Anda di halaman 1dari 48

KTSP

Untuk
Kelas XI
Semester
2
YUYUN YULINA PUTRI 1 23/03/23
Kompetensi Dasar :
Standar 5.1. Mendeskripsikan sistem hukum
Kompetensi : dan peradilan internasional.
5. Menganalisis 5.2. Menjelaskan penyebab tim-bulnya
Sistem Hukum sengketa internasional dan cara
dan Peradilan penyelesaian oleh Mahkamah
Internasional Internasional.
5.3. Menghargai putusan
Mahkamah Internasional.
YUYUN YULINA PUTRI 2 23/03/23
Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi :
Menganalisis Sistem Hukum dan Peradilan
Internasional

Kompetensi Dasar :
5.1. Mendeskripsikan sistem hukum
dan peradilan internasional.

YUYUN YULINA PUTRI 3 23/03/23


(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :

 Menguraikan pengertian sistem hukum dan asal


mula hukum internasional.
 Menjelaskan hukum internasional dalam arti
modern, asas-asas, sumber hukum dan subjek
hukum internasional.
 Mendeskripsikan hubungan hukum internasional
dengan hukum nasional dan proses ratifikasi hukum
internasional.
 Menganalisis tentang peradilan internasional.

YUYUN YULINA PUTRI 4 23/03/23


Sistem Hk.
Internasional

Pengertian Hk. Internasional

Asal Mula
SISTEM HUKUM DAN
PERADILAN Hukum
Asas-asas
INTERNASIONAL Internasional Sumber-sumber

Subjek Hukum

Hub. Hukum Internasional dgn Hk. Nasional

Peradilan Internasional
YUYUN YULINA PUTRI 5 23/03/23
1. Sistem Hukum dan Peradilan Internasional

a. Sistem Hukum Internasional

Sistem hukum internasional, adalah satu


kesatuan hukum yang berlaku untuk
komunitas internasional (semua negara-negara
di dunia) yang harus dipatuhi dan ditaati oleh
setiap negara.
Sistem hukum internasional juga merupakan
aturan- aturan yang telah diciptakan bersama
oleh negara-negara anggota yang melintasi
YUYUN YULINA PUTRI 6 23/03/23
b. Pengertian Hukum Internasional

1. J.G. Starke, Hukum internasional, adalah sekumpulan


hukum (body of law) yang sebagian besar terdiri dari
asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam
hubungan antar negara.
2. Mochtar Kusumaatmadja, Hukum internasional,
adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang
mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi
batas-batas negara antara :
 negara dan negara
 negara dan subjek hukum lain bukan negara atau
subjek hukum bukan negara satu sama lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Hukum internasional
(HI) adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas
entitas berskala internasional.
YUYUN YULINA PUTRI 7 23/03/23
c. Asal Mula Hukum Internasional

Bangsa Romawi sudah mengenal hukum internasional


sejak tahun 89 SM, dengan istilah Ius Gentium (hukum
antar bangsa).

Ius Gentium yang kemudian berkembang menjadi Ius


Inter Gentium ialah hukum yang diterapkan bagi kaula
negara (orang asing), yaitu orang-orang jajahan atau
orang-orang asing.

YUYUN YULINA PUTRI 8 23/03/23


Lanjutan ………….

Dalam perkembangan berikutnya, pemahaman


tentang hukum internasional dapat dibedakan dalam
2 (dua) hal, yaitu :
 Hukum perdata Internasional
 Hukum Publik Internasional

YUYUN YULINA PUTRI 9 23/03/23


d. Asas-asas Hukum Internasional

Dalam menjalin hubungan antar bangsa, setiap


negara
harus memperhatikan asas-asas hukum
internasional :
1. Asas Teritorial
2. Asas Kebangsaan
3. Asas Kepentingan Umum

YUYUN YULINA PUTRI 10 23/03/23


e. Sumber-sumber Hukum Internasional

Sumber-Sumber Internasional
Adalah sumber-sumber yang digunakan oleh Mahkamah
Internasional dalam memutuskan masalah-masalah hubungan
internasional.

Menurut Brierly, sumber hukum internasional dalam


arti formal merupakan sumber yang paling utama dan
memiliki otoritas tertinggi dan otentik yang dipakai
Mahkamah internasional dalam memutuskan suatu
sengketa internasional.

YUYUN YULINA PUTRI 11 23/03/23


Lanjutan.....

Sumber Hukum Dalam Arti Material

SUMBER HUKUM

Sumber hukum Dalam Arti Formal

YUYUN YULINA PUTRI 12 23/03/23


Lanjutan ………….

Sumber-sumber hukum internasional sesuai Piagam


Mahkamah Internasional Pasal 38, sebagai berikut :
1. Perjanjian Internasional (traktat).
2. Kebiasaan Internasional yang diterima sebagai
hukum.
3. Asas-asas hukum umum yang diakui oleh bangsa
beradab.
4. Keputusan-keputusan hakim dan ajaran para ahli
hukum Internasional,

YUYUN YULINA PUTRI 13 23/03/23


f. Subjek Hukum Internasional

Subjek Hukum Internasional


1. Negara
2. Organisasi Internasional (OI) baik yang
Bilateral, Regional maupun Multilateral
3. Vatican atau Tahta Suci
4. Palang Merah Internasional
5. Pemberontak (Belligerent) atau Pihak Yang
bersengketa
6. Penjahat Perang atau Genocide
7. Individu.
YUYUN YULINA PUTRI 14 23/03/23
g. Hubungan Hukum Internasional dengan Hukum
Nasional

Terdapat 2 (dua) aliran (monoisme dan dualisme) yang


memberikan gambaran bagaimana keterkaitan antara
hukum internasional dengan hukum nasional :

1. Aliran Monoisme (tokohnya Hanz Kelsen dan Georges Scelle),


bahwa antara hukum internasional dan hukum nasional
merupakan satu kesatuan, disebabkan :
 Walaupun kedua sistem hukum itu mempunyai istilah yang
berbeda, tetapi subjek hukumnya tetap sama, yaitu
individu-individu yang terdapat dalam suatu negara.
 Sama-sama mempunyai kekuatan hukum yang mengikat.

YUYUN YULINA PUTRI 15 23/03/23


2. Aliran Dualisme (tokohnya Triepel dan
Anzilotti), berang-gapan bahwa hukum
internasional (HI) dan hukum nasio-nal
(HN) mrp dua sistem terpisah yg
berbeda, karena :
 Perbedaan Sumber Hukum.
 Perbedaan Mengenai Subjek.
 Perbedaan Mengenai Kekuatan
Hukum.

YUYUN YULINA PUTRI 16 23/03/23


h. Peradilan Internasional

Komponen-komponen Lembaga
Peradilan Internasional
Komposisi terdiri dari 15 orang
Hakim dan masa jabatan 9 tahun.
Dipilih oleh MU & DK (5 ang dari
1) Mahkamah negara anggota tetap DK PBB)
Internasion Berfungsi, menyelesaikan kasus –
al (The kasus persengketaan internasional
Internation yang subjeknya negara.
al Court of Yurisdiksi adalah kewenangan MI
Justice) untuk memu-tuskan perkara-
perkara pertikaian dan memberi
opini yang bersifat nasihat.

YUYUN YULINA PUTRI 17 23/03/23


Mahkamah Internasional dalam mengadili suatu perkara,
berpedoman pada perjanjian-perjanjian internasional
(traktat-traktat dan kebiasaan-kebiasaan internasional)
sebagai sumber hukum.
Keputusan Mahkamah Internasional, merupakan
keputusan terakhir walaupun dapat diminta banding.
Di samping pengadilan Mahkamah Internasional, terdapat
juga pengadilan arbitrasi internasional.
Arbitrasi internasional hanya untuk perselisihan hukum,
dan keputusan para arbitet tidak perlu berdasarkan
peraturan hukum.
YUYUN YULINA PUTRI 18 23/03/23
Komposisi adalah 18 orang hakim yang masa
jabatannya 9 tahun. Dipilih berdasarkan 2/3 suara
Majelis Negara Pihak.
Yuridikasi adalah kewenangan untuk
menegakkan aturan hukum internasional terhadap
pelaku kejahatan berat.

4 Jenis  Kejahatan Genosida


Kejahatan
(Pasal 5-8
 Kejahatan terhadap
Statuta kemanusiaan
Mahkamah)  Kejahatan perang
 Kejahatan agresi
YUYUN YULINA PUTRI 19 23/03/23
3) Panel Khusus dan Spesial Pidana Internasional ( The
International Criminal Tribunals/ICT)

Berwenang mengadili
Contoh :
para tersangka • International
kejahatan berat Criminal
internasional yang Tribunal for
bersifat tidak Former
permanen, artinya Yugoslavia
setelah selesai • Special Court
for cambodia
mengadili, peradilan
dibubarkan
YUYUN YULINA PUTRI 20 23/03/23
Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi :
Menganalisis Sistem Hukum dan Peradilan
Internasional

Kompetensi Dasar :
5.2. Menjelaskan penyebab timbulnya
sengketa internasional dan cara
penyelesaian oleh Mahkamah
Internasional.
5.3. Menghargai putusan
Mahkamah Internasional.
YUYUN YULINA PUTRI 21 23/03/23
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :

 Mendeskripsikan tentang sengketa nasional,


faktor penyebabnya dan dalam menyelesaikan
sengketa internasional.
 Menganalisis peran hukum Internasional dalam
menjaga perdamaian dunia dan berdampingan
secara damai.
 Menghargai keputusan Mahkamah Internasional
dalam menyelesaikan masalah internasional.

YUYUN YULINA PUTRI 22 23/03/23


Sengketa internasional dan faktor penyebabnya

Penyelesaian
Sengketa
SENGKETA Prosedur
Peran
INTERNASIONAL DAN Mahkamah
Penyelesaian
MAHKAMAH Internasional Keputusan
INTERNASIONAL Sengketa
Menjaga
Perdamaian Dunia

Menghargai Keputusan Mahkamah Internasional


YUYUN YULINA PUTRI 23 23/03/23
1. Penyebab Timbulnya Sengketa Internasional
oleh Mahkamah Internasional
a.Sengketa Internasional dan Faktor Penyebabnya
Sengketa internasional (International despute), adalah
perselisihan yang terjadi antara Negara dengan
Negara, Negara dengan individu-individu, atau Negara
dengan lembaga internasional yang menjadi subyek
hukum internasional.

Faktor politis atau perbatasan wilayah, mrp faktor


potensial timbulnya ketegangan dan sengketa
internasional yg dapat memicu terjadi perang terbuka.

YUYUN YULINA PUTRI 24 23/03/23


Beberapa Faktor Penyebab :

1. Segi Politis (Adanya Pakta Pertahanan atau Pakta


Perdamaian)
2. Hak Atas Suatu Wilayah Teritorial
3. Pengembangan Senjata Nuklir atau Senjata
Biologi
4. Permasalahan Terorisme
5. Ketidakpuasan Terhadap Rezim Yang Berkuasa.
6. Adanya Hegemoni (pengaruh kekuatan) Amerika.

YUYUN YULINA PUTRI 25 23/03/23


b. Peran mahkamah Internasional Dlm Menyelesaikan
Sengketa Internasional

Dalam prosedur penyelesaian sengketa internasional


melalui Mahkamah Internasional, dikenal dengan
istilah Adjudication, yaitu suatu teknik hukum untuk
menyelesaikan persengkataan internasional dengan
menyerahkan putusan kepada lembaga peradilan.
Adjudikasi berbeda dari arbitrase, karena adjudikasi
mencakup proses kelembagaan yang dilakukan oleh
lembaga peradilan tetap, sementara arbitrase
dilakukan melalui prosedur ad hoc.

YUYUN YULINA PUTRI 26 23/03/23


Lanjutan ………….

 Wewenang ratione personae, yaitu


siapa-siapa saja yang dapat menga-
jukan perkara ke mahkamah, dan
Mahkamah
Internasional  Wewenang ratione materiae, yaitu
mengenai jenis sengketa-sengketa
yang dapat diajukan.
Wewenang wajib (compulsory jurisdiction), yaitu
hanya dapat terjadi jika negara-negara sebelumnya
dalam suatu persetujuan menerima wewenang tsb.
 Berdasarkan Ketentuan Konvensional
 Klausula Opsional

YUYUN YULINA PUTRI 27 23/03/23


Lanjutan ………….

Fungsi konsultatif, yaitu


memberikan pendapat-pendapat
yang tidak mengikat atau apa yang
Mahkamah disebut advisory opinion :
Internasional
1. Natur Yuridik Pendapat Hukum
(Advisory Opinion)
2. Permintaan Pendapat Mahkamah
Internasional :
 Badan yang dapat meminta
pendapat mahkamah
 Pemberian pendapat oleh
YUYUN YULINA PUTRI
mahkamah
28 23/03/23
Beberapa istilah penting yang berhubungan dengan
upaya-upaya penyelesaian Internasional.
1. Advisory Opinion, suatu opini hukum yang dibuat oleh pengadilan
dalam melarasi permasalahan yang diajukan oleh lembaga
berwenang.
2. Compromis, suatu kesepakatan awal di anatara pihak yang
bersengketa yang menetapkan ketentuan ihwal persengketaan yang
akan diselesaikan, melalui :
 Penetapan ihwal persengketaan,
 Menetapkan prinsip untuk memandu peradilan, dan
 Membuat aturan prosedur yang harus diikuti dalam menentukan
kasus.
 Suatu putusan dapat bersifat nihil bila peradilan melampaui
otoritasnya seperti yang ditentukan oleh pihak yang
bersangkutan dalam compromis.
3. Ex Aequo Et Bono, asas untuk menetapkan keputusan oleh
pengadilan internasional atas dasar keadilan dan keterbukaan.
YUYUN YULINA PUTRI 29 23/03/23
c. Prosedur Penyelesaian Sengketa Internasional Melalui
Mahkamah Internasional
D E
Pemeriksaan Dan Proses Peradilan
Penyeledikan s.d. MAHKAMAH
INTERNASIONAL
Pemberian Sanksi
C

Komisi Tinggi
HAM PBB/ Negara-Negara
Lembaga HAM Anggota/Bukan
Internasional PBB

B A

Ada Pengaduan
Telah Terjadi Terjadi
Dari Negara Yang
Pelanggaran Sengketa/
Dirugikan
YUYUN YULINA PUTRI HAM
30
Konflik 23/03/23
Lanjutan ………….

Beberapa hal terkait dengan prosedur penyelesaian


sengketa Internasional melalui Mahkamah Internasional.

 Wewenang Mahkamah, yaitu dapat mengambil tindakan


sementara dalam bentuk ordonasi (melindungi hak-hak dan
kepentingan pihak-pihak yang bersengketa sambil menunggu
keputusan dasar atau penyelesaian lainnya secara defenitif.

 Penolakan Hadir di Mahkamah, bahwa sikap salah satu pihak


tidak muncul di mahkamah atau tidak mempertahankan perkaranya,
pihak lain dapat meminta mahkamah mengambil keputusan untuk
mendukung tuntutannya. Jika negara bersengketa tidak hadir di
mahkamah, tidak menghalangi organ tersebut untuk mengambil
keputusan.

YUYUN YULINA PUTRI 31 23/03/23


Lanjutan ………….
d. Kep Mahkamah Internasional dlm Menyelesaikan
Sengketa Internasional

Keputusan Mahkamah Internasional diambil dengan suara mayo


ritas dari hakim-hakim yang hadir. Jika suara seimbang, suara
ketua atau wakilnya yg menentukan. Terdiri dari 3 bagian :
 Pertama berisikan komposisi mahkamah, informasi mengenai pihak-
pihak yang bersengketa, serta wakil-wakilnya, analisis mengenai fakta-
fakta, dan argumentasi hukum pihak-pihak yang bersengketa.
 Kedua berisikan penjelasan mengenai motivasi mahkamah yang
merupakan suatu keharusan karena penyelesaian yuridiksional sering
merupakan salah satu unsur dari penyelesaian yang lebih luas dari
sengketa dan karena itu, perlu dijaga sensibilitas pihak-pihak yang
bersengketa.
 Ketiga berisi dispositif, yaitu berisikan keputusan mahkamah yang
mengikat negara-negara yang bersengketa.
YUYUN YULINA PUTRI 32 23/03/23
e. Peranan Hukum Internasional Dalam Menjaga
Perdamaian Dunia

Berikut ini ada beberapa contoh mengenai peranan


hukum internasional (berdasarkan sumber-sumbernya)
dalam menjaga perdamaian dunia :
1. Perjanjian pemanfaatan Benua Antartika secara
damai (Antartika Treaty) pada tahun 1959.
2. Perjanjian pemanfaatan nuklir untuk kepentingan
perdamaian (Non-Proliferation Treaty) tahun 1968.
3. Perjanjian damai Dayton (Ohio- AS) tahun 1995 yang
mengharuskan pihak Serbia, Muslim Bosnia, dan
Kroasia untuk mematuhinya. Untuk itu, NATO
menempatkan pasukannya guna meneggakkan
hukum internasional yang telah disepakati.
YUYUN YULINA PUTRI 33 23/03/23
f. Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai
Berdasarkan Persamaan Derajat
Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai dida-
sarkan pada prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku
secara universal :
1. Bahwa negara tidak akan menggunakan kekerasan yang
bersifat mengancam integritas teritorial atau kebebasan
politik suatu negara, atau menggunakan cara-cara lainnya
yang tidak sesuai dengan tujuan-tujuan PBB.
2. Non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar negeri
suatu negara.
3. Persamaan hak menentukan nasib sendiri bg setiap bangsa.
4. Persamaan kedaulatan negara.
5. Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan,
kedaulatan, dan integritas teritorial suatu negara.
6. Itikad baik dalam hubungan internasional.
7. Keadilan
YUYUN YULINA PUTRI dan hukum internasional.
34 23/03/23
2. Menghargai Keputusan Internasional
Pihak-Pihak
No Uraian Kasus atau Kejadian Keterangan
Yang Terlibat
1. Amerika  Tahun 1906, tentara Amerika telah Para pelaku ke-
Serikat di melakukan kejahatan perang dengan jahatan perang
Filipina, Indo membunuh warga Filipina (moro telah diajukan
China & massacre). ke pengadilan
Jepang mili-ter, namun
 Tahun 1968, peristiwa yang lebih tidak lama
dikenal dengan My Lai Massacre, kemudian
sebuah kompi Amerika menyapu banyak yang di-
warga desa dengan senjata otomatis bebaskan. (Mah-
hingga menewaskan sekitar 500 kamah interna-
korban. sional belum
dapat berbuat
 Pada tahun 1945, lebih dari 40.000 banyak).
rakyat Jepang yang tidak berdosa
telah terpanggang dengan
dijatuhkannya bom atom di Hirosima
dan Nagasaki (Jepang).
YUYUN YULINA PUTRI 35 23/03/23
2. Jerman &  Periode antara tahun 1933 s.d. 1939 Sebelum Perang
Jepang dalam Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler Dunia II, kolonia-
aksinya di telah melakukan pembasmian terhadap lisme Barat de-
Eropa dan Asia. lawan politik maupun orang-orang ngan jutaan kor-
Yahudi serta penyerbuan terhadap negara ban tidak tersen-
Austria, Polandia dan Cekoslowakia tuh. Baru setelah
dengan cara-cara yang sangat biadab sekutu membuka
(holocaust). Pengadilan Nu-
remberg (1945-
 Pasukan Jepang baik di Indonesia, Korea 1946) untuk Nazi
maupun di China yang sangat kejam dan Jepang, di-
selama pendudukan. Di Indonesia, selama mulailah proses
pendudukan Jepang Tidak kurang dari pelembagaan
10.000 rakyat hilang dan tidak pernah untuk kejahatan
kembali selama berlangsungnya romusha perang melalui
tersebut. empat Konvensi
Geneva tahun
1949.

YUYUN YULINA PUTRI 36 23/03/23


3 Serbia di  Kurun waktu antara tahun 1992-1995, Tahun 1994 pe-
Kroasia dan pasukan Serbia telah melakukan ngadilan terhadap
Bosnia pemmbersihan etnik (etnic cleansing) para penjahat pe-
Herzegovina terutama terhadap warga sipil muslim rag telah terbukti
(Yugoslavia) Bosnia (di Sarajevo) dan daerah-daerah di Den Haag
lain serta di Kroasia yang ingin (Belanda).
melepaskan diri dari Serbia setelah
bubarnya negara federasi Yugoslavia. Proses pengadilan
Tidak kurang 700.000 warga sipil telah terus berlangsung,
disiksa dan dibunuh dengan kejam. namun hasilnya
Beberapa nama yang harus belum sesuai
bertanggungjawab atas perbuatan harapan. Banyak
kejahatan perang tersebut antara lain : yang masih gagal
Stanislav Galic, Gojko Jankovic, Janco ditangkap.
Janjic, Dragon Zelenovic, Karadzic,
Mladic, dan lain-lain.

YUYUN YULINA PUTRI 37 23/03/23


4 Pemerintah  Dalam waktu tiga bulan di tahun 1994, PBB menggelar
Rwanda tidak kurang 500.000 etnis Hutu dan Tutsi pengadilan keja-
terhadap etnis telah terbunuh. Pemerintah Rwanda hatan perang yang
Hutu dan Tutsi bertanggung-jawab atas kasus digelar di Arusha
terbunuhnya kedua etnis tersebut. (Tan-zania),
namun hanya
mampu menyerat
29 orang yang
diadilli.

Catatan :
Berdasarkan modal Pengadilan Rwanda ini, akhirnya PBB menggelar pengadilan untuk
penjahat-penjahat perang. Internasionalisasi pengadilan penjahat perang semakin menjadi
penting dengan disetujuinya oleh 91 negara sebuah Statuta Roma 1998, sebuah langkah
untuk membentuk ICC (International Criminal Court) yang permanen. Namun, banyak
pengamat mengkritik pengadilan di Den Haag saja, lebih banyak gagal daripada suksesnya,
apalagi model ICC.

YUYUN YULINA PUTRI 38 23/03/23


a K at a
n ah A d
ga n P er m K it a
Jan h, S e be lu
g
y er a u Y a n
Men a n S e s u at
a.
a k u k C o b
Mel e rn a h K i ta
m P
Belu

YUYUN YULINA PUTRI 39 23/03/23


KUNCI JAWABAN
BAB 5

1. A
2. B
3.D
4.A
5.E
6.A
7.E
8A
9.C
10. C

YUYUN YULINA PUTRI 40 23/03/23


Kunci Jawaban Bab 5

YUYUN YULINA PUTRI 41 23/03/23


Kunci Jawaban Bab 5

YUYUN YULINA PUTRI 42 23/03/23


Kunci Jawaban Bab 5

YUYUN YULINA PUTRI 43 23/03/23


Kunci Jawaban Bab 5

YUYUN YULINA PUTRI 44 23/03/23


Kunci Jawaban Bab 5
Jawaban No. 4
D E
Pemeriksaan Dan Proses Peradilan
Penyeledikan s.d. MAHKAMAH
INTERNASIONAL
Pemberian Sanksi
C

Komisi Tinggi
HAM PBB/ Negara-Negara
Lembaga HAM Anggota/Bukan
Internasional PBB

B A
Ada Pengaduan Terjadi
Telah Terjadi
Dari Negara Yang Sengketa/
Pelanggaran
Dirugikan Konflik
HAM

YUYUN YULINA PUTRI 45 23/03/23


Kunci Jawaban Bab 5

YUYUN YULINA PUTRI 46 23/03/23


YUYUN YULINA PUTRI 47 23/03/23
YUYUN YULINA PUTRI 48 23/03/23

Anda mungkin juga menyukai