Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

MEMAHAMI PENYELIDIKAN, PENANGKAPAN DAN PENAHANAN

DOSEN PENGAMPU : DODY PRATAMA, M.H

DISUSUN OLEH :
HADI MAULANA
NOVI JUMIARTI
RAHMAT FADILAH

JURUSAN SYARIAH
PROGRAM STUDIDI HUKUM KELUARGA ISLAM
STAI AL-MAARIF WAY KANAN
A.LATAR BELAKANG
Penyidikan diartikan serangkaian tindakan
 Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara Pidana
penyidik dalam hal dan menurut cara yang (selanjutnya disebut sebagai KUHAP)
diatur dalam undang-undang ini untuk mencari ada beberapa jenis upaya paksa, yaitu
serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti
penangkapan, penahanan,
penggeledahan, penyitaan, dan
itu membuat terang tentang tindak pidana yang pemeriksaan surat. Dalam tulisan ini,
terjadi dan guna menemukan tersangkanya . upaya paksa yang akan dibahas adalah
penangkapan.
Menurut de Pinto, menyidik (opsporing) berarti
pemeriksaan permulaan oleh pejabat-pejabat  Dan Penahanan adalah proses dalam
yang untuk itu ditunjuk oleh undang-undang sistem peradilan pidana yang bertujuan
segera setelah mereka dengan jalan apapun agar pelaku tindak pidana tidak
melarikan diri dari tempat pelaku
mendengar kabar yang sekedar beralasan,
melakukan tindak pidana
bahwa ada terjadi sesuatu pelanggaran hukum
PENYELIDIKAN

Menurut Pasal 1 angka 5 KUHAP yang dimaksud dengan penyelidikan adalah


serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang
diduga sebagai tindak pidana guna menentukan atau tidaknya dilakukan penyidikan
menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.

Menurut Buku Pedoman Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana


, penyelidikan bukanlah merupakan fungsi yang berdiri sendiri, terpisah dari fungsi
penyidikan, melainkan hanya merupakan salah satu cara atau methode atau sub dari
pada fungsi penyidikan, yang mendahului tindakan lain yaitu penindakan berupa
penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan, pemeriksaan surat,
pemanggilan, tindakan pemeriksaan, penyelesaian dan penyerahan berkas perkara
kepada penuntut umum.
PENANGKAPAN
 
Berdasarkan Pasal 1 angka 20 KUHAP dinyatakan bahwa:
Penangkapan adalah suatu tindakan penyidik berupa pengekangan sementara waktu
kebebasan tersangka atau terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan
penyidikan atau penuntutan dan atau peradilan dalam hal serta menurut cara yang
diatur dalam undang-undang.
Tujuan dilakukannya penangkapan sudah secara eksplisit dijelaskan pada Pasal 1
angka 20 KUHAP, yaitu untuk kepentingan penyidikan atau penuntutan dan/atau
peradilan. Selanjutnya, mengenai syarat penangkapan diatur pada Pasal 17 KUHAP
yang menyatakan bahwa:
“Perintah penangkapan dilakukan terhadap seseorang yang diduga keras melakukan
tindak pidana berdasarkan bukti permulaan yang cukup.”

Pasal 184 ayat (1) KUHAP dinyatakan bahwa: Alat Bukti Yang Sah Ialah :
1. Keterangan Saksi
2. Keterangan Ahli
3. Surat
4. Petunjuk
5. Keterangan Terdakwa.
PENAHANAN

Penahanan adalah proses dalam sistem peradilan pidana yang bertujuan agar
pelaku tindak pidana tidak melarikan diri dari tempat pelaku melakukan tindak
pidana. Dalam Pasal 1 Angka 21 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(selanjutnya disebut sebagai KUHAP) menuliskan:
“Penahanan adalah penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh
penyidik, atau penuntut umum atau hakim dengan penetapannya, dalam hal serta
menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.”

Maka dari itu, dalam melakukan penahahanan penegak hukum yang memiliki
kewenangan sesuai yang diatur dalam KUHAP perlu memerhatikan kedua syarat
di atas. Adapun singkatnya, syarat objektif adalah syarat yang merujuk pada
ketentuan dalam Pasal 21 ayat (4) KUHAP. Sementara syarat subjektif merujuk
pada kekuatiran pada tersangka akan melarikan diri, menghilangkan barang
bukti, atau akan melakukan tindak pidana lagi.
KESIMPULAN

Berdasarkan temuan data dan analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut :

Seluruh pengaduan masyarakat yang berkaitan perkara hukum, akan diterima


dan diproses sesuai dengan hak sebagai warga Negara yang mempunyai hak
mendapat perlindungan hukum dari Negara.

Dan semua warga negara akan di proses sesuai dengan hukum yang berlaku
melalui prosedur yang sudah di tetapkan muali dari penyelidikan, penangkapan
dan penahanan.

Anda mungkin juga menyukai