bagaimana hukum yang berlaku di dalam masyarakat itu
dapat sesuai dan dapat terjalin dengan baik ke dalam jaringan interaksi sosial apakah hukum merupakan sarana pengatur masyarakat yang telah berfungsi dengan baik atau apakah masyarakat mencari sarana, pengatur lain yang diperlukan diluar hukum bagaimana hukum ini berkembang dan faktor-faktor apa yang memungkinkan hukum itu berkembang Apabila di dekati dari segi asal usul hukum, maka kita akan melihat: timbulnya hukum itu sbg tingkah laku anggota masyarakat dlm hubungan satu dg yg lain adalah karena di dorong oleh motif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Paul Vinogadroff mengemukakan, hukum tumbuh dari praktek-praktek yang dijalankan oleh anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Menurut Paul Vinogadroff Praktek-praktek itu tidak berpedoman pada norma- norma dari suatu sistem hukum tertentu, tetapi didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan memberi dan menerima dalam hubungan yang diukur dengan pertimbangan kepatutan (kepantasan): based on a give and take consideration in a reasonable social intercourse. Lanjutan… tidak ada lembaga hukum yang timbulnya disebabkan karena dimulai dengan pengaturan oleh hukum atau karena terjadinya konflik. Penguasaan, hak milik, kewarisan, kontrak dll menpunyai asal usul yg tidak bersumber dari kedua hal tsb Lembaga kewarisan timbul dari kebutuhan untuk mengatur kehidupan rumah tangga sesudah kepala rumah tangga meninggal, hak milik bersumber pada pendudukan (okupasi: penguasaan atas barang milik orang lain), penguasaan atas suatu barang bersal dari detensi, kontrak berasal dari kebiasaan tukar menukar. Lanjutan.. hukum tidak timbul karena terjadinya konflik mengenai hak-hak orang untuk diselesaikan oleh suatu lembaga perwasiatan tetapi timbul dari praktek- praktek yang serta merta (spontan) berdasarkan pertimbangan sosial dan individual tentang bagaimana sebaiknya suatu hal itu dilakukan. Paul Bohannan mempersoalkan perkaitan fungsional antara hukum dengan basis sosialnya. Bohannan memulai dengan memperhatikan perkaitan antara hukum dengan kebiasaan (custom) Bohanan membedakan secara tajam antara hukum, norma dan kebiasaan. Norma adalah aturan, baik yang diungkapkan dengan jelas maupun tidak, yang menyatakan mengenai apa seharusnya dilakukan dalam hubungan antara sesama manusia Lanjutan.. Kebiasaan adalah seperangkat norma- norma sebagaimana tersebut di atas, yang secara nyata dilakukan dalam praktek sehari-hari. Tiap lembaga di dalam masyarakat
didukung oleh kebiasaan ini.
Lanjutan.. ciri-ciri yang terdapat dalam definisi tentang hukum dapat dijumpai semuanya pada kebiasaan. Bedanya, kebiasaan itu tetap berada dalam
keadaan seperti semula, sedangkan hukum
diciptakan (“kembali”) secara khusus oleh badan di dalam masyarakat ke dalam bentuk yang lebih khusus, lebih sempit dan lebih jelas Lanjutan..
Dalam keadaan yang demikian ini maka kebiasaan
lalu dikatakan memiliki ciri hukum (legal character) sehingga menurut Bohanan hukum merupakan
suatu pelembagaan kembali (reinstitutionalization)
dari kebiasaan. Dg pelembagaan kembali, maka kebiasaan itu
mencapai tingkat yg lain
Hukum adalah kebiasaan yang menjalani pelembagaan kembali untuk memenuhi tujuan yang lebih terarah dalam kerangka yang disebut hukum. Melalui pelembagaan kembali itu kebiasaan
diolah secara khusus, sehingga memperoleh
bentuk yang dapat dikelola secara hukum Oleh karena itu banyak lembaga-lembaga hukum yang hampir sama dg lembaga- lembaga lain yg dikenal dlm masy. (seperti: keluarga, ekonomi, politik dll.) Bohannan
“Basis Kebiasaan adalah Resiprositas,
sedangkan hukum mempunyai basisnya pada pelembagaan secara rangkap” Satjipto Rahardjo • Pembicaraan kenai basis sosial hukum selain mengungkapkan akar-akar kemasyarakatan hukum dan lembaga-lembaga hukum yg ada • Juga dapat menunjukkan adanya jarak yg semakin besar antara hukum sebagai perangkat norma-norma dengan substansi yg diaturnya. • Contoh: penyelidikan Stewart Macaulay ttg hukum kontrak dan pelaksanaannya S. Macaulay • Pelaksanaan hukum kontrak tdk semata-mata tunduk atau mengikuti persetujuan yg telah dibuat secara formal, • Melainkan juga ditentukan oleh pertimbangan- pertimbangan yg lebih alamiah sifatnya. • Mis: (pertimbangan untung-rugi, prestise, hubungan-hubungan kepercayaan dlm dunia bisnis dll) Lanjutan: Satjipto R. • Semakin melembaga secara formal pranata hukumnya semakin jauh pula jaraknya dari masalah sosial yg diaturnya. • jarak antara yg formal dan yg sosial itu disampaikan dengan ungkapan: • Kerangka Luar Masyarakat (outer framework) berhadapan dengan Tertib Alamamiah masyarakat (inner order of society) Di dalam masyarakat Hukum Adat apa yang merupakan hukum dapat diucapkan begitu saja melalui kepala-kepala persekutuan hidup setempat Atau hukum lahir melalui keputusan-keputusan yang dilakukan oleh para warga masyarakat sendiri kompetensi total seperti ini hanya dimungkinkan, apabila di dalam masyarakat itu terdapat tingkat keterpaduan nilai-nilai yang tinggi unsur-unsur yang mendukung kompetensi total Terdapat kesepakatan yang tinggi mengenai norma- norma yang berlaku di dalam masyarakat. Terdapat jangkauan luas pengalaman yang hampir sama
diantara para anggota masyarakat.
Terdapat hubungan yang dekat diantara para anggota
masyarakat. Perubahan-perubahan yang berjalan secara perlahan-
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu