Anda di halaman 1dari 32

Mulia Nababan, M.

Pd (081383569318)
Dian Anshoriah, M.Pd. (081338694746)

1
• “asesmen untuk anak mulai dari lahir sampai usia
prasekolah sangat berbeda dengan asesmen untuk
orang yang lebih dewasa. Bukan hanya karena anak
usia tersebut belum bisa menulis dan membaca
sehingga tidak mungkin melakukan tes baku tertulis,
tetapi anak-anak kecil yang sedang berkembang
tersebut menuntut keterlibatan orang dewasa untuk
melakukan berbagai strategi pengukuran”.
(Wortham).

dian anshoriah, m.pd 2


• “Asesmen untuk anak usia dini sangat berbeda dengan
asesmen untuk pebelajar yang lebih tua. Perbedaan
yang paling mencolok adalah karena CARA BELAJAR
ANAK USIA DINI. Untuk belajar, anak usia dini harus
menyentuh, memanipulasi obyek-obyek, membangun
dan mencipta dengan berbagai media, mendengarkan
dan memerankan cerita-cerita sehari-hari, berbicara
dan bernyanyi, bergerak dan bermain dengan berbagai
cara dan di lingkungan yang bervariasi.
Konsekuensinya, untuk mengekspresikan apa yang
anak-anak ketahui dan yang dapat mereka lakukan, hal
terbaik adalah dengan melakukan asesmen yang sangat
berbeda dengan asemen tradisional yang
menggunakan kertas dan pensil”. (Guddemi & Case).
• “asesmen membantu kita menemukan minat anak,
menemukan kekuatan anak dan kesulitan anak,
mendapatkan bahan informasi untuk dapat
memberikan stimulasi ke tahap selanjutnya”
(Pennsylvania Early Learning Standards).

• “asesmen harus menggunakan berbagai media


informasi, harus berpihak ke anak dalam rangka
meningkatkan kemampuan belajarnya, melibatkan
anak dan keluarganya, harus bersifat adil terhadap
semua anak, dan harus bersifat otentik” (Wortham).

dian anshoriah, m.pd 4


• “Observasi merupakan metode asesmen yang
dilakukan secara langsung berkaitan dengan
kemajuan belajar dan perkembangan anak
usia dini. Karena hal itu membutuhkan
perhatian khusus dalam pengamatannya,
maka guru perlu dibekali pengetahuan
tentang perkembangan anak usia dini sebagai
individu, bukan sebagai anggota kelompok.
(Wortham).
Kesimpulan
• Tujuan melakukan asesmen/evaluasi adalah untuk
mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar anak usia
dini dengan menggunakan pendekatan Asesmen Otentik.
• Evaluasi dilakukan melalui pengamatan/observasi secara
terus menerus bersamaan dengan kegiatan pembelajaran,
dalam berbagai konteks, dan berdasarkan apa yang dapat
dikerjakan dan dihasilkan anak.
• Hasil pengamatan guru dari kegiatan bermain yang dilakukan
anak dan karya yang dihasilkan anak, serta informasi dari
orangtua diperlukan untuk memotret perkembangan belajar
anak secara individual.

dian anshoriah, m.pd 6


• Kriteria asesmen otentik melalui observasi:
– Harus didasarkan pada tujuan program pendidikan dan
hasil penelitian tentang tonggak perkembangan anak
usia dini.
– Metode pengumpulan karya dan pencatatan perilaku
anak dilakukan secara variatif.
– Semua karya anak yang dikumpulkan dan catatan hasil
observasi harus diberi tanggal dan diberikan pernyataan
singkat untuk menjelaskan konteks atau kaitan
peristiwa atau kejadian dengan pekerjaan yang
dilakukan.
– Metode ini dilakukan lebih ditujukan untuk memonitor
kemajuan belajar anak, bukan kesalahan mereka.
Kategori:
1. asesmen perkembangan
2. asesmen kemajuan belajar yang dilakukan anak
dalam memperoleh berbagai pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang dapat dilihat dari
hasil belajar atau unjuk kerja hasil belajar.
Catatan:
Pelaksanaan kedua bentuk asesmen tersebut tidak
diselenggarakan secara terpisah-pisah karena perkembangan
dan hasil belajar anak usia dini menyajikan data
perkembangan anak dengan uraian rinci tentang kelebihan
dan kelemahan anak serta kejadian yang sangat berarti dalam
kehidupan anak.
dian anshoriah, m.pd 8
PROSES

dian anshoriah, m.pd 9


Yang Perlu Dipahami
• Indikator Perkembangan
• Tahap Main Anak
• Intensitas dan Densitas
• Fungsi setiap APE
• Pijakan Saat anak Main
• Cara Mengobservasi
• Tahap Perkembangan Main

dian anshoriah, m.pd 10


Pencatatan Hasil Observasi
 Ceklist:
 Intensitas dan densitas main setiap anak
 Tahap perkembangan (7 aspek
perkembangan anak/kecerdasan majemuk)
 Catatan Narasi Singkat (anecdotal record,
running record, dll.)
 Kumpulan karya anak (portofolio)

dian anshoriah, m.pd 11


Cara Membuat Catatan Hasil Observasi

• Syarat: obyektif dan akurat memuat fakta


tentang apa yang dilihat dan didengar dengan
memperhatikan:
– Kegiatan yang dilakukan anak
– Penggunaan kata anak
– Gerakan tubuh anak
– Ekspresi wajah anak
– Hasil yang dibuat anak

dian anshoriah, m.pd 12


Syarat Penulisan Observasi

• Catatan observasi tidak boleh menggunakan


interpretasi, asumsi, atau dugaan
• Yang termasuk interpretasi, asumsi atau dugaan :
– Memberi labeling (anaknya lincah, malas,……….)
– Keinginan dari observer (seharusnya anak……….)
– Evaluasi (Kerjanya bagus, kurang rapi…………..)
– Pernyataan negative (anak itu gagal, berhasil,
……)

dian anshoriah, m.pd 13


Contoh Catatan Hasil Observasi
TIDAK OBYEKTIF DAN FAKTUAL OBYEKTIF & FAKTUAL
Amir berlari-lari ke sana ke mari saat Amir berlari-lari di sentra balok saat
teman-temannya bermain balok, teman-temannya bermain balok.
kemudian Amir mengambil balok dan Amir melihat teman-temannya dan
melemparkan balok pada temannya balok-balok yang disediakan, ia lalu
dengan wajah nakal (memberi mengambil balok dan melemparkan
label/cap). Ketika temannya balok pada temannya (apa yang
menangis, Amir segera berlari dilakukan Amir). Ketika temannya
menghindar (asumsi guru terhadap menangis, Amir berlari ke luar sentra
gerakan Amir). Amir mau (dugaan) balok. Ketika diajak guru untuk
ketika diajak guru bermain balok, bermain balok, Amir mau menyusun
hanya saja ketika gurunya berpindah satu per satu baloknya dengan
pada teman yang lain, Amir kembali susunan tanpa bentuk (karya anak).
memukul balok pada temannya. Saat gurunya berpindah pada teman
Susunan balok Amir masih cenderung lain, Amir kembali mengambil balok
berantakan (penilaian negatif). dan memukulkan balok pada
temannya.

dian anshoriah, m.pd 14


Anecdotal
Record

Running
Record

Laporan
Time
Perkembangan
sampling
Cheklist Catatan2
Lain

dian anshoriah, m.pd 15


Anecdotal Record
(catatan kejadian khusus)
• Catatan kejadian khusus merupakan uraian tertulis
mengenai perilaku yang ditampilkan oleh anak dalam
situasi khusus. Catatan anekdot ditulis dengan
singkat. Catatan anekdot menjelaskan sesuatu yang
terjadi secara faktual (sesuai dengan apa yang dilihat
dan didengar), dengan cara yang obyektif (tidak
berprasangka, tidak menduga-duga), menceritakan
bagaimana, kapan dan di mana terjadi peristiwa itu,
serta apa yang dikatakan dan dikerjakan anak.
keuntungan
• Pengamatan dapat bersifat terbuka. Pendidik dapat
mencatat apa saja tentang apa yang dilihatnya
tanpa dibatasi hanya satu macam perilaku khusus.
• Pendidik dapat menangkap hal-hal yang tak
terduga pada saat kejadian, pencatatan dilakukan
nanti setelah pembelajaran usai, sehingga tidak
mengganggu aktivitas guru.
• Pendidik dapat melihat dan mencatat tingkah laku
khusus dan mengabaikan perilaku yang lain.
Contoh: Anecdotal Record

Nama Anak: Upik, Ucok, sari Fokus Yang diamati:


Umur : 4 Tahun Kecerdasan Interpersonal
Kelas : Bintang
Pengamat : Ibu Dina
Kejadian Komentar
Upik dan sari sedang berada di halaman sekolah, Upik dan Sari adalah dua anak
sedang bermain permainan menata meja makan, perempuan yang membuat temannya
Ucok datang mendekati mereka, dan mengatakan takut untuk mendekat. Ucok
bahwa ia ingin meminta makanan yang ditata di menemukan cara untuk mendekati anak
meja oleh Upik dan Sari. Upik memandang itu dengan menemukan peluang yang
ucok, lalu berkata. “Kamu tidak boleh mendekat sesuai kebutuhan keduanya.
ke sini, kami sedang sibuk.” Ucok tidak mundur,
dan berkata, “Aku bisa jadi ayah dan akan
membantu cuci piring.”Upik dan Sari terseyum
dan berkata. “Oke ... kamu boleh bermain
bersama kami.”

dian anshoriah, m.pd 18


Running Record
(catatan berkesinambungan)
Catatan ini memuat kejadian secara rinci dan
berurutan. Pendidik mencatat semua kejadian
terus menerus yang dilakukan anak itu. Catatan
Berkesinambungan berbeda dengan catatan
anekdot karena catatan berkesinambungan
mencatat semua perilaku anak bukan hanya
sekedar peristiwa-peristiwa tertentu saja, dan
pencatatan dilakukan langsung, tidak menunda
kemudian setelah pembelajaran selesai.

dian anshoriah, m.pd 19


keuntungan
1. Merupakan catatan yang lengkap dan
menyeluruh, tidak terbatas pada peristiwa-
peristiwa tertentu.
2. Merupakan catatan yang terbuka, yang dapat
digunakan untuk mengamati apa saja tanpa
spesifikasi pada perilaku khusus.
3. Tidak membutuhkan pendidik yang memiliki
ketrampilan khusus, karena itu sangat
berguna bagi pendidik

dian anshoriah, m.pd 20


Contoh
Running
Record

dian anshoriah, m.pd 21


Checklist

Checklist merupakan alat perekam hasil


pengamatan terhadap perkembangan anak.
Melalui checklist dapat diketahui tingkat
perkembangan anak sehingga dapat menjadi
pedoman dalam mengembangkan berbagai
rencana dan kegiatan pengembangan yang
sesuai dengan kebutuhan anak.

dian anshoriah, m.pd 22


Contoh: Ceklist Observasi Intensitas dan
Densitas Main
Jenis main Meronce Maze Piring Angka Puzzle
1. Aci ll lll ll l
2. Barbie
3. Dora ll l lll ll
4. Unyil IIII

Isi kolom dengan:


1.Tally (menunjukkan berapa kali anak bermain dengan alat main yang sama) =>
menunjukkan minatnya.
2.Waktu (menunjukkan berapa lama anak bermain dengan alat main tersebut) => fokus
dan tuntas.

Catatan:
• Pilihan pertama anak, menunjukkan minatnya dan tahap perkembangannya
• Ketekunan (intensitas)
• Keragaman pilihan (densitas)
dian anshoriah, m.pd 23
Contoh Pencatatan Hasil Observasi
Pijakan Saat Main Setiap Anak
Nama Anak: ___________
Tanggal:_____________
Bahan Main Aspek Perkembangan Observasi Hasil
1. Meronce 1. Tahap Ronce Tahap berapa? 3
2. Mengenal Warna Warna apa? Merah, orange
3. Klasifikasi Berapa variabel? 3
4. Ukuran Berapa variabe? 3
5. Geometri Bentuk apa? Silinder, kotak
6. Fisik Motorik Berapa merjan yang dapat 45
dironce?
1. Bahasa Kosa kata apa yang dikenal Cincin, ring,
anak simpul
1. Matematika Hitung merjan. 1s/d 20
2. Sosial Tahap berapa? 3
3. Moral Berbagi, meminjamkan, dsb Mau berbagi
2. Puzzle 1. Jumlah Keping Berapa keping?
2. Sosial Tahap berapa?
3. Matematika Menghitung kepingan puzzle
3. dsb
24
dian anshoriah, m.pd
Contoh Ceklist Hasil Pengamatan

dian anshoriah, m.pd 25


Portofolio
• Portofolio merupakan salah satu wadah untuk merekam berbagai
bukti nyata hasil belajar anak usia dini.
• Kumpulan hasil karya anak yang didokumentasikan oleh pendidik,
dapat berupa lukisan, gambar, roncean, guntingan, tulisan, susunan
balok, playdough, dan lain-lain.
• Portofolio dapat menggambarkan perkembangan anak dari waktu ke
waktu. Agar dapat diketahui perkembangan hasil karya anak maka
pendidik perlu menuliskan nama dan usia anak, tanggal dan cerita
anak tentang karya yang dibuatnya.
• Hasil karya tersebut kemudian disusun berdasarkan urutan tanggal.
Sebaiknya hasil karya setiap anak disimpan dalam sebuah tempat,
misalnya dalam sebuah amplop, kotak kardus, map, dll sehingga
memudahkan pendidik mengetahui kemajuan perkembangan anak.
keuntungan
• Membantu pendidik untuk merangkai berbagai bukti nyata dari
hasil belajar yang ditampilkan anak dalam berbagai bentuk
karya;
• Mendorong anak mengambil manfaat dari hasil belajar yang
dicapainya;
• Membantu pendidik untuk memahami profil perkembangan
anak secara lebih lengkap dalam berbagai bidang
perkembangannya;
• Memberikan gambaran tentang perkembangan dan hasil belajar
anak dari waktu ke waktu;
• Merupakan sarana penilaian hasil belajar anak secara interaktif.
Contoh Pencatatan Karya Anak

Karya Anak Catatan

Nama Anak: Igam


Tanggal: 21/5/2008
Perkembangan Menggambar:
Tahap 6
Gambar: “Kepala Besar”
dengan kaki dan bagian-bagian
tubuh lainnya; khususnya
tangan; mengambang di atas
kertas. Muncul awal tulisan.
Huruf mengambang seperti
garis-garis.
Contoh Pencatatan Karya Anak
karya catatan
Nama Anak: Tasya
Tanggal: 18/8/2008
Perkembangan Membangun Balok:
 
Tahap 3: Susunan Garis Lurus Ke Samping
Anak menempatkan balok-balok bersisian atau dari
ujung ke ujung dalam satu garis.

Nama Anak: Kalyla


Tanggal: 20 Juli 2008
Pekembangan Menyusun Huruf dan Menuis Kata:
Menyusun huruf menjadi satu kata
Menulis kata dari huruf yang disusun
Menulis nama sendiri
Mengklasifikasi huruf
Menyimpan hasil tulisan
Karya Opal
Usia : 4 tahun
Tanggal: 25/08/04 s/d 20/08/05

dian anshoriah, m.pd 30


Laporan Perkembangan
Waktu Cara:
• Harian • Kumpulkan semua hasil observasi
• Mingguan dari semua sentra
• Guru wali kelas merangkum
• Bulanan
• Triwulan
• Semester Manfaat:
• Untuk merencanakan kegiatan
setiap anak, agar mencapai tahap
perkembangan berikutnya

dian anshoriah, m.pd 31


32

Anda mungkin juga menyukai