Anda di halaman 1dari 35

PENYETARAAN

JABATAN
ADMINISTRASI KE
FUNGSIONAL
BADAN KEPEGAWAIAN
DAERAH
PROVINSI SUMATERA
UTARA
Three
points

LATAR BELAKANG JABATAN SISTEM KERJA BARU


FUNGSIONAL PASCA PENYETARAAN
DAN
PENYEDERHANAAN
LATAR BELAKANG
PENYETARAAN
JABATAN
4
4
LATAR
BELAKANG TRANSFORMASI
ORGANISASI
 Penyederhanaan struktur organisasi menjadi 2
level.
 Perampingan struktur organisasi Jabatan
(Per MENPANRB No 25/2021) Administrasi pada K/L/D dengan kriteria
tertentu dan memperhatikan karakteristik
sifat tugas dari Jabatan Administrasi tersebut.

 Pengalihan Pejabat Administrasi yang unit


TRANSFORMASI SDM
organisasinya dirampingkan menjadi Pejabat
APARATUR Fungsional yang bersesuaian.
(Per MENPANRB No 17/2021)  Pengembangan Jabatan Fungsional.
PENYEDERHANAAN  Penyetaraan Penghasilan
BIROKRASI

 Penyempurnaan MEKANISME KERJA


TRANSFORMASI SISTEM dan proses bisnis birokrasi yang
KERJA berorientasi pada percepatan pengambilan
keputusan dan perbaikan pelayanan
publik.
 Pengembangan sistem kerja berbasis
digital.
SISTEM KERJA adalah proses dan cara kerja organisasi yang menggambarkan alur pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional
dan pelaksana yang dilakukan dalam suatu sistem dengan mengedepankan kompetensi, keahlian dan/atau keterampilan.
Sistem Kerja Serangkaian prosedur dan tata kerja yang membentuk suatu proses aktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi
organiisasi
5
TINDAK LANJUT
Penyederhanaan Birokrasi

01 04

DUKUNGAN KEBIJAKAN PENYESUAIAN


(Perpres Penyetaraan Penghasilan, MANAJEMEN
Arsitektur SPBE, PermenPANRB Sistem KINERJA
Kerja)

05
02
PENYEDERHANAAN PROSES
PENYELESAIAN BISNIS
PENYETARAAN & EVALUASI PELAYANAN
JABATAN PUBLIK
OPTIMALISASI
03 PENYEDERHANAAN 06
BIROKRASI
TRANSFORMASI
EVALUASI EFEKTIVITAS & EFISIENSI
JABATAN
TERHADAP ANGGARAN
FUNGSIONAL

6
7
N
K
AJIB
K
EN
G
A
K
UD
i sarkoriBnaanahredeyneP

Keputusan Menteri Keputusan Menteri


PP Nomor 11 Tahun Peraturan Menteri PANRB Nomor 998 Peraturan Menteri
2017 tentang PANRB Nomor 895 PANRB Nomor 7
Surat Edaran PANRB Nomor 17
Tahun 2021 tentang Tahun 2021 tentang
Manajemen Tahun 2021 tentang Tahun 2022 tentang
Menteri PANRB Pendelegasian Standar Penyetaraan
Pegawai Negeri Penyetaraan Sistem Kerja Pada
Sipil sebagaimana Nomor 382 s.d Wewenang Pemberian Jabatan dan Jenis Instansi Pemerintah
Jabatan
diubah dengan PP Nomor 393 Persetujuan Dalam JF Jabatan Dalam Untuk
Administrasi ke
Nomor 17 Tahun Tahun 2019 melalui Penyetaraan Penyetaraan JA ke Penyederhanaan
dalam Jabatan
2020 Jabatan di lingkungan Dalam JF bagi Instansi Birokrasi
Fungsional
Pemerintah Daerah Daerah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Perpres Nomor 68 Peraturan Peraturan 1.Surat Menteri PANRB


Tahun 2019 Menteri Menteri PANRB kepada Mendagri tanggal 27
Peraturan Menteri Mei 2021 Hal Rekomendasi
tentang Organisasi PANRB Nomor Nomor 25 Tahun Struktur Organisasi
Kementerian 3 Tahun 2020 2021 tentang PANRB Nomor 22 Perangkat Daerah
Negara Tahun 2021
tentang Penyederhanaan
sebagaimana tentang Pola Karir 2.Surat Mendagri tangal 31
Manajemen Struktur Pegawai Negeri Mei 2021 Hal
diubah dengan
Perpres Nomor 32 Talenta Organisasi untuk Sipil Penyederhanaan Struktur
Organisasi di Lingkungan
Tahun 2021 Aparatur Sipil Penyederhanaan Pemerintah Daerah
Negara Birokrasi

7
TRANSFORMASI ORGANISASI
INSTANSI PEMERINTAH

Organisasi Tradisional ORGANISASI AGILE


Perubahan cepat,
Fokus pada Aksi,
(Hierarki) dinamis, sumber daya
Bukan “kotak
yang fleksibel
dan garis”

Pel
a
por
an
ai l

yan
det
ran n/
Per ena an/

g
Manajemen
Kep ategi/

atu nga

ber
yg
Kew utus

jen
Str

j an
g

Kepemimpinan Kerja Tim yang


yang mampu bertanggung jawab
Silo works
mengarahkan dan pada hasil
menggerakkan
Dukungan Tata Kelola Digital

8
9
JABATAN FUNGSIONAL
JABATAN APARATUR SIPIL NEGARA

APARATUR SIPIL NEGARA

JABATAN PIMPINAN JABATAN JABATAN


TINGGI} ADMINISTRASI FUNGSIONAL
JPT
Jabatan Pimpinan Tinggi


JPT UTAMA

 JPT MADYA

 JPT PRATAMA
JABATAN
ADMINISTRASI

  
ADMINISTRATO PENGAWAS PELAKSANA
R
JABATAN FUNGSIONAL

TINGKAT TINGKAT
KEAHLIAN TERAMPIL
JABATAN FUNGSIONAL KEAHLIAN
SESUAI PP 11 TAHUN 2017

AHLI UTAMA AHLI PERTAMA


GOL IV/d S/D IV/e) GOL III/a s/d III/b

AHLLI MADYA AHLI MUDA


GOL IV/a S/D IV/c) GOL III/c S/D III/d)
JABATAN
FUNGSIONAL
sekelompok Jabatan yang berisi
fungsi dan tugas berkaitan
dengan pelayanan fungsional
yang berdasarkan pada keahlian
dan keterampilan tertentu.
.
Pejabat Fungsional adalah
Pegawai ASN yang menduduki JF
pada instansi pemerintah
PELUANG JABATAN FUNGSIONAL
KELEBIHAN DIBANDING DENGAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM

PERTAMA KEEMPAT
Tidak Perlu ujian dinas untuk
kenaikan pangkat yang pindah   Dapat melebihi pangkat atasan
langsungnya

KEDUA KELIMA
Tidak perlu ujian KP PI apabila
memeproleh ijazah yang linier
  Penambahan jenjang jabatan
sampai dengan jenjang tertinggi
dan relevan dengan tugas
jabatannya

KETIGA KEENAM
Dimungkinkan kenaikan pangkat
dan kenaikan jabatannya lebih
  BUP dimungkinkan menjadi lebih
panjang apabila mencapai jenjang
cepat dari pada jabatan yang lain jabatan tertentu
PENYESUAIAN JABFUNG

Keppres 87 Thn 1999 UU NO 5 TAHUN


jo Keppres 97 2012. 2014 TTG ASN
1. Utama.
1. Ahli Utama
2. Madya
2. Ahli Madya
3. Muda
3. Ahli Pertama
4. Pertama

4. Penyelia
5. Penyelia
5. Mahir
6. Pelaksana Lanjutan
6. Terampil
7. Pelaksana
7. Pemula
8. Pelaksana Pemula
MEKANISME
PENGANGKAT
AN DALAM
JABFUNG
SEBELUM UU 5 TAHUN 2014 UU 5 TAHUN 2014
1. PENGANGKATAN PERTAMA
2. PENGANGKATAN PERPINDAHAN
1. PENGANGKATAN PERTAMA DARI JABATAN LAIN
2. PENGANGKATAN 3. INPASSING/PENYESUAIAN
PERPINDAHAN JABATAN
4. PROMOSI
3. INPASSING/PENYESUAIAN
5. PELANTIKAN/PENGAMBILAN
SUMPAH
S YA R AT P E N G A N G K ATA N P E RTA M A
JABATAN FUNGSIONAL

BERSTATUS PNS DIKLAT FUNGSIONAL TKT. AHLI

MEMILIKI INTEGRITAS DAN MORALITAS NILAI PRESTASI KERJA PLING KURANG


YANG BAIK BERNILAI BAIK DALAM 1 TAHUN TERAKHIR

SEHAT JASMANI DAN ROHANI TERSEDEDIA FORMASI

BERIJAZAH PALING RENDAH SARJANA


(S1)/DILOMA 4 D
S YA R AT
P E N G A N G K ATA N
MELALUI
PERPINDAHAN DARI
J A B ATA N L A I N
Memenuhi persyaratan
pengangkatan pertama 6 syarat yang diminta

Memiliki pengalaman di
Dibuktikan dengan surat pernyataan Kepala Dinas
bidang pelayanan administrasi
kesehatan paling singkat 2 thn Kesehatan

a. 53 Tahun untuk menduduki jenjang Ahli Pertama dan


Berusia seuai ketentuan hli Muda
b. 55 tahun untuk menduduki jenjang ahli Madya
KEBIJAKAN BARU DALAM JABATAN FUNGSIONAL
PERMEPNAN RB 13 TAHUN 2019 DAN SURAT MENPAN RB NOMOR B/365/M.SM.02.03/2019 TANGGAL 18 OKTOBER 2019

Formasi Ukom Pembebasan Sementara


1. Pengangkatan dan kenaikan jabatan 1. Ukom tidak dipersyaratkan bagi ketentuan 1. Hukuman sedang dan berat berupa
berdasarkan formasi yang mengatur syarat diklat penurunan pangkat tidak diberhentikan
dari Jafungnya
2. Pengangkatan untuk 2. Permenpan blm diubah dalam 3 tahun,
kebutuhan/formasi ditetapkan oleh tidak mensyaratkan UKOM instansi dapat 2. Tidak ada pembebasan sementara karena
Menpan RB melakukan UKOM dlm jangka waktu tertentu tdk dpt
PPK MENDELAGISAKN
KEWENANGAN UNTUK
PENGANGKATAN JF

SELAIN AHLI
MADYA DAN
UTAMA
SISTEM KERJA BARU
PASCA PENYETARAAN
DAN
PENYEDERHANAAN
RUANG LINGKUP
Mekanisme Kerja

KEDUDUKAN
• Pejabat Penilai Kinerja
• Kedudukan JF dan Pelaksana dalam struktur
organisasi
PENUGASAN
Kedudukan JF dan Pelaksana dalam struktur
tugas
PENGELOLAAN KINERJA

PELAPORAN PELAKSANAAN TUGAS

PEMANFAATAN TIK
Pemanfaatan layanan administrasi
pemerintahan berbasis elektronik
menggunakan aplikasi umum berbagi pakai

25
KEDUDUKAN
Pejabat Penilai Kinerja
A

• Pejabat Penilai Kinerja


adalah atasan langsung dari
Pejabat Fungsional dan
Pelaksana dengan ketentuan
paling rendah pejabat pengawas
B atau pejabat lain yang diberi
pendelegasian kewenangan.

• Pejabat Penilai Kinerja dapat


merupakan Pejabat Pimpinan
Tinggi Madya, Pejabat Pimpinan
Tinggi Pratama, Pejabat
Administrator, Pejabat Pengawas
C atau Pejabat Fungsional yang
diangkat untuk mempimpin
suatu unit kerja mandiri.

26
KEDUDUKAN
Kelompok Jabatan Fungsional
A
• Pejabat Fungsional berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab secara
langsung kepada Pejabat Pimpinan
Tinggi Madya atau Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama atau
Pejabat Administrator atau Pejabat
B Pengawas, dan Pejabat Fungsional
diangkat untuk memimpin suatu Unit
Organisasi .

• Penentuan kedudukan dan tanggung


jawab disesuaikan dengan struktur
organisasi pada masing-masing Instansi
Pemerintah.

C • Penempatan Jabatan Fungsional dan


Pelaksana ditetapkan dengan
Keputusan.

27
PENUGASAN
Kelompok Jabatan Fungsional

• Pejabat Fungsional dan pelaksana • Bentuk penugasan kepada Pegawai A


dapat bekerja secara individu terdiri atas:
dan/atau dalam tim kerja. a. penunjukan; dan/atau
b. pengajuan sukarela.
• Pimpinan Unit Organisasi
memberikan penugasan kepada • Penunjukan dilakukan melalui
Pejabat Fungsional dan pelaksana mekanisme pengajuan permohonan
kepada Pejabat Penilai Kinerja
• Dapat melibatkan Pejabat
Fungsional dan pelaksana yang • Permohonan penugasan dalam bentuk B
berasal dari lintas Instansi meliputi:
Pemerintah. a. maksud dan tujuan permohonan
penugasan;
• Penugasan Pejabat Fungsional dan
b. kompetensi, keahlian, dan/atau
pelaksana dalam tim kerja dapat
keterampilan yang dibutuhkan;
melibatkan 1 (satu) atau lebih
c. ekspektasi yang diharapkan; dan
jenis Jabatan.
d. durasi pelibatan.
• Pejabat Fungsional atau pelaksana C
• Permohonan pengajuan sukarela
yang berperan sebagai ketua tim
disampaikan kepada Pimpinan Unit
diutamakan berasal dari Unit
Organisasi yang dituju tembusan
Organisasi pemilik kinerja
Pejabat Penilai Kinerja yang
tersebut.
bersangkutan
28
ILUSTRASI MEKANISME KERJA
Squad Team Dalam Satu Perangkat Daerah
Bidang B Bidang C
Bidang A

Meminta JF Anjak untuk Kegiatan X Melalui Sekretaris Meminta JF Anjak untuk Kegiatan X Melalui Sekretaris

Kepala PD Sekretaris
Sekretaris Mengajukan Permohonan
Anggota Tim Lintas Unit
Rekomendasi Penilaian Organisasi Bidang
Kinerja JF
Penilaian
Kinerja Rekomendasi Penilaian
Kinerja JF
Bidang Sekretaris/Bidang
Bidang
Penilaian Menugaskan untuk Kegiatan
KETUA TIMX Menugaskan untuk
Penilaian
Kegiatan X
Kinerja Kegiatan X
Kinerja

Analis Kebijakan Analis Kebijakan


+ Pelaporan
Hasil Kerja
+
Pelaporan
Pelaporan KerjaPelaporan
Individu
Kerja Individu Analis Kebijakan Analis Kebijakan Analis Kebijakan
Kerja Individu

29
ILUSTRASI MEKANISME KERJA
Squad Team Lintas Perangkat Daerah
PD (Dinas/Badan) B PD (Dinas/Badan) C
PD (Dinas/Badan) A

Meminta JF Anjak untuk Kegiatan X Meminta JF Anjak untuk Kegiatan X

Kepala PD Kepala PD
Kepala PD
Mengajukan Permohonan
Anggota Tim Lintas Unit
Rekomendasi Penilaian
Kinerja JF
Penilaian
Kinerja Rekomendasi Penilaian
Kinerja JF
Sekretaris/Bidang Sekretaris/Bidang
Sekretaris/Bidang
Penilaian Menugaskan untuk Kegiatan
KETUA TIMX Menugaskan untuk
Penilaian
Kegiatan X
Kinerja Kegiatan X
Kinerja

Analis Kebijakan Analis Kebijakan


+ Pelaporan
Hasil Kerja
+
Pelaporan
Pelaporan KerjaPelaporan
Individu
Kerja Individu Analis Kebijakan Analis Kebijakan Analis Kebijakan
Kerja Individu

30
SQUAD TEAM LINTAS INSTANSI PEMERINTAH
DAERAH
Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah
Kota A Provinsi X Kabupaten B

Meminta JF untuk Kegiatan Z Meminta JF untuk Kegiatan Z

PyB PyB PyB


Mengajukan Permohonan Menginformasikan
Menginformasikan Anggota Tim Lintas IP Penugasan JF
Penugasan JF

Menugaskan JF untuk Menugaskan JF


untuk
Kegiatan Z
Pimpinan Kegiatan Z

KEGIATAN Z
KETUA TIM
Pimpinan
Pimpinan

+ +
Pelaporan
Hasil Kerja

Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional

31
PEMBAGIAN PERAN
DALAM SQUAD TEAM
 Menyusun dan menetapkan roadmap dan rencana kerja organisasi
Unit Organisasi  Memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi sejalan dengan strategi dan tujuan organisasi
 Memastikan kesiapan dukungan infrastruktur, tata kelola, dan sumberdaya yang optimal
 Memastikan pengambilan keputusan yang tepat dan efektif
 Memastikan kolaborasi dan sinergisitas pelaksanaan tugas dan fungsi antar unit organisasi
Level 1

 Menyusun dan menetapkan rencana kegiatan


 Menyediakan dukungan sumberdaya untuk pelaksanaan kegiatan
 Memberikan arahan terpadu, input, dan feedback atas pelaksanaan kegiatan
 Memastikan kolaborasi dan sinergisitas pelaksanaan tugas antar tim
Level 2  Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas tim
KEGIATAN
SQUAD LEAD
 Menyusun rincian pelaksanaan kegiatan
 Membagi peran anggota tim sesuai dengan kompetensi, keahlian, dan/atau keterampilan
 Melaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan
 Memberikan umpan balik berkala kepada anggota tim
 Melaporkan hasil kinerja anggota timnya kepada Pejabat Penilai Kinerja & Pimpinan Unit
Organisasi yang bersangkutan sebagai bahan pertimbangan penilaian kinerja pejabat fungsional
Pelaporan
Pelaporan
Anggota Tim Anggota Tim
Kerja Individu dan pelaksana
Ketua Tim
Kerja Individu  Melaksanakan kolaborasi dan sinergisitas pelaksanaan tugas antar anggota tim

32
PENGELOLAAN KINERJA
SQUAD TEAM
PENGELOLAAN KINERJA
PERTANGGUNGJAWABAN
Pengelolaan kinerja terdiri atas:
a. penetapan dan klarifikasi ekspektasi Penugasan Individu
kinerja. Pejabat fungsional dan pelaksana
b. pengembangan kinerja melalui umpan melaporkan pelaksanaan tugasnya secara
balik berkala. langsung kepada pimpinan unit
c. evaluasi kinerja. organisasi.
d. tindak lanjut hasil evaluasi kinerja.
Penugasan Tim
• Anggota tim melaporkan pelaksanaan
tugas kepada ketua tim.
AKUNTABILITAS & PENGAWASAN
• Ketua tim melaporkan pelaksanaan
• Dilakukan pengawasan berkala
tugas tim kerja kepada Pimpinan Unit
terhadap pelaksanaan tugas.
Organisasi secara berkala.
• Penilaian kinerja dilakukan secara
akuntabel. • Pimpinan unit organisasi secara
sewaktu-waktu berwenang untuk
meminta laporan kepada ketua tim
dan/atau anggota tim kerja.

33
PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI

• Instansi Pemerintah mengutamakan


layanan administrasi pemerintahan berbasis
elektronik melalui pemanfaatan aplikasi
SPBE (aplikasi umum berbagi pakai)
yang terintegrasi dalam mendukung
mekanisme kerja Instansi Pemerintah.
• Keterpaduan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi dalam
mendukung mekanisme kerja
dikoordinasikan oleh tim koordinasi SPBE
Instansi Pemerintah.

34
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai