Dolly Jazmi
NPM. 2107601020009
Hampir 40-60% pasien dengan AIDS akan mengalami gangguan neurologis, dimana
sekitar 10% pasien dengan AIDS ditemukan memiliki kanker otak
Hubungan antara infeksi HIV dan tumor glioma seperti astrocytoma belum dimengerti
secara baik
2
PENDAHULUAN
3
DESKRIPSI KASUS
Identitas
Nama : Tn. MY
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 32 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Bireun
4
DESKRIPSI KASUS
Alloanamnesis
5
DESKRIPSI KASUS
Riwayat Pemakaian Obat : Riwayat Penyakit Keluarga :
Obat-obatan dari RSUD Pidie Jaya: Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit
kuning
IV Cefotaxime 1 g/12 jam
Tidak ada anggota keluarga yang menderita HIV
IV Omeprazole 40 mg/12 jam
6
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik
Mata : Konjungtiva palpebra inf pucat (+/+)
Wajah : Simetris
Mulut : Plak berwarna putih di mukosa lidah dan buccal
Leher : Massa di leher kanan, permukaan rata, batas tegas, immobile,
konsistensi padat, nyeri tekan (-), ukuran 10 x 13 cm. Massa di leher kiri,
VITAL SIGN permukaan rata, batas tegas, immobile, konsistensi padat, nyeri tekan (-),
ukuran 5 x 3 cm
KU : Sakit berat Thorax :
Kesadaran : GCS E3M5V4 = 12 • I : simetris, pernapasan tertinggal (-/-)
TD : 100/60 mmHg • P : SF kanan < SF kiri
FN : 88 x/menit, reguler, tekanan dan • P : redup di 1/3 tengah paru kiri
volume cukup • A : bronkovesikuler di 1/3 tengah paru kiri, ronkhi basah kasar di 1/3
RR : 20 x/menit tengah
Temp : 37,8°C paru kiri
SpO2 : 96 % room Air Jantung :
BB : 48 kg • I : Simetris, bentuk dada normal, iktus kordis terlihat di proyeksi apeks
IMT : 17,6 kg/m2 (underweight) • P : Ictus kordis teraba di ICS V LMCS, thrill (-), heaving (-), lifting (-),
tapping (-)
• P : Batas kiri jantung : ICS V LMCS
Batas pinggang jantung : ICS III Linea parasternalis sinistra
Batas kanan jantung : ICS IV linea parasternal dextra
• A : Aorta : BJ1 < BJ2, murmur (-)
Pulmonal : BJ1 < BJ2, murmur (-)
Trikuspidal : BJ1 > BJ2, murmur (-)
Mitral : BJ1 > BJ2, murmur (-)
Abdomen:
• I : Simetris, Distensi (-)
• A : Peristaltik (+)
• P : Timpani (+), shifting dullness (-), area traube tidak terisi
• P : Hepar/Lien/Renal : tidak teraba
Ext superior : Pucat (+/+), edema (-/-), ikterik (-/-), KGB axila tidak teraba
7
Ext inferior : Pucat (+/+), edema (-/-), ikterik (-/-), KGB inguinal tidak
teraba, ruam maculopapular, dasar eritem, multiple, dengan ekskoriasi
STATUS NEUROLOGIS
GCS: E3M5V4 = 12
8
PEMERIKSAAN LAB
Hasil Nilai Normal Satuan
Hemoglobin 7,6 12-15 g/dl
Hematokrit 24 37-47 %
Leukosit 10,5 4,5-10,5 103/mm3
Trombosit 151.000 150-450 103/mm3
Eritrosit 2,8 4,2-5,4 106/mm3
MCV 84 80-100 Pg
MCH 28 27-31 fL
MCHC 33 32-36 %
Albumin 2,6 3,5-5,2 g/dl
HIV 3 Metode REAKTIF Non reaktif
SGOT 22 < 31 U/L
SGPT 8 < 34 U/L
9
PEMERIKSAAN LAB
Hasil Nilai Normal Satuan
HbSAg Negatif Negatif
IgM Anti HCV Negatif Negatif
INR 0,98 < 1,5
Ureum 22 13-43 mg/dL
Kreatinin 1,0 0,67-1,17 mg/dL
Natrium 134 132-146 mmol/L
Kalium 3,9 3,7-5,4 mmol/L
Klorida 106 98-106 mmol/L
10
CT SCAN KEPALA KONTRAS/NON KONTRAS
12
PENATALAKSANAAN
Tirah baring
NGT, kateter
O2 4 lpm via nasal canul
Diet sonde 6 x 200 cc/hari, diet ekstra putih telur
IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
IVFD Clinimix (Cairan asam amino, glukosa, elektrolit) 1000 cc/24 jam
IV Ceftriaxone 1 g/12 jam
IV Citicolin 500 mg/12 jam
Cotrimoxazole 1 x 960 mg
Attapulgite 2 tab/BAB cair, maksimal 12 tab/hari
Curcuma 3 x 1 tab
N-acetylcistein 3 x 200 mg
Paracetamol 500 mg (k/p)
Nystatin drop 4 x 200.000 IU
Transfusi PRC (10 – 7,4) x 48 kg x 4 = 500 cc (2 kolf @250 cc)
13
DISKUSI
Teori Pasien
HIV
o Stadium III replikasi virus terus berlanjut • Penurunan kesadaran sejak 3 hari, dialami secara
dan sel CD4 terus berkurang, dan berujung perlahan.
pada sistem imun host yang semakin lemah. • Demam 2 bulan terakhir, bersifat terus menerus
• Batuk sesekali, tidak berdahak.
Stadium ini disebut juga fase simptomatik
• Sariawan disertai nyeri sejak 1 bulan terakhir.
dengan gejala: • Penurunan nafsu makan. Nyeri menelan dijumpai.
o Penurunan berat badan >10% • Benjolan di leher kanan
o Diare kronis lebih dari 1 bulan • Penurunan berat badan >10 kg dalam 1 tahun
o Kandidiasis orofaringeal • Bintik-bintik kemerahan gatal di kaki
o TB paru, • BAB cair selama 2 bulan terakhir
o Stadium IV, atau disebutnya fase AIDS, • Pasien tinggal sendiri, hubungan keluarga tidak
pasien mulai menunjukkan tanda-tanda harmonis. Riwayat bekerja di luar kota.
infeksi oportunistik :
o Toksoplasmosis otak
o TB ekstra paru
o Wasting syndrome1,5
14
DISKUSI
Teori Pasien
15
HUBUNGAN HIV -
GLIOMA
Perkembangan pada tatalaksana HIV telah
secara signifikan menurunkan kejadian infeksi
oportunistik dan meningkatkan angka harapan
hidup. Namun hal ini juga berakibat pada
peningkatan populasi yang bertahan hidup
cukup panjang untuk mengalami kejadian-
kejadian non-AIDS defining malignancies,
seperti glioma6,8
16
DISKUSI
Teori Pasien
o Infeksi HIV menyebabkan stimulasi pada o CT Scan Pada Pasien dengan Hasil:
perkembangan tumor glioma telah o Lesi hipodens tentacle pada hemisphere
diasosiasikan dengan penurunan sistem serebri kanan dan kiri, sulci dan gyri normal,
imun. tak tampak deviasi mid line struktur dengan
o Inkompetensi imun saja tidak secara jelas kesimpulan Low Grade Astrocitoma
melatarbelakangi perkembangan dan
progresi tumor glioma, menimbang bahwa
insidensi keganasan pada pasien dengan HIV
yang diterapi dengan ARV masih tetap lebih
tinggi dibandingkan individu tanpa HIV.
17
ASTROCYTOMA
18
19
DISKUSI
Teori Pasien
o Telah diketahui juga bahwa GBM o IVFD Clinimix (cairan asam amino, glukosa,
mengekspresikan vascular endothelial growth elektrolit) 1000 cc/24 jam, IV ceftriaxone 1 g/12
factors (VEGFs) yang tinggi, dan pilihan jam,
o Telura (Tenovofir 300 mg + Lamivudine 300 mg
untuk menggunakan protease inhibitor (PI)
+ Efavirenz 600 mg) 2 x1 tab,
untuk tatalaksana HIV juga dapat memberikan o cotrimoxazole 1 x 960 mg,
manfaat sebagai terapi tambahan untuk tumor o IV asam traneksamat 500 mg/8 jam,
o IV vitamin K 10 mg/8 jam,
o attapulgite 2 tab/BAB cair, maksimal 12
tab/hari,
o curcuma 3 x 1 tab, N-acetylcistein 3 x 200 mg,
paracetamol 500 mg (k/p), drip omeprazole 8
mg/jam, sucralfate 3 x 1 gr,
o nystatin drop 4 x 200.000 IU, dan transfusi PRC
500 cc.
o konsultasi dengan departemen neuroinfeksi dan
bedah onkologi.
20
Sebuah review dari kasus-kasus GBM tahun 2009
yang menunjukkan 21 kasus GBM dengan HIV
tidak menemukan bukti bahwa pasien-pasien
tersebut perlu ditatalaksana berbeda dengan
pasien-pasien lain dengan glioma, dan
rekomendasi saat ini meliputi tindakan bedah
yang diikuti radioterapi dan kemoterapi
(temozolomide), dan prognosis ditentukan oleh
progresi tumor.
21
KESIMPULAN
Hampir 40-60% pasien dengan AIDS akan mengalami
gangguan neurologis, dimana sekitar 10% pasien dengan AIDS
ditemukan memiliki kanker otak
22
Terima Kasih…
23