Anda di halaman 1dari 9

Pandangan Agama Terhadap Tindakan

Medis Kebidanan
Bedah Plastik dan Keluarga Berencana

Oleh: Cintya Sukma Widita, M.Pd.


Bedah Plastik
Bedah plastik adalah operasi yang Menurut Abdussalam kebolehan
dilakukan untuk memperbaiki bagian memperbaiki cacat atau kerusakan pada
badan (terutama kulit) yang rusak atau bagian seseorang sesuai dengan Sabda
cacat atau untuk mempercantik diri. Rasulullah Saw;
Dalam fiqh modern, bedah plastik disebut “Berobatlah wahai hamba-hamba Allah,
al-Jirahah (‘amaliyyah at-tajmiliyyah) karena sesungguhnya Allah tidak tidak
mengadakan suatu penyakit, kecuali Ia
adakan juga obatnya, kecuali satu penyakit,
yaitu penyakit tua” (HR. Ahmad bin Hanbal)

2
Syarat Bedah Plastik
1. Bahan yang dipakai untuk menambal atau menutupi
cacat, seperti kulit, tulang maupun anggota tubuh
lainnya, harus berasal dari tubuhnya sendiri atau dari
seseorang yang baru saja wafat.
2. Dokter yang melakukan bedah plastik harus merasa
yakin bahwa hasilnya akan positif. Artinya, tujuan
operasi itu akan tercapai.

3
Bedah plastik untuk kecantikan
+ Bedah plastik untuk kecantikan seperti menghilangkan tanda-tanda ketuaan di wajah dan
badan dengan mengencangkan kulit dan payudara, melangsingkan pinggang, dan
memperbesar pinggul, maka operasi plastik demikian tidak sesuai atau tidak dibenarkan
syariat Islam. Firman Allah SWT dalam surah an-Nisa’ ayat 119 :
+ Artinya: “Dan Aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan
angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga
binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan Aku suruh mereka
(mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya". barangsiap!a yang
menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, Maka Sesungguhnya ia menderita
kerugian yang nyata.

4
Prinsip Bedah Plastik
+ Bedah plastik untuk tujuan pengobatan diperbolehkan karena bersifat daruri
(vital atau penting) dan dibutuhkan. Bersifat darurat di sini dimaknai sebagai
kesulitan yang sangat menentukan eksistensi manusia, karena jika ia tidak
diselesaikan, maka akan mengancam jiwa dan kehormatan manusia.
+ Bedah plastik yang diharamkan karena bersifat untuk kenikmatan semata-
mata. Seperti mempercantik diri.

5
keluarga berencana
• KB adalah pengaturan rencana kelahiran anak dengan
melakukan suatu cara atau alat yang dapat mencegah
kehamilan.
• KB bukanlah berarti Birth Control atau Tahid al-Nasl yang
konotasinya pembatasan atau mencegah kelahiran, yang
mana hal tersebut bertentangan dengan tujuan perkawinan
yaitu melanjutkan keturunan.

6
Tujuan Keluarga Berencana
+ Tujuan demografis, yaitu upaya penurunan tingkat pertumbuhan penduduk sebanyak
50% pada tahun 1990 dari keadaan tahun 1971.
+ Tujuan normatif, yaitu menciptakan suatu norma ke tengah-tengah masyarakat agar
timbul kecenderungan untuk menyukai keluarga kecil dengan motto “dua anak lebih
baik, tiga orang stop, lelaki perempuan sama saja” sehingga melembaga dan merasa
bangga dengan jumlah keluarga yang relatif kecil yaitu Catur Warga atau Panca Warga.
+ Program KB adalah untuk memperoleh kesempatan yang luas bagi seorang ibu demi
melaksanakan berbagai kegiatan yang lebih bermanfaat, yaitu menata kehidupan rumah
tangga, dan dapat berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan

7
pelaksanaan keluarga berencana
+ Pil KB berupa tablet yang berisi bahan progestin dan progesteren, efektivitasnya 95%
+ Suntikan, yaitu menginjeksikan cairan ke dalam tubuh wanita yang dikenal cairan Devo Provera, Net
Den dan Noristerat efektivitasnnya mencapai 99 %
+ Susuk KB, yaitu berupa levemorgestrel, terdiri dari enam kapsul yang diinsersikan di bawah kulit
lengan bagian dalam kira-kira 6 sampai 10 cm dari lipatan siku.
+ AKDR (Alat Kontrasepsi dalam Rahim), terdiri atas lippessloop (spiral), multi load dan cooper-T
terbuat dari plastik halus dililit dengan tembaga tipis efektivitasnnya mencapai 98 %
+ Sterilisasi (Vasektomi/Tubektomi)
+ Alat kontrasepsi lainnya
Dari enam macam alat kontrasepsi yang diprogramkan itu sebagian besar sasaran pemkaiannya adalah
wanita, yaitu pil, suntikan, susuk KB, AKDR dan kadang-kadang tubektomi; Sedangkan laki-laki (suami)
hanya kondom dan vasektomi

8
Pandangan Islam tentang keluarga berencana
• Syaed Abi Bakr “diharamkan menggunakan suatu alat yang dapat
memutuskan kehamilan dari sumbernya. Hal ini telah disarih oleh
kebanyakan ulama.”
• Imam Ramli “adapun suatu (alat) yang dapat menahan kehamilan untuk
suatu masa tertentu, tanpa memutus kehamilan dari sumbernya, hal itu
tidaklah dilarang”
• Maka dapat ditarik kesimpulan, penggunaan alat kontrasepsi apapun,
asal tidak menyebabkan terhentinya kehamilan secara abadi dari
sumber pokoknya (saluran/pembuluh testis bagi pria, dan pembuluh
ovorium bagi waninta) hal tersebut tidak dilarang.

Anda mungkin juga menyukai