Anda di halaman 1dari 10

Penagihan Dan

Penghapusan Piutang
Pajak Daerah

KELOMPOK 5
ANGGOTA KELOMPOK
1. Regita Pratiwi ( 20233079 )
2. Selly Delviana Eka Suci ( 21233086 )
3. Tesya Aulia Rustapi ( 21233093 )
4. Vioni Zulfihra ( 21233098 )
5. Yuni Sulastri ( 21233103 )
PENAGIHAN PAJAK DAERAH
Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar penanggung pajak melunasi
utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau
memperingatkan,melaksanakan penagihan seketika dan
sekaligus,memberitahukan surat paksa,mengusulkan pencegahan,melaksanakan
penyitaan,penyanderaan,dan menjual barang yang telah disita.
Tindakan penagihan Pajak meliputi:
1. menerbitkan Surat Teguran;
2. menerbitkan dan memberitahukan Surat Paksa;
3. melaksanakan Penyitaan;
4. melakukan pengumuman lelang dan lelang, untuk Barang
sitaan yang dilakukan penjualan secara lelang;
Dasar penagihan pajak meliputi :
1. Surat Tagihan Pajak
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
3. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
4. Surat Keputusan Pembetulan
5. Surat Keputusan Pemberatan.
6. Putusan Banding
7. Putusan Peninjauan Kembali yang menyebabkan jumlah pajak yang masih
hakrus dibayar bertambah.
PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK
DAERAH
Penghapusan diberikan karena keadaan keuangan
wajib pajak. Penghapusan juga merupakan cara untuk mengakhiri utang pajak.
Namun, hanya dengan alasan tertentu, seperti wajib pajak terkena musibah atau
karena dasar penetapannya tidak benar.
Penghapusan Piutang Pajak Daerah yang tidak dapat atau tidak
mungkin lagi ditagih dilakukan apabila :
a. Wajib Pajak/Penanggung Pajak meninggal dunia dengan tidak
meninggalkan harta warisan dan tidak mempunyai ahli waris.
b. Wajib Pajak/Penanggung Pajak tidak mempunyai harta kekayaan
lagi.
c. Wajib Pajak/Penanggung Pajak dinyatakan pailit berdasarkan
keputusan pengadilan, dan dari hasil penjualan harta tidak
mencukupi untuk melunasi utang pajaknya.
d. Wajib Pajak/Penanggung Pajak tidak dapat/sulit diketemukan lagi
karena :
1. Wajib Pajak/Penanggung Pajak pindah alamat dan tidak mungkin
diketemukan lagi.
2. Wajib Pajak/Penanggung Pajak meninggalkan Indonesia untuk
selama-lamanya.
e. Kenderaan bermotor yang bukan potensi tetapi masih tercatat di
dalam data master.
(2) Wajib Pajak/Penanggung Pajak yang tidak dapat ditagih lagi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dibuatkan berita acara
pemeriksaan oleh Kepala UPTD diketahui oleh Kepala Bidang Pajak
Daerah dengan persetujuan Kepala Dinas serta diumumkan di Kantor
Kelurahan setempat selama 14 (empat belas) hari kerja.
Thankyou♡

(◍•ᴗ•◍)

Anda mungkin juga menyukai