Anda di halaman 1dari 23

M.

Yazid Fathoni

HUKUM
KETENAGAKERJAAN
HUKUM
KETENAGAKERJAAN
M. Yazid Fathoni
Tugas kelompok:
1. Perjanjian Kerja Bersama
2. Peraturan Perusahaan
3. Outsourcing
4. Perselisihan Hubungan Indutrial
5. PHK
Tugas sejarah hukum perburuhan di indonesia, tiga halaman tidak
termasuk cover, times newroman, 1,5 spasi
PENGERTIAN

Ketenagakerjaan adalah segala


hal yang berhubungan dengan
tenaga kerja pada waktu
sebelum, selama dan sesudah
masa kerja.
6

Hukum Ketenagakerjaan
7

SUMBER HUKUM
OTONOM
Peraturan
Perusahaan

Perjanjian Kerja

Perjanjian Kerja Bersama

Hukum Ketenagakerjaan
SEJARAH KETENAGAKERJAAN
DI INDONESIA
• 1621: Lembaga peruluran (horigheid, perkhorrigheid) oleh Jan
Pieterszoon Coen
• (1807-1811): Hendrik Willem Deandels menerapkan kerja paksa
• 1830: penerapan culture stelsel
• 1942: Pada masa ini diterapkan romusya dan kinrohosyi.
• Zaman Belanda; KUHPerdata
• Orde lama: Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok mengenai Tenaga Kerja
• Orde baru: Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1997 Tentang
Ketenagakerjaan
• Reformasi:Undang 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
LANDASAN INTERVENSI
NEGARA
liberal Sosialis

UUD
-Pasal 27 ayat 2 (hak pekerjaan)
-Pasal 28 D (imbalan dan
perlakuan)
-Pasal 28 I (4) (peran negara)
UU 39 Tahun 1999
Pasal38 (2) ketenagakerjaan
yang adil
11

PEMBERI KERJA
Orang perseorangan, pengusaha, badan hukum atau badan-badan
lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar upah
atau imbalan dalam bentuk lain.

Hukum Kerja
12

Hukum Kerja
Perusahaan adalah :
13

a. Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum


atau tidak, milik orang perseorangan, milik
persekutuan, atau milik badan hukum, baik
milik swasta maupun milik negara yg
mempekerjakan pekerja/buruh dengan
membayar upah atau imbalan dalam bentuk
lain.
b. Usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain
yang mempunyai pengurus dan
mempekerjakan orang lain dengan
membayar upah atau imbalan dalam
bentuk lain. Hukum Kerja
PARA PIHAK DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
• Tenaga kerja (manpower)
• Angkatan kerja (labour force)
• Bukan angkatan kerja (not in labour force)
• Perkerja/Buruh (worker)
• Pemberi kerja (employer)
• Pengusaha (businesman)
• Perusahaan (company)
• Serikat pekerja/serikat buruh (labor union)
• Organisasi pengusaha (Employers' organization)
• Pemerintah (Government)
• Bipatrit dan Tripatrit
HUBUNGAN KERJA
pengusaha Pekerja/Buruh

Perjanjian kerja

perintah,pekerjaan dan
upah
PERJANJIAN KERJA DIBUAT ATAS DASAR (52):

• kesepakatan kedua belah pihak;


• kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan
hukum;
• adanya pekerjaan yang diperjanjikan; dan
• pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan
dengan ketertiban umum, kesusilaan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
SYARAT PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU(PS 59 UU CIPTA KERJA)

Syarat Materil
- Menurut sifat/kegiatan pekerjaan selesai dalam waktu tertentu
1. Jangka waktu/Sementara sifatnya
2. Selesainya pekerjaan/Perkiraan penyelesaian tiga tahun
3. Bersifat musiman
4. Produk baru, kegiatan baru, produk tambahan yang masih dalam masa
penjajakan/percobaan
- Tidak boleh pada pekerjaan yang bersifat tetap
- Jangka waktu perjanjian 2 tahun + 1 Tahun + pembaharuan 2 tahun (dalam
PP 35 2021 Tahun bisa 1 bulan)
Syarat Formal
- Harus dibuat dalam bentuk tertulis dan bahasa Indonesia
- Tidak boleh memuat masa percobaan
PERJANJIAN KERJA BERAKHIR
APABILA (61) :

1. meninggal dunia;
2. berakhirnya jangka waktu;
3. Selesainya suatu pekrjaan tertentu
4. adanya putusan pengadilan dan/atau putusan atau penetapan
lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
5. adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama
SUMBER HUKUM INTERN

Perjanjian Kerja
Perjanjian Kerja Bersama
Peraturan Perusahaan
OUTSOURCING 65-67
(DIHAPUS)
Pemborongan pekerjaan
- Terpisah dari kegiatan utama
- Dilakukan perintah langsung/tidak langsung
- Kegiatan penunjang perusahaan
- Tidak menghambat produksi secara langsung
Penyediaan jasa pekerja
- Tidak pada kegiatan pokok
- PKWT/PKWTT
- Tanggungjawab penyedia jasa
- Tertulis
ALIH DAYA
Syarat alih daya (beban ada pada perusahaan alih daya):
• Hubungan kerja antara perusahaan alih daya dengan
pekerja/buruh yang dipekerjakan, didasarkan pada PKWT atau
PKWTT secara tertulis;
• Perlindungan pekerja/buruh, upah, kesejahteraan, syarat kerja,
dan perselisihan yang timbul dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan menjadi tanggung
jawab perusahaan alih daya (diatur dalam Perjanjian Kerja,
Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama); dan
• Apabila PKWT, maka perusahaan alih daya dalam perjanjiannya
dengan pekerja/buruh wajib mencantumkan syarat pengalihan
perlindungan hak-hak bagi buruh ketika terjadi penggantian
perusahaan alih daya sepanjang obyek pekerjaannya masih ada.
PERSELISIHAN HUBUNGAN
INDUSTRIAL (UNDANG NOMOR 2
TAHUN 2004)
1. perselisihan hak,
2. perselisihan kepentingan,
3. perselisihan pemutusan hubungan kerja
4. perselisihan antar serikat pekerja
POLA PENYELESAIAN

• Penyelesaian melalui konsiliasi dilakukan


untuk penyelesaian perselisihan
kepentingan, perselisihan pemutusan
hubungan kerja, atau perselisihan serikat
pekerja
• Penyelesaian melalui arbitrase :
penyelesaian perselisihan kepentingan
atau perselisihan serikat pekerja

Anda mungkin juga menyukai