Anda di halaman 1dari 12

ERIGO BRAND

LOKAL TEMBUS
GO
INTERNASIOAL
ERIGO

Erigo adalah brand lokal yang bergerak di industri fashion. Sebelum setenar sekarang hingga masuk
New York Fashion Week, ternyata bisnis ini sempat jatuh bangun dan hampir bangkrut di awal
berdirinya. Ia adalah Muhammad Sadad. Pria yang sering dipanggil Sadad ini mulai memiliki minat
dalam bisnis saat ia duduk di bangku SMA. Pemilik brand fashion Erigo Store ini mengaku, rela
meninggalkan bangku kuliah dan melupakan gelar S1, demi mengembangkan bisnis yang sudah
diimpikannnya sejak lama.
Awal mula bisnis pakaiannya bernama
Selected and Co bermodalkan Rp 50 juta
untuk membangun brand tersebut. Ia pun
mulai berbelanja bahan untuk
memproduksi pakaian. Di tahun 2010

Awal Bisnis produk fashion Selected and Co


diluncurkan dan hanya bertahan selama
enam bulan saja dikarenakan cukup sepi
peminat. Pada tahun 2013, ia pun
mengganti brandnnya dengan nama Erigo
serta mengubah seluruh konsepnya
menjadi batik. Namun meskipun sudah
mengganti nama brand, usahanya masih
kurang mendapatkan sambutan dari
pasar.
Inovasi
Walaupun telah gagal, tekad bisnisnya memang
sangat kuat, ia tak menyerah semudah itu. Ia
berinovasi menjajaki konsep lain. Erigo pun
mengusung konsep travelling yang bertemakan
street syle. Sang pemilik Erigo ini tak tanggung-
tanggung untuk melakukan pemotretan di Jepang
dan merogoh kocek yang cukup dalam.

4
Proses Pemasaran
Dalam segi pemasaran Erigo di awal karirnya, Sadad
mengandalkan pemasaran online dan offline. Untuk offline ia
mencoba membuka pameran. Namun lagi-lagi ia terkendala
dalam sistem pameran karena sistem pameran yang ia
gunakan memiliki kelemahan yaitu mahalnya biaya operasional
karena harus menyewa lapak pada penyelenggara dan
memberikan diskon. Dalam kerugiannya ini mencapai puluhan
juta rupiah.
Bangkit dari
Keterpurukan
Bangkit dari keterpurukan menjadi hal yang
menantang bagi Sadad. Berkat kegigihan
serta semangat pantang menyerah, ia
berhasil meningkatkan penjualan hingga
ribuan persen banyaknya. Walaupun dalam
sisi marjin jualan di pameran lebih tipis, tapi
volume terdongkrak. Hingga dalam setahun
Erigo dapat menjual sekitar 100- 120 ribu
potong pakaian dengan harga produk mulai
dari Rp 130 ribu – Rp 375 ribu. Bahkan pada
2015 lalu, ia mampu mencapai omzet hingga
Rp 22 miliar
Sukses

Erigo terus berkembang dan di tahun 2020 mulai bekerja sama


dengan salah satu e-commerce paling popular di Indonesia
yaitu Shopee. Erigo kini berhasil meraup miliaran rupiah. Tak
hanya itu saja produk UMKM asli Indonesia ini merambah go
internasional, dengan berhasilnya memasang iklan di Time
Square, New York.
Strategi Marketing Erigo yang Jadi Kunci Sukses

1. Aktif Mengikuti Bazar


Ketika Erigo baru merintis, Sadad memberanikan diri untuk mengikuti acara
fashion yang cukup besar di Jakarta yaitu JakCloth. Demi memperkenalkan
Erigo kepada masyarakat khususnya anak-anak muda, Sadad rela tidur di
mushola bahkan mandi di toilet pom bensin.

2. Membuat Website
Selain pendekatan langsung dengan target pasar, strategi pemasaran lainnya
yang juga dilakukan oleh Erigo adalah membuat website. Tujuannya adalah
untuk memudahkan calon pembeli mencari tahu informasi bahkan membeli
produk Erigo secara online.

3. Memanfaatkan Instagram
Salah satu kunci kesuksesan Erigo pada tahun 2015 adalah brand lokal ini
memanfaatkan Instagram sebagai media promosi. Memiliki bakat pebisnis,
Sadad melihat sebuah peluang dari Instagram hingga akhirnya ia membuat
akun dengan tema traveling.

8
4. Konsep Produk yang Menarik
Belajar dari kegagalan, Sadad akhirnya merubah seluruh
konsep brand miliknya. Karena target pasarnya adalah
anak-anak muda, maka Erigo berkomitmen untuk
memproduksi pakaian yang kasual, trendi, dan disukai oleh
anak-anak muda.

5. Bekerja Sama dengan Influencer


Strategi marketing Erigo yang paling menonjol adalah
keberadaan para influencer yang turut mempromosikan
koleksi mereka. Di era sekarang, menjalin kerja sama
dengan influencer merupakan sebuah keharusan agar bisnis
cepat dikenal dan berkembang.

9
123,456,789
Latest number of
acquired followers
Kelebihan BRAND ERIGO

Platform 1 1. Kualitas Bahan yang digunakan


85% engagement bermaterialkan katun yang akan
membuat nyaman
2. Harga yang terjangkau bagi kaum 3 out of 5
Platform 2 muda customers are pleased with
our social media presence
85% engagement 3. Banyaknya pilihan pakaian yang
trendu dan stylish
4. Memiliki desain yang tidak pasaran
dengan kaos lain
100%
Platform 3 Response rate to inquiries
85% engagement on social media channels
Kekurangan BRAND ERIGO
1. Banyak Barang bagus yang cepat habis
2. Hanya Menawarkan bahan yang sudah jadi dan siap
untuk dijual
Pesaing Bisnis

Erigo yang merupakan local brand dari Indonesia, memiliki


beberapa pesaing terdekat dalam persaingan di industry
fashion, salah satunya saja seperti Lea Jeans yang
memiliki 34 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia
dengan 200 department store, Hammer yang merupakan
produk fashion, selalu menghadirkan pakaian yang
modern dan up to date, Eiger dan Cutton Ink. Beberapa
pesaing Erigo tersebut sudah cukup terkenal dalam
industri fashion, di mana masing-masing merek bergerak
dengan target pasar yang hampir sama, yakni anak muda
atau kaum millennial.

Anda mungkin juga menyukai