0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas dua kasus penyakit menular pada jemaah haji. Kasus pertama membahas jemaah dengan gejala demam, mata berair, bersin dan batuk setelah shalat di Masjidil Haram. Kasus kedua membahas jemaah dengan keluhan leher kaku dan batuk setelah demam beberapa hari. Dokumen ini memberikan langkah-langkah identifikasi, penanganan, dan strategi yang dilakukan petugas kesehatan untuk men
Dokumen tersebut membahas dua kasus penyakit menular pada jemaah haji. Kasus pertama membahas jemaah dengan gejala demam, mata berair, bersin dan batuk setelah shalat di Masjidil Haram. Kasus kedua membahas jemaah dengan keluhan leher kaku dan batuk setelah demam beberapa hari. Dokumen ini memberikan langkah-langkah identifikasi, penanganan, dan strategi yang dilakukan petugas kesehatan untuk men
Dokumen tersebut membahas dua kasus penyakit menular pada jemaah haji. Kasus pertama membahas jemaah dengan gejala demam, mata berair, bersin dan batuk setelah shalat di Masjidil Haram. Kasus kedua membahas jemaah dengan keluhan leher kaku dan batuk setelah demam beberapa hari. Dokumen ini memberikan langkah-langkah identifikasi, penanganan, dan strategi yang dilakukan petugas kesehatan untuk men
JEMAAH HAJI 1. AGUS SUNARDI JUHRI 2. ALDHIE RIAN PRATAMA 3. ARINI IFADA YUSMANSYAH 4. ASEP AANG SUJERMAN 5. ASEP PURKONI SYAMSUDIN 6. AULIA OLVIANA PARWOTO 7. BUDI SANTOSA ROMLI 8. CHAIRUDIN SYAMSUDIN YUNUS 9. DESKAR ANDINATA SYAUKAT ALI 10. DESSY YENNI ISKANDAR 11. EKO MAHFUDI BADUWI Seorang Jemaah haji Kloter 3 JKG menghubungi petugas kesehatan karena mengalami gangguan kesehatan yaitu demam, mata berair, bersin dan batuk. Jemaah juga bercerita bahwa 3 hari yang lalu melakukan shalat di Masjidil Haram bersama rombongannya, jemaah tersebut shalat bersebelahan dengan jemaah dari negara lain yang batuk dan pilek serta tidak menggunakan masker ◦ Tugas : bagaimana langkah dari petugas kesehatan untuk mengidentifikasi gangguan kesehatan yang terjadi dan bagaimana mengendalikan serta menanganinya? Tanggapan 1. Melakukan assessment dan pemeriksaan fisik - Anamnese -TTV - Pemeriksaan SPO2
2. Identifikasi faktor resiko
a. Internal - Tidak menggunakan APD b. Ekternal - kontak dengan jamaah negara lain yang batuk pilek dan tidak menggunakan masker - Udara yang berdebu dan kering 3. Identifikasi Masalah dengan meihat buku KKJH untuk mengetahui Riwayat penuakit dan catatan vaksinasi jamaah. 4. Melakukan tatalaksana kasus - Pengobatan sesuai gejala. - Anjurkan jamaah tetap menggunakan APD - Edukasi Kesehatan pada pasien dan lingkunga pasien ( penggunaan APD. Istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, banyak minum, etika batuk). - Koordinasi dengan Ketua regu dan ketua rombongan terkait kontak dan perlindungan penularan infeksi. 5. Membuat pencatatan dan pelaporan, 6. Membuat observasi dan evaluasi kondisi pasien. KELOMPOK II.KASUS 2
Salah seorang jemaah mengeluh leher agak kaku setelah beberapa
hari menderita demam, keluhan lainnya juga ada batuk dan nyeri otot. Dalam kesehariannya jemaah tersebut jarang sekali menggunakan masker dan menurut cerita dari teman sekamarnya bahwa jemaah sering sekali mudah tersinggung jika ditegur oleh temannya. Tugas:
Apa langkah yang dilakukan dan apa saja yang dapat diidentifikasi dari kasus tersebut? Tanggapan Langkah-Langkah penanganan 1. Identifikasi factor Internal - Jamaah tidak mematuhi prokes - Jamaah memiliki sensitifitas yang cukup tinggi. - Jamaah memiliki keluhan Kesehatan 2. Faktor Ekternal - Tingginya kasus ISPA - Kondisi cuaca dan lingkungan - Konflik interest teman sekamar Strategi ◦ Komunikasi dengan ketua regu dan mahrom ◦ Visitasi pemeriksaan kesehatan jamaah ◦ Pendekatan persuasif (tingkat sensitifitas dan emosional) ◦ Lakukan edukasi dengan melibatkan mahrom dan ketua regu. ◦ Lakukan pengobatan ◦ Melakukan motivasi. Terima Kasih