0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
72 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut merangkum sejarah Bandara Sentani di Papua, mulai dari dibangun oleh Jepang selama Perang Dunia 2, direbut oleh Amerika Serikat, kemudian dikuasai Belanda hingga akhirnya dikelola oleh pemerintah Indonesia. Dokumen tersebut juga membahas perbaikan fasilitas bandara dari yang semula kurang memadai menjadi lebih baik dengan pembangunan landasan pacu dan fasilitas pendukung lainnya.
Dokumen tersebut merangkum sejarah Bandara Sentani di Papua, mulai dari dibangun oleh Jepang selama Perang Dunia 2, direbut oleh Amerika Serikat, kemudian dikuasai Belanda hingga akhirnya dikelola oleh pemerintah Indonesia. Dokumen tersebut juga membahas perbaikan fasilitas bandara dari yang semula kurang memadai menjadi lebih baik dengan pembangunan landasan pacu dan fasilitas pendukung lainnya.
Dokumen tersebut merangkum sejarah Bandara Sentani di Papua, mulai dari dibangun oleh Jepang selama Perang Dunia 2, direbut oleh Amerika Serikat, kemudian dikuasai Belanda hingga akhirnya dikelola oleh pemerintah Indonesia. Dokumen tersebut juga membahas perbaikan fasilitas bandara dari yang semula kurang memadai menjadi lebih baik dengan pembangunan landasan pacu dan fasilitas pendukung lainnya.
• Budaya Kebersihan • Fasilitas Dulu dan Sekarang Sejarah Bandara Sentani: Dibuat Jepang, Direbut AS, Dikuasai Belanda
Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura,
Budaya Kebersihan Di Bandar Udara Sentani, terdapat tanda larangan khas disamping tanda larangan merokok, yaitu "Dilarang makan buah pinang". Ini dikarenakan seringnya orang Papua mengunyah buah pinang dan langsung membuang sari buahnya sembarangan. Sehingga sari buahnya bercecer di mana-mana. Hal ini sering disebut "meludah merah-merah" Sejarah Dibuat Jepang Bandara Sentani juga menjadi homebase Oleh Jepang, lapangan terbang maskapai penerbangan perintis ke pedalaman bandara Sentani dibuat dengan cara Papua. Dalam sejarahnya, Bandara Sentani dikeringkan secara buruk dan sulit berawal dari lapangan terbang militer Jepang bagi pesawat pengebom bermuatan yang dibuat pada Perang Dunia II atau penuh untuk tidak mengenai Perang Pasifik. Pasukan Jepang pada waktu perbukitan Cycloops pada saat itu menempatkan 139 pesawat pengebom dan lepas landas. 125 pesawat tempur di lapangan terbang Sentani. Pesawat-pesawat Jepang ini dibariskan berjajar dengan ujung-ujung sayap berdekatan. Di rebut As Lapangan terbang Sentani berhasil direbut oleh pasukan Sekutu di bawah komando Jenderal Douglas Mac Arthur pada 22 April 1944. Pada pertempuran ini, pesawat tempur Amerika berhasil menghancurkan 199 pesawat Jepang yang terparkir di landasan tersebut. Amerika hanya kehilangan empat pesawat tempurnya. Oleh Jepang, sisa pesawat yang selamat diterbangkan ke lapangan terbang Pulau Wakde, Sarmi.
Setelah lapangan terbang itu berhasil dikuasai, Mac Arthur
menugaskan insinyur teknik untuk mengecek permukaan lapangan terbang bandara Sentani yang ditinggalkan Jepang. Mereka sangat kecewa, karena Jepang membuat landasan terbang dalam waktu singkat di lahan rawa sagu, dan hanya dikhususkan untuk pesawat Zero milik Jepang yang memiliki berat sekitar 2,7 ton Para insinyur Amerika lalu ditugaskan untuk membuat landasan baru di areal bekas lapangan terbang Jepang. Landasan baru ini harus lebih baik dan mampu dipergunakan oleh pesawat Amerika yang beratnya sepuluh kali lipat pesawat Zero Jepang. Landasan ini diperkeras dan dibuat lebih luas agar bisa didarati oleh pesawat pengebom berbadan panjang B29 Superfortress.
Setelah Perang Pasifik, lapangan terbang Sentani dikuasai
Belanda hingga 1962. Lapangan terbang ini oleh Belanda dipergunakan sebagai lapangan terbang pesawat komersil maupun pesawat tempur. Setelah Belanda meninggalkan Papua, pemerintah Indonesia mengelola bandara Sentani. Landasan terbang diperpanjang serta dibuat fasilitas-fasilitas pendukung bandara. Sentani dikelola AP 1 Angkasa Pura Airports mulai efektif mengelola operasional Bandara Sentani Jayapura pada 1 Januari 2020 seiring dengan penunjukkan Antonius Widyo Praptono sebagai pelaksana tugas sementara (PTS) General Manager Bandara Sentani Jayapura oleh Direksi Angkasa Pura Airports.Penunjukkan PTS GM ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan dokumen kerja sama pemanfaatan (KSP) Bandara Sentani Jayapura dengan Kementerian Perhubungan pada 13 Oktober 2019 lalu yang menandakan telah resminya Angkasa Pura Airports mengelola bandara di ujung timur Indonesia tersebut. Fasilitas Dulu dan Sekarang Pelapisan landas pacu (tapering) untuk Toilet umum yang masih meningkatkan kekuatan landas pacu sehingga pesawat Boeing B737 800 NG kotor dan Boeing B737 900ER dapat mendarat mulus
Perbaikan apron, perbaikan
Di bagian Airside yang taxiway, signage di sisi udara masih kurang memadai, (airside). seperti runway yang tertutup rumput beautifikasi terminal dilakukan dengan mengatur ulang lay out area komersial dan merenovasi Fasilitas yang masih interior dengan mengadopsi Traditional kearifan lokal batik dan motif ukir khas Sentani. Thank you for listening!