Anda di halaman 1dari 21

DEFINISI KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan


seseorang sehingga ia memperoleh rasa hormat
(respect), pengakuan (recognition), kepercayaan
(trust), ketaatan (obedience), dan kesetiaan
(loyalty) untuk memimpin kelompoknya dalam
kehidupan bersama menuju cita-cita.
Dalam Islam karena kepemimpinan erat
kaitannya dengan pencapaian cita-cita maka
kepemimpinan itu harus ada dalam tangan seorang
pemimpin yang beriman.
KAIDAH-KAIDAH KEPEMIMPINAN
1. Kepemimpinan Bersifat Tunggal
2. Kepemimpinan Islam Itu Bersifat Universal
3. Kepemimpinan Itu Adalah Amanah
4. Kepemimpinan Adalah Tugas Pengaturan,
Bukan Kekuasaan Otoriter
5. Kepemimpinan Itu Bersifat Manusiawi
6. Kepemimpinan Ditegakkan Untuk Menerapkan
Hukum Allah
• SEKIAN
Pertemuan II
• Kepemimpinan dalam islam
KRITERIA PEMIMPIN YANG BAIK

Menjadi pemimpin adalah amanah yang harus


dilaksanakan dan dijalankan dengan baik oleh pemimpin
tersebut,karena kelak Allah akan meminta pertanggung
jawaban atas kepemimpinannya itu.
Dalam islam sudah ada aturan-aturan yang
berkaitan dengan hal tersebut,diantaranya sebagai
berikut:
1. Tidak meminta jabatan, atau menginginkan jabatan
tertentu.
"Sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan ini
kepada seseorang yang memintanya, tidak pula kepada
orang yang sangat berambisi untuk mendapatkannya"
(HR Muslim).
"Sesungguhnya engkau ini lemah (ketika abu dzar
meminta jabatan dijawab demikian oleh Rasulullah),
sementara jabatan adalah amanah, di hari kiamat dia
akan mendatangkan penyesalan dan kerugian, kecuali
bagi mereka yang menunaikannya dengan baik dan
melaksanakan apa yang menjadi kewajiban atas
dirinya". (HR Muslim).
2. Niat yang Lurus
Hendaklah saat menerima suatu tanggung jawab,
dilandasi dengan niat sesuai dengan apa yang telah Allah
perintahkan.Lalu iringi hal itu dengan mengharapkan
keridhaan-Nya saja.Kepemimpinan atau jabatan adalah
tanggung jawab dan beban, bukan kesempatan dan
kemuliaan.

3. Laki-Laki
Wanita sebaiknya tidak memegang tampuk
kepemimpinan.Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam
bersabda, ”Tidak akan beruntung kaum yang dipimpim
oleh seorang wanita (Riwayat Bukhari dari Abu Bakarah
Radhiyallahu’anhu).
4. Kuat dan amanah
"Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya
bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada
kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang
kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang
kuat lagi dapat dipercaya." (28: 26).

5. Profesional
"Sesungguhnya Allah sangat senang pada pekerjaan
salah seorang di antara kalian jika dilakukan dengan
profesional" (HR : Baihaqi)
6. Tidak aji mumpung karena KKN
Rasulullah SAW, "Barang siapa yang menempatkan
seseorang karena hubungan kerabat, sedangkan masih ada
orang yang lebih Allah ridhoi, maka sesungguhnya dia
telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan orang mukmin".
HR Al Hakim.

Umar bin Khatab; "Siapa yang menempatkan


seseorang pada jabatan tertentu, karena rasa cinta atau
karena hubungan kekerabatan, dia melakukannya hanya
atas pertimbangan itu, maka seseungguhnya dia telah
mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan kaum mukminin".
7. Menempatkan orang yang paling cocok
"Rasulullah menjawab; jika sebuah perkara telah
diberikan kepada orang yang tidak semestinya (bukan
ahlinya), maka tunggulah kiamat (kehancurannya)". HR
Bukhari). 
 
8. Berpegang pada Hukum Allah.
Ini salah satu kewajiban utama seorang
pemimpin.Allah berfirman, ”Dan hendaklah kamu
memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang
diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu mereka.” (al-Maaidah:49).
Jika ia meninggalkan hukum Allah, maka seharusnya
dicopot dari jabatannya.
9. Memutuskan Perkara Dengan Adil
Rasulullah bersabda,”Tidaklah seorang pemimpin
mempunyai perkara kecuali ia akan datang dengannya pada hari
kiamat dengan kondisi terikat, entah ia akan diselamatkan oleh
keadilan, atau akan dijerusmuskan oleh kezhalimannya.” (Riwayat
Baihaqi dari Abu Hurairah dalam kitab Al-Kabir).

10. Tidak Menutup Diri Saat Diperlukan Rakyat.


Hendaklah selalu membuka pintu untuk setiap pengaduan
dan permasalahan rakyat.Rasulullah bersabda,”Tidaklah seorang
pemimpin atau pemerintah yang menutup pintunya terhadap
kebutuhan, hajat, dan kemiskinan kecuali Allah akan menutup pintu-
pintu langit terhadap kebutuhan, hajat, dan kemiskinannya.”
(Riwayat Imam Ahmad dan At-Tirmidzi).
11. Menasehati rakyat
Rasulullah bersabda,”Tidaklah seorang pemimpin yang
memegang urusan kaum Muslimin lalu ia tidak bersungguh-sungguh
dan tidak menasehati mereka, kecuali pemimpin itu tidak akan
masuk surga bersama mereka (rakyatnya).”

12. Tidak Menerima Hadiah


Seorang rakyat yang memberikan hadiah kepada seorang
pemimpin pasti mempunyai maksud tersembunyi, entah ingin
mendekati atau mengambil hati.Oleh karena itu, hendaklah seorang
pemimpin menolak pemberian hadiah dari rakyatnya.Rasulullah
bersabda,” Pemberian hadiah kepada pemimpin adalah
pengkhianatan.” (Riwayat Thabrani).
13. Mencari Pemimpin yang Baik
Rasulullah bersabda,”Tidaklah Allah mengutus seorang nabi
atau menjadikan seorang khalifah kecuali ada bersama mereka itu
golongan pejabat (pembantu).Yaitu pejabat yang menyuruh kepada
kebaikan dan mendorongnya kesana, dan pejabat yang menyuruh
kepada kemungkaran dan mendorongnya ke sana.Maka orang yang
terjaga adalah orang yang dijaga oleh Allah,” (Riwayat Bukhari dari
Abu said Radhiyallahu’anhu).

14. Lemah Lembut


Doa Rasullullah,’ Ya Allah, barangsiapa mengurus satu
perkara umatku lalu ia mempersulitnya, maka persulitlah ia, dan
barang siapa yang mengurus satu perkara umatku lalu ia berlemah
lembut kepada mereka, maka berlemah lembutlah kepadanya.
15. Tidak Meragukan dan Memata-matai Rakyat.
Rasulullah bersabda,” Jika seorang pemimpin
menyebarkan keraguan dalam masyarakat, ia akan
merusak mereka.” (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud,
dan Al-hakim).
 
Hukum-hukum Allah adalah suatu keniscahyaan
yang mengatur umat manusia, yang membantu
manusia dalam mencapai realitas kebahagiaan.
Hukum-hukum Allah ditegakkan agar keadilan dan
kebenaran dapat terjamah oleh orang-orang yang
tertindas dan terdzalimi.
Sekarang ini untuk terjaganya hukum-hukum
Illahiah yang mengatur kehidupan umat manusia
dan masyarakat, maka di butuhkan seorang
pemimpin yang memiliki pengetahuan luas tentang
hukum Allah dan keadilan, akhlak yang mulia,
matang secara kejiwaan dan ruhani, kemampuan
mengatur (mengorganisasi), dan memiliki pola
hidup yang sederhana. Intinya pemimpin haruslah
wujud dari hukum Islam itu.
Silakan bertanya...!!!!!!!!
Peraturan bagi yang bertanya :
1. Sesi berikut merupakan sesi tanya jawab,
bukan sesi perdebatan, maka untuk pertanyaan
yang sudah kami jawab tidak dapat diganggu
gugat.
2. Silakan bertanya sebanyak-banyaknya, maksimal
(1)satu pertanyaan.
3. Bila Anda bertanya, maka Anda setuju dengan
peraturan ini.

Anda mungkin juga menyukai