Anda di halaman 1dari 34

SOSIALISASI PENERAPAN

SISTEM KERJA PADA INSTANSI


PEMERINTAH
(PermenPANRB No. 7 Tahun 2022)
Tanggal 6-7 Februari 2023
Langkah-Langkah Implementasi Kebijakan
POKOK Mekanisme Kerja Penyederhanaan Birokrasi Di
BAHASAN Instansi Pemerintah

A Latar Belakang

B Perubahan-perubahan Pada Sistem Kerja

C Penerapan Perubahan Sistem Kerja

D Dampak
Pengelolaan Kinerja
Perubahan sistem pengelolaan kinerja Pegawai ASN
Latar Belakang Pegawai ASN yang memberikan fokus pada peningkatan kinerja,
melalui penerapan nilai-nilai utama ASN dan dialog
PERMENPANRB 6/2022
kinerja

o Pengalihan Pejabat Administrasi yang organisasinya


TRANSFORMASI dirampingkan menjadi pejabat fungsional yang
SDM APARATUR
bersesuaian
PERMENPANRB 17/2021 o Pengembangan Jabatan Fungsional
o Penyetaraan Penghasilan

TRANSFORMASI
o Penyederhanaan struktur organisasi menjadi 2 level
0RGANISASI o Perampingan struktur organisasi Jabatan
PENYEDERHANAAN
PERMENPANRB 25/2021
Administrasi pada K/L/D dengan kriteria tertentu
BIROKRASI
dan memperhatikan karakteristik sifat tugas dari
Jabatan
Administrasi tersebut
o Penyempurnaan Mekanisme Kerja dan proses bisnis
TRANSFORMASI birokrasi yang berorientasi pada percepatan
SISTEM KERJA pengambilan keputusan dan perbaikan pelayanan
PERMENPANRB 7/2022 publik
o Pengembangan sistem kerja berbasis digital
TRANSFORMASI ORGANISASI
INSTANSI PEMERINTAH
ORGANISASI TRADISIONAL
(HIERARKI) ORGANISASI AGILE
/
il gan

PEJABAT LEVEL I

Pe
n
de ena

la
ta

po
ng ew

ra
ya n/k

PEJABAT LEVEL II

n
MANAJEMEN
ra tusa

ya
ng
n
ra epu

be
tu

rj
Pe i/k

en
g
te

ja
ra

ng
P E J A B A T F U N G S I O N A L
St

SILO WORKS
TRANSFORMASI ORGANISASI
INSTANSI PEMERINTAH Organisasi AGILE

Perubahan
cepat, dinamis, Fokus pada Aksi,
Strategi/ sumber daya Bukan “kotak
Keputusan/ yang fleksibel dan garis”
Pelaporan Kewenangan/
berjenjang Manajemen Peraturan
yang detail

Kerja Tim
Silo works yang
bertanggung
Kepemimpinan
jawab
yang mampu
pada hasil
mengarahkan
Organisasi Tradisional dan
menggerakkan
(Hierarki)
DukunganTata
Dukungan TataKelola
KelolaDigital
Digital
TRANSFORMASI SISTEM KERJA
UNTUK PENYEDERHANAAN BIROKRASI
Gambaran Umum Pola Penugasan Sistem Kerja
PROVINSI A KABUPATEN/KOTA
OPD 2 Kolaborasi OPD 1
OPD 1

Level Level Level Level


2 2 2 2 Level Level
2 2

Penugasan Lintas
Instansi
JF A JF A
JF A
JF H JF H
JF B JF B
JF H
flexible JF B
JF changeabl JF
JF G e moveable JF G JF
JF C JF C
JF G
JF C

JF F JF F
JF D JF D
JF E JF E JF F
JF D
JF E

• Penugasan JF dan pelaksana dilakukan dalam bentuk SQUAD TEAM maupun individu berdasarkan kompetensi, keahlian, dan
keterampilan.
• Pelaksanaan tugas tetap memperhatikan akuntabilitas dan kinerja organisasi.
• Dukungan tata kelola pemerintahan berbasis elektronik dan menghasilkan keputusan/kebijakan yang lebih cepat & efektif. 6
TAHAPAN MEKANISME
KERJA
PASKA PENYEDERHANAAN
BIROKRASI
Pelaksanaan

untuk memastikan
kegiatan dan
anggaran dijalankan
Perencanaan sesuai dengan Evaluasi
rencana

untuk memastikan bahwa kinerja untuk memastikan


organisasi dapat dilakukan hasil pelaksanaan
kegiatan sesuai
secara sistematis serta logis
dengan target yang
untuk mencapai tujuan dengan diharapkan
hasil konkrit adalah rencana
kerja 7
KONSEP MEKANISME KERJA
INSTANSI PEMERINTAH
Daftar Istilah yang sering digunakan
Pejabat Penilai Atasan langsung dengan ketentuan paling rendah
pejabat pengawas atau pejabat lain yang diberi 1
Kinerja pendelegasian kewenangan (Pejabat fungsional yang
memimpin unit organisasi. Mis: Kepala Sekolah, Kepala
Puskesmas
PPT Madya, PPT Pratama, Pejabat Administrator,
Pejabat Pengawas, atau Pejabat Fungsional yang
Pimpinan Unit diangkat untuk memimpin suatu unit organisasi. 2
Organisasi (Pemilik Kinerja yang memberi tugas kepada JF dan
pelaksana)

Pejabat Fungsional atau pelaksana yang diberi peran


Ketua Tim untuk mengoordinasikan. Sebagai Pejabat Fungsional
atau pelaksana, Ketua Tim tetap melaksanakan tugas
sesuai jabatannya
3

JF dan Dapat bekerja secara individu atau


pelaksana sebagai anggota tim, sesuai 4
dengan peran yang diberikan
8
Penugasan

PENERAPAN
STRUKTUR PENUGASAN
Sekda Prov. PEJABAT
Sekda Kab/kota PENILAI KINERJA
1 Sekretaris Daerah sebagai Pejabat Penilaian Kinerja,
menetapkan kinerja Asisten Daerah dan memberikan
penilaian terhadap JF dan pelaksana
Asda Prov. PIMPINAN Asda Prov.
Asda Kab/Kota UNIT ORGANISASI Asda Kab/Kota

KaRo di Prov.
KaBag di Kab/Kota
KaRo di Prov.
KaBag di Kab/Kota 2 Asisten Daerah selaku Pimpinan Unit Organisasi
memberikan penugasan kepada Pejabat Fungsional
dan pelaksana

KELOMPOK KELOMPOK
3 Kepala Biro (di Provinsi) dan Kepala Bagian (di
JF DAN
PELAKSANA
JF DAN
PELAKSANA
Kab/kota) memberikan rekomendasi penugasan dan
penilaian kinerja
Penugasan

PENERAPAN
STRUKTUR PENUGASAN
Sekda Prov.
Sekda Kab/kota
1 Asisten Daerah sebagai Pejabat Penilaian Kinerja
menetapkan kinerja Kepala Biro atau Kepala Bagian
Asda Prov. PEJABAT Asda Prov.
Asda Kab/Kota PENILAI KINERJA Asda Kab/Kota

KaRo di Prov.
KaBag di Kab/Kota
KaRo di Prov.
KaBag di Kab/Kota 2 Kepala Biro atau Kepala Bagian sebagai pimpinan
unit organisasi memberikan penugasan kepada
Pejabat Fungsional dan Pelaksana
PIMPINAN
UNIT ORGANISASI

KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK


JF DAN JF DAN JF DAN JF DAN
PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA
Penugasan

PENERAPAN
STRUKTUR PENUGASAN
Sekda Prov.
Sekda Kab/kota
1 Asisten Daerah sebagai Pejabat Penilaian Kinerja
menetapkan kinerja Kepala Biro atau Kepala
Bagian
Asda Prov. Asda Prov.
Asda Kab/Kota Asda Kab/Kota

KaRo di Prov.
KaBag di Kab/Kota PEJABAT
KaRo di Prov.
KaBag di Kab/Kota
2 Kepala Biro atau Kepala Bagian menugaskan dan
PENILAI memberikan kepalan kepada Pejabat Fungsional
KINERJA
PIMPINAN
dan Pelaksana yang berada langsung di
UNIT bawahnya
ORGANISASI

KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK


JF DAN JF DAN JF DAN JF DAN
PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA
BEBERAPA ALASAN PENTING

Mendorong
Mengurangi hambatan Meningkatkan Mengubah budaya
pemanfaatan teknologi
prosedural dalam kolaborasi untuk kerja struktural ke
informasi dan
pengambilan mencapai sinergi
komunikasi dalam budaya inovatif 
keputusan  dalam mewujudkan
penyelenggaraan profesionalisme
mempercepat proses target-target kinerja
pemerintahan ASN
pengambilan  kelincahan
 SPBE
keputusan organisasi
Perubahan-perubahan Pada Sistem Kerja

SEBELUM PENYEDERHANAAN BIROKRASI PASCA PENYEDERHANAAN BIROKRASI


Organisasi memiliki 4-5 tingkatan Organisasi memiliki 2 tingkatan
struktur struktur
Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan dapat cepat
memerlukan waktu lama dilakukan

Ego unit kerja, ego sektoral sangat Ego sektoral dikurangi, kolaborasi Perubahan
meningkat dan saling menguntungkan
tinggi (silo-silo)
Pejabat fungsional memegang peranan
Budaya kerja
Pejabat fungsional kurang
mendapat apresiasi karier penting dan memiliki karier yang cepat

Orientasi pegawai lebih besar ke Orientasi pegawai lebih fokus pada


jabatan struktural kinerja sebagai motivator karier

Pemanfaatan teknologi informasi Pemanfaatan teknologi informasi dalam


belum dilakukan secara optimal seluruh aktivitas pelaksanaan tugas
Penerapan Perubahan Sistem Kerja
HUBUNGAN HIERARKI

Hubungan hierarki Hubungan hierarki Hubungan hierarki


Vertikal Horizontal Diagonal
• Mencakup tiga tingkatan • Hubungan antar Pejabat • Hubungan antara pejabat satu
• Pejabat level I dapat Level I, Pejabat Level II, tingkat lebih tinggi pada satu
melakukan relasi langsung ketua Tim, Pejabat unit organisasi dengan
dengan PF dan Pelaksana Fungsional dan Pelaksana pejabat yang lebih rendah
tanpa harus melalui Pejabat • Hubungan antar instansi pada pada unit organisasi lainnya
Level II level yang setingkat • Hubungan ketua tim dengan
anggota di tim lainnya

Kolaboratif, bersinergi fokus untuk Pemanfaatan secara intensif berbagai Komunikasi tidak mengenal batas
mewujudkan target-target capaian perangkat digital dan waktu
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi Tindak
RPJMN/ Lanjut
RPJMD
Renstra Perencanaan dan Rencana Pelaksanaan Pemberian
Penganggaran Monitoring & Kegiatan dan Penghargaan Tindak Lanjut
(RKP – RKAKL) Evaluasi Anggatan atau Sanksi Hasil Evaluasi

Penyunan Lapporan
Sasaran Kinerja Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja
Perencanaan Perbaikan
Pegawai Tugas Pemerintah (LAKIP)
Kinerja (PK) dan Laporan Manajemen
(SKP) Tim/Individu
Keuangan

Pembinaan Evaluasi Kinerja


Penugasan Tim/ Unit Organisasi,
Rencana Aksi Kinerja (Dialog,
Individual Tim Kerja &
monev, feedback)
Individu
Persiapan
Klarifikasi dan Riviu Hasl
Pembentukan
Ekspektasi Pelaporan Hasil Pelaksanaan
Tahun
Tim Berikutnya
Kinerja Tugas

Quality Assurance
oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah ( APIP)

Digital Evironment
Penerapan Perubahan Sistem Kerja
HUBUNGAN HIERARKI

PEJABAT LEVEL I PEJABAT LEVEL I

PEJABAT LEVEL II PEJABAT LEVEL II

PEJABAT FUNGSIONAL PEJABAT FUNGSIONAL

Lingkungan Digital
ILUSTRASI MEKANISME KERJA

LINTAS UNIT ORGANISASI


Target Kinerja: Dinas B sebagai pemilik kinerja perlu
Penyusunan Layanan digital Administrasi DINAS B SEBAGAI
Kepegawaian LEADING SECTOR melibatkan JF dari OPD lain yang terkait

Level 1
Mengajukan Permohonan
Anggota Tim Lintas Unit
Rekomendasi Penilaian
BIRO A Kinerja JF DINAS … n
Rekomendasi Penilaian
Level 2 Kinerja JF
Meminta JF Anjak untuk Kegiatan X Meminta JF Anjak untuk Kegiatan X
Kegiatan X
KETUA TIM
Level 1
Level 1

Penilaian
+ Pelaporan
Hasil Kerja +
Kinerja
Analis Kebijakan
Level 2 Level 2
Penilaian Menugaskan untuk Menugaskan untuk
Penilaian
Kegiatan X
Kinerja Kegiatan X
Kinerja

Analis Kebijakan Analis Kebijakan


17 Analis Kebijakan Analis Kebijakan
ILUSTRASI MEKANISME KERJA

LINTAS INSTANSI PEMERINTAH


PROVINSI

PyB
KABUPATEN A KETUA TIM Mengajukan Permohonan KOTA B
Anggota Tim Lintas IP

Meminta JF untuk Kegiatan Y Meminta JF untuk Kegiatan Y

Pimpinan
PyB PyB
KEGIATAN Y
Menginformasikan
Menginformasikan Menugaskan JF untuk Penugasan JF
Penugasan JF Kegiatan Y

+ +
Pelaporan
Hasil Kerja Menugaskan
JF untuk
Kegiatan Y
Jabatan Fungsional Pimpinan
Pimpinan

Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional


Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional

18
ILUSTRASI MEKANISME KERJA
CONTOH SK TIM

Ketua dan Anggota


Tim Kerja

• Uraian Peran dan Tanggung


Jawab Ketua dan Anggota
Tim
• Target Kerja
• Jangka waktu pelaksanaan
• Sumber Anggaran yang
digunakan untuk pembiayaan
tim kerja
• Pengesahan oleh Pimpinan
Disahkan oleh Unit Organisasi sebagai
Pimpinan Unor
pemilik kinerja
19 sebagai pemilik
kinerja
Penerapan Perubahan Sistem Kerja
KEDUDUKAN
Pimpinan Unit Organisasi
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya,
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama,
Pejabat Administrator, Pejabat
Pejabat Pemilik Kinerja Pengawas, atau Pejabat Fungsional yang
Pimpinan unit kerja yang diangkat untuk memimpin suatu unit
bertanggungjawab untuk menghasilkan organisasi tertentu
output atau outcomes tertentu, JPT, JA, JF & Sesuai dengan
memberikan tugas kepada JF atau PELAKSANA penyederhanaan birokrasi,
pelaksana ASN yang menjalankan tugas setiap unit organisasi terdiri
tertentu sesuai dengan amanah yang
diberikan
dari 2 level struktur dan tim
Pejabat Penilai Kinerja kerja yang terdiri dari JF
Atasan langsung dengan ketentuan dan Pelaksana
paling rendah Pejabat Pengawas Ketua Tim
atau pejabat lain yang diberikan Pejabat Fungsional atau pelaksana
pendelegasian kewenangan yang diberi peran untuk
20 mengoordinasikan.
Penerapan Perubahan Sistem Kerja
TA H A PA N K E R J A
PERENCANAAN
CASCADING PermenPANRB No. 6/2022
1 PENETAPAN DAN KLARIFIKASI
TARGET RPJMN
ULTIMATE OUTCOME PERJANJIAN KINERJA EKSPEKTASI
dalam
Dialog perencanaan kinerja dan mengklarifikasi
kinerja untuk menetapkan
TARGET
ekspektasi pimpinan terhadap peran pegawai dalam
RENSTRA
INTERMEDIATE OUTCOMES mendukung pencapaian kinerja organisasi.
TARGET
TARGET UNIT KINERJA
ORG. LEVEL I PEJABAT LEVEL  terdapat dialog antara pejabat pemilik kinerja dengan
IMMEDIATE OUTCOMES I
TARGET pejabat yang diberikan tugas
IMMEDIATE OUTCOMES
TARGET UNIT KINERJA  penetapan kinerja merupakan hasil dialog kinerja
ORG. LEVEL II PEJABAT LEVEL  pemilihan dan pembagian tim kerja/kelompok kerja
OUTPUTS KEGIATAN
II penetapan ketua tim;
OUTPUTS KEGIATAN
TARGET TIM TARGET TIM  penetapan kebutuhan tim dari eksternal
KERJA KERJA
OUTPUTS AKTIVITAS OUTPUTS AKTIVITAS  menetapkan ukuran-ukuran keberhasilan untuk tim
21 TARGET kerja/kelompok kerja;
TARGET
INDIVIDU
INDIVIDU PJB  menetapkan rencana aksi dan jadwal.
OUTPUTS AKTIVITAS FUNGSIONAL  menyusun rencana monitoring dan evaluasi
OUTPUTS AKTIVITAS
Penerapan Perubahan Sistem Kerja
TA H A PA N K E R J A
PELAKSANAAN
CASCADING PermenPANRB No. 6/2022
2 PENGEMBANGAN KINERJA PEGAWAI
RENCANA AKSI
PERJANJIAN KINERJA UNIT ORG. LVL I melalui on going feedback
Dialog kinerja untuk memberikan feedback (umpan balik)
terhadap hal-hal yang sudah baik atau hal-hal yang perlu
diperbaiki pegawai kapanpun dibutuhkan.
TARGET
PELAKSANAAN
KINERJA
TUGAS-TUGAS
PEJABAT LEVEL  Pelaksanaan kegiatan oleh tim kerja/kelompok kerja sesuai
SELURUH
I
TARGET dengan rencana
IMMEDIATE OUTCOMES
UNSUR
KINERJA ORGANISASI  Pembagian tugas dalam tim kerja (bersifat dinamis)
PEJABAT LEVEL (PJB LVL I & II,  Fokus pada output yang akan dihasilkan
II & TIM  Pembinaan kinerja (laporan kemajuan, konsultasi, coaching,
OUTPUTS KEGIATAN
TARGET TIM PEMBINAAN umpan balik, klarifikasi, ide-ide, riviu berkala atas hasil kerja
KERJA KINERJA
OUTPUTS AKTIVITAS tim, relokasi tim, pengembangan)
22 TARGET  Monitoring dan evaluasi berjenjang dan berkala (baik oleh
INDIVIDU PJB PELAPORAN Pejabat Level I & II, maupun oleh Ketua Tim)
FUNGSIONAL HASIL  Pelaporan hasil akhir pelaksanaan tugas tim
OUTPUTS AKTIVITAS
Penerapan Perubahan Sistem Kerja
TA H A PA N K E R J A
E VA L U A S I
CASCADING PermenPANRB No. 6/2022
3 EVALUASI KINERJA PEGAWAI
TARGET-TARGET
PERJANJIAN KINERJA KINERJA dalam melakukan penilaian kinerja
Evaluasi kinerja pegawai dalam siklus pendek (short
cycle/kuartal) dan siklus penuh (full cycle/tahunan).

TARGET
KINERJA
PEJABAT LEVEL  Riviu berjenjang baik oleh ketua tim terhadap hasil kerja
RIVIU
I
TARGET timnya, Pejabat Level II terhadap Tim yang berada di
IMMEDIATE OUTCOMES
TERHADAP
KINERJA HASIL KINERJA bawah lingkup tugasnya, maupun oleh Pejabat Level I baik
PEJABAT LEVEL kepada Pejabat Level II maupun Tim
II  Riviu menyeluruh oleh Pejabat Level I terhadap pencapaian
OUTPUTS KEGIATAN
TARGET TIM PENILAIAN target-target sesuai dengan rencana kinerja
KERJA
OUTPUTS AKTIVITAS
KINERJA  Penilaian Kinerja Tim
23 TARGET  Penilaian kinerja individu (SKP)
INDIVIDU PJB UMPAN BALIK  Umpan balik untuk menemukan berbagai permasalahan dan
FUNGSIONAL solusi sebagai perbaikan berkelanjutan
OUTPUTS AKTIVITAS
Penerapan Perubahan Sistem Kerja
TA H A PA N K E R J A
TINDAK LANJUT
CASCADING PermenPANRB No. 6/2022
Penjenjangan Kinerja HASIL
4 PEMBERIAN PENGHARGAAN
PENILAIAN
PERJANJIAN KINERJA KINERJA
BERDASARKAN KINERJA PEGAWAI
dalam tindak lanjut penilaian kinerja
Memberikan pengakuan/penghargaan atas keberhasilan
kinerja pegawai
TARGET
KINERJA REWARD
PEJABAT LEVEL MEMBERIKAN  Perbaikan manajemen (sebagai tindak lanjut dari umpan
I
TARGET PENGAKUAN/ balik hasil evaluasi)
IMMEDIATE OUTCOMES
KINERJA PENGHARGAAN  Pengembangan pegawai, pergeseran tim/perubahan formasi
PEJABAT LEVEL Tim, identifikasi kebutuhan anggota Tim dari eksternal
II  Pemikiran ulang terhadap penggunaan anggaran
OUTPUTS KEGIATAN PENILAIAN
TARGET TIM KINERJA  Mencoba inovasi-inovasi baru
KERJA
OUTPUTS AKTIVITAS  Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi untuk
TINDAK LANJUT
24 TARGET membantu perbaikan kinerja tahun berikutnya
PERBAIKAN
INDIVIDU PJB
BERKELANJUTA
 Melakukan revisi terhadap target tahu selanjutnya
FUNGSIONAL
OUTPUTS AKTIVITAS N
PERAN DALAM SISTEM KERJA
PEMBAGIAN PERAN

Pejabat Level I Pejabat Level II


• Mengkoordinasikan • Melakukan perubahan • Mengkoordinasikan seluruh • Melakukan perubahan
seluruh unsur strategi tim dalam lingkupnya strategi pelaksanaan
• Memberikan arahan • Memastikan pencapaian • Memberikan arahan kpd tim • Memastikan pencapaian
• Melakukan dialog kinerja target kinerja • Melakukan dialog kinerja target kinerja tim
• Memonitor dan • Membangun komunikasi • Memonitor dan mengevaluasi • Membangun komunikasi
mengevaluasi seluruh efektif dg seluruh unsur tim efektif dg tim
unsur

• Mengkoordinasikan • Menjalankan perubahan • Menjalan tugas-tugas • Melaporkan setiap


anggota tim strategi • Melakukan konsultasi, permasalahan dan
• Memberikan arahan • Memastikan pencapaian dialog dan permintaan mengusulkan solusi
kepada anggota tim target kinerja anggota tim arahan • Melakukan kerjasama
• Melakukan dialog kinerja • Membangun komunikasi • Memberikan masukan- dengan anggota tim
• Memonitor & efektif dg seluruh anggota masukan • Memastikan pencapaian
mengevaluasi seluruh tim • Memastikan pelaksanaan target kinerja
anggota tim kegiatan sesuai jadwal

Ketua Tim Pejabat Fungsional


PENUGASAN
PRINSIP PENUGASAN

Diberikan oleh Pejabat Penilai Penugasan dalam tim kerja


Penugasan dilakukan dengan
1 Kinerja atau Pimpinan Unit 4 dapat melibatkan lebih dari 7 melihat beban kerja
Organisasi satu jenis jabatan

Mempertimbangkan kompetensi,
keahlian dan atau keterampilan, Penugasan ditetapkan oleh Penugasan dapat melalui
2 mengedepankan profesionalisme 5 Pejabat Penilai Kinerja atas 8 penunjukan dan/atau
dan kolaborasi usulan Pimpinan Unit pengajuan secara sukarela
Organisasi

Diberikan kepada Pejabat Seorang Pejabat Fungsional


3 Fungsional dan pelaksana baik 6 dan Pelaksana dapat
secara individu atau tim kerja ditugaskan lebih dari satu tim
(target kinerja)
MEKANISME PENUGASAN
PENUGASAN

Dalam
Unit Organisasi

Penunjukan Lintas
Unit Organisasi
Penugasan langsung kepada Pejabat
Fungsional atau Pelaksana oleh
Pejabat Penilai Kinerja dan/atau
MEKANISME Pimpinan Unit Organisasi untuk Lintas Instansi
PENUGASAN melaksanakan kinerja tertentu

Dalam
Pengajuan Unit Organisasi
Sukarela
Lintas
Penugasan Pejabat Fungsional atau
Pelaksana atas dasar permohonan
Unit Organisasi
aktif dari ybs untuk melaksanakan
kinerja tertentu
INSTRUMEN PENUGASAN
PENUGASAN

SURAT TUGAS
Dalam
Surat resmi internal yang dikeluarkan oleh atasan Unit Organisasi
pejabat yang berwenang menerbitkan surat tugas ST dan SK
kepada Tim Kerja/Pejabat Fungsional dan Pelaksana Memiliki fungsi
untuk menjalankan tugas tertentu sebagai alat
INSTRUMEN Lintas
PENUGASAN Atasan atau Pejabat yang berwenang menerbitkan kendali bagi
surat tugas, disesuaikan dengan kondisi di masing- Unit Organisasi pimpinan atau
masing instansi (sesuai jenis struktur kelembagaan) pemberi tugas
atau pejabat
penilai kinerja
SURAT KEPUTUSAN
untuk memonitor
Surat yang dikeluarkan oleh Pimpinan instansi atau Lintas pelaksanaan tugas
pejabat yang berwenang menerbitkan surat Unit Organisasi pejabat fungsional
keputusan yang memberikan amanat kepada Tim
Kerja/Pejabat Fungsional dan Pelaksana untuk atau pelaksanaan
menjalankan tugas tertentu. Lintas
Surat Keputusan tentang tim kerja biasanya Instansi
diterbitkan untuk Tim Kerja yang melibatkan lintas
Unit Organisasi atau Instansi
Penerapan Perubahan Sistem Kerja
PENGELOLAAN KINERJA
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah


Dasar Dasar

PermanPANRB No. 6/2022


• Target RPJMN • Perjanjian Kinerja
Kinerja
• Target Renstra • Rencana Kinerja/
Kinerja: • Pejabat Level I
• Perjanjian Kinerja • Organisasi • Pejabat Level Sasaran Kinerja
SAKIP

Pengukuran Kinerja: • Unit Level I II Pegawai


• Indikator pencapaian • Unit Level II • Ketua Tim
• Rencana vs Realisasi • Tim • Individual Evaluasi Kinerja:
• Capaian Keuangan Anggota Tim • Hasil kkinerja
Pelaporan: • Perilaku
• LAKIP Pelaporan:
• SKP
Implementasi Teknologi Informasi
P E M A N FA ATA N T E K N O L O G I I N F O R M A S I

Instansi Pemerintah mengutamakan layanan administrasi


pemerintahan berbasis elektronik melalui pemanfaatan
aplikasi SPBE (aplikasi umum berbagi pakai) yang
terintegrasi dalam mendukung mekanisme kerja Instansi
Pemerintah.

Beberapa contoh:
Penggunaan aplikasi untuk perencanaan dan penganggaran,
monitoring dan evaluasi, penilaian kinerja (SKP), kearsipan,
dll.
Dampak Pejabat Pimpinan Tinggi Level I dan II

Pejabat Pimpinan Tinggi/Pejabat Level I dan Level II


• Aktif melakukan monitoring dan evaluasi, • Aktif menyiapkan calon-calon pengganti di
melakukan dialog kinerja, memastikan bahwa masa mendatang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam • Obyektif dalam menilai pegawai
rangka mencapai target-target yang ingin • Memberikan penghargaan kepada pegawai
dicapai berada pada posisi yang benar yang berprestasi
• Aktif melakukan kolaborasi dengan unit kerja • Menggunakan berbagai perangkat digital
lainnya, atau dengan instansi lainnya untuk membantu pelaksanaan tugas
• Dapat secara langsung melakukan komunikasi mewujudkan target kinerja
kinerja dengan pegawai pada level • Melakukan pengambilan keputusan secara
operasional cepat untuk kepentingan pelayanan
• Membentuk tim dan melakukan relokasi • dll
sumber-sumber daya manusia untuk
kepentingan pencapaian kinerja
Dampak Ketua TIM dan JF

Ketua Tim Pejabat Fungsional


• Membagi tugas dan aktif mengkoordinasikan • Melaksanakan tugas sesuai dengan target
kerja anggota tim kinerja
• Memastikan target-target kinerja dapat • Melakukan dialogi kinerja
dicapai sesuai rencana aksi • Melakukan kolaborasi dengan anggota tim
• Melakukan kolaborasi lainnya
• Melakukan koordinasi dengan pejabat level II • Membuat laporan kinerja
dan Level I • Berkompetisi secara sehat dengan anggota
• Melakukan dialog kinerja dengan anggota tim lainnya
dan dengan pejabat level II atau level I
• Membuat laporan kinerja
• Melakukan monitoring dan evaluasi
IMPLEMENTASI SISTEM KERJA PADA
K/L/D
Telah %
INSTANSI PEMERINTAH
Mengisi
Total
Pengisian 450
Implementasi Sistem Kerja pada K/L/D
412
400
Kementerian 10 34 29% 350
300
Lembaga 16 128 13% 250
200
Pemerintah Provinsi 28 34 82% 128 137
150
88
Pemerintah Kabupaten 137 412 33% 100
34 28 34 41
50 10 16
Pemerintah Kota 41 88 47% 0
Kementerian Lembaga Pemerintah Pemerintah Pemerintah
Provinsi Kabupaten Kota
Total 232 696 33%
Sudah Mengisi Total

INSTANSI PEMERINTAH Total %

Sudah dilakukan sosialisasi 113 49%


PermenPANRB No 7 Tahun 2022
Sedang menyusun draft 95 41%

Telah menetapkan peraturan internal 18 8%


mengenai sistem kerja
Telah mengimplementasikan di dalam 1 0%
masing-masing unit organisasi
Telah mengimplementasi antar unit 5 2%
organisasi
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai