Anda di halaman 1dari 25

GRAMMAR

TRANSLATION METHOD

KELOMPOK 2
KELOMPOK 2

1. ARNESA RAISALWA 202012500995

2. CITRA SEKAR ARUM 202012500506

3. DWI YULIANTI 202012500433

4. DINAR AMALIA 202012500438

5. SALSA BILAH SEPTIA 202012500441


The Grammar-Translation Method

Grammar-Translation Method (GTM) berevolusi dari Metode Klasik yang digunakan


sejak abad ke-15 dalam pengajaran bahasa Latin dan Yunani — keduanya bahasa yang sudah
lama mati. Bahasa Latin dan Yunani diajarkan untuk mempromosikan intelek dan hampir tidak
ada upaya yang dilakukan untuk mengucapkannya. GTM, yang diformalkan di Jerman pada
akhir abad ke-18, sama-sama memberi sedikit atau tidak ada penekanan pada benar-benar
berbicara atau berkomunikasi dalam bahasa target. Pekerjaan kelas sangat terstruktur, dengan
guru mengendalikan semua kegiatan. Metode ini berfokus pada literatur dan tata bahasa dari
bahasa target, dengan bagian-bagian yang diterjemahkan ke dalam dan dari bahasa ibu.
Akibatnya cenderung sangat banyak berbasis teks. Biasanya, guru memberikan instruksi dan
penjelasan tata bahasa dalam bahasa ibu. Sedikit atau tidak ada upaya yang dilakukan untuk
mengajarkan pengucapan.
Nama "Grammar-Translation" untuk metode ini sebenarnya dikandung oleh para pencelanya
yang berfokus pada dua aspek yang lebih negatif ini dengan mengorbankan sifat-sifatnya yang
lebih positif.
Karakteristik umum dalam metode GTM

• Mother Language (Bahasa Lokal)


• Berpusat pada guru
• Kosakata yang diajarkan melalui daftar kata dan terjemahan
• Membaca bagian sastra bahkan pada tingkat rendah, dengan
pertanyaan pemahaman bacaan
• Menghafal aturan tata bahasa dan kosa kata
• Latihan kosakata termasuk antonim dan sinonim, definisi,
dan lain-lain berdasarkan kata-kata dalam teks bacaan
• Latihan komposisi berdasarkan topik dari teks bacaan
The major characteristics (Karakteristik utama)

1. Siswa terlebih dahulu mempelajari aturan tata bahasa dan daftar kosa
kata bilingual yang berkaitan dengan bacaan atau bacaan pelajaran.
Tata bahasa dipelajari secara deduktif melalui penjelasan yang panjang
dan rumit. Semua aturan dipelajari dengan pengecualian dan
ketidakteraturan yang dijelaskan dalam istilah tata Bahasa.

2. Setelah aturan dan kosa kata dipelajari, resep untuk menerjemahkan


latihan yang mengikuti penjelasan tata bahasa diberikan.

3. Pemahaman aturan dan bacaan diuji melalui terjemahan (bahasa


target ke bahasa ibu dan sebaliknya). Siswa telah belajar bahasa jika
mereka bisa menerjemahkan bagian-bagian dengan baik.
The Major Characteristics (Karakteristik utama)

4. Bahasa asli dan bahasa target selalu dibandingkan. Tujuan instruksi


adalah untuk mengubah L1 menjadi L2, dan sebaliknya menggunakan
kamus jika perlu.

5. Sangat sedikit kesempatan untuk latihan mendengarkan dan


berbicara metode terkonsentrasi pada latihan membaca dan terjemahan.
Sebagian besar waktu kelas dikhususkan untuk berbicara tentang
bahasa; hampir tidak ada waktu yang dihabiskan untuk berbicara
dalam bahasa tersebut.
Keunggulan metode GTM

• Bahasa target yang digunakan akan lebih cepat dengan GTM,


karena proses penerjemahan merupakan salah satu cara terbaik
dalam menjelaskan sebuah kata atau frase dari satu bahasa ke
bahasa lain.
• Murid mudah mengerti aturan karena berfokus kepada grammar.
• Guru dan murid dapat berkomunikasi dengan baik karena bahasa
asing dikurangi.
• Membuat murid memiliki kemampuan didalam menterjemahkan
sebuah teks dengan benar, dikarenakan mereka memiliki kelebihan
di dalam memahami sebuah tenses.
Kekurangan Metode GTM

GTM atau metode penerjemahan tata bahasa tidak memiliki ruang


lingkup untuk komunikasi yang efektif dan sangat membosankan
bagi pelajar, memperlukan waktu yang lama dan membuat pelajar
berpikir dalam L1 (bahasa pertama).
Summary Of Experience In GTM Class By Diane Larsen - Freeman
PENGAMATAN PRINSIP - PRINSIP
  Tujuan pembelajaran bahasa asing adalah untuk dapat
membaca karya sastranya. Berbicara belum menjadi target
1. Kelas diberikan teks untuk dibaca ppembelajaran 

 
2. Siswa menerjemahkan Bahasa inggris ke Bahasa utama Indikator keberhasilan dalam belajar Bahasa adalah
kemampuan menerjemahkan satu Bahasa ke bahasa lain

3. Guru bertanya kepada siswa dalam Bahasa utama Tujuan pengajaran bukanlah kemampuan berbicara dalam
mereka jika mereka memiliki pertanyaan bahasa inggris

4. Guru memutuskan apakah jawaban siswa benar atau Guru memiliki otoritas di dalam kelas. Adalah penting bahwa
tidak siswa memberikan jawaban yang benar

5. Siswa diberi aturan tata bahasa Penting bagi siswa untuk belajar tentang bentuk bahasa target

6. Siswa menghafal kosakata Pembelajaran bahsa memberikan Latihan mental yang baik
Summary of GTM

Grammar Translation Method (GTM) adalah sebuah metode belajar


yang biasa digunakan untuk mengajarkan grammar dengan
karakteristik utama berfokus pada penerjemahan dan menghafalkan
bentuk-bentuk kata kerja. Dimana dalam proses pembelajarannya
menggunakan bahasa lokal sehingga pembelajaran mudah
dimengerti oleh murid, dan dengan skill utama reading dan writing.
Cara ini merupakan cara lama yang artinya dianggap sebagai cara
tradisional. Karena digunakan untuk mengajar bahasa klasik seperti
Latin dan Yunani, metode ini juga disebut metode Klasik.
2

Direct Method of
Teaching English
Metode-Metode dalam Direct MEthod

• Pre-reading adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pemberian informasi


kepada mahasiswa/siswa tentang kandungan wacana yang akan disajikan secara
tidak langsung dan bersifat warming up. Warming up dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan ringan yang berhubungan dengan isi wacana
tetapi bukan isi wacana itu sendiri.

• Whilst-reading adalah kegiatan utama yang dilakukan dalam bentuk pemberian


tugas-tugas pembelajaran tentang isi wacana. Biasanya dimulai dari tugas yang
paling ringan dan secara bertahap sesuai dengan tingkat pemahaman
mahasiswa/siswa diarahkan menuju tugas-tugas yang lebuh berat.
Metode-Metode dalam Direct MEthod

• Kegiatan post-reading adalah penguatan terhadap task-task yang dilakukan pada


kegiatan whislt reading sehingga acapkali berwujud PR seperti disebutkan di atas
Akan tetapi pemberian PR tidak selamanya harus dilakukan melainkan
tergantung pada kebutuhan mahasiswa/siswa terutama jika ada task yang
terlangkahi pada kegiatan whislt reading. Selain itu, post reading juga berisi
kegiatan resume yang dilakukan secara bersama-sama oleh dosen/guru dan
mahasiswa/siswa.
Teknik Pemahaman Grammar dalam Direct Method

• Experience
Kegiatan experience (E) dilakukan dalam wujud pemberian
seperangkat contoh-contoh kalimat yang dituliskan di papan tulis atau
melalui OHP. Isi contoh-contoh kalimat terseebut adalah pola-pola
language fokus yang akan segera diajarkan. Satu hal yang seyogyanya
menjadi pertimbangan sehubungan dengan contoh-contoh kalimat
dimaksud adalah kebermaknaan atau konstektualitasnya.
Teknik Pemahaman Grammar dalam Direct Method

Artinya, kalimat-kalimat itu sedapat mungkin yang biasa didengar oleh


mahasiswa/siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, mereka akan
merasa terbantu oleh skemata yang mereka miliki. Misalnya, ketika akan
mengajarkan aturan tentang simple present maka contoh-contoh kalimat yang benar-
benar dialami oleh mahasiswa/peserta didik.
Kegiatan experience dapat berupa:
1. The sun rises in the east.
2. The sun sets in the west.
3. Alex goes to school on foot.
Teknik Pemahaman Grammar dalam Direct Method

• Generalization
Kegiatan generalization (G) yakni memberikan seperangkat contoh-contoh kaliamat,
baik yang sesuai dengan aturan item pembelajaran yang sedang dipelajari maupun
yang menyimpang. Mahasiswa/siswa diminta untuk mengidentifikasi kalimat-
kalimat yang sesuai dengan aturan, sedangkan yang menyimpang tidak digubris
sama sekali. Untuk mengecek pemahaman mahasiswa atau siswa, mereka diminta
menyebutkan ciri-ciri baku suatu aturan yang terdapat dalam kalimat-kalimat
contoh.
Teknik Pemahaman Grammar dalam Direct Method

• Reinforcement
Kegiatan reinforcement (R) masih berkisar pada pemberian contoh-contoh kalimat
tentang aturan yang sedang diajarkan, hanya saja jumlahnya agak lebih banyak dan
waktunya pun lebih lama. Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah
peningkatan pemahaman mahasiswa/siswa tentang tata aturan yang diajarkan
tersebut. Dengan demikian, kegiatan berikutnya dapat berjalan lebih lancar dan
mudah.
Teknik Pemahaman Grammar dalam Direct Method

• Kegiatan use
Kegiatan use (U) atau application (A) adalah puncak aktivitas untuk mengecek
pemahaman mahasiswa/siswa secara menyeluruh. Perbedaan utama dari kegiatan
reinforcement adalah substansinya yang bersifat lebih komprehensif aplikatif. Sebab
mahasiswa/siswa tidak diberikan kalimat-kalimat untuk diidentifikasi melainkan
disuruh membuat sendiri kalimat-kalimat sesuai tata aturan yang baru saja diajarkan.
Dalam konteks ini, tantangan yang dihadapi mahasiswa/siswa jauh lebih berat sebab
mereka tidak saja dituntut untuk menerapkan satu aspek bahasa, tetapi tiga aspek
sekaligus, yakni vocabulary, grammar atau structure dan writing.
Kelebihan metode Direct Method

1. Mahasiswa/siswa termotivasi untuk dapat menyebutkan dan mengerti kata-kata


kalimat dalam bahasa sasaran (Inggris) yang diajarkan oleh dosen/gurunya,
apalagi dosen/guru menggunakan alat peraga dan macam-macam media yang
menyenangkan sebagai sarana pendukung dan penjelas;
2. Metode ini biasanya dosen/guru mula-mula mengajarkan kata-kata dan kalimat-
kalimat sederhana yang dapat dimengerti dan diketahui oleh mahasiswa/siswa
dalam bahasa sehari-hari, misalnya (pena, pensil, bangku, meja, dan lain-lain),
maka mahasiswa/siswa dapat dengan mudah menangkap simbol-simbol bahasa
yang diajarkan dosen/gurunya;
Kelebihan metode Direct Method
3. Metode ini relatif banyak menggunakan berbagai macam alat peraga: apakah
video, film, radio kaset, tape recorder, dan berbagai media/alat peraga yang
dibuat sendiri, maka metode ini membangkitkan minat mahasiswa/siswa. Jika
mahasiswa/siswa merasa senang/tertarik, maka pelajaran atau materi yang
diajarkan terasa tidak sulit;
4. Mahasiswa/siswa memeroleh pengalaman langsung danpraktis, meskipun mula-
mula kalimat yang diucapkan itu belum dimengerti dan dipahami sepenuhnya;
5. Alat ucap/lidah mahasiswa/siswa/peserta didik menjadi terlatih dan jika menerima
ucapan-ucapan yang semula sering terdengar dan terucapkan.
Kekurangan metode Direct Method

1). Pengajaran dapat menjadi pasif, jika dosen/guru tidak dapat memotivassi
mahasiswa/siswa/peserta didik, bahkan mungkin sekali mahasiswa/siswa merasa
jenuh dan bosan karena kata-kata dan kalimat yang dituturkan dosen/guru hanya
menggunakan bahasa yang diajarkan (inggris) tidak di terjemahkan ke dalam
bahasa peserta didik.
2). Pada tingkat-tingkat permulaan, tampaknya metode ini terasa sulit diterapkan,
karena mahasiswa/siswa belum memiliki atau menguasai kosakata
(perbendaharaan kata) yang masih terbatas); dan
Kekurangan metode Direct Method
3). Meskipun pada dasarnya metode ini, dosen/guru tidak boleh menggunakan
bahasa sehari-hari dalam menyampaikan bahan pelajaran bahasa asing (Inggris),
akan tetapi pada kenyataannya tidak selalu demikian, dosen/guru biasanya
menerjemahkan kata-kata sulit ke dalam bahasa peserta didik/mahasiswa/siswa.
Metode ini sebenarnya tepat sekali digunakan pada semua tingkatan/level sesuai
dengan ciri dan karaktersitik materi ajar yang akan disampaikan. Penggunaan
metode ini pada tingkat/level lanjutan, peserta dianggap telah memiliki bahan untuk
berbicara. Peserta didik/mahasiswa/siswa betul-betul merasa tertantang untuk
berbicara/berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sasaran. Akan tetapi, satu hal
yang perlu dilupakan dalam proses penggunaan pada tingkat ini, perserta didik atau
rombongan belajar diberi sanksi atau hukuman bagi mereka yang tidak
mengikuti ketentuan yang telah disepakati.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan argumentasi teoretis yang dikemukakan di awal,
pembahasan mengenai pengajaran yang menggunakan metode langsung akan
diperikan sebagai berikut. Pembahasan ini diawali dengan aspek kelebihan/kebaikan
dari pengajaran yang menggunakan metode langsung (direct). Direct artinya
langsung. Direct method atau metode langsung yaitu suatu cara mengajikan materi
pelajaran bahasa asing di mana dosen/guru langsung menggunakan bahasa asing
tersebut sebagai bahasa pengantar, dan tidak menggunakan bahasa mahasiswa/siswa
sedikit pun dalam mengajar. Jika ada suatu kata-kata yang sulit dimengerti oleh
mahasiswa/siswa, maka dosen/guru dapat mengartikan dengan menggunakan alat
peraga, mendemontstrasikan, menggambarkan dan lain-lain. Metode langsung
berpijak dari pemahaman bahwa pengajaran bahasa asing tidak sama halnya dengan
mengajar ilmu pasti alam.
Kesimpulan
Jika mengajar ilmu pasti, mahasiswa/siswa dituntut agar dapat menghafal rumus-rumus
tertentu, berpikir, dan mengingat, maka dalam pengajaran bahasa, mahasiswa/siswa
dilatih praktek langsunng mengucapkan kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu.
Sekalipun kata-kata atau kalimat tersebut mula-mula masih asing dan tidak dipahami
mahasiswa/siswa, namun sedikit demi sedikit kata-kata dan kalimat itu akan dapat
diucapkan dan dapat pula mengartikannya.Demikian halnya kalau kita perhatikan
seorang ibu mengajarkan bahasa kepada anak-anaknya langsung dengan mengajarinya,
menuntunnya mengucapkan kata per kata, kalimat per kalimat dan anaknya menurutinya
meskipun kata-kata itu dan akhirnya ia mengerti pula maksudnya. Pada prinsipnya
metode langsung (direct method) ini sangat utama dalam mengajar bahasa asing, karena
melalui metode ini mahasiswa/siswa dapat langsung melatih kemahiran lidah tanpa
menggunakan bahasa ibu (mother tongue). Meskipun pada mulanya terlihat sulit untuk
menuirukannya, tapi adalah menarik bagi mahasiswa/siswa.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai