perusahaan dengan pihak
yang berkepentingan. Laporan
keuangan terdiri dari laporan laba
rugi, neraca, dan laporan arus kas
yang memiliki hubungan antar
satu sama lain.
KETERBATASAN LAPORAN
KEUANGAN

1. Bersifat historis
03
2. Bersifat umum
3. Tidak luput dari
penggunaan berbagai
timbangan dan taksiran
4. Hanya melaporkan
informasi bersifat material.
5. Bersifat konservatif dalam
menghadapi
ketidakpastian.
Opini terhadap
04 laporan
keuangan
pemerintah
Opini BPK pertama kali diberikan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat tahun 2004. Sejak 2004
hingga 2008 opini BPK terhadap LKPP adalah disclaimer (tidak memberikan pendapat). Baru pada
tahun 2009 LKPP memperoleh predikat WDP.Predikat tersebut bertahan hingga sekarang. Berdasarkan
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 terdapat 4 (empat) jenis Opini
1. Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) :laporan keuangan entitas yang diperiksa, menyajikan secara
wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Wajar Dengan Pengecualian (WDP) :laporan keuangan entitas yang diperiksa menyajikan secara
wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas entitas tersebut sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
3. Tidak Wajar : Laporan keuangan entitas yang diperiksa tidak menyajikan secara wajar posisi
keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia.
4. Pernyataan menolak memberikan opini atau Tidak Memberikan Pendapat (TMP): uditor tidak
menyatakan pendapat atas laporan apabila lingkup audit yang dilaksanakan tidak cukup untuk membuat
suatu opini.

Anda mungkin juga menyukai