Anda di halaman 1dari 17

KURIKULUM

MERDEKA
Ada 3 tahap adopsi penerapan kurikulum merdeka:
 Tahun Pertama : Pelatihan
 Tahun Kedua: Pelatihan + Penerapan dengan kompleksitas dasar
 Tahun Ketiga : Pelatihan dan penerapan dengan kompleksitas sedang
• Kompleksitas Sederhana: Mengikuti 100% contoh yang telah disediakan
pemerintah
• Kompleksitas Dasar: Memodifikasi contoh yang telah disediakan
• Kompleksitas Sedang: Mengembangkan kurikulum sesuai konteks sekolah
dengan melibatkan warga sekolah dan masyarakat secara terbatas.
• Kompleksitas Tinggi: Mengembangkan kurikulum sesuai konteks sekolah dengan
melibatkan warga sekolah dan masyarakat secara luas.

Pada tahun pertama penerapan kurikulum merdeka hanya diberlakukan di kelas 1 dan
4.
Karakteristik Kurikulum Merdeka

1.Berfokus pada materi essensial;


pembelajaran lebih mendalam pengembangan literasi dan
numerasi, tidak terburu-buru dan menyenangkan. Kita tidak
boleh memahami literasi adalah bahasa Indonesia dan numerasi
adalah matematika. Literasi dan numerasi ada di setiap pelajaran,
dimana literasi adalah siswa dapat memahami pelajaran dan
mampu menerapkannya, sedangkan numerasi adalah mampu
mengolahnya dan menerapkannya, numerasi berhubungan
dengan angka-angka, symbol-symbol, yang nanti akan
dikembangkan dalam kurikulum merdeka.
2. Profil Pelajar Pancasila untuk megembangkan softkill dan karakter siswa
Dimana nanti ini dikembangkan dalam pembelajaran berbasis proyek, nanti
pembelajaran berbasis proyek yang dikejar utama bukan hasilnya tapi karakternya,
prosesnya. Yakni tujuan utamanya ingin megembangkan softkill dan karakter siswa.
Pembelajaran berbasis proyek ini akan masuk kedalam kurikulum yakni 20%-
30% setiap pelajaran aka dialokasikan untuk pembelajaran berbasis proyek. Misal,
matematika dalam seminggu ada 4 jam, berarti yang 3jam adalah pembelajaran
regular di kelas, dan yang 1 jam adalah pembelajaran berbasis proyek. Dari alokasi
20% dari semua maple nanti digabungkan dibuat jadwal pembelajaran berbasis
proyek.
3. Diberikan fleksibilitas baik guru, sekolah maupun siswanya
a. Pendekatan Tematik atau berbasis Mapel
Kalau di SD fleksibilitasnya diberi kebebasan untuk memakai pedekatan. Kalau di kurikulum 2013
kemarin pendekatan menggunakan tematik, sedangkan pada kurikulum merdeka ini dibebaskan boleh
melakukan pendekatan memakai tematik boleh memakai mapel. Diserahkan pada satuan pendidikan,
diserahkan kepada guru kelas, mana yang terbaik untuk siswa-siswinya masing-masing.
b. Capaian Pembelajaran (CP) per fase, bukan perjenjang
Antara KI-KD dalam kurikulum 2013 dengan CP Kurikulum Merdeka adalah rentang waktu yang
dialokasikan untuk mencapai kompetensi yang ditargetkan. Sementara KI-KD ditetapkan per tahun. CP
dirancang berdasarkan fase-fase.
Fase 1 : Kelas 1 & 2
Fase 2 : Kelas 3 & 4
Fase 3 : Kelas 5 & 6
Pencapaian pembelajaran yang dibentuk pada satu fase, boleh disampaikan boleh disampaikan ke kelas
2, atau disampaikan di kedua-duanya kelas 1 dan kelas 2, karena adanya fleksibilitas.
c. Jadwal Pelajaran disusun per tahun, bukan perminggu
Jika pada kurtilas jika matematika 4jam, berarti 4jam 4jam setiap minggu, kalau nanti pada kurikulum
merdeka dibebaskan pertahun, untuk bagaimana perinciannya nanti bapak/ibu guru bisa menambahkan
disini saya menerangkan secara global.
Beberapa hal yang berubah di tingkat
SD
Penggabungan IPA+IPS = IPAS

Bahasa Inggris menjadi maple


pilihan

Mapel Keterampilan diganti


maple seni

Pendidikan Pancasila sebagai


pengganti PPKn
Penggabungan IPA+IPS = IPAS

 Penggabungan IPA dan IPS ini karena menurut para ahli, anak tingkat SD ini
tingkat berfikirnya masih konkret, masih sederhana, belum detail, dan juga nanti
digabungkan untuk memicu anak mengelola lingkungan alam dan social secara
terpadu dan komperhensif. IPAS ini mulai diajarkan pada kelas 3.
Bahasa Inggris menjadi mapel pilihan

 Pada kurikulum merdeka sudah menjadi mapel pilihan, kalau pada kurtilas bahasa
inggris masih menjadi mapel ekstrakurikuler nanti sudah menjadi mapel pilihan
Mapel Keterampilan diganti mapel seni

 Pada kurikulum merdeka nanti sekolah harus menentukan minimal 1 jenis seni,
boleh seni music, seni teater, boleh juga seni tari.
Pendidikan Pancasila sebagai pengganti PPKn

 Pemerintah ingin memperkuat penanaman karakter sesuai dengan nilai-nilai


yang terkandung dalam Pancasila. Bukan, sekedar teori dan pengetahuan saja.
SKL di SD
 Kenapa SKL itu penting?
Karena kita mengajar harus mempunyai
pedoman yang sudah dibuat oleh
pemerintah. Dan SKL adalah kualifikasi
minimum yang harus dicapai siswa pada
akhir fase tersebut.

Untuk format SKL bisa di download:


https://link.ee/kurikulum_merdeka
SKL di SD
Penyusunan SKL SD difokuskan pada:
 Mempersiapkan peserta didik menjadi enggota masyarakat yang beriman,
bertakwa, berakhlak mulia
 Menanamkan karakter sesuai dengan nilai pancasila
 Menumbuhkan literasi dan numerasi untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut
Struktur Kurikulum Tingkat SD

Pembagian Fase

Pendekatan Pembelajaran

Proporsi Beban Belajar

Pembagian Beban Belajar


Pembagian Fase

Fase A Fase B Fase C


Kelas 1 & 2 Kelas 3 & 4 Kelas 4 & 5

Capaian pembelajaran disusun per fase, bukan per tahun/per jenjang. Artinya guru
memiliki fleksibilitas untuk menuntaskan capaian pembelajaran boleh di tahun
pertama, boleh ditahun kedua, boleh di kedua-duanya.
Misal :
Pada fase A: Siswa mampu memahami bilangan sampai 10.000
Berarti capaian ini bisa dituntaskan di kelas 1, atau kelas 2, atau disampaikan di kelas
1 atau 2, yang penting pada akhir fase harus tuntas.
Pendekatan Pembelajaran

Guru tidak lagi diwajibkan untuk menggunakan pendekatan tematik, tetapi diberikan
flekasibilitas untuk menggunakan tematik atau berbasis mata pelajaran.
Proporsi Beban Belajar

 Pembelajaran dilakukan melalui 2 kegiatan:


1. Intrakurikuler (Pembelajaran sebagai mana biasanya dilakukan di kelas: 80 %
2. Pembelajaran Proyek Pelajar Pancasila: 20 %

Misal:
Jika Matematika per minggu ada 4 JP
3 JP Untuk intra + 1 JP untuk proyek
Pembagian Beban Belajar

Anda mungkin juga menyukai